Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Volume 2 No 2 halaman 77 – 83 77

KARAKTERISASI DAN FORMULASI CANGKANG KAPSUL DARI


TEPUNG PEKTIN KULIT BUAH COKELAT (Theobroma cacao L)
1Anan Suparman, 2Diar Herawati, 3Zahra Fitratul T.
1,2,3Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 4016
Jawa Barat, Indonesia
email : 1anan_multisains@yahoo.co.id

ABSTRAK
Kapsul adalah sediaan yang mengandung satu macam bahan obat atau lebih yang
dimasukkan ke dalam cangkang atau wadah kecil yang umumnya dibuat dari gelatin. Struktur
pektin yang berupa polimer sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti gelatin.
Salah satu bahan pembuatan kapsul adalah tepung pektin dari kulit buah cokelat (Theobroma
cacao L.). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kemungkinan pemanfaatan pektin dari
kulit buah cokelat dengan memformulasi sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan
cangkang kapsul keras. Metode yang digunakan 1. Metode design expert software untuk
formulasi, 2. Metode pencetakan dengan pencetakan langsung terhadap film kapsul, 3.
Metode pengujian disintegrator untuk melihat waktu hancur. Hasil optimasi formula yang
baik yaitu formula F3 dengan konsentrasi pektin 0,78%, karagenan 5,00% dan aquades
94,22%. Hasil evaluasi cangkang kapsul menunjukkan spesifikasi cangkang kapsul
memenuhi syarat industri kapsul dan waktu hancur cangkang kapsul memenuhi syarat yang
ditetapkan Farmakope Indonesia edisi V tahun 2014 yaitu 15 menit atau kurang dari 30
menit.
Kata Kunci: gelatin, pektin, buah cokelat (Theobroma cacao L.), karagenan

ABSTRACT
Capsule is a preparation that consists of one kind or more substances with a shell which
usually is made from gelatine. Pectine structure that is polymer can be used to replace
gelatine. Pectine can be obtained from pectin powder or the shell of cacao fruit (Theobroma
cacao L.). The aim of this study is to observe whether the pectin from the cacao’s skin could
be formulated to make a shell of capsule. The method that will be used are, 1. Formulation
by design expert software; 2. Direct printing for the capsule film; 3. Disintergration tester to
determine the half-life. Good formula optimization result is F3 formula with concentration
of Pectine 0.78%, Carrageenan 5.00%, and Aquades 94.22%. Result of the shell capsule
evaluation shows that shell capsule specification meets capsule industry requirements, and
the destroy time of the shell meets Farmakope Indonesia ed.V year 2014 requirement that is
15 minutes or less than 30 minutes.
Keywords: gelatine, pectine, cacao fruit (Theobroma cacao L.), carrageenan

1. PENDAHULUAN diperlukan bahan baku alternatif lain yang


Kapsul adalah sediaan padat yang melimpah, murah dan halal. Salah satu
terdiri dari obat dalam cangkang keras atau alternatif untuk mengganti gelatin babi
lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya dalam pembuatan cangkang kapsul adalah
terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga terbuat pektin. Cangkang kapsul dengan bahan
dari pati atau bahan lain yang sesuai dasar pektin telah banyak dilakukan antara
(Kemenkes RI, 2014:49). Oleh karena itu, lain, pektin lidah buaya (Hidayana, 2017),
Suparman A, Herawati D, Zahra FT, JIF Farmasyifa, 2(2): 77 - 83

pektin kulit pisang (Mamu, 2017). Struktur penelitian ini adalah masyarakat memiliki
pektin yang berupa polimer sebenarnya informasi mengenai pemanfaatan bahan
dapat dimanfaatkan sebagai bahan alam sebagai alternatif bahan baku farmasi
pengganti gelatin. Kulit buah cokelat yang lebih murah, aman, dan halal serta
mengandung pektin sebesar 10 - 12,75% dapat memanfaatkan limbah kulit cokelat.
(Erika, 2013), maka pada penelitian ini 2. METODE PENELITIAN
digunakan tepung pektin buah cokelat. 2.1 Alat
Pektin menurut O’Neill et al. (2000) Alat yang digunakan dalam penelitian
merupakan senyawa polisakarida kompleks ini adalah blender, neraca analitik, satu set
yang mengandung residu α-D-galakturonat alat refluks, desikator, corong buchner,
dengan ikatan α-1,4. Pektin merupakan cawan porselin,stirer magnetik, pin bar (alat
campuran polisakarida dengan komponen cetakan cangkang kapsul, tersedia di PT.
utama polimer asam α-Dgalakturonat. Kapsulindo Nusantara) hot plate, oven,
Menurut Nussinovitch (1997), komponen jangka sorong, tanur listrik, PH meter,
utama dari senyawa pektin adalah asam disintegration tester, digital viscometer
Dgalakturonat tetapi terdapat juga D- brookfild DV-I prime, moisture analyzer
galaktosa, L-arabinosa, dan L-ramnosa M33, dan Favigraph (textechno®).
dalam jumlah yang beragam dan kadang 2.2 Bahan
terdapat gula lain dalam jumlah kecil. Bahan utama yang akan digunakan
Beberapa gugus karboksilnya dapat dalam penelitian ini adalah kulit buah
teresterifikasi dengan metanol. Polimer kakao. Bahan tambahan yang akan
asam anhidrogalakturonat tersebut dapat digunakan yaitu amonium oksalat 1% asam
merupakan rantai lurus atau tidak sitrat, aquades, etanol 96%, indikator fenol
bercabang. merah, asam oksalat 10%, aluminium foil,
Penelitian ini memanfaatan pektin Natrium hidroksida (NaOH), asam klorida
dari kulit buah cokelat dengan (HCl) dan karagenan.
mengkarakterisasi serta memformulasi 2.3 Prosedur
sehingga dapat dimanfaatkan dalam Pada penelitian ini dimulai dengan
pembuatan cangkang kapsul keras, pada penyiapan bahan, meliputi pengumpulan
penelitian sebelumnya (Erika (2013)) bahan, determinasi bahan, dan tahap
terdapat kelemahan kapsul pektin cokelat pembuatan simplisia kulit buah kakao.
karakter waktu hancurnya lama, maka kami Selanjutnya akan dilakukan pembuatan
melakukan penelitian ini. Manfaat dari tepung pektin dari kulit buah kakao dengan

78
Karakterisasi Dan Formulasi Cangkang Kapsul…

metode ekstraksi menggunakan pelarut 3.1 Optimasi Pembuatan Larutan


Amonium oksalat 1% dengan pH 4,7 pada Cangkang Kapsul Keras
temperatur 85 ºC selama 120 menit. Larutan Pembuatan larutan cangkang kapsul
asam oksalat 10% ditambahkan untuk keras dilakukan dengan penambahan
menurunkan pH sampai kondisi pH pektin, karagenan dan aquades. Tujuan
ekstraksi yang diinginkan sesuai dengan variasi formula adalah untuk mendapatkan
perlakuan. komposisi formula kapsul yang tepat. Hasil
Pada tahap selanjutnya, dilakukan optimasi formula mengacu pada Tabel 1.
optimasi pembuatan larutan cangkang Pada penelitian ini menggunakan karagenan
kapsul keras yang meliputi bahan utama, yang berfungsi sebagai gelling agent
gelling agent dan pelarut. Formulasi sekaligus meningkatkan viskositas larutan.
tersebut diperoleh dari penelitian Karagenan yang digunakan yaitu kappa
sebelumnya yang dilakukan oleh Yang karaginan yakni senyawa polisakarida
(2002) dan Scott et al., (2006). Gelling yang umum digunakan pada industri
agent merupakan bahan yang dapat pangan, farmasi, komestik, tekstil dan
membentuk gel. Beberapa proses meliputi percetakan sebagai bahan pengental,
pencampuran (mixing), pemanasan penstabil dan pembentuk gel dikarenakan
(heating), pencelupan (dipping), dan sifat daya ikat airnya yang tinggi (Campo et
pengeringan (drying). al. 2009).
Setelah itu, dilakukan proses Pertama, pektin dilarutkan dalam
pencetakan cangkang kapsul keras dengan aquades yang bertujuan untuk membentuk
cara pencelupan (dipping method). Tahap larutan gel pektin. Pektin berfungsi sebagai
terakhir adalah evaluasi terhadap cangkang pembentuk polimer film yang
kapsul keras yang meliputi penetapan uji meningkatkan sifat mekanik cangkang
organoleptis, pH larutan, spesifikasi kapsul (Scott et al., 2006:1). Setelah itu
cangkang kapsul, dan uji waktu hancur. ditambahkan karagenan yang terlebih
3. HASIL DAN PEMBAHASAN dahulu dilarutkan dalam aquades kemudian
Untuk mendapatkan informasi pektin dipanaskan hingga ± 2 jam. Karagenan
kulit buah cokelat dapat dibuat cangkang berfungsi sebagai gelling agent dimana
kapsul keras di lakukan optimasi pembentukan gel karaginan merupakan
pembuatan larutan cangkang kapsul keras hasil crosslinking antara rantai heliks yang
sampai dengan evaluasi setelah jadi berdekatan, dengan grup sulfat menghadap
cangkang kapsul. ke bagian keluar (Liu et al, 2014).

79
Suparman A, Herawati D, Zahra FT, JIF Farmasyifa, 2(2): 77 - 83

Pada formula FI dan F2 menghasilkan 3.3 Evaluasi Cangkang Kapsul Keras


cangkang kapsul yang sangat tipis dan 3.3.1 Uji Organoleptis
lunak. Sedangkan pada formula F3, Tabel 2. Hasil organoleptis cangkang
cangkang kapsul yang terbentuk sedikit kapsul
lebih tebal dan keras. Sehingga F3 dipilih
Evaluasi Formula
sebagai formula terbaik yang selanjutnya
Bau Tidak berbau
dilakukan tahap evaluasi.
Warna Cokelat
Kejernihan Keruh
Tabel 1. Formulasi cangkang kapsul keras
Tekstur Keras

Formula Hasil organoleptis menunjukkan


Bahan
F1 F2 F3 cangkang kapsul yang dihasilkan berwarna
Pektin 0,84% 0,84% 0,78% cokelat dan keruh yang disebabkan oleh
Karagenan 0,73% 1,68% 5,00%
Aquades 98,43% 97,48% 94,22% tepung pektin yang dihasilkan yaitu
berwarna cokelat dan tepung pektin yang

3.2 Pencetakan Cangkang Kapsul tidak larut sempurna ketika dilarutkan

Keras dalam air. Tekstur yang terbentuk

Pencetakan formula hasil optimasi dipengaruhi oleh konsentrasi basis

cangkang kapsul keras dilakukan di karagenan yang ditambahkan dimana

Laboratorium PT. Kapsulindo Nusantara, semakin tinggi konsentrasi basis akan

Bogor menggunakan metode celup dengan semakin meningkat viskositas dari larutan

pin bar (alat pencetak kapsul). Metode dan meningkat teksturnya (Tahuloula,

celup dipilih karena mudah dilakukan, 2013).

hanya dengan mencelupkan cetakan ke


dalam larutan, dikeringkan, dilepaskan dari
cetakan, dirapikan, kemudian bagian induk
dan tutup dilekatkan (Mamu,2017)

80
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Volume 2 No 2 halaman 77 – 83 81

3.3.2 Spesifikasi Cangkang Kapsul


Tabel 3. Hasil spesifikasi cangkang kapsul

Standar
Parameter Formula
(PT Kapsulindo Nusantara)

Berat kapsul (mg) Min 87


Max 105 96,30
Rata-rata 96
Panjang kapsul total (mm) 21,00 - 22,00 22,05
Diameter badan (mm) 7,290 ± 0,203 7,24
Diameter tutup (mm) 7,569 ± 0,305 7,65

Hasil spesifikasi cangkang kapsul Jika dilihat dari hasil penelitian


meliputi panjang, diameter, dan berat. dibandingkan dengan acuan standar dari PT.
Panjang dan diameter cangkang kapsul Kapsulindo Nusantara, spesifikasi cangkang
diukur menggunakan jangka sorong. kapsul yang memenuhi syarat adalah
Sedangkan berat cangkang kapsul diameter badan, diameter tutup dan berat
ditimbang menggunakan neraca analitik. sedangkan untuk panjang kapsul total tidak
Pengujian berat cangkang kapsul memenuhi syarat dikarenakan pemotongan
bertujuan untuk mengetahui ketebalan cangkang kapsul yang dilakukan secara
cangkang kapsul. Semakin tebal manual.
cangkang kapsul maka semakin 3.3.3 Uji Waktu Hancur
meningkat bobotnya. Hal ini karena Tabel 4. Hasil uji waktu hancur
karagenan akan meningkatkan total
Evaluasi Formula
padatan terlarut pada larutan pembuatan
Uji waktu hancur 21 menit 34 detik
kapsul sehingga dapat meningkatkan
berat kapsul setelah proses pengeringan. Waktu hancur adalah waktu yang
Selain itu, ketebalan kapsul dipengaruhi dibutuhkan kapsul untuk hancur dalam
oleh proses pencelupan dan pemutaran media yang sesuai. Waktu hancur yang baik
cetakan setelah pencelupan. Pemutaran adalah 15 menit atau kurang dari 30 menit.
cetakan yang tidak teratur dapat Waktu hancur kapsul yang dihasilkan masih
menghasilkan ketebalan cangkang kapsul berada dalam rentang waktu hancur yang
yang tidak merata, selain itu proses ditetapkan oleh Farmakope yaitu kurang dari
pembuatan secara manual juga dapat 30 menit. Suptijah (2012) menyatakan
menghasilkan ketebalan yang berbeda bahwa lamanya waktu yang dibutuhkan
(Suptijah, 2012). kapsul untuk hancur dapat disebabkan
ketebalan kapsul yang tinggi yang dilihat
Suparman A, Herawati D, Zahra FT, JIF Farmasyifa, 2(2): 77 - 83

dari berat kapsul yang dihasilkan. Oleh 5. UCAPAN TERIMA KASIH


karena itu dapat dikatakan bahwa ketebalan Terima kasih kepada PT. Kapsulindo
cangkang yang semakin besar membutuhkan Nusantara yang telah bekerja sama dan
waktu hancur yang lebih lama. Selain itu, bersedia memberikan bantuan dan saran
penggunaan karagenan dapat memperlama terkait dengan penelitian formula cangkang
waktu hancur karena dipengaruhi oleh kapsul.
struktur kimia dari tipe karagenan yang DAFTAR PUSTAKA
Campo, VL. et al., 2009. Carrageenans:
digunakan yaitu kappa karagenan. Dimana
Biological properties, chemical
kappa karagenan memiliki gugus hidrofilik modifications and structural analysis -
A review. Carbohydrate Polymers 77:
ester sulfat dan unit D-galaktosa sebanyak
167
25 %, sedangkan unit 3,6-anhidro-D- Erika, C., 201. Ekstraksi Pektin Dari Kulit
Kakao (Theobroma cacao L.)
galaktosa yang bersifat hidrofobik sebanyak
Menggunakan Amonium Oksalat,
35% sehingga mempersulit kelarutannya Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Hidayana, D.A., 2017. Karakterisasi Dan
didalam air karena jumlah gugus
Pembuatan Cangkang Kapsul Dari
hidofobiknya lebih banyak dibandingkan Tepung Pektin Lidah Buaya [Aloe
vera (L.) Burm f.] Sebagai Alternatif
gugus hidrofiliknya (Towle, 1973).
Bahan Pembuatan Cangkang Kapsul
4. KESIMPULAN Keras [Skripsi], Universitas Islam
Bandung, Bandung.
Formula cangkang kapsul keras
Jamaludin, M.A., Zaki, N.N.M., Ramli,
terbaik adalah F3 (pektin 0,78%, karagenan M.A., Hashim, D.M., dan Rahman, S.,
2011. Istihalah: Analysis The
5,00% dan aquades 94,22%). Hasil evaluasi
Utilization of Gelatinin Food
kapsul yang memenuhi standar PT Products, 2nd International
Conference on Humanities, Historical
Kapsulindo Nusantara yaitu berat kapsul
and Social Science IPEDR, Vol. 17,
96,30 mg, panjang kapsul total 22,05 mm, IACSIT Press, Singapura.
Kemenkes RI., 2014. Farmakope Indonesia
diameter badan 7,24 mm dan diamater tutup
Edisi V, Kementrian Kesehatan RI,
7,65 mm. Sedangkan waktu hancur yang Jakarta. Hlm 49.
Liu, J., Zhan, X., Wan, J., Wang, Y., Wang,
diperoleh masih berada dalam rentang yang
C., 2014. Review for Carrageenan
ditetapkan oleh Farmakope yaitu 21 menit based Pharmaceutical Biomaterials:
Favourable Physical Features versus
34 detik. Pada penelitian selanjutnya
Adverse Biological Effects,
disarankan untuk mencari parameter pra Carbohydrate Polymers 121: 27-36.
Mamu, M.H., 2017. Karakterisasi Tepung
formulasi seperti viskositas dan rendemen
Pektin Kulit Pisang (Musa x
sehingga kapsul yang dicetak dapat paradisiaca L.) Sebagai Alternatif
Bahan Pembuatan Cangkang Kapsul
memenuhi standar industri kapsul.
Keras [Skripsi], Universitas Islam
Bandung, Bandung.

82
Karakterisasi Dan Formulasi Cangkang Kapsul…

Nussinovitch., 1997. Hydrocolloid Scott, R. A., Cade, D., He, X., 2006. Pectin
Aplications Gum Technology in The Film Compositions, United States Patent.
Food and Other Industries, Blackie Suptijah, P. Dkk., 2012. Aplikasi Karagenan
Academic and Professional, London. Sebagai Cangkang Kapsul Keras
Hlm. 46-51. Alternatif Pengganti Kapsul Gelatin,
O’Neill M.A., Ridley B.L., Mohnen, D., JPHPI 2012, 15(3).
2000. Pectins: structure, biosynthesis, Tahuloula, A., dkk., 2013. Karakterisasi
and oligogalacturonide-related Pektin Dengan Memanfaatkan Limbah
signaling, Phytochemistry 57: 929- Kulit Pisang Menggunakan Metode
967. Ekstraksi, Konversi, 2(1): April 2013
Rachmania, R.A., Nisma, F., Mayangsari, Towle, G.A., Christensen O., 1973. Pectins.
E., 2013. Ekstraksi Gelatin Dari Di dalam: Whistler RL, editor,
Tulang Ikan Tenggiri Melalui Proses Industrial Gum, Academic Pr., New
Hidrolisis Menggunakan Larutan York. Hlm. 429-455.
Basa, Jurnal Media Farmasi, 10(2): Yang, H.J., 2002. Cellulose Capsule Using
18-28 Mixed Solution 0f Pectin And Glycerin
And The Manufacturing

83

Anda mungkin juga menyukai