Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

Simplisa Rimpang (Rhizoma)

Curcumae Domesticae Rhizoma (Rimpang Kunyit)

OLEH :

1. NI PUTU NADYA CAHYANI (202007)


2. LUH DESI INTAN PURNAMI (202008)
3. NI NENGAH KUSUMA YANTI (202009)
4. IDA AYU GEDE WIDYADNYANI (202010)
5. NI KOMANG PUTRI PRADNYANI (202011)
6. IDA AYU NYOMAN ALIT SAWITRI (202012)
7. NI KADEK DEVI RISMAWATI (202032)

DIII FARMASI 2020


SEKOLAH TINGGI FARMASI MAHAGANESHA
TAHUN AJARAN 2020/2021
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan simplisia rimpang (rhizoma) secara
makroskopik, mikroskopik dan kimiawi

B. DASAR TEORI
Rimpang atau disebut juga akar tinggal atau rimpang sebetulnya adalah batang
yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di dalam atau permukaan tanah salah
satu jenis rimpang adalah kunyit. Kunyit merupakan salah satu jenis tanaman obat yang
banyak memiliki manfaat dan banyak ditemukan diwilayah Indonesia. Kunyit
merupakan jenis rumput – rumputan, tingginya sekitar 1 meter dan bunganya muncul
dari puncuk batang semu dengan panjang sekitar 10 – 15 cm dan berwarna putih. Umbi
akarnya berwarna kuning tua, berbau wangi aromatis dan rasanya sedikit manis.
Bagian utamanya dari tanaman kunyit adalah rimpangnya yang berada didalam
tanah. Rimpangnya memiliki banyak cabang dan tumbuh menjalar, rimpang induk
biasanya berbentuk elips dengan kulit luarnya berwarna jingga kekuning – kuningan
(Hartati & Balittro., 2013). Kandungan utama dalam rimpang kunyit diantaranya adalah
minyak atsiri, kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksikurkumin, bidesmetoksikurkumin,
lemak, protein, kalsium, fosfor dan besi(Sihobing, 2007), Kunyit mengandung senyawa
yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin,
desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat-zat manfaat lainnya.
Rimpang kunyit mengandung 28% glukosa, 12% fruktosa, 8% protein, dan
kandungan kalium dalam rimpang kunyit cukup tinggi, 1,3-5,5% minyak atsiri yang
terdiri 60% keton seskuiterpen, 25% zingiberina dan 25% kurkumin berserta
turunannya (Winarti dan Nurdjanah, 2005). Keton Seskuiterpen yang terdapat dalam
rimpang kunyit adalah tumeron dan antumeron, sedangkan kurkumin dalam rimpang
kunyit meliputi kurkumin (diferuloilmetana), dimetoksikurkumin (hidroksisinamoil
feruloilmetan), dan bisdemetoksi-kurkumin (hidroksisinamoil metana) (Maiti, 2004)
Secara umum rimpang kunyit digunakan sebagai pewarna masakan dan
minuman, bumbu dapur, untuk kecantikan seperti lulur dan kosmetik, serta penambah
nafsu makan untuk anak.14 Pada bidang kesehatan kunyit mempunyai peran sebagai
antioksidan, antitumor, antikanker, antimikroba, antipikun, dan antiracun.15 Secara
tradisional kunyit juga dimanfaatkan untuk penyakit diabetes melitus, demam tifoid,
apendisitis, disentri, leukorea, haid tidak lancar, dismenore, obat luka, diare, sakit perut,
melancarkan peredaran darah, sakit maag, hepatitis, sariawan, rematik, dan dapat
menurunkan kolesterol, Terapi tradisional lain yang bisa digunakan dengan kunyit yaitu
asap dari rimpang kunyit jika dibakar dapat dihirup dan dapat mengurangi hidung
tersumbat. Pasta dari bunganya dapat digunakan sebagai obat cacing, penyakit kulit,
dan penyakit kelamin seperti gonorrhea.
Taksonomi, dalam taksonomi tumbuhan, kunyit dikelompokkan sebagai berikut
(Winarto, 2004) :
a. Klasifikasi rimpang Kunyit
 Kingdom : Plantae

 Divisi : Spermatophyta

 Sub-divisi : Angiospermae

 Kelas : Monocotyledonae

 Ordo : Zingiberales

 Family : Zingiberaceae

 Genus : Curcuma

 Spesies : Curcuma domestica Val


b. Zat berkhasiat utana :Minyak atsiri, zat warna kurkumin, pati dan
damar
c. Penggunaan : Karminitiva, antidiare, kolagoga, dan
skabisida
d. Pemerian :Bau khas aromatik, agak pedas, dan lama-
kelamaan menjadi tebal
e. Bagian yang digunakan : Akar tinggal
f. Penyimpanan : Wadah tertutup baik
g. Identifikasi
 Makroskopis : Serbuk berwarna kuning sampai kuning
jingga, bau khas aromatic
 Mikroskopis : Butir pati, gumpalan tidak beraturan, zat
berwarna kuning coklat, parenkim dengan sel skresi, fragmen pembuluh
tangga dan pembuluh jala, fragmen rambut penutup warna kuning, tidak
terdapat serabut.
C. KEGIATAN PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
NO ALAT BAHAN
1 Mikroskop Simplisia rimpang cengkeh
2 Cover glass Asam sulfat P
3 Objek glass Asam sulfat 10 N
4 Pipet tetes Asam klorida pekat P
5 Tabung reaksi NaOH 5%
6 Ammonia 25%
7 FeCL3

2. Prosedur Kerja
a. Identifikasi Secara Makroskopis Simplisia Rimpang Kunyit

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan


Amati warna, bentuk, bau dari simplisia dan catat hasil

Ambil serbuk simplisia rimpang kunyit

Amati warna, bentuk, bau dari simplisia dan catat hasil


pengamatan

b. Identifikasi Secara Mikroskopis Simplisia Rimpang Kunyit

Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ambil sedikit serbuk simplisia letakan pada objek glass

Tambahkan 1-2 tetes aquadest kemudian segera tutup


dengan cover glass

Amati fragmen pengenal dari masing-masing simplisia,


kemudian catat hasil pengamatan
c. Identifikasi Secara Kimiawi Simplisia Rimpang Kunyit

Simplisia Perlakuan Reaksi Positif


(Curcuma domestica 1. 2 mg serbuk buah 1. Terbentuk merah
+ 5 tetes asam darah
rhizoma)
sulfat P
Rimpang kunyit
2. 2 mg serbuk buah 2. Terbentuk warna
+ 5 tetes asam coklat
sulfat 10N

3. 2 mg serbuk buah 3. Terbentuk warna


+ 5 tetes HCL coklat
pekat P

4. 2 mg serbuk buah 4. Terbentuk warna


+ 5 tetes NaOH P merah jingga
5% b/v

5. 2 mg serbuk 5. Terbentuk warna


bunga + 5 tetes merah jingga
ammonia 25% P

6. 2 mg serbuk 6. Terbentuk warna


bunga + 5 tetes
coklat
FeCl3

3. Hasil Pengamatan
a. Identifikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) secara Makroskopik :

No Simplisia Hasil pengamatan Gambar hasil


pengamatan
1. (Curcuma domestica) Warna : kuning sampai
Rimpang kunyit kuning jingga
Bau : khas aromatic
Rasa : agak pahit, agak
pedas, lama-kelamaan
menimbulkan rasa tebal

b. Identifikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) secara Mikroskopik :


Simplisia Hasil pengamatan Gambar literatur Gambar hasil
pengamatan
(Curcuma 1. Butir pati
domestica)
Rimpang
kunyit

2. Rambut
penutup

3. Parenkim
dengan sel
sekresi

4. perinderm
c. Identifikasi Simplisia Rimpang (Rhizoma) Kimiawi
Simplisia Perlakuan Reaksi Hasi Gambar hasil
positif l pengamatan
(Curcuma 2 mg serbuk Terbentuk (+)
domestica) rimpang + 5 warna
Rimpang tetes asam merah
kunyit sulfat P. darah
2 mg serbuk Terbentuk (-)
rimpang + 5 warna
tetes asam coklat
sulfat 10 N

2 mg serbuk Terbentuk (+)


rimpang + 5 warna
tetes HCl coklat
pekat P

2 mg serbuk Terbentuk (+)


rimpang + 5 warna
tetes NaOH P merah
5% b/v jingga

2 mg serbuk Terbentuk (+)


rimpang warna
kunyit + merah
ammonia jingga (+)

2 mg serbuk Terbentuk (+)


rimpang warna
kunyit + 5 coklat (+)
tetes FeCl3
D. PEMBAHASAN

Pada praktikum farmakognosi kali ini bertujuan agar mahasiswa dapat


melakukan, mengetahui dan memahami analisis kualitatif terhadap simplisia
rimpang kunyit secara makroskopis, mikroskopis dan kimiawi.

Praktikum ini dilakukan dengan 3 pengujian yaitu uji secara makroskopis,


mikroskopis dan uji secara kimiawi. Uji makroskopis bertujuan untuk mengetahui
pemerian dari sampel yang akan diuji meliputi warna, rasa, bentuk dan bau yang
dilakukan dengan cara mengamati warna dan bentuk dari sampel, kemudian
mencicipi, dan mencium aromanya.

Uji mikroskopis bertujuan untuk mengetahui fragmen pengenal yang merupakan


komponen spesifik untuk mengidentifikasi tanaman yang diuji, dilakukan dengan
mengamati sampel dibawah mikroskopis dan mencari fragmen pengenalnya sesuai
literature.

Uji secara kimiawi bertujuan untuk mengetahui senyawa apa yang terkadung di
dalam sampel uji, dilakukan dengan mencampur serbuk simplisia dengan beberapa
tetes pereaksi hingga menimbulkan perubahan warna, dimana pada praktikum ini
ada 6 pereaksi yang digunakan yaitu asam sulfat P, asam sulfat 10 N, HCl pekat P,
NaOH P 5% b/v, ammonia 25% P, dan FeCl3.

Berdasarkan hasil pengujian kualitatif yang kami lakukan, untuk uji pertama
secara makroskopis simplisia rimpang kunyit memiliki rasa yang agak pahit, agak
pedas, lama-kelamaan menimbulkan rasa tebal, memiliki bau yang khas aromatic
dan memiliki warna serbuk kuning sampai kuning jingga.

Pada uji mikroskopis simplisa rimpang kunyit dengan perbesaran 100 x


memiliki fragmen pengenal berupa butir pati tunggal, berbentuk lonjong atau bulat
telur dengan satu ujung mempunyai tonjolan atau berbentuk bulat samapi hampir
segitiga dengan satu sisi membulat, kemudian terdapat parenkim yang terdiri dari
sel-sel besar yang penuh berisi pati, terdapat juga perinderm terdiri dari 6 lapis
samapi 9 lapis sel berbentuk segi panjang, dinding menggabus, dan yang terakhir
terdapat rambut penutup berbentuk kerucut, lurus atau agak bengkok panjang 250
um sampai 980 um, dinding tebal.
Pada uji kimiawi dilakukan penambahkan beberapa pereaksi pada 2 mg
serbuk rimpang kunyit, penambahan asam sulfat P menunjukan hasil positif
dengan perubahan warna menjadi merah darah, penambahan asam sulfat 10 N
pada sampel menunjukan hasil negatif dimana perubahan warna yang terbentuk
coklat muda kekuningan, kemudian pada penambahan HCl pekat P menunjukan
hasil positif yaitu menghasilkan warna coklat, dilanjutkan lagi pengujian dengan
NaOH P 5% menunjukan hasil positif dengan perubahan warna menjadi merah
jingga, kemudian pada penambahan ammonia 25% P menunjukan hasil positif
dimana warna tidak berubah dan tetap merah jingga, selanjutnya penambahan
FeCl3 menunjukan reaksi positif terbentuk warna coklat.

Perubahan warna pada uji kimiawi simplisia rimpang kunyit terjadi


karena adanya salah satu kandungan senyawa kurcumin pada kunyit yang
memiliki sifat kimia yang menarik adalah sifat perubahan warna akibat
perubahan pH lingkungan. Kurkumin berwarna kuning atau kuning jingga pada
suasana asam, sedangkan dalam suasana basa berwarna merah. Kurkumin dalam
suasana basa atau pada lingkungan pH 8,5-10,0 dalam waktu yang relatif lama
dapat mengalami proses disosiasi, kurkumin mengalami degradasi membentuk
asamferulat dan feruloilmetan. Warna kuning coklat feruloilmetan akan
mempengaruhi warna merah dari kurkumin yang seharusnya terjadi.

Terjadinya penyimpangan hasil uji kimiawi pada pereaksi asam sulfat 10 N


yang seharusnya terbentuk warna coklat, namun hasil uji dari kelompok kami
terbentuk warna coklat muda kekuningan kemungkinan terjadi karena kami
terlalu banyak memasukan sampel serbuk rimpang kunyit sehingga tidak terjadi
perubahan warna yang sesuai dimana penambahan asam sulfat 10 N pada
praktikum ini hanya 5 tetes.
E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji kualitatif pada simplisia rimpang kunyit dengan tiga jenis
pengujian, untuk uji secara makroskopis dan mikroskopis menunjukan kesesuaian hasil
dengan literatur, pada uji makroskopis serbuk simplisia rimpang kunyit memiliki warna
kuning sampai jingga, bau khas aromatic dan rasa agak pahit, agak pedas lama-
kelamaan menimbulkan rasa tebal.
Pada uji mikroskopis kelompok kami menemukan 4 fragmen pengenal yaitu butir
pati, rambut penutup, parenkim dengahn sekresi dan perinderm. Uji kimiawi
menunjukan 5 hasil positif dan 1 hasil nneggatif yaitu pada pengujian ke dua dengan
pereaksi asam sulfat 10N dimana warna yang terbentuk coklat muda kekuningan,
sedangkan pada literatur yang kami temukan reaksi positif membentuk warna coklat.
Ketelitian dalam uji kualitatif menjadi faktor utama dalam hasil akhir pengujian,
pada praktikum yang kami lakukan penambahan serbuk rimpang kunyit yang berlebih
dapat mempengaruhi perubahan warna pada uji kimiawi.

F. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1977. Materia Medika Indonesia Jilid I.
Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. p.43, 76, 80

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Materia Medika Indonesia Jilid III.
Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. p.29, 180

Suharsanti, Ririn, Astutiningsih Kristina, dan Novy Dwi Susilowati. 2020. Kadar
Kurcumin Ektrak Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica) Secara KLT Densitometry
Dengandengan Perbedaan Metode Ekstraksi. Jurnal Wiyata.
G. LAMPIRAN
1. Foto acc hasil uji mikroskopis simplisia rimpang kunyit :

2. Foto acc hasil uji kimiawi simplisia rimpang kunyit

Anda mungkin juga menyukai