Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Suhu Ekstraksi Kulit Buah Papaya Dengan Pelarut Hcl 0,1n Pada Pembuatan Pektin

(Krisnayanti, Syamsudin)

PENGARUH SUHU EKSTRAKSI KULIT BUAH PAPAYA DENGAN PELARUT HCL 0,1N
PADA PEMBUATAN PEKTIN

Krisnayanti1), Syamsudin2)
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
syamsudin_ab@gmail.com

ABSTRAK. Pepaya (Carica papaya L.) pada umumnya dimanfaatkan oleh konsumen hanya
daging buahnya saja. Sedangkan kulitnya selalu terbuang sia-sia. Oleh karena itu kami
memanfaatkan limbah kulit pepaya yang sudah tidak dimanfaatkan lagi sebagai bahan baku
pembuatan pektin dengan cara mengekstraksi kulit pepaya dengan pelarut asam mineral
encer (HC1 0,1 N).

Pektin digunakan secara luas sebagai komponen fungsional pada industri makanan karena
kemampuannya membentuk gel encer dan menstabilkan protein (May, 1990). Penambahan
pektin pada makanan akan mempengaruhi proses metabolisme dan pencernaan khususnya
pada adsorpsi glukosa dan tingkat kolesterol (Baker, 1994). Selain itu, pektin juga dapat
membuat lapisan yang sangat baik yaitu sebagai bahan pengisi dalam industri kertas dan
tekstil, serta sebagai pengental dalam industri karet.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh suhu ekstraksi terhadap rendemen pektin dari
kulit pepaya. Penelitian ini dilakukan di laboratorium PTK II Fakultas Teknik Universitas
Muhammdaiyah Jakarta dan di PT Akasha Wira International. Penelitian dilakukan selama 3
bulan dari bulan Januari - Maret 2013.Variabel yang digunakan dalam peneliatan ini yaitu
ZDNWX HNVWUDNVL PHQLW GHQJDQ YDULDVL VXKX HNVWUDNVL ¶& ƒ& ƒ& °C dan 90°C ).

Kata kunci : ekstraksi, kulit papaya, pektin

47
KONVERSI Vol. 2 No.2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

metabolisme dan pencernaan khususnya


pada adsorpsi glukosa dan tingkat
PENDAHULUAN kolesterol (Baker, 1994).

Latar Belakang Tujuan penelitian


Pepaya (Carica papaya L.), atau betik Mencari sumber pektin baru dengan
adalah tumbuhan yang berasal dari memanfaatkan limbah kulit pepaya
Meksiko bagian selatan dan bagian utara sebagai bahan baku.
dari Amerika Selatan, dan kini menyebar Mengidentifikasi kandungan pektin yang
luas dan banyak ditanam di seluruh daerah berada di dalam limbah kulit pepaya.
tropis untuk diambil buahnya. Papaya Mencari optimasi rendemen pektin dengan
adalah satu-satunya jenis dalam genus variabel suhu ekstraksi pada waktu 90
Carica. menit.
Buah pepaya dimakan dagingnya, baik
ketika muda maupun masak. Daging buah Tinjauan Pustaka
muda dimasak sebagai sayuran. Daging
buah masak dimakan segar atau sebagai Pepaya
campuran koktail buah. Pepaya Pepaya adalah monodioecious' (berumah
dimanfaatkan pula daunnya sebagai tunggal sekaligus berumah dua) dengan
sayuran dan pelunak daging. Daun pepaya tiga kelamin, yaitu tumbuhan jantan,
muda dimakan sebagai lalap (setelah betina, dan hermaffodit. Tumbuhan jantan
dilayukan dengan air panas) atau dijadikan dikenal sebagai "pepaya gantung", yang
pembungkus buntil. Oleh orang Manado, walaupun jantan kadang-kadang dapat
bunga pepaya yang diurap menjadi menghasilkan buah pula secara
sayuran yang biasa dimakan. Getah "partenogenesis". Bentuk buah bulat
pepaya (dapat ditemukan di batang, daun, hingga memanjang, dengan ujung
dan buah) mengandung enzim papain, biasanya meruncing. Warna buah ketika
semacam protease, yang dapat muda hijau gelap, dan setelah masak hijau
melunakkan daging dan mengubah muda hingga kuning.
konformasi protein lainnya. Papain telah Komposisi Gizi Jumlah
diproduksi secara massal dan menjadi
komoditas dagang. Daun pepaya juga Air 86,7 gram
berkhasiat sebagai obat dan perasannya Energi 46 kalori
digunakan dalam pengobatan tradisional Hidrat arang 12,2 gram
untuk menambah nafsu makan.
Pada umumnya konsumen buah pepaya Kalsium 23 miligram
hanya memanfaatkan daging buahnya Lemak -
saja. Sedangkan kulitnya selalu terbuang Phosphor 12 miligram
sia-sia. Oleh karena itu kami Protein 0,5 gram
memanfaatkan limbah kulit pepaya yang
sudah tidak dimanfaatkan lagi sebagai Vitamin A 365 SI
bahan baku pembuatan pektin. Vitamin BI 0,04 miligram
Pektin merupakan kompleks polisakarida Vitamin C 78 miligram
anion yang terdapat pada dinding sel
primer dan interseluler pada tanaman Zat besi 1,7 miligram
tingkat tinggi. Asam D- galakturonat Tabel 2.1 Kandungan Gizi Pepaya per 100
merupakan molekul utama penyusun gram
polimer pektin, dan biasanya gula netral Sumber: Tietze, Harald. 2002. Terapi
juga terdapat dalam pektin. Pepaya. Jakarta: Prestasi Pustaka
Pektin digunakan secara luas sebagai Publishers. Cetakan pertama.
komponen fungsional pada industri
makanan karena kemampuannya
membentuk gel encer dan menstabilkan Pektin
protein. Penambahan pektin pada Pektin adalah substansi alami yang
makanan akan mempengaruhi proses terdapat pada sebagian besar tanaman

48
Pengaruh Suhu Ekstraksi Kulit Buah Papaya Dengan Pelarut Hcl 0,1n Pada Pembuatan Pektin
(Krisnayanti, Syamsudin)

pangan. Selain sebagai elemen struktural berbentuk pasti) yang dapat mengembang
pada pertumbuhan jaringan dan komponen bila molekul air "teijerat" di antara
utama dari lamella tengah pada tanaman, ruang-ruang.
pektin juga berperan sebagai perekat dan
menjaga stabilitas jaringan dan sel
(Herbstreith dan Fox, 2005). Pektin
merupakan senyawa polisakarida dengan
bobot molekul tinggi yang banyak terdapat
pada tumbuhan. Pektin digunakan sebagai
pembentuk gel dan pengental dalam
pembuatan jelly, marmalade, makanan
rendah kalori dan dalam bidang farmasi
digunakan untuk obat diare (National
Research Development Corporation,
2004).
Pektin berasal dari bahasa" Yunani
³SHFWRV´ \DQJ EHUDUWL PHQJHQWDO DWDX
menjadi padat (kaku). Pektin ditemukan
oleh Vauquelin dalam jus buah sekitar 200
Gambar 2.2 Struktur Senyawa Pektin
tahun yang lalu. Pada tahun 1790, pektin
Pektin mempunyai sifat terdispersi dalam
belum diberi nama. Nama pektin pertama
air, dan seperti halnya asam pektat. Dalam
kali digunakan pada tahun 1824, yaitu
bentuk garam, pektin berfungsi dalam
ketika Braconnot melanjutkan penelitian
pembuatan jeli dengan gula dan asam.
yang dirintis oleh Vauquelin. Braconnot
Pektin dengan kandungan metoksil rendah
menyebut substansi pembentuk gel
adalah asam pektinat yang sebagian besar
tersebut sebagai asam pektat (Herbstreith
gugusan karboksilnya bebas tidak
dan Fox, 2005).
teresterkan. Pektin dengan metoksil
Pada umumnya, pektin tidak menunjukkan
rendah ini dapat membentuk gel dengan
struktur yang pasti. Bentuk residu asam
ion-ion bervalensi dua. Untuk membentuk
D-galakturonat paling banyak dari molekul,
gel pektin, harus ada senyawa
dalam- PHPLVDKNDQ GDHUDK µVPRRWK ¶ GDQ
pendehidrasi (biasanya gula) dan harus
µUDPEXW\ ¶ &KDSOLQ &DPSXUDQ
ditambahkan asam dengan jumlah yang
enzim dengan sifat khusus yang dapat
cocok.
meningkatkan aktifitas spesifik, dapat
Pektin merupakan serbuk halus atau
dibuat dengan mengkombinasikan
sedikit kasar, berwarna putih dan hampir
masing-masing protein mumi atau setiap
tidak berbau. Bobot molekul pektin
domain dari organisme yang
bervariasi antara 30.000 - 300.000 (Kirk
memproduksinya atau dari rekombinan
and Othmer, 1952). Kelarutan pektin
organisme. Kombinasi tersebut dapat
berbeda-beda, sesuai dengan kadar
enzim mumi yang berasal dari organisme
metoksilnya. Pektin tak larut dalam aseton
berbeda atau suplementasi enzim kasar
dan alkohol (Kirk and Othmer, 1952).
dengan enzim mumi atau suplementasi
Semua tumbuhan hijau mengandung
enzim mumi dengan domain yang
pektin yang bersama selulosa dapat
mengikat selulosa dari organisme lainnya
mempengaruhi sifat struktural buah dan
atau dengan kofaktor spesifik (Howard et
sayuran. Pektin terdiri dari unit-unit asam
al. 2003).
galakturonat dan asam galakturonatmetil
Asam galakturonat memiliki gugus
ester yang membentuk rantai polisakarida
karboksil yang dapat saling berikatan
linear dan secara normal diklasifikasikan
dengan ion Mg2+ atau Ca2+ sehingga
berdasarkan derajat esterifikasinya. Pektin
berkas-berkas polimer "berlekatan" satu
termasuk karbohidrat koloid larut air yang
sama lain. Ini menyebabkan rasa "lengket"
terdapat dalam buah atau sayuran matang
pada kulit. Tanpa kehadiran kedua ion ini,
dan dapat digunakan dalam pembuatan jeli
pektin larut dalam air. Garam-garam Mg-
dan selai buah.
atau Ca-pektin dapat membentuk gel,
Pektin yang dimanfaatkan untuk makanan
karena ikatan itu berstruktur amorf (tak
merupakan suatu polimer yang berisi unit

49
KONVERSI Vol. 2 No.2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

asam galakturonat (sedikitnya 65%). dan garam-garamnya. Protopektin


Kelompok asam tersebut bisa dalam merupakan prekursor pektin yang tidak
bentuk asam bebas, metil ester, garam larut dalam air, terdapat pada jaringan
sodium, kalium, kalsium atau ammonium, tanaman dan buah-buahan yang masih
dan dalam beberapa kelompok pektin muda. Selama proses pematangan buah,
amida (IPPA, 2002). protopektin dihidrolisis oleh enzim
Komposisi kandungan protopektin, pektin, protopektinase menjadi pektin yang larut
dan asam pektat di dalam buah sangat dalam air (Kertesz, 1951).
bervariasi tergantung pada derajat
kematangan buah. Pada umumnya, Sumber Pektin
protopektin yang tidak larut itu lebih banyak Pada tahun 1924, Smolenski adalah yang
terdapat pada buah- buahan yang belum pertama kali berasumsi bahwa pektin
matang (Winamo, 1997). merupakan polimer asam galakturonat.
Pektin secara umum terdapat di dalam Pada tahun 1930, Meyer dan Mark
dinding sel primer tanaman, khususnya di menemukan formasi rantai dari - molekul
sela-sela antara selulosa dan pektin, dan Schneider dan Bock pada
hemiselulosa. Senyawa-senyawa pektin tahun 1937 membentuk formula tersebut
berfungsi sebagai perekat antara dinding (Herbstreith dan Fox, 2005). Pektin
sel yang satu dengan yang lain. Bagian tersusun atas molekul asam galakturonat
antara dua dinding sel yang berdekatan yang berikatan dengan ikatan a-
tersebut dinamakan lamella tengah (l-4)-glikosida sehingga membentuk asam
(Winamo, 1997). poligalakturonat. Gugus karboksil sebagian
Berdasarkan kandungan metoksilnya, teresterifikasi dengan methanol dan
pektin dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagian gugus alkohol sekunder
pektin dengan kandungan metoksil tinggi terasetilasi (Herbstreith dan Fox 2005).
(high metllOxyl pectin) berkisar antara Menurut Hoejgaard (2004), pektin
7-12%, dan pektin dengan kandungan merupakan asam poligalakturonat yang
metoksil rendah (low methoxyl pectin) mengandung metil ester. Pektin diekstraksi
mengandung metoksil kurang dari 7% secara komersial dari kulit buahjeruk dan
(Subardjo dkk., 1989). apel dalam kondisi asam. Masing-masing
Pektin dapat membentuk gel dan memiliki cincin merupakan suatu molekul dari asam
kapasitas menahan air (Anderson and poligalakturonat, dan ada 300 - 1000 cincin
Chen, 1979). Pektin merupakan koloid seperti itu dalam suatu tipikal molekul
hidrofilik yang bermuatan negatif, pektin, yang dihubungkan dengan suatu
distabilkan oleh lapisan air (Cruess dalam rantai linier.
Kertesz, 1951). Pektin terdiri dari monomer asam
Sumber pektin yang utama adalah galakturonat yang berbentuk suatu rantai
sayur-mayur dan buah- buahan. Pektin molekul panjang. Rantai utama ini diselingi
terdapat pada dinding sel semua jaringan oleh kelompok rhamnosa dengan rantai
tanaman yang berfungsi sebagai zat cabang menyusun gula netral (arabinosa,
perekat interseluler. Kandungan pektin galaktosa). Kelompok karboksil (kelompok
yang lebih tinggi terdapat pada sel-sel asam) dari asam galakturonat dapat
tanaman yang masih aktif dalam diesterifikasi atau diamidasi (IPPA, 2002).
pertumbuhannya, seperti akar muda, buah Selain asam D-galakturonatsebagai
dan daun (Kertesz, 1951). komponen utama, pektin juga memiliki
Penggunaan pektin yang paling umum D-galaktosa, L-arabinosa,dan L- rhamnosa
adalah sebagai bahan perekat atau dalam jumlah yang bervariasi. Komposisi
pengental {gelling agent) pada selai dan kimia pektin sangat bervariasi tergantung
jelly. Pemanfaatannya sekarang meluas pada sumber dan kondisi yang dipakai
sebagai bahan pengisi, komponen permen, dalam isolasinya (Willats et al, 2006).
serta sebagai stabilizer untuk jus buah dan
minuman dari susu, juga sebagai sumber Sifat-Sifat Pektin
serat dalam makanan. Commite on Food Chemical Codex (1996),
Di dalam tanaman dibedakan antara menyatakan bahwa pektin sebagian besar
protopektin, asam pektat, asam pektinat tersusun atas metil ester dari asam

50
Pengaruh Suhu Ekstraksi Kulit Buah Papaya Dengan Pelarut Hcl 0,1n Pada Pembuatan Pektin
(Krisnayanti, Syamsudin)

poligalakturonat dan sodium, potasium, Tahapan-tahapan dalam pembuatan pektin


kalsium dan garam ammonium. Pektin yaitu persiapan bahan, ekstraksi,
merupakan zat berbentuk serbuk kasar pengendapan, pencucian, dan
hingga halus yang berwarna putih, pengeringan. Metode yang digunakan
kekuningan, kelabu atau kecoklatan dan untuk mengekstrak pektin dari jaringan
banyak terdapat pada buah-buahan dan tanaman sangat beragam. Akan tetapi
sayuran matang. Gliksman (1969) pada umumnya ekstraksi pektin dilakukan
menyatakan bahwa pektin kering yang dengan menggunakan ekstraksi asam.
telah dimurnikan berupa kristal yang Beberapa jenis asam dapat digunakan
berwarna putih dengan kelarutan yang dalam ekstraksi pektin. Menurut Kertesz
berbeda-beda sesuai dengan kandungan (1951), asam yang dapat digunakan dalam
metoksilnya. ekstraksi pektin adalah asam tartrat, asam
Sifat fisik pektin tergantung dari malat, asam sitrat, asam laktat, asam
karakteristik kimia pektin (Guichard et al., asetat, asam fosfat tetapi ada
1991). Faktor yang mempengaruhi kecenderungan untuk menggunakan asam
pembentukan gel dengan tingkat mineral yang murah seperti asam sulfat,
kekenyalan dan kekuatan tertentu meliputi asam khlorida, dan asam nitrat. Beberapa
pH, konsentrasi pektin, suhu, ion kalsium, artikel saat ini menyarankan untuk
dan gula (Chang dan Miyamoto, 1992). menggunakan asam khlorida (Kalapathy
Kekentalan larutan pektin mempunyai dan Proctor, 2001; Hwang et al., 1998;
kisaran yang cukup lebar tergantung pada Dinu, 2001) dan asam nitrat (Pagan et al.,
konsentrasi pektin, garam, dan ukuran 2001).
rantai asam poligalakturonat (Rouse, Ekstraksi dengan menggunakan asam
1977). mineral menghasilkan rendemen yang
Pektin dengan kadar metoksil lebih rendah lebih tinggi dibandingkan asam organik.
dari 7% dapat membentuk gel bila ada Asam mineral pada pH rendah lebih baik
ion-ion logam bivalen. Ion logam bivalen dari pada pH tinggi untuk menghasilkan
dapat bereaksi dengan gugus-gugus pektin (Rouse dan Crandal, 1978).
karboksil dari 2 molekul asam pektat dan Peranan asam dalam ekstraksi pektin
membentuk jembatan. Pada pembentukan adalah untuk memisahkan ion polivalen,
gel ini, tidak diperlukan gula dan tekstur gel memutus ikatan antara asam pektinat
yang terbentuk kurang keras (Guichard et dengan selulosa, menghidrolisa
al., 1991). protopektin menjadi molekul yang lebih
Pembentukan gel dari pektin dengan kecil dan menghidrolisa gugus metil ester
derajat metilasi tinggi dipengaruhi juga oleh pektin (Kertesz, 1951). Pada penelitian ini
konsentrasi pektin, persentase gula, dan ekstraksi dilakukan dengan asam mineral
pH. Semakin besar konsentrasi pektin, HC1, agar menghasilkan rendemen pektin
semakin keras gel yang terbentuk. optimum.
Konsentrasi 1% telah menghasilkan Suhu yang tinggi selama ekstraksi dapat
kekerasan yang cukup baik. Gula yang meningkatkan rendemen pektin. Suhu
ditambahkan tidak boleh lebih dari 65% yang agak tinggi akan membantu difusi
agar terbentuknya kristal-kristal di pelarut ke dalam jaringan tanaman dan
permukaan gel dapat dicegah (Guichard et dapat meningkatkan aktivitas pelarut
al., 1991). Pembentukan gel pektin dalam menghidrolisis pektin yang
metoksil tinggi terjadi melalui ikatan umumnya terdapat di dalam sel primer
hidrogen diantara gugus karboksil bebas tanaman, khususnya pada lamella tengah
dan antara gugus hidroksil. Pada pektin (Towle dan Christensen, 1973).
metoksil rendah, kemampuan perban Penggunaan suhu ekstraksi yang terlalu
(pembalut luka) untuk menyerap kotoran tinggi akan menghasilkan pektin yang tidak
dan jaringan rusak atau hancur sehingga jernih, sehingga gel yang diperoleh akan
luka tetap bersih dan cepat sembuh, serta keruh dan kekutan gel berkurang (Kertesz,
bahan injeksi untuk mencegah pendarahan 1951).
(Hoejgaard, 2004). Pektin dalam jaringan tanaman banyak
dalam bentuk protopekin yang tidak larut
Proses Produksi Pektin dalam air. Dengan adanya asam, kondisi

51
KONVERSI Vol. 2 No.2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

larutan dengan pH rendah akan markisa dapat dapat dilakukan dengan


menghidrolisa protopektin menjadi pektin menggunakan oven pada suhu 40 - 60°C
yang lebih mudah larut. Ekstraksi pektin selama 6-10 jam. Mc Cready (1965)
sayur-sayuran dan buah-buahan dilakukan menggunakan suhu 60°C dalam oven
pada kisaran pH 1.5 sampai 3.0 dengan keadaan vakum selama 16 jam untuk
suhu pemanasan 60 - 100°C selama pengeringan pektin kulit jeruk.
setengah jam sampai satu setengah jam
(Towle dan Christensen, 1973). Waktu Teori Ekstraksi
ekstraksi yang terlalu lama akan Pada prinsipnya, untuk menghasilkan
mengakibatkan terjadinya hidrolisis pektin pektin merupakan proses yang sederhana,
menjadi asam galakturonat. Pada kondisi terdiri dari 4 tahap, yaitu: ekstraksi,
asam, ikatan glikosidik gugus metil ester purufikasi ekstrak, pengendapan, serta
dari pektin cenderung terhidrolisis pengeringan.
menghasilkan asam galakturonat (Smith Kulit pepaya merupakan limbah yang
dan Bryant, 1968). belum dimanfaatkan secara nyata. Salah
Proses pengendapan pektin merupakan satu cara penanganan limbah kulit pepaya
suatu proses pemisahan pektin dari ini adalah dengan cara melakukan proses
larutannya. Pektin adalah koloid hidrofilik ekstraksi kulit pepaya ini untuk diambil
yang bermuatan negatif (dari gugus pektin yang merupakan produk yang
karboksil bebas yang terionisasi) dan tidak bermanfaat.
mempunyai titik isoelektrik seperti Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan
kebanyakan koloidal hidrofilik. Pektin lebih dari bahan padat maupun cair dengan
utama distabilkan oleh hidrasi partikelnya bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan
daripada oleh muatannya. Penambahan harus dapat mengekstrak substansi yang
etanol dapat mendehidrasi pektin sehingga diinginkan tanpa melarutkan material
mengganggu stabilitas larutan koloidalnya, lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi
dan akibatnya pektin akan terkoagulasi laju ekstraksi adalah:
(Rouse, 1977). x Tipe persiapan sampel
Ranganna (1977) menggunakan etanol x Waktu ekstraksi
95% sebanyak dua kali volume filtrat untuk x Kuantitas pelarut
mengendapkan pektin kulit pepaya. Dewan x Suhu pelarut
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri x Tipe pelarut
Sumatra Barat (2004) mengendapkan
pektin dengan menggunakan etanol 95%
yang mengandung 2 ml asam khlorida Hipotesa
pekat setiap satu liter etanol sebanyak 1.5 Komposisi kandungan protopektin, pektin,
kali volume filtrat. dan asam pektat di dalam buah sangat
Pada tahap pemurnian pektin, Dewan Ilmu bervariasi. Pektin dapat diekstrak dari
Pengetahuan, Teknologi dan Industri jaringan tanaman dengan air panas,
Sumatra Barat (2004) melakukan larutan asam encer atau larutan
pencucian pektin markisa dengan ammonium oksalat. Pengendapan pektin
menggunakan alkohol 95% sampai pektin dari filtrat hasil ekstraksi dapat dilakukan
bebas khlorida. Suradi (1984) melakukan dengan menggunakan etil alkohol, metil
pencucian pektin dari kulit jeruk dengan alkohol atau isopropil alkohol (Towle and
alkohol 80% sampai bebas khlorida. Salah Christensen, 1973).
satu tujuan pencucian pektin adalah untuk Semakin banyak larutan yang digunakan
menghilangkan khlorida yang ada pada untuk ekstraksi, semakin banyak pektin
pektin. yang diperoleh. Namun demikian hal ini
Tahap akhir dari ekstraksi pektin adalah harus mempertimbangkan faktor
pengeringan endapan pektin. Ranganna ekonomisnya (Kertesz, 1951). Larutan
(1977) menganjurkan pengeringan asam yang dapat digunakan untuk
dilakukan pada tekanan yang rendah agar ekstraksi adalah asam organik dan asam
pektin tidak terdegradasi. Menurut Dewan mineral, seperti asam sitrat, asam tartrat,
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Industri asam laktat, asam khlorida, asam phospat,
Sumatra Barat (2004), pengeringan pektin dan asam sulfat (Kertesz, 1951).

52
Pengaruh Suhu Ekstraksi Kulit Buah Papaya Dengan Pelarut Hcl 0,1n Pada Pembuatan Pektin
(Krisnayanti, Syamsudin)

Menurut Kertesz (1951), asam yang Alat:


digunakan dalam ekstraksi pektin adalah Blender
asam tartrat, asam malat, asam sitrat, Timbangan
asam laktat, asam asetat, asam fosfat Unit ekstraksi dan labu didih leher 2
tetapi ada kecenderungan untuk Heater
menggunakan asam mineral yang murah Gelas ukur
seperti asam sulfat, asam khlorida, dan Termometer
asam nitrat. Beberapa artikel saat ini Beaker Glass 1 L
menyarankan untuk menggunakan asam Water Bath
khlorida (Kalapathy dan Proctor, 2001; Erlenmeyer 250 ml
Hwang et al., 1998; Dinu, 2001) dan asam Tabung Reaksi
nitrat (Pagan et al., 2001). Ekstraksi Oven
dengan menggunakan asam mineral Pipet Ukur 10 ml
menghasilkan rendemen yang lebih tinggi Pipet Volume 20 ml
dibandingkan asam organik. Asam mineral Buret
pada pH rendah lebih baik dari pada pH
tinggi untuk menghasilkan pektin (Rouse
dan Crandal, 1978).
Suhu yang tinggi selama ekstraksi dapat
meningkatkan rendemen pektin. Suhu
yang agak tinggi akan membantu difusi
pelarut ke dalam jaringan tanaman dan
dapat meningkatkan aktivitas pelarut
dalam menghidrolisis pektin yang
umumnya terdapat di dalam sel primer
tanaman, khususnya pada lamella tengah
(Towle dan Christensen, 1973).
Penggunaan suhu ekstraksi yang terlalu
tinggi akan menghasilkan pektin yang tidak
jernih, sehingga gel yang diperoleh akan
keruh dan kekutan gel berkurang (Kertesz,
1951)
Gambar 3.1. Rangkaian alat penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
keterangan:
Statif
Tempat dan Waktu Penelitian
Mixer
Penelitian dilakukan di laboratorium PTK II
Labu alas bulat
Fakultas Teknik Universitas
Termometer
Muhammdaiyah Jakarta dan di PT Akasha
Heater
Wira International. Penelitian dilakukan
selama 3 bulan dari bulan Januari - Maret
Metode Penelitian
2013.
Proses pembuatan pektin dari kulit pepaya
Bahan dan Alat
pada penelitian ini terdiri dari beberapa
Bahan:
tahap, yaitu :
Limbah kulit buah pepaya
HC1 0,1 N
Preparasi
HC1 pekat
Pada tahap preparasi ini dilakukan
Air destilasi
persiapan ampas kulit pepaya yang akan
Alkohol 96%
diteliti. Kulit pepaya dipotong halus,
AgN03 LP
kemudian dikeringkan pada oven suhu 40°
NaOH 0,1 N
C. Setelah kering dihaluskan dengan cara
Phenol Phtalein LP
diblender hingga berbentuk serbuk.
HC1 0,1 N
Ekstraksi
Dilakukan untuk mengetahui pengaruh

53
KONVERSI Vol. 2 No.2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

waktu ekstraksi terhadap pektin yang secara kuantitatif yaitu dengan penetapan
dihasilkan. kadar metoksil dan asam galakturonat.
Kulit pepaya yang telah kering dan menjadi Pemerian : Serbuk halus, berwarna putih
serbuk ditimbang sebanyak ±15 gr. kekuningan dan hampir tidak berbau.
Pengaturan pH dilakukan dengan Identifikasi :
menambahkan asam khlorida 0.1 N 1 gram + 9 ml H2O (dipanaskan), maka
sebanyak 250 ml (pH = 1,5). Ekstraksi akan terbentuk gel yang kaku pada saat
dilakukan di atas heater dengan suhu dan pendinginan.
waktu bervariasi sebagai perlakuan. (1 dalam 100) + etanol R (volume 1:1),
Waktu ekstraksi yang digunakan dalam maka akan terbentuk endapan bening.
penelitian ini adalah 30 menit, 45 menit, 60 5 ml larutan (1 dalam 100) + 1 ml NaOH
menit, 90 menit, 120 menit dan 150 menit. 2N, biarkan pada suhu kamar, maka akan
Campuran yang telah diekstrak disaring terbentuk gel.
dengan menggunakan kain saring yang Asamkan gel dengan HC1 3N, kocok, akan
tipis dan diperas untuk memisahkan filtrat terbentuk endapan seperti gelatin (tidak
dari ampasnya. Kemudian dilakukan berwarna), menjadi putih dan menggumpal
pengentalan sampai volume menjadi bila didinginkan.
setengah volume semula dengan Penetapan Kadar Gugus metoksil:
pemanasan di atas waterbath. Timbang 500 mg serbuk pektin, kemudian
Pengendapan Pektin dilarutkan dengan 2 ml etanol 96% dan 100
Filtrat yang telah dikentalkan didinginkan ml aquadest. Titrasi menggunakan titran
sampai dengan suhu kamar kemudian NaOH 0,1 N LV dan indikator PP LP
dilakukan pengendapan pektin dengan sebanyak 5 tetes. Titik akhir yang didapat
menambahkan alkohol yang telah adalah Merah Muda Seulas. (Diperoleh VI)
diasamkan dengan menambahkan 2 ml Kemudian ditambahkan 20,0 ml NaOH 0,1
asam khlorida per satu liter etanol. N LV, tutup, kocok (biarkan 15 menit),
Perbandingan filtrat dengan etanol asam tambahkan 20,0 ml HC1 0,1 N LV (kocok
yang ditambahkan adalah 1 : 1.5. Proses hingga warna merah muda menghilang), +
pengendapan dilakukan selama 12 jam. indikator PP LP, titrasi dengan NaOH 0,1 N
Endapan pektin yang terbentuk disaring LV. Titik akhir yang didapat adalah Merah
dengan menggunakan vakum untuk Muda Seulas. (Diperoleh V2) (BM Metoksil
memisahkan endapan pektin dari larutan ~ 31 gr/mol -OCH3).
etanol asam dan air. Penetapan Kadar Asam Galakturonat:
Pencucian Kadar asam galakturonat dapat diketahui
Endapan pektin yang diperoleh dicuci dari penetapan kadar metoksil yaitu
dengan menggunakan alkohol 96% hingga dengan menjumlahkan volume pada titrasi
bebas khlorida. Pemisahan endapan pektin pertama (VI) dan volume titrasi kedua (V2)
dengan etanol bekas cucian dilakukan dengan rumus sbb :
dengan vakum. Untuk mengetahui (BM Galakturonat ~ 194 gr/mol C6H10O7).
terdapatnya khlorida, dapat dilakukan
dengan menambahkan beberapa tetes Rumus Kadar Galakturonat =
larutan perak nitrat (AgN03) pada cairan [(V1 + V2)xNxBMgalakturonat] xl00%
bekas cucian. Apabila khlorida masih ada, (Berat Pektin)
maka akan terbentuk endapan putih
(AgCl). HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengeringan
Pengeringan pektin basah hasil cucian Hasil Penelitian Pendahuluan
dilakukan dalam oven pada suhu 40°C Rendemen Pektin
hingga kering. Rendemen adalah nilai perbandinngan
antara hasil yang kita peroleh saat
Metode Analisa penelitian berbanding dengan bahan baku
Pektin kering yang diperoleh diuji secara yang kita gunakan.
kualitatif terlebih dahulu yaitu dengan
melihat pemerian dan melakukan uji Hasil Penelitian
identifikasi selanjutnya dilakukan pengujian Hasil penelitian pada waktu optimum 90

54
Pengaruh Suhu Ekstraksi Kulit Buah Papaya Dengan Pelarut Hcl 0,1n Pada Pembuatan Pektin
(Krisnayanti, Syamsudin)

menit dengan variabel suhu 50°C, 60°C, semakin sering sehingga akan diperoleh
70°C, 80°C dan 90°C dapat dilihat pada pektin yang banyak. Kenaikan suhu
tabel dibawah mempengaruhi proses pelarutan sehingga
Tabel 4.3 Hasil Rendemen, Kadar Metoksil berlangsung lebih cepat, tetapi temperatur
dan Asam Galakturonat yang lebih tinggi juga tidak diinginkan
Wakt Suh Rendem Kadar Kadar karena dapat menyebabkan degradasi
u u en Metok Galakturo yang semakin cepat dan pada akhirnya
Pektin sil nat akan merusak senyawa pektin yang di
(meni (°C) (%) (%) (%) ekstraksi sehingga mulai terjadi penurunan
t) rendemen pektin setelah suhu 80°C.

50 9,27 2,80 43,40 Kadar Metoksil


60 10,38 3,25 47,52 Kadar metoksil didefinisikan sebagai
jumlah metanol yang terdapat didalam
90 70 10,41 4,32 51,78 pektin. Berdasarkan kadar metoksilnya,
80 14,89 5,65 68,64 pektin dibedakan atas 2 macam, yaitu:
Pektin bermetoksil tinggi yaitu kandungan
90 13,23 5,72 69,44 metoksilnya >7%.
Pektin berkadar metoksil rendah yaitu
kandungan metoksilnya <7% CNelson et
Pembahasan
al., 1977). Kadar metoksil pektin hasil
Faktor yang mempengaruhi kadar pektin
ekstraksi berkisar antara 2,8-5,72%.
adalah waktu dan suhu ekstraksi.
Berdasarkan nilai kadar metoksil tersebut,
Tingginya suhu dan lamanya proses maka pektin yang dihasilkan dalam
ekstraksi dapat menyebabkan degradasi
penelitian ini tergolong dalam pektin
gugus metil ester pada pektin menjadi
berkadar metoksil rendah. Grafik
asam karboksil oleh adanya asam. Asam
hubungan suhu ekstraksi pada waktu 90
yang digunakan dalam ekstraksi pektin
menit terhadap kadar metoksil pektin dapat
akan menghidrolisa ikatan hidrogen
dilihat pada gambar 4.2. Grafik tersebut
(Kertesz, 1951). Ikatan glikosidik
menunjukkan bahwa kadar metoksil pektin
gugusmetil ester dari pektin cenderung
akan semakin tinggi dengan meningkatnya
terhidrolisis menghasilkan 'asam
suhu ekstraksi.
galakturonat. Oleh karena itu, Jika
Hasil analisa menunjukan semakin tinggi
ekstraksi dilakukan terlalu lama, pektin suhu ekstraksi semakin besar kadar
akan berubah menjadi asam pektat yang
metoksil yang terdapat di dalam pektin.
asam galakturonatnya bebas dari gugus
Kadar metoksil pektin memiliki peranan
metilester. Jumlah gugus metil ester
penting dalam menentukan sifat fungsional
menunjukkan jumlah gugus karboksil yang
larutan pektin dan dapat mempengaruhi
tidak teresterifikasi atau derajat esterifikasi.
struktur dan tekstur dari gel pektin
(Constenla dan Lozano, 2006).
Rendemen
Pektin yang dihasilkan dalam penelitian ini
Rendemen pektin yang paling besar
termasuk pektin bermetoksil rendah yang
diperoleh pada pemanasan suhu 80°C
mampu membentuk gel dengan adanya
sebesar 14,89% sedangkan rendemen kation polivalen seperti ion kalsium. Hal ini
pektin terendah diperoleh pada
lebih menguntungkan karena pektin
pemanasan suhu 50°C sebesar 9,27%.
bermetoksil rendah dapat langsung
Pada gambar 4.1. menunjukkan dengan
diproduksi tanpa melalui proses demetilasi
suhu ekstraksi semakin tinggi jumlah
seperti pektin bermetoksil rendah yang
rendemen pektin yang terekstrasi semakin
diproduksi dari pektin bermetoksil tinggi.
banyak, karena semakin tinggi suhu
operasi yang dijalankan akan Kadar Asam Galakturonat
menyebabkan gerakan molekul akan
Kadar galakturonat memiliki peranan
semakin cepat, dengan demikian kontak
penting dalam menentukan sifat fungsional
antara solute dan solid dengan pelarut
larutan pektin. Kadar galakturonat dapat
akan dengan demikian kontak antara
mempengaruhi struktur dan tekstur dari gel
solute dan solid dengan pelarut akan

55
KONVERSI Vol. 2 No.2 Oktober 2013 ISSN 2252-7311

pektin (Constenla dan Lozano, 006). flavonoid yang berwarna kuning.\


Kadar asam galakturonat pektin hasil Rendemen optimum pada suhu 80°C
ekstraksi berkisar antara 43,40%-69,44% selama 90 menit yaitu 14,89 % dengan
(basis kering). Grafik hubungan suhu kadar metoksil 5,65 % (metoksil rendah)
ekstraksi pada waktu 90 menit terhadap dan kadar asam galakturonat sebesar
kadar galakturonat dapat dilihat pada 68,64%.
gambar 4.3.
Grafik tersebut menunjukkan bahwa kadar DAFTAR PUSTAKA
asam galakturonat semakin meningkat
dengan meningkatnya suhu. Hasil analisa Anton. Prayoga., 2011. Jurus Jitu Budidaya
menunjukkan bahwa suhu ekstraksi Pepaya {California. Klaten
berpengaruh nyata terhadap kadar Ranggana .S., 1997. Manual of Analysis of
galakturonat pektin yang dihasilkan. Fruit and Vagetable Product
Tietze, Harald. 2002. Terapi Pepaya.
KESIMPULAN Jakarta: Prestasi Pustaka
Pada penelitian ini dapat diambil Publishers. Cetakan pertama
kesimpulan sebagai berikut: Winamo, F.G., 2008. kimia pangan dan gizi
Pemisahan pektin dari jaringan tanaman Edisi Terbaru. Bogor, Gramedia,
dapat dilakukan dengan cara ekstraksi Cetakan 1
dengan pelarut asam mineral encer yaitu http://id.wikipedia.org/wiki/Pepava. tanggal
HC1 0,1 N (kisaran pH ±1,5) unduh : 30 maret 2013
Kulit pepaya dapat dimanfaatkan untuk http://situskimia.blogspot.com/2009/06/pek
pembuatan tepung pektin tin.html. tanggal unduh : 30 maret 2013
Pektin yang diperoleh berupa serbuk http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/Q9/
berwarna kecoklatan dikarenakan didalam tentang-pektin.html
kulit pepaya (bahan baku) mengandung

56

Anda mungkin juga menyukai