I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi senyawa polifenol dan tanin dalam simplisia Daun
Pepaya (Carica Papaya L.)
2. Mahasiswa mampu menentukan reaksi didalam simplisia Daun Pepaya secara kualitatif.
Alat Bahan
1. Tabung reaksi 1. Serbuk daun pepaya
2. Rak tabung reaksi 2. NaCl
3. Lampu spiritus 3. FeCl3
4. Penjepit tabung 4. Larutan gelatin
5. Kaki tiga 5. KOH
6. Batang pengaduk 6. Aquadest
7. Corong kaca
8. Beakerglass
9. Kawat kasa
10. Korek api
11. Cawan porselin
12. Mattglass
13. Pipet tetes
IV. CARA KERJA
1. Uji Pendahuluan
Ditimbang serbuk simplisia Daun Pepaya sebanyak 2 gram, masukkan kedalam tabung
reaksi, tambahkan 10ml aquadest, aduk
Ampas Filtrat
Ditambahkan
Mengandung
KOH
Gugus kromofor
Ditimbang serbuk simplisia Daun Pepaya sebanyak 0,3 gram, masukkan kedalam tabung
reaksi, tambahkan 10ml aquadest, aduk
Ampas Filtrat
Ditambahkan 3-4
tetes NaCl 10%
Ditambahkan
Positif FeCl3
Polifenol Positif Tanin
Positif
Polifenol
3. Reaksi Etanol
Ditimbang serbuk simplisia Daun Pepaya sebanyak 0,3 gram, masukkan kedalam tabung
reaksi, tambahkan 10ml etanol
Dikocok kuat
Ampas Filtrat
Ditambahkan
FeCl3
Larutan warna
biru, hijau,
hitam
Positif
Polifenol
V. HASIL PENGAMATAN
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum Fitokimia kali ini mengidentifikasi kandungan senyawa golongan polifenol
dan tanin pada tanaman simplisia daun pepaya (Carica Folium). Tanin sendiri merupakan
campuran dari polifenol yang terdapat dalam tumbuhan dalam bentuk glikosida yang jika
terhidrolisis akan menghasilkan glikon dan aglikon sedangkan polifenol adalah sekelompok
zat kimia yang di temukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yakni memiliki
banyak gugus fenol dalam molekulnya. Fenol sendiri merupakan struktur yang terbentuk dari
benzena tersubstitusi dengan gugus -OH. Gugus -OH yang terkandung merupakan aktivator
yang kuat dalam reaksi substitusi aromatik elektrofilik (Fessenden, 1982).
Untuk identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin dapat dilakukan dengan beberapa
cara yaitu :
1. Uji Pendahuluan
Uji pendahuluan harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan uji polifenol dan tanin.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya gugus kromoform dalam daun
pepaya(Carica Folium). Uji pendahuluan dilakukan dengan cara mencampurkan serbuk
simplisia daun pepaya 2g dengan air sebanyak 10 ml dan dipanaskan selama 30 menit dalam
air mendidih. Pemanasan tersebut bertujuan untuk mempercepat reaksi sehingga diperoleh
larutan berwarna kuning kecoklatan. Larutan berwarna kuning kecoklatan yang terjadi
menunjukkan bahwa daun pepaya memiliki gugus kromoform. Gugus kromoform adalah
suatu gugus fungsi yang memiliki peranan menyebabkan suatu senyawa memiliki warna.
Larutan berwarna kuning kecoklatan tersebut menjadi lebih intensif dengan penambahan
KOH, karena KOH termasuk dalam gugus auksokrom yang mempunyai peranan untuk
memberikan warna lebih intensif pada suatu senyawa. Auksokrom dapat berfungsi tidak lepas
kaitannya dengan adanya kromoform di dalam senyawa tersebut. Mekanisme kerja gugus
auksokrom terhadap gugus kromoform yaitu gugus auksokrom akan memperlebar sistem
kromoform dan menggeser maksimum absorpsi ke arah panjang gelombang yang lebih
panjang. Gugus auksokrom tidak menyerap pada panjang gelombang 200 – 800 nm, namun
mempengaruhi spektrum kromoform dimana auksokrom tersebut terikat.
2. Reaksi Warna
Pada reaksi warna identifikasi senyawa golongan polifenol dan tanin yang pertama dilakukan
adalah dengan mencampurkan serbuk simplisia daun pepaya sebanyak 0,3 gram selanjutnya
di masukan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 10ml aquadest panas, ini
bertujuan untuk menarik seluruh tanin yang ada dalam simplisia daun pepaya. Hal ini di
karenakan tanin merupakan senyawa polifenol yang dalam keadaan alami pada tumbuhan
yang berada dalam bentuk glikosidanya sehingga dapat larut dalam air. Proses ini dilakukan
untuk mempercepat reaksi. Kemudian larutan tersebut diaduk dan dibiarkan sampai suhu
kamar. Kemudian ditambahkan 3 - 4 tetes 10% larutan NaCl, kemudian diaduk dan disaring.
Penambahan NaCl bertujuan untuk menghilangkan pengotor dan protein, sehingga mencegah
terjadinya negatif palsu pada uji warna. Filtrat kemudian dibagi menjadi tiga bagian masing –
masing ± 4 ml dan disebut sebagai larutan A, B, dan C.
Kemudian dilakukan uji ferriklorida, yaitu larutan tabung A digunakan sebagai blanko, hasil
dari percobaan replikasi pertama dan kedua menghasilkan warna coklat. Kemudian larutan
tabung B sebagain uji ferriklorida yang ditambahkan dengan beberapa tetes ferriklorida
(FeCl3) ± 2-3 tetes maka akan terjadi perubahan warna pada replikasi pertama dan kedua
menjadi warna hijau kehitaman. Warna hijau kehitaman tersebut merupakan endapan fenol
yang dihasilkan oleh penambahan ferriklorida sehingga terjadi reaksi kimia antara
ferriklorida dan gugus fenol dari tanin. Oleh karena itu pada uji ferriklorida ini menunjukkan
hasil yang positif. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam simplisia daun pepaya (Carica
Folium) mengandung positif fenol.
Untuk mengetahui lebih jelas apakah simplisia daun pepaya (Carica Folium) mengandung
tanin atau polifenol maka dilanjutkan dengan uji gelatin. Larutan tabung C ditambahkan
dengan sedikit larutan gelatin dan 5 ml larutan NaCl 10%. Jika terjadi endapan putih
menunjukkan adanya tanin. Hal tersebut terjadi karena gelatin maupun dengan reagen garam-
gelatin merupakan indikasi adanya tanin. Dasar untuk reaksi ini adalah terbentuknya endapan
antara protein / gelatin dan tanin, dimana reaksi menjadi lebih sensitif dengan penambahan
NaCl untuk meningkatkan “salting out” dari kompleks protein-tanin. Tapi pada praktikum
yang telah dilakukan, dengan uji gelatin ini tidak menunjukkan adanya endapan berwarna
putih pada replikasi pertama maupun kedua. Sehingga dapat dinyatakan bahwa simplisia
daun pepaya (Carica Folium) menunjukan negatif tanin.
Simplisia daun pepaya (Carica Folium) positif mengandung polifenol karena pada uji
ferriklorida menunjukkan hasil yang positif dan uji gelatin menunjukkan hasil yang negatif
tanin.
3. Reaksi Etanol
Pada uji etanol pertama di lakukan penimbangan serbuk simplisia sebanyak 0,3g masukan
dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 10ml etanol. Dikocok kuat kemudian disaring
menggunakan kapas. Filtrat kemudian di bagi menjadi 2 bagian. Larutan pertama digunakan
sebagai blako. Pada percobaan yg di lakukan blanko replikasi pertama dan kedua
menghasilkan warna hijau muda. Sedangkan larutan kedua ditambahkan dengan larutan
FeCl3. Pada percobaan yang dilakukan hasil replikasi pertama dan kedua setelah di
tambahkan dengan larutan FeCl3 larutan berubah menjadi warna hijau tua. Hal tersebut
menunjukan bahwa simplisia daun pepaya mengandung positif fenol.
VII. KESIMPULAN
Mahasiswa dapat melakukan dan mengidentifikasi kandungan senyawa polifenol dan tanin
pada simplisia daun pepaya (Carica Folium). Identifikasi daun pepaya (Carica Folium) dalam
praktikum ini menghasilkan bahwa daun pepaya positif mengandung senyawa fenol. Karena
pada uji Ferriklorida yang ditambahkan dengan beberapa tetes ferriklorida (FeCl3) ± 2-3 tetes
terjadi perubahan warna pada replikasi pertama dan kedua menjadi warna hijau kehitaman.
Warna hijau kehitaman tersebut merupakan endapan fenol yang dihasilkan oleh penambahan
ferriklorida sehingga terjadi reaksi kimia antara ferriklorida dan gugus fenol dari tanin. Oleh
karena itu pada uji ferriklorida ini menunjukkan hasil yang positif. Sehingga dapat dikatakan
bahwa dalam simplisia daun pepaya (Carica Folium) mengandung positif fenol.
Dosen Pembimbing
(……………..……..)
DISUSUN OLEH :
Kelompok 5
LABORATORIUM FITOKIMIA
AKADEMI FARMASI THERESIANA
SEMARANG
2017