BIOKIMIA PANGAN
INDRA KURNIAWAN SAPUTRA, S.Si, M.Si
Sejarah
• Selai dan jeli sudah diproduksi sejak abad ke 18 yang
resepnya di publikasi oleh seorang ibu rumah tangga asal
Inggris. Bahwa jeli terbuat dari apel, kismis, dan quince
• Pektin pertama kali diisolasi dan dideskripsikan oleh Henri
Braconnot tahun 1825, dan digunakan untuk pembuatan
selai dan marmalade (selai jeruk)
• Berasal dari Bahasa Yunani πηκτικός pēktikós, "congealed,
curdled (pengental)
• Selama revolusi industri, para produsen selai buah beralih ke
produsen jus apel untuk mendapatkan ampas kering apel
dan selanjutnya di masak untuk diekstrak menjadi pectin
• Pada tahun 1920an -1930an mulai difabrifikasi dan dijual
secara komersial di USA dan Eropa Henri Branconnot
Ahli Kimia dan Farmasi (Prancis)
Pektin
• Pektin umumnya banyak didapatkan di dinding sel tanaman tingkat
tinggi, letaknya di lamella tengah Kaya akan
• Di tanaman berfungsi: pektin
• Pektin sebagai koloid memiliki sifat menyerap air dalam jumlah besar
• Jaringan sel muda, khususnya buah, senyawa pectin menyerap air dari saluran air dalam jaringan sel tanaman. Kemudian
dengan mudah air dibagikan ke seluruh sel dalam tubuh
• Apabila berada di dinding luar lamella akan berhubungan erat dengan selulosa sehingga disebut protopektin
• Protopektin merupakan prekursor senyawa pektin, sifatnya tidak larut dalam air
• Di pangan pektin berfungsi sebagai
pengental selai, jelli, permen dan
stabilisasi minum berasam.
• Dalam skala industri pektin didapatkan dari
produk samping industri makanan seperti
kulit jeruk dan ampas apel.
• Pektin yang dikomersialkan memiliki
sekurang-kurangnya 70% asam
galakturonat.
• Pektin juga berperan dalam regulasi nutrisi
sebagai pelarut dan non pelarut komponen
dalam diet fiber (diet serat)
Struktur Pektin
• Struktur pektin masih banyak yang perbincangkan oleh para saintis sejak 190an tahun lalu ,
akan tetapi terdapat dua model hipotetik yang paling popular:
1. Model daerah halus dan berambut
2. Model Penyangga Rhamnogalacturonan (RG)
Homogalakturonat
Rhamnogalakturonat
• American Chemical Society (1944) menetapkan istilah baku untuk Bagian yang berpotensi mengalami
menyeragamkan nama-nama pektin yaitu substansi pektat degradasi melalui eliminasi ikatan β
merupakan kelompok zat turunan karbohidrat kompleks berbentuk dalam bentuk ester
koloid yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan dan sebagian besar
mengandung asam anhidrogalakturonat dalam suatu kombinasi
turunannya menyerupai rantai. Ada 4 istilah: Metil esterifikasi
1. Protopektin adalah zat pektat yang tidak larut dalam air dan
jika dihidrolisis menghasilkan asam pektinat atau pektin
2. Asam pektinat (poligalakturonat yang mengandung 0-75%
galakturonat termetilasi) adalah istilah yang digunakan bagi
asam poligalakturonat yang mengandung gugus metil ester dalam
jumlah yang cukup banyak. Asam pektinat dalam keadaan yang
sesuai mampu membentuk gel dengan ion-ion logam
3. Pektin (asam pektinat dengan 75% galakturonat termetilasi)
adalah istilah yang digunakan untuk asam-asam pektinat yang
dapat larut dalam air dengan kandungan metil ester dan derajat
netralisasi beragam dan dapat membentuk gel dengan asam dan
gula pada kondisi yang sesuai.
Asam α-D-galakturonat (GalA)
4. Asam pektat (poligalakturonat yang mengandung sedikit
gugus metoksi) adalah zat pektat yang seluruhnya tersusun dari
asam poligalakturonat yang bebas dari gugus metil ester
Jalur asam uronat (polimerisasi uronat)
Biosintesis pektin
Jalur asam uronat
(polimerisasi uronat)
• Asam uronat turunan gula hasil oksidasi alkohol primer terletak pada ujung
yang berlawanan dengan gugus aldehid sehingga terbentuk gugus
karboksilat.
• Jalur asam uronat merupakan jalur alternatif yang mengoksidasi glukosa
untuk menghasilkan asam glukoronat sebagai senyawa pembentuk pektin
• Ada 2 tahap awal untuk menuju pembentukan pektin pada jalur asam
uronat:
1. Pembentukan UDP-glukosa dengan enzim kunci
phosphoglukomutase
2. Pembentukan asam glukoronat terjadi proses hidrolisis
Sifat pektin
• Larutan pektin stabil pada pH 3-4, bahkan di suhu tinggi
• Pada pH rendah gugus ester dan gugus gula samping terhidrolisis
• Ikatan ester pada pektin dapat diputus dalam kondisi basa, dengan suu
rendah (ex: 0.05 M NaOH; 0-4 oC, 2-6 jam)
• Pelepasan ester pada pektin di mulai pada pH 8 dan akan semakin cepat
ketika pH terus ditingkatkan
• Terjadi reaksi saponifikasi pada pH 7 suhu ruang dengan mendepolimerisasi
ikatan β-eliminatif. Yang dapat dilihat pada panjang gelombang 235 nm
spektrofotometri
• Eliminasi ikatan β merupakan faktor penting dalam aplikasi pektin di bidang
pangan karena mengurangi kekuatan jaringan tanaman dalam mengolah
buah dan sayur
Pektin sebagai bahan
pangan
• Tergolong senyawa GRAS
• Berfungsi sebagai pembentuk gel dan pengental
• Ekstraksi pektin dilakukan pada rentang pH 1.5 – 3, 60-100 OC, 0.5 – 6
jam.
• Pektin didapatkan kembali dengan presipitasi alkohol yang diikuti
dengan pencucian untuk membuang kontaminan seperti asam, gula-
gula, polifenol dan material alkohol lainnya yang terlarut
• Derajat metoksilasi (DM) ditentukan berdasarkan total muatan
pada homogalakturonan yang mempengaruhi gelatinisasi pada pektin
Pektin sebagai bahan
pangan
Kekuatan pembentukan jaringan pada pektin didasarkan pada nilai (DM)
1. High Methoxy pectins (HM) (DM > 50%)
• HM akan menjadi gel ketika terdapat gula atau co-solute lainnya pada pH < 3
2. Low Methoxy pectins (LM) (DM < 50%)
• LM akan menjadi gel ketika terjadi interkasi dengan ion kalsium (Ca)
Pektin sebagai pembentuk gel
Kondisi optimal gelatinisasi pada pektin
Parameter HM pektin LM pektin
Derajat metoksilasi (DM) > 50% < 50%
Konten solid terlarut (%) (Gula,
≥ 65% 10 - 70%
senyawa organik, asam amino)
pH 2.0 - 3.8 2.6 - 7.0
Bivalent ions, Ca++ (mg/g) - ≥ 15
Proses gelatinisasi
pektin (HM)
• Gelatinisasi pada HM
bergantung pada pH dan
padatan terlarut
• Terdapat tiga perbedaan
rentang:
1. Liquid (cair): gel tidak
akan terbentuk Karena
kekurangan ikatan samping
2. Gel: nilai pH dan komponen
terlarut sesuai
3. Pregelatinisasi: terlalu
banyak ikatan samping yang
terbentuk , sehingga gel
Derajat Brix adalah jumlah gula dalam larutan. 1 brix = 1 g
terlihat seperti bubur sukrosa dalam 100 g larutan (b/b)
• Terdapat 2 langkah
reaksi (model kotak
telur)
a. Deesterifikasi dengan
menggunakan enzim
pektin metil esterase
(PME)
b. Pengikatan ion kalsium
terhadap muatan
negatif gugus karboksil
Proses gelatinisasi
pektin (LM)
Buah dan sayuran mengandung
pektin
Buah yang mengandung pektin diklasifikasi sbb:
Grup 1 : mengandung pektin tinggi dan asam, hanya menambahkan gula. Contoh:
Apel muda, Kismis, Plum, jeruk, aprikot, strawberry
Grup 2 : kadungan pektin dan asam rendah, sehingga dapat ditambahkan pektin
atau asam. Contoh: apel matang, blackberry matang, ceri muda
Grup 3 : tidak memiliki kandungan pectin dan asam, sehingga harus ditambahkan.
Contoh: blueberry, ara, jambu batu, pir,
Kluyveromyces marxianus
Xanthomonas campestris CECT 97
CECT 1043
Yeasts
Saccharomyces cerevisiae Endopoligalakturonase 5.5 45
Kluyveromyces marxianus Endopoligalakturonase 4.5 55
Pektinase dalam industri pangan
• Ekstraksi dalam jus buah dan sayuran
- Peningkatan yield jus dan penurunan viskositas
• Menjernihkan jus (apel, pir, anggur)
- Membantu memisahkan koagulan presipitat
• Membuat jus cloudy
- Menurunkan viskositas tanpa merusak pektin tak terlarut
• Membantu dalam proses maserasi
• Ekstraksi minyak sayur
- Meningkatkan kestabilan dan yield minyak, serta
peningkatan polifenol dan vit. E
• Fermentasi coklat, kopi, dan teh
- Peningkatan rasa coklat dan kopi
- Produksi teh kombucha Produksi permen karet dan jelli
skala industri
Proses modifikasi tekstur pada buah
Tinjau
• Buatlah mind map mengenai senyawa
pektin di selembar kertas karton
• Bagi kelompok dengan maksimal 5
anggota
• Kriteria penilaian
- Konten
- Detail
Tugas Kelompok - Artistik dan kreatif
- Waktu
• Di fotokopi satu lembar, dengan yang
asli dikumpulkan minggu depan di awal
perkuliahan
• Unduh aplikasi android mind map. Ex:
“Mindly”, “simple mind free maps”,
masukan mind map anda ke aplikasi
tersebut
Terimakasih