OLEH :
B. DASAR TEORI
Rimpang atau disebut juga akar tinggal atau rimpang sebetulnya adalah batang
yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di dalam atau permukaan tanah salah
satu jenis rimpang adalah kunyit. Kunyit merupakan salah satu jenis tanaman obat yang
banyak memiliki manfaat dan banyak ditemukan diwilayah Indonesia. Kunyit
merupakan jenis rumput – rumputan, tingginya sekitar 1 meter dan bunganya muncul
dari puncuk batang semu dengan panjang sekitar 10 – 15 cm dan berwarna putih. Umbi
akarnya berwarna kuning tua, berbau wangi aromatis dan rasanya sedikit manis.
Bagian utamanya dari tanaman kunyit adalah rimpangnya yang berada didalam
tanah. Rimpangnya memiliki banyak cabang dan tumbuh menjalar, rimpang induk
biasanya berbentuk elips dengan kulit luarnya berwarna jingga kekuning – kuningan
(Hartati & Balittro., 2013). Kandungan utama dalam rimpang kunyit diantaranya adalah
minyak atsiri, kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksikurkumin, bidesmetoksikurkumin,
lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi(Sihobing, 2007), Kunyit mengandung senyawa
yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin,
desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat-zat manfaat lainnya.
Rimpang kunyit mengandung 28% glukosa, 12% fruktosa, 8% protein, dan
kandungan kalium dalam rimpang kunyit cukup tinggi, 1,3-5,5% minyak atsiri yang
terdiri 60% keton seskuiterpen, 25% zingiberina dan 25% kurkumin berserta
turunannya (Winarti dan Nurdjanah, 2005). Keton Seskuiterpen yang terdapat dalam
rimpang kunyit adalah tumeron dan antumeron, sedangkan kurkumin dalam rimpang
kunyit meliputi kurkumin (diferuloilmetana), dimetoksikurkumin (hidroksisinamoil
feruloilmetan), dan bisdemetoksi-kurkumin (hidroksisinamoil metana) (Maiti, 2004)
Secara umum rimpang kunyit digunakan sebagai pewarna masakan dan
minuman, bumbu dapur, untuk kecantikan seperti lulur dan kosmetik, serta penambah
nafsu makan untuk anak.14 Pada bidang kesehatan kunyit mempunyai peran sebagai
antioksidan, antitumor, antikanker, antimikroba, antipikun, dan antiracun.15 Secara
tradisional kunyit juga dimanfaatkan untuk penyakit diabetes melitus, demam tifoid,
apendisitis, disentri, leukorea, haid tidak lancar, dismenore, obat luka, diare, sakit perut,
melancarkan peredaran darah, sakit maag, hepatitis, sariawan, rematik, dan dapat
menurunkan kolesterol, Terapi tradisional lain yang bisa digunakan dengan kunyit yaitu
asap dari rimpang kunyit jika dibakar dapat dihirup dan dapat mengurangi hidung
tersumbat. Pasta dari bunganya dapat digunakan sebagai obat cacing, penyakit kulit,
dan penyakit kelamin seperti gonorrhea.
Taksonomi, dalam taksonomi tumbuhan, kunyit dikelompokkan sebagai berikut
(Winarto, 2004) :
a. Klasifikasi rimpang Kunyit
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
2. Prosedur Kerja
a. Identifikasi Secara Makroskopis Simplisia Rimpang Kunyit
3. Hasil Pengamatan
a. Identifikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) secara Makroskopik :
2. Rambut
penutup
3. Parenkim
dengan sel
sekresi
4. perinderm
c. Identifikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) Kimiawi
Simplisia Perlakuan Reaksi Hasi Gambar hasil
positif l pengamatan
(Curcuma 2 mg serbuk Terbentuk (+)
domestica) rimpang + 5 warna
Rimpang tetes asam merah
kunyit sulfat P. darah
2 mg serbuk Terbentuk (-)
rimpang + 5 warna
tetes asam coklat
sulfat 10 N
Uji secara kimiawi bertujuan untuk mengetahui senyawa apa yang terkadung di
dalam sampel uji, dilakukan dengan mencampur serbuk simplisia dengan beberapa
tetes pereaksi hingga menimbulkan perubahan warna, dimana pada praktikum ini
ada 6 pereaksi yang digunakan yaitu asam sulfat P, asam sulfat 10 N, HCl pekat P,
NaOH P 5% b/v, ammonia 25% P, dan FeCl3.
Berdasarkan hasil pengujian kualitatif yang kami lakukan, untuk uji pertama
secara makroskopis simplisia rimpang kunyit memiliki rasa yang agak pahit, agak
pedas, lama-kelamaan menimbulkan rasa tebal, memiliki bau yang khas aromatic
dan memiliki warna serbuk kuning sampai kuning jingga.
F. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia Jilid I.
Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. p.43, 76, 80
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Materia Medika Indonesia Jilid III.
Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. p.29, 180
Suharsanti, Ririn, Astutiningsih Kristina, dan Novy Dwi Susilowati. 2020. Kadar
Kurcumin Ektrak Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica) Secara KLT Densitometry
Dengandengan Perbedaan Metode Ekstraksi. Jurnal Wiyata.
G. LAMPIRAN
1. Foto acc hasil uji mikroskopis simplisia rimpang kunyit :