Anda di halaman 1dari 7

Mosi 3: Perlunya LAMPT-Kes (Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan)selaku

Lembaga Akreditasi Spesifik di Bidang kesehatan yang Sustainable dalam Menjaga Kualitas
Lulusan Mahasiswa Farmasi

Definisi : Akreditasi  Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam

satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (UU No. 20/2003 Sistem Pendidikan
Nasional) Pasal 1 ayat 22

LAM-PTKes Lembaga ini akan melakukan akreditasi pada seluruh program studi kesehatan dengan
terlebih dahulu dimulai dari tujuh program studi, yaitu kedokteran, kedokteran gigi, keperawatan,
kebidanan, farmasi dan kesehatan masyarakat. LAM yang didirikan oleh organisasi profesi dan
asosiasi institusi pendidikan kesehatan ini diinisiasi untuk menjawab kekurangan akreditasi yang
selama ini dilakukan oleh BAN-PT, terutama dalam pemenuhan instrumen spesifik yang bisa
memotret kekhasan profesi kesehatan.

Limitasi : akreditasi lembaga kesehatan

Peluang kontra definisi:

Pro Kontra
Latar Pentingnya akreditasi untuk
Belakang menstimulus sistem pendidikan yang
baik. BAN-PT sebagai satu-satunya
badan akreditasi perguruan tinggi
nasional terlalu umum, sehingga tidak
memberikan penilaian spesifik
mengenai kesehatan dan seringkali uji
yang diberikan kurang relevan untuk
kesehatan, seperti perlunya publikasi
ilmiah untuk pendidikan profesi yang
sesungguhnya tidak perlu.
Landasan UU no 12 tahun 2012 pasal 29 ttg (PT) UU No 20 tahun20003 tentang SISDIKNAS
Konstitusi kerangka kualifikasi nasional acuan  kerangka kepada pemerintah dalam
pokok dalam penetapan kompetensi penyelenggaraan pendidikan yang sesuai
lulusan pendidikan, dimana penilian dengan amanat UUD 45
mutu pendidikan tinggi lewat
akreditasi akan dilaksanakan oleh
BAN-PT, sementara program studi
akan dilaksanakan lembaga akreditasi
mandiri yang direkomendasikan BAN-
PT kepada pemerintah.
Data BAN-PT sebagai lembaga pemerintah National League for Nursing Accrediting
dinilai kewalahan mengurus akreditasi commission
program studi di Perguruan Tinggi
Swasta (PTS), sementara ada 16.777
prodi  satu-satunya lembaga
akreditasi
Keterbatasan asesor yang baru
8368nya terakreditasi padahal banyak
yang sudah mengajukan ke BAN-PT
Argumen Meningkatkan independensi dan Dana sudah dianggarkan pemerintah, untuk
kredibilitas apa menganggarkan secara mandiri? 
Harganya mahal, ada kemungkinan hanya
universitas bagus
Assesment lebih mengarah ke hal Sustainable dipertanyakan bagi LAMPT-Kes
yang berhubungan dengan sistem itu sendiri yang sumber dananya masih
pendidikan kesehatan tidak jelas
Jumlah asesor Ban-PT terbatas Sudah ada aturan pemberian akreditasi C
Saat ini satu-satunya lembaga yang untuk yang belum mendapat akreditasi
mengurus ribuan permohonan tapisudah memiliki izin
akreditasi Adanya LAM dapat memicu pembentukan
Sudah ada arahan pembentukan LAM-LAM lain, selain ada kecenderungan
untuk profesi lain, misalnya, untuk akreditasi sebagai bisnis, mungkin
Indonesian Accreditation Board for juga terjadi standar yang berbeda antara
Engineering Education LAM

Penjagaan kualitas akan lebih LAMPkes ada keraguan dana. Sebenarnya


sustainable, karena pengujian dari pemerintah sudah merestui
akreditasi dilakukan periodik dan pembentukan LAMPT kes tapi tidak ada
berkesinambungan. pendanaan dari pemerintah.
Biaya untuk akreditasi dapat digunakan
untuk membiayai perbaikan
BAN PT tidak menunjukkan performa Penjagaan kualitas lulusan tidak ditentukan
baik dalam memberikan akreditasi dari kurikulum dan akreditasi, melainkan
misal APTISI (asosiasi perguruan tinggi dari pendidikan paska lulus.
swasta) ingin mendirikan LAM juga Sertifikasi lulusan farmasi
krna BAN tidak memahami karakter Menurut UUD 45,Pemerintah Indonesia
kampus swasta yang diamanatkan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Persebaran pendidikan tinggi kesehatan di
Indonesia yang tidak merata dan
keterbatasan kemampuannya
Solusi LAM-PT Kes disusun bersama, untuk Lembaga akreditasi nasional Pendidikan
diakui oleh pemerintah, hanya satu Kesehatan yang tidak mandiri, dimana
secara nasional (seperti aturan yang sebagaian dananya disubsidi oleh APBN,
diterapkan di Uni Eropa). peningkatan kualitas kurikulum

Mosi 7: Pentingnya Regulasi dalam Pembatasan Penggunaan Bahan Baku Antibiotika Impor
sebagai Upaya dalam Meningkatkan Penggunaan Bahan Baku Antibiotika dari Negeri Sendiri

Definisi : antibiotik= bahan baku antibiotik =

Limitasi : dasarnya adalah kemandirian. Lebih dijelaskan tentang mekanisme regulasi


pembatasannya. Bahwa pembatas disini bertahap. Terus cerita dikit tentang solusi.

Peluang kontra definisi: mempertanyakan pembatasan seperti apa dan mekanisnya bagaimana yang
diajukan pro.

Pro Kontra
Latar Kemandirian bangsa. Mekanisme
Belakang pembatasan bertahap. Proyek bahan
baku ini proyek rugi jadi yg
melaksanakan harusnya negara.
Landasan Pasal 14 UU No.36 tahun 2009 pemerintah
Konstitusi penyelenggaraan upaya kesehatan yang
merata dan terjangkau masyarakat
Data 1.Bahan baku antibiotik impor Hingga tahun 2025, produksi diharapkan
BPPT tahun 2009 sudah menyatakan mampu mengurangi impor menjadi sekitar
siap dan bisa untuk embuat bahan 30%, industri amoksilin ditargetkan berdiri
baku amoxicilin tinggal beli alatnya aja pada 2 tahun ketua direktur pusat farmasi
2.Penelitian bahan obat antibiotik dan medika BPPT (sudah 1 ton), masih ada
telah dilakukan bppt dari 10 tahun lalu 1000 ton
3.kebutuhan antibiotik mencapai Regulasi tidak otomastis meningkatkan
893ton penggunaan bahan baku, yang
4.farma material management club meningkatkan penggunaan bahan baku
:nilai impor bahan baku indonesia negeri sendiri adalah kualitas dan harga.
2012 11,9-12,3 triliun. Apa jawaban Anda terhadap:
5. 2008 kimia farma meminta harga Resiko rugi
amoxicilin dinaikkan dari 370 jd 400 Kegagalan
krn bahan baku mahal (makanya bikin Kualitas yang berbeda
sendiri aja) harga bahan baku sudah Padahal sudah tahu pentingnya antibiotika
sampai 5ousd kalau dijual 370 rugi. Tidak masalah mengimpor bahan baku, asal
5.LIPI sudah punya 3.500 isolat murni kualitasnya lebih baik dan harga bersaing,
aktinomisetes bahkan bisa menjadi komoditas impor.
6.impor bahan baku obat Indonesia Banyak negara maju seperti Singapura yang
didominasi bahan baku anti biotik, tidak memiliki bahan baku namun mandiri.
rentan peubahan harga, kulitas dan Yang terpenting, masalah kemandirian
kesinambungan pasokan, 96%bahan tidaklah sepenting/seurgen masalah
baku diimpor kesehatan rayat Indonesia yang butuh
7. Indofarma mau ambil bagian bikin antibiotik dalam jumlah banyak, stabilitas
bahan baku antibiotik tapi kerjasama perekonomian industri dalam negeri,
dg asing pt zhuhai united laboratories, pekerja industriyang terancam bangkrut.
meminjamkan mesin senilai 10miliar. Nilai bisnis farmasi domestik di 2014 bisa
India dan China mencapai US$ 6,1 miliar
India mengembangkan teknologi Pabrik obat generik butuh investasi minimal
8. Nilai ekspor Indonesia semakin Rp 100 juta dan baru bisa beroperasi empat
menurun, tingginya impor akan tahun kemudian
melemahkan neraca perdagangan dan Membangun industri bahan baku obat
Indonesia akan mengalami defisit. adalah tidak ekonomis, banyak pemain
9. Berisiko mengalami kondisi global dan pasar farmasi baru 0,5% dari
kekurangan pasokan obat seperti saat pasar farmasi global.
krisis ekonomi pada tahun 1997 Pada tahun 2008 saja, BUMN Farmasi
10. Kemenkes berencana memberi sudahterancam bangkrut.
insentif untuk investasi bahan Sri Lanka yang pada tahun 1987
pembangun fasilitas bahan baku menciptakan State Pharmaceutical
farmasi, termasuk keringanan pajak Manufacturing Corporation (SPMC) untuk
penghasilan pengambalian pajak dan meregulasi impor bahan baku dan
insentif lain pembuatan obat esensial .
11. Perusahaan asing yang tertarik Direkomendasikan oleh WHO sebagai
untuk berinvestasi dalam pembuatan negara contoh untuk pelayanan kesehatan
bahan baku farmasi dan produksi obat dan penjaminan obat esensial, careful cost
di Indonesia and benefit untuk menekan
12. Pembatasan  amoksisilin dan Regulasi  keamanan dan kualitas
penisilin

Argumen Kebutuhan antibiotik di indonesia Investasi besar. Indonesia belum siap.


tinggi dan ada peluang ekspor Kesiapan!
Kemandirian bangsa Pemerintah pernah bikin regulasi tiap PMA
harus bikin bahan baku tiap 5 tahun tapi
akhirnya Cuma bikin 1 kg.
Bagaimana mekanisme mencegah kerugian
(untuk pelaksana non pemerintah), lalu
APBN darimana (untuk pemerintah),
cadangan devisa terus menurun.

Solusi Utk mendukung kemandirian bangsa, Yang penting bukan di regulasinya. Tdak
pemerintah harus tegas dan mau perlu adanya regulasi pembatasan tapi lebih
ambil resiko di project bahan baku ke implementasi dan realisasinya aja. Jd
obat ini. Diadakan regulasi tetep mendukung kemandirian bangsa,
pembatasan berjenjang. Dimana pake bahan antibiotik sendiri tapi tanpa
perusahaan farmasi membuat bahan undang undang. Pemerintah membuat
baku dari akhir dulu baru ke awal. Dan suatu masterplan penjaminan kebutuhan
setelah berhasil dibuat bahan baku dr antibotika Indonesia dengan capaian target
tiap langkah bahan baku itu harus yang jelas, dengan manajemen produksi
dipake oleh industri.( BUMN bikin dan impor yang perbandingannya diatur
holding), joint venture. dengan baik.

Mosi 11: UU Pengawasan Sediaan farmasi, Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga sebagai Suatu Bentuk Jaminan dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Indonesia

Definisi : UU Pengawasan yang mengatur produksi, distribusi, promosi, pemusnahan, recall,


iklan, peran serta masyarakat, adanya standarisasi keamanan, khasiat, manfaat dan mutu.

Limitasi :

Peluang kontra definisi:

Pro Kontra
Latar Kurang kuatnya UU 36 th. 2009 untuk
Belakang mengatur pengawasan sediaan
farmasi
melindungi masyarakat dari bahaya
yang disebabkan oleh penggunaan
sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang tidak tepat serta yang tidak
memenuhi persyaratan mutu,
keamanan, dan kemanfaatan
Landasan Posisi UU lebih kuat dari PP (72) Menurut Hendrick L. Blumm, terdapat 4
Konstitusi (jaminan yang lebih kuat daripada PP) faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat:
Perilaku
Lingkungan
Keturunan
Pelayanan kesehatan
Data
Argumen Indikator derajat kesehatan meliputi: UU ini tidak berkaitan langsung dengan
1. Umur harapan hidup peningkatan derajat kesehatan, melainkan
2. Jumlah kematian dilatarbelakangi oleh perlunya perlindungan
3. Angka kesakitan masyarakat sebagai konsumen obat,
4. Penyakit menular
5. Status gizi
6. Kesehatan lingkungan
7. Pelayanan kesehatan
OT akan lebih teregulasi sebagai Di RUU juga definisinya tidak merangkup
produk farmasi yang bisa digunakan obat herbal yang bukan turun temurun
sebagai alternatif terapi (berdasarkan penelitian)
Infrastruktur akan menyusul Infrastruktur dan kesiapan masih minim
(meningkat) seiring berlakunya untuk mendukung pemberlakukan PP ini.
regulasi
Indonesia tidak punya regulasi Belum ada aturan ganti rugi terhadap
perlindungan masyarakat dari kasus produk gagal yang direcall (pengobatan
keracunan obat, padahal negara lain terhadap efek samping)u
punya aturan regulasi tersebut: Regulasi lain umumnya tidak dalam bentuk
Contoh kasus keracunan obat/obat UU yaitu Permenkes seperti EC No
palsu terlalu marak dan tidak ada 726/2004 tentang pengawasan obat
sanksiuntuk pemalsuan obat recall. manusia dan hewan
Ada iklan dan suplemen kesehatan Pelanggaran obat seperti peredaran obat
yang belum diatur di regulasi keras di sarana tidak resmi, obat palsu dan
manapun obat tanpa izin edar sudah ditindaklanjuti
Pada tahun 2003, sebanyak 284 kasus oleh polisi (projustisia) tanpa UU
pelnggaran obat, mulai dari peredaran PP No. 72 yang mengatur mengenai sediaan
obat keras di sarana tidak resmi, obat farmasi
palsu dan obat tanpa izin edar.
Solusi RUU Pengaturan dan Pengawasan Adanya regulasi tentang jaminan kesehatan
disahkan menjadi UU masyarakat dan pemberlakuan PP tentang
perlindungan konsumen dan
pemberlakukan CPOB dan CPOTB

Mosi 12: UU Kefarmasian sebagai Payung Hukum bagi Semua Tenaga Kefarmasian dalam Praktik
Kefarmasian Terutama di Era SJSN

Definisi : UU Kefarmasian
Limitasi :

Peluang kontra definisi:

Pro Kontra
Latar UU>PP (51) Peranan penting apoteker di SJSN adalah
Belakang Pasal 63 untuk formulasi, sensitisasi, legislasi,
Undang-Undang Nomor 23 Tahun diseminasi, implementasi, setting up dll.
1992 tentang
Kesehatan, perlu menetapkan
Peraturan Pemerintah
tentang Pekerjaan Kefarmasian

Landasan
Konstitusi
Data
Argumen Dokter saja sudah punya UU Apa urgensinya?
UU akan melindungi apoteker dari PP saja belum dijalankan dengan baik
perilaku ilegal (payung hukum),
seperti memberikan antibiotik untuk
swamedikasi
Tidak
Apoteker akan

Solusi Penerapan UU kefarmasian

Mosi 13: Pembatasan Sediaan aerosol sebagai Langkah dalam Mengurangi Global Warming

Definisi : Sediaan aerosol dengan propelen CFC. Aerosol :koloid zat padat/cair yang
terdispersi dalam gas.

Limitasi : semua sediaan yang berbentuk aerosol termasuk ac, parfum dll.

Peluang kontra definisi: jika pembatasan sediaan farmasetik aerosol yang dibawa oleh pro -> lebih
baik membatasi ac dan parfum lah daripada obat aerosol.

Sediaan aerosol: sediaan yang dikemas di bawah tekanan, mengandung zat aktif terapeutik yang
dilepas saat sistem katup yang sesuai ditekan. (FI IV)

Pro Kontra
Latar Bahan propelen aerosol adalah CFC
Belakang yang memiliki dampak penipisan ozon,
yang berakibat pada pemanasan
global
Landasan
Konstitusi
Data Keuntungan menggunakan aerosol
banyak : mudah diambil, tanpa
tercemar, kedap udara(terlindung dari
pengaruh o2 &kelembapan),
pengobatan topikal bisa merata
melapisi kulit tanpa menyentuh.
Bahaya kontaminasi tidak ada. Dengan
formula yang tepat dan pengontroln
katup bentuk fisik dan ukuran partikel
produk yang dipancarkan dapat diatur
& efektivitas obat lebih bagus.
Argumen Walaupun sedikit, tapi akumulasi akan Sediaa aerosol hanya memberikan
memberikan dampak yang besar, sumbangsih kecil untuk sumbangan
apalagi saat dibuat di industri (skala penipisan ozon (terbanyak  CO2) dan
besar) sumber CFC lain masih banyak (kulkas, AC)
Saat ini banyak sediaan aerosol yang Sediaan farmasi banyak yang mutlak perlu
sebenarnya tidak terlalu urgent, propelen, contoh obat asma. Sediaan
seperti parfum, dll yang bisa diganti aerosol lain, walaupun tidak urgent, namun
dengan sediaan lain. meningkatkan kenyamanan pemakaian dan
bermanfaat dalam kualitas produk seperti
lebih tahan lama, atau lebih mudah
penyerapannya.

Sediaan aerosol tidak harus dengan


propelen CFC, jika dibatasi akan
menstimulus produksi sediaan aerosol
dengan pompa, atau memicu
penelitian propelen baru yang tidak
mengakibatkan penipisan ozon

Solusi

Anda mungkin juga menyukai