Anda di halaman 1dari 10

Perina: EKSTRAKSI PEKTIN DARI BERBAGAI MACAM KULIT JERUK 1

EKSTRAKSI PEKTIN DARI BERBAGAI MACAM KULIT JERUK


Irene Perina 1), Satiruiani 1), Felycia Edi Soetaredjo2), Herman Hindarso2)
Email : fely@mail.wima.ac.id

ABSTRAK

Tanaman jeruk merupakan tanaman asli Indonesia dan hampir seluruh wilayah Indonesia dapat ditanami
jeruk. Buah jeruk dapat dikonsumsi dalam bentuk buah segar ataupun hasil olahan. Limbah dari buah jeruk
yang berupa kulit jeruk selain dapat dibuat manisan, juga dapat diekstrak pektinnya. Jeruk mempunyai
kandungan pektin yang cukup tinggi, sekitar 30%. Pektin juga terdapat pada buahbuah lainnya seperti pisang,
apel dan papaya.
Pektin merupakan bahan aditif yang memiliki aplikasi luas pada industri makanan karena
kemampuannya membentuk gel seperti untuk membuat jelly, selai, desert dan sebagai penghalus tekstur. Selain
itu, pektin juga dapat digunakan dalam bidang bakery fillings, yaitu pada penyiapan buah. Dalam bidang
produksi susu, digunakan pada pengasaman susu dan minuman berprotein serta yogurt. Pektin dapat juga
digunakan dalam bidang produk kesehatan dan farmasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pelarut dan zat terlarut yang diperlukan untuk
mendapatkan yield pektin dengan jumlah yang maksimum. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa yield pektin
meningkat seiring dengan kenaikan kecepatan pengadukan dan besarnya perbandingan berat kulit jeruk:volume
pelarut. Semua kulit jeruk termasuk kedalam golongan high metoksil pektin. Kadar metoksil dan kekuatan
pembentukan gel Jeruk manis> Jeruk Lokam> Jeruk Shantang> Jeruk Nipis. Kadar abu pektin dari berbagai
macam kulit jeruk memenuhi standar mutu kering pektin.

Kata kunci : Jeruk, pektin, ekstraksi, metoksil

PENDAHULUAN dipengaruhi oleh suhu, pH, kecepatan


Tanaman jeruk merupakan tanaman asli pengadukan, perbandingan solut dengan solven
Indonesia. Buah jeruk dapat dikonsumsi dalam dan lama ekstraksi.
bentuk buah segar ataupun hasil olahan. Pada penelitian ini hendak diteliti
Limbah dari buah jeruk berupa ampas, kulit, pengaruh kecepatan pengadukan serta
dan biji jeruk yang merupakan hasil buangan perbandingan antara solut dan solven terhadap
dari pabrik minuman sari buah di Indonesia yield yang dihasilkan dari berbagai macam kulit
belum dimanfaatkan secara maksimal. Kulit jeruk. Selain itu juga untuk mengetahui
jeruk selain dapat dibuat manisan, juga dapat spesifikasi produk pektin yang dihasilkan.
diekstrak pektinnya. Jeruk mempunyai Analisis pektin yang dilakukan meliputi analisis
kandungan pektin yang cukup tinggi, yaitu kadar abu, kadar metoksil, dan kekuatan
sekitar 30%. pembentukan gelnya.
Pektin banyak diolah untuk berbagai
macam industri makanan, farmasi dan obat- TINJAUAN PUSTAKA
obatan. Di Indonesia, belum ada pabrik yang Jeruk tersusun atas:
dapat mengolah pektin. Oleh karena itu 1. Epicarp, terdiri dari bagian yang memberi
Indonesia masih mengimpor pektin dari luar warna pada kulit yang disebut dengan
negeri. Sedangkan kebutuhan pektin di flavedo. Di dalam flavedo terkandung
Indonesia semakin meningkat. Hal ini terbukti karoten yang memberi sifat warna yang
dengan semakin meningkatnya nilai impor berbeda-beda pada buah jeruk. Kelenjar
pektin. Kebutuhan pektin mengalami kenaikan minyak ditemukan dalam flavedo dalam
sebesar 10-15% tiap tahun. menentukan struktur kulit jeruk.
Pektin bisa didapatkan dari berbagai 2. Mesocarp atau albedo terletak di bawah
macam kulit jeruk. Pektin bisa didapatkan epicarp. Biasanya mempunyai lapisan yang
dengan cara ekstraksi. Proses ekstraksi ini tebal, putih dan berspons. Albedo terdiri
bertujuan untuk memisahkan pektin dari dari sel-sel parenkim yang kaya akan
jaringan tanaman. Hasil ekstraksi dapat substansi pektin dan hemiselulosa.

1)
Mahasiswa di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2)
Staf Pengajar di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
WIDYA TEKNIK Vol. 6 No. 1, 2007 (1-10)

Kombinasi albedo dan flavedo disebut


dengan pericarp yang secara umum dikenal
sebagai kulit.
3. Endocarp, merupakan bagian buah yang
dapat dimakan. Bagian ini terdiri atas
segmen-segmen. Umumnya buah jeruk
mempunyai 9-13 segmen. Di bagian dalam
tiap-tiap segmen berlokasi kantung sari
buah (juice vesichle). Juice vesichle
mempunyai membran yang relatif kuat dan
mempunyai banyak dinding sel tipis[1].
Struktur penampang melintang jeruk pada
Gambar 1 berikut.

Gambar 2. Struktur Dinding Sel

Gambar 1. Struktur penampang melintang Jeruk

Pektin
Pektin berasal dari bahasa Yunani
pektos yang berarti kental dan keras. Hal ini Gambar 3. Struktur Unit Pektin
mencerminkan kemampuan pektin untuk
membentuk gel, yang telah diketahui berabad- (rhamnose, galaktosa, arabinose dan sedikit
abad lalu. Senyawa pektin merupakan polimer gula lain), susunan dari homogalacturonic acid
dari asam galakturonat, turunan galaktosa yang (smooth regions) dan pada strukur cabang
dihubungkan dengan ikatan -1,4-glukosida. yang besar biasanya disebut hairy regions. D-
Pektin ditemukan dalam buah dan sayur baik galacturonic acid residues banyak berbentuk
dari daging buah ataupun dari kulit buah. Buah- molekul, di dalam blok dari smooth regions
buahan yang dapat digunakan sebagai sumber dan hairy regions. Ketika pektin diekstraksi,
pektin antara lain: apel, jeruk, pisang dan hairy regions akan hancur dan yang tersisa
wortel. adalah gugus galacturonic acid dan beberapa
Pada umumnya, pektin tidak memiliki unit gula netral. Pektin tersusun atas
struktur yang tepat. Pektin merupakan koloid protopektin, asam pektinat dan asam pektat.
yang reversible, yaitu dapat dilarutkan dalam Protopektin merupakan senyawa-
air, diendapkan, dikeringkan, dan dapat senyawa pektin yang terdapat pada tanaman
dilarutkan kembali tanpa merubah sifat yang masih muda atau pada buahbuahan yang
fisiknya. Bila ditambahkan air mulamula akan belum matang. Protopektin tidak larut dalam
terbentuk gumpalan seperti pasta dan kemudian air. Namun, jika dipanaskan dalam air yang
akan larut. Di dalam air, pektin dapat mengandung asam, maka protopektin dapat
membentuk larutan kental pada kondisi diubah menjadi pektin dan terdispersi dalam air.
tertentu. Protopektin akan menjadi pektin yang larut
Pada Gambar 2 dan 3 di atas ditunjukkan dengan adanya hidrolisis asam, secara enzimatis
terdapatnya molekul-molekul gula netral dan secara fisis oleh pemanasan. Hasil dari
hidrolisis adalah asam pektinat[2].

2
Perina : EKSTRAKSI PEKTIN DARI BERBAGAI MACAM KULIT JERUK

Asam pektinat adalah asam normalnya sekitar 70%[5]. Penambahan gula


poligalakturonat yang mengandung gugus metil juga akan mempengaruhi kesetimbangan pektin
ester. Pektinat yang mengandung metil ester dan air serta kemantapan molekul-molekul
yang cukup yaitu lebih dari 50% dari seluruh pektin sehingga pektin akan menggumpal dan
karboksil disebut pektin. Pektin ini terdispersi membentuk serabut-serabut halus. Serabut-
dalam air dan dapat membentuk garam yang serabut halus tersebut yang selanjutnya dapat
disebut garam pektinat. Dalam bentuk garam menahan cairan. Karakteristik kandungan
ini, pektin berfungsi dalam pembuatan jelly metoksil dalam pektin disajikan pada Tabel 1.
dengan keberadaan gula dan asam[3]. Besarnya kadar pektin menentukan
Asam pektat merupakan senyawa pektin kepadatan struktur tersebut. Semakin tinggi
dengan gugus karboksil yang tidak kadar pektin, semakin padat struktur tersebut.
teresterifikasi pada asam galakturonat. Asam Kepadatan dari serabut-serabut dalam struktur
pektat bersifat tidak larut dalam air dan tidak jelly dikendalikan oleh keasaman. Kondisi
membentuk gel. Namun, jika membentuk sangat asam akan menghasilkan struktur jelly
garam, asam pektat disebut pektat dan dapat yang padat atau bahkan merusak struktur karena
larut dalam air[4]. adanya hidrolisis pektin. Kualitas pektin
Sifat paling penting dari pektin adalah dikatakan tinggi jika mampu membentuk gel
membentuk jelly apabila dicampur dengan air yang kuat, yang didapat dengan semakin tinggi
dan gula dan dipanaskan dalam keadaan asam. kadar metoksil dan semakin panjangnya rantai
Viskositas pektin tergantung pada berat galakturonat. Spesifikasi mutu kering pektin
molekul pektin, pH, derajat esterifikasi, yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Tabel Karakteristik Kandungan Metoksil


Kandungan Metoksil Karakteristik

Derajat esterifikasi >=50%


Kadar metoksil >7%
Tinggi Dapat membentuk gel pada rentang pH=1 hingga 3,5 dan penambahan
gula 55-85%
Suhu pembentukan gel sekitar 880C
Strukturnya :

Derajat esterifikasi <50%


Kadar metoksil <7%
Rendah Dapat membentuk gel pada pH=1 hingga 7 atau lebih, terdapat ion
kalsium dan penambahan gula 0-85%
Suhu pembentukan gel sekitar 540C
Strukturnya:

Pektin yang sudah dimurnikan berbentuk adalah kemampuannya membentuk gel dengan
serbuk berwarna terang dan larut dalam air. Bila keberadaaan asam dan gula. Sifat inilah yang
serbuk ini dikontakkan dengan air akan banyak digunakan dalam industri secara
menggumpal dan membentuk partikel yang komersial.
keras, agak basah diluar dan keras di bagian Pektin merupakan suatu zat yang banyak
dalamnya. digunakan dalam berbagai industri, baik
Sifat fisika yang terpenting dari pektin

3
WIDYA TEKNIK Vol. 6 No. 1, 2007 (1-10)

Tabel 2. Spesifikasi Mutu Kering Pektin[6] manfaat yang lebih banyak dalam industri
Spesifikasi Nilai (Maks) pengolahan bahan pangan misalnya dalam
Kadar Air, % 12 pembuatan jelly, jam dan juga dalam industri
Derajad Metoksil Tinggi, % >50 permen.
Derajad Metoksil Rendah, % <50
Logam Berat, mg/kg 40mg/kg
Ekstraksi Pektin dari Buah
[7] Ekstraksi adalah proses perpindahan
makanan, minuman, farmasi dan industri lain : suatu zat atau solut dari larutan asal atau
1. Industri Makanan dan Minuman padatan ke dalam pelarut tertentu. Ekstraksi
Pada industri makanan dan minuman, merupakan proses pemisahan berdasarkan
pektin sering digunakan sebagai: perbedaan kemampuan melarutnya komponen-
- Bahan pemberi tekstur yang baik pada komponen yang ada dalam campuran[6]. Secara
roti dan keju; garis besar ekstraksi dibedakan menjadi dua
- Bahan pengental dan stabilizer pada macam, yaitu ekstraksi padat-cair (leaching)
minuman sari buah, serta dan ekstraksi cair-cair.
- Bahan pokok pembuatan jelly, jam dan Ekstraksi padat-cair atau leaching adalah
marmalade. proses pemisahan solut dari padatan yang tidak
2. Industri Farmasi dapat larut yang disebut inert. Dua langkah
Pada industri farmasi, pektin sering utama dalam proses ekstraksi padat-cair yaitu
digunakan sebagai: kontak antara padatan dan pelarut serta
- Emulsifier bagi preparat cair dan sirup; pemisahan larutan dari padatan inert. Pelarut
- Obat diare (mencret) pada bayi dan anak- yang digunakan dalam proses ekstraksi
anak seperti maltose, kaopec, nipectin, memiliki syarat utama yaitu dapat melarutkan
intestisan; solut yang terkandung dalam padatan inert.
- Obat penawar racun logam; Mekanisme yang berlangsung selama
- Bahan penurun daya racun dan penambah proses ekstraksi padat-cair adalah[8]:
daya larut obat-obatan sulfa; a. Pelarut bercampur dengan padatan inert
- Bahan penyusut kecepatan penyerapan sehingga permukaan padatan dilapisi oleh
bermacammacam obat; pelarut;
- Bahan kombinasi untuk memperpanjang b. Terjadi difusi massa pelarut pada
kerja hormon dan antibiotik; permukaan padatan inert ke dalam pori
- Bahan pelapis perban (pembalut luka) padatan inert tersebut. Laju difusi ini
untuk menyerap kotoran dan jaringan lambat karena pelarut harus menembus
yang rusak atau hancur sehingga luka dinding sel padatan;
tetap bersih dan cepat sembuh, serta c. Solut yang terdapat dalam padatan melarut
- Bahan hemostatik, oral, atau injeksi untuk dalam pelarut;
mencegah pendarahan. d. Campuran solut dalam pelarut berdifusi
3. Industri Lain keluar dari permukaan padatan inert dan
Selain untuk makanan, minuman, dan bercampur dengan pelarut sisa.
farmasi, pektin sering juga digunakan pada
berbagai industri seperti industri kosmetik Seperti ekstraksi lainnya, ekstraksi pektin
(pasta gigi, sabun, lotion dan krim), baja dari buah juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
dan perunggu (quenching), karet (creaming yang dapat mempengaruhi ekstraksi. Faktor-
and thickening agent), plastik, tekstil, faktor tersebut adalah sebagai berikut:
bahan sintesis serta film nitropektin. a. Ukuran partikel
Dalam pemanfaaatannya pektin Semakin kecil ukuran partikel berarti
digolongkan sebagai food additive dan semakin besar luas permukaan kontak antara
ditemukan secara alami pada tanaman maka padatan dan pelarut dan semakin pendek jarak
Food and Drug Administration (FDA) difusi solut sehingga kecepatan ekstraksi lebih
menerimanya sebagai bahan tambahan makanan besar[9]. Pemotongan dan pembelahan bahan-
yang aman. Adapun pektin sendiri, memiliki bahan yang akan diekstraksi membantu

4
Perina : EKSTRAKSI PEKTIN DARI BERBAGAI MACAM KULIT JERUK

pengontakan antara padatan dengan pelarut ekstraksi dilakukan dengan menggunakan


karena pecahnya sel-sel yang mengandung solut pelarut asam, tahap ekstraksi dengan air ini
tersebut. tidak perlu dilakukan karena pelarut asam dapat
b. Pelarut sekaligus mengubah senyawa pektin yang tidak
Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi larut dalam bahan (buah) menjadi senyawa
sebaiknya memiliki sifat-sifat sebagai yang larut dan mengekstraksinya[11].
berikut[10]: c. pH
Mampu memberikan kemurnian solut yang Pengontrolan pH dalam ekstraksi pektin
tinggi (selektivitas tinggi); memiliki peranan yang penting karena dapat
Dapat didaur ulang; mempengaruhi yield pektin[11]. Rentang pH
Stabil tetapi inert; untuk ekstraksi pektin bervariasi tergantung
Mempunyai viskositas, tekanan uap, dan titik kepada bahan yang akan diekstraksi. Misalnya,
beku yang rendah untuk memudahkan operasi ekstraksi pektin dari kulit lemon dilakukan pada
dan keamanan penyimpanan; pH 1,53,0[3] dan ekstraksi pektin dari ampas
Tidak beracun dan tidak mudah terbakar; apel berkisar antara 1,2 3,0[12]. Dari kondisi-
Tidak merugikan dari segi ekonomis dan kondisi tersebut dapat dilihat bahwa ekstraksi
tetap memberikan hasil yang cukup baik. pektin umumnya dilakukan pada pH=1 sampai
Larutan pengekstrak yang dapat 3.
digunakan dalam proses ekstraksi pektin dari d. Suhu
buah adalah air, alkohol, larutan asam, dan Kelarutan akan meningkat seiring dengan
polifosfat. Alkohol yang biasa digunakan kenaikan suhu untuk menghasilkan laju
adalah etanol 96%, sedangkan larutan asam ekstraksi yang tinggi. Koefisien difusi juga
yang umum digunakan adalah HCl, H2SO4, dan akan bertambah tinggi seiring dengan kenaikan
CH3COOH. Larutan asam lain yang dapat suhu sehingga meningkatkan laju ekstraksi.
digunakan adalah asam sitrat, asam laktat, dan Batas suhu ditentukan untuk mencegah
asam tartrat[13]. Selain itu, dapat juga digunakan kerusakan pada bahan. Secara umum, suhu
gliserol dan larutan sukrosa[11]. Akan tetapi ekstraksi untuk pektin adalah 6090C.
penggunaan larutan tersebut sangat jarang dan Penggunaan suhu yang terlalu tinggi juga
tidak digunakan dalam pembuatan pektin secara dapat mengakibatkan degradasi pektin[10].
komersial. e. Pengaruh pengadukan
Penggunaan pelarut air dalam ekstraksi Pengadukan dalam ekstraksi penting
pektin merupakan metode yang paling karena meningkatkan perpindahan solut dari
sederhana. Penggunaan pelarut ini memiliki permukaan partikel (padatan) ke cairan pelarut.
beberapa kerugian, terutama dalam kaitannya Mekanisme yang terjadi pada proses
dengan aktivitas ion hidrogen. leaching adalah sebagai berikut solven berdifusi
Hal ini dapat terjadi karena air dapat ke dalam padatan sehingga solut akan larut ke
melarutkan komponen-komponen lain dari dalam solven. Kemudian solut yang terlarut
jaringan tumbuhan yang kemungkinan bersifat dalam solven tersebut akan berdifusi ke luar
asam. Dengan adanya komponen-komponen menuju ke permukaan partikel, akhirnya solut
ini, terjadi kesulitan dalam pengontrolan pH akan berpindah ke larutan[11].
selama proses ekstraksi. Kesulitan ini dapat Selain itu, pengadukan suspensi partikel
diatasi dengan preliminary treatment halus mencegah pengendapan padatan dan
menggunakan etanol. Selain itu, penggunaan kegunaan yang lebih efektif adalah membuat
pelarut air tidak efisien dari segi waktu, karena luas kontaknya semakin besar.
ekstraksi yang terjadi membutuhkan waktu f. Waktu ekstraksi
lama[11]. Pelarut air pada suhu ruang juga biasa Semakin lama waktu yang dibutuhkan
digunakan pada ekstraksi awal sebelum untuk ekstraksi dalam pelarut, perolehan (yield)
ekstraksi dilakukan dengan pelarut lain. Tujuan yang diperoleh semakin tinggi. Tetapi,
dari tahap ini adalah untuk melarutkan senyawa penambahan waktu ekstraksi tidak sebanding
pektin yang tidak larut menjadi senyawa pektin dengan yield yang diperoleh. Oleh karena itu,
yang larut (asam pektinat). Akan tetapi bila ekstraksi dilakukan pada waktu optimum.

5
WIDYA TEKNIK Vol. 6 No. 1, 2007 (1-10)

Ekstraksi dilakukan selama pelarut yang 12

digunakan belum jenuh. Pelarut yang telah 10

jenuh tidak dapat mengekstraksi lagi atau

% yield pektin
8

kurang baik kemampuan untuk 6

mengekstraksinya karena gaya pendorong 4

(driving force) semakin lama semakin kecil[10]. 2

Akibatnya waktu ekstraksi semakin lama dan 0

yield yang dihasilkan tidak bertambah lagi 2


pH
3
60 menit 90 menit
4
120 menit
secara signifikan[10].

METODE PENELITIAN Gambar 4. Hubungan antara pH terhadap yield


Pada penelitian ini dipakai berbagai pektin yang dihasilkan pada jeruk lokam untuk
macam jenis kulit jeruk, yaitu jeruk shantang, beberapa waktu
jeruk lokam yang di beli dari Alfa Supermarket,
jeruk nipis dari warung soto dan jeruk manis berat kulit jeruk:volume pelarut = 1:10, 1:15,
dari penjual juice semuanya berlokasi di 1:20, 1:25 dan 1:30 sambil diaduk dengan
Surabaya, asam klorida 37% sebagai pelarut kecepatan pengadukan 150, 250, 350, 450 dan
dan etanol 96%. 550 rpm selama 90 menit.
Kemudian larutan pektin disaring untuk
Prosedur Penelitian[14] memisahkan filtratnya. Filtrat pektin
Penelitian yang dilakukan meliputi dua selanjutnya ditambah dengan etanol 96%
tahap, yaitu tahap penelitian pendahuluan dan sebanyak tiga kali volume filtrat dan diaduk
tahap penelitian utama. sampai homogen. Setelah itu, filtrat didiamkan
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk selama 10-14 jam (semalam).
mengetahui lama ekstraksi dan pH yang akan Endapan pektin kemudian disaring.
digunakan untuk mengekstrak pektin. Selanjutnya pektin dimurnikan dengan etanol
Sedangkan penelitian utama dilakukan untuk 96%. Hal ini dilakukan sampai pektin bersifat
mengetahui kecepatan pengadukan dan netral. Pektin yang netral ialah pektin yang
perbandingan antara pelarut dan zat terlarut tidak berwarna merah bila ditambah dengan
terhadap yield pektin yang dihasilkan serta indikator fenol ftalein.
untuk mengetahui kadar metoksil, kadar abu, Setelah itu pektin dikeringkan dengan
dan kekuatan pembentukan gel dari yield yang oven pada suhu 50C selama sekitar 6 jam
terbanyak dan paling sedikit yang dihasilkan sampai kadar airnya 12%. Hasil yang diperoleh
dari masing-masing kulit jeruk. disebut dengan pektin kering.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang Pektin padat yang didapat dari
telah dilakukan, yield pektin terbanyak perbandingan pelarut dan zat terlarut yang
didapatkan pada pH=2 dengan waktu ekstraksi maksimum dianalisis kadar abu, kadar metoksil
90 menit. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4. dan kekuatan pembentukan gelnya.
Kulit jeruk dicuci sampai bersih, Dalam penelitian ini sebagai variabel
selanjutnya dikeringkan dengan alat pengering tetap adalah pH=2, suhu 90C dan waktu 90
sampai kadar airnya kurang dari 10%. menit. Sedangkan variabel bebasnya adalah
Kemudian digiling sampai halus. kecepatan pengadukan, perbandingan
Kulit jeruk selanjutnya diekstraksi solut:solven dan jenis kulit jeruk.
dengan larutan HCl 37% pada pH=2 dengan
perbandingan berat kulit jeruk:volume pelarut = HASIL PENELITIAN DAN
1:10, 1:15, 1:20, PEMBAHASAN

Hasil penelitian disajikan pada Gambar 5


sampai 8 sebagai berikut.

6
Perina : EKSTRAKSI PEKTIN DARI BERBAGAI MACAM KULIT JERUK

25 25

20 20

% rendem en
% rendem en
15 15

10 10

5 5

0 0
150 250 350 450 550 150 250 350 450 550

kecepatan pengadukan (rpm) kecepatan pengadukan (rpm)

1:10 1:15 1:20 1:25 1:30 1:35 1:40 1:10 1:15 1:20 1:25 1:30 1:35 1;40

Gambar 5. Hubungan antara kecepatan pengadukan Gambar 8. Hubungan antara kecepatan pengadukan
terhadap rendemen (yield) pektin yang dihasilkan terhadap rendemen (yield) pektin yang dihasilkan
pada jeruk manis untuk beberapa perbandingan berat pada jeruk shantang untuk beberapa perbandingan
kulit jeruk:volume solven berat kulit jeruk:volume solven

25 Gambar 5 sampai 8 menunjukkan


20
kecenderungan yang sama yaitu, kenaikan
pelarut berbanding lurus dengan kenaikan
% rendemen

kecepatan pengadukan. Semakin besar


15

10
perbandingan berat kulit jeruk:volume solven
5 dan semakin cepatnya pengadukan maka pektin
0 yang dihasilkan juga semakin meningkat.
150 250 350 450 550
Pada masing-masing kulit jeruk untuk
kecepatan pengadukan (rpm)
perbandingan berat kulit jeruk:volume
1:10 1:15 1:20 1:25 1:30 1:35 1:40
solven=1:10 dihasilkan yield yang paling
sedikit sedangkan pada perbandingan berat kulit
Gambar 6. Hubungan antara kecepatan jeruk:volume solven=1:30 didapatkan yield
pengadukan terhadap rendemen (yield) pektin yang pektin yang terbanyak.
dihasilkan pada jeruk lokam untuk beberapa Jumlah pelarut yang digunakan untuk
perbandingan berat kulit jeruk:volume solven mengekstraksi juga berpengaruh terhadap hasil
yield pektin yang didapat. Semakin banyak
pelarut yang digunakan maka pektin yang
25 terekstrak juga akan semakin banyak karena
20 pelarut dapat melarutkan hampir semua pektin
yang terkandung dalam kulit jeruk. Jumlah
% re n d e m e n

15
pelarut yang sedikit tidak dapat mengekstrak
10 pektin secara optimal. Ekstraksi ini dilakukan
5
selama pelarut yang digunakan belum jenuh.
Pelarut yang telah jenuh tidak dapat
0
150 250 350 450 550
mengekstraksi lagi atau kurang baik
kecepatan pengadukan (rpm) kemampuan untuk mengekstraksinya karena
gaya pendorong (driving force) semakin lama
1:10 1:15 1:20 1:25 1:30 1:35 1:40
semakin kecil. Akibatnya waktu ekstraksi
semakin lama dan yield yang dihasilkan tidak
Gambar 7. Hubungan antara kecepatan bertambah lagi secara signifikan dan pektin
pengadukan terhadap yield pektin yang dihasilkan yang didapat cenderung konstan.
pada jeruk nipis untuk beberapa perbandingan berat Umumnya, dalam ekstraksi ini solut yang
kulit jeruk:volume solven terdapat dalam padatan tidak mungkin
seluruhnya terekstrak. Hal ini disebabkan oleh
adanya kesetimbangan antara ekstrak yang

7
WIDYA TEKNIK Vol. 6 No. 1, 2007 (1-10)

terlarutkan dengan ekstrak yang masih NA = kecepatan perpindahan massa pektin


tertinggal dalam bahan ekstraksi, sehingga Ap = luas permukaan kulit jeruk
larutan menjadi jenuh dan sudah tidak dapat CAp = konsentrasi pektin di permukaan kulit
mengekstrak lagi. Gaya pendorong (driving jeruk
force) perlu dijaga agar tetap besar. Cara yang CAl = konsentrasi pektin di badan pelarut
dapat digunakan untuk mengatasi hal ini
dengan memakai pelarut segar atau mendaur Kecepatan pengadukan yang lambat akan
ulang (recovery) pelarut. menyebabkan campuran bahan yang diaduk
Semakin cepat pengadukan maka solut tidak merata dan perpindahan partikel pektin
yang berpindah dari permukaan partikel yang ada dalam kulit jeruk ke cairan sangat
(padatan) ke cairan semakin banyak. Hal ini sedikit sehingga hasil pektin yang didapat juga
dikarenakan pengadukan dapat meningkatkan sedikit. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 5
difusi dan perpindahan solut dari permukaan sampai 7 pada kecepatan pengadukan 150 rpm,
solid ke larutan. Koefisien perpindahan massa didapat persen yield pektin terendah sedangkan
solut dari pemukaan kulit jeruk ke badan pada kecepatan pengadukan 550 rpm didapat
pelarut dapat dinyatakan dengan persamaan persen yield pektin tertinggi.
dalam bentuk kelompok variabel tidak Dari Gambar 4 sampai 7 dapat dilihat
berdimensi (KTD) berikut: bahwa yield pektin terbanyak terdapat pada
b c jeruk manis, kemudian jeruk lokam, jeruk
kd p Nd 2
a (1) shantang dan yang terendah adalah jeruk nipis.
D D Banyaknya pektin dapat dipengaruhi oleh
dengan: tebalnya lapisan albedo dari kulit jeruk,
k = koefisien perpindahan massa solut karakteristik masing-masing kulit jeruk dan
dp = diameter partikel kulit jeruk tingkat kematangan buah.
D = difusivitas pektin dalam pelarut Kadar metoksil dalam suatu molekul
= densitas pelarut pektin menunjukkan jumlah asam galakturonat
= viskositas pelarut (monomer dari pektin) yang ter-metoksil dalam
d = diameter pengaduk polimer. Semua kulit jeruk termasuk dalam
N = kecepatan pengaduk golongan high metoksil pektin sebagaimana
a,b,c = konstanta-konstanta empiris terlihat pada Tabel 3 dan 4. Dari hasil
perhitungan didapatkan data kadar metoksil
pada berat kulit jeruk:volume solven= 1:10
Hubungan antara kecepatan perpindahan pada 550 rpm 7,02-7,67%, sedangkan pada
massa dengan konsentrasi pektin dalam kulit berat kulit jeruk:volume solven= 1:30 pada 550
jeruk dengan konsentrasi pektin dalam pelarut rpm berkisar antara 7,26-8,81% (Tabel 4).
ditunjukkan pada persamaan sebagai berikut: Dari Tabel 3 dan 4 dapat dilihat bahwa
N A kAp C Ap C Al (2) jeruk nipis mempunyai kadar metoksil yang
dengan: terendah sedangkan jeruk manis mempunyai

Tabel 3. Spesifikasi pektin hasil ekstraksi untuk berat kulit jeruk:volume solven= 1:10 pada 550 rpm
Jenis Kulit Jeruk Jeruk Manis Jeruk Lokam Jeruk Shantang Jeruk Nipis
Kadar metoksil (%) 7,67 7,42 7,35 7,02
Kadar abu (%) 7,51 5,87 7,23 6,93
Kekuatan 43,2 35,9 33,21 30,11
pembentukan gel
(detik/10 cm)
Karakteristik high metoksil high metoksil high metoksil high metoksil

8
Perina : EKSTRAKSI PEKTIN DARI BERBAGAI MACAM KULIT JERUK

Tabel 4. Spesifikasi pektin hasil ekstraksi untuk berat kulit jeruk:volume solven= 1:30 pada 550 rpm
Jenis Kulit Jeruk Jeruk Manis Jeruk Lokam Jeruk Shantang Jeruk Nipis
Kadar metoksil (%) 8,81 8,52 8,21 7,26
Kadar abu (%) 8,31 6,55 8,25 7,81
Kekuatan 72,8 63,35 60,55 52,78
pembentukan gel
(detik/10 cm)
Karakteristik high metoksil high metoksil high metoksil high metoksil

Tabel 5. Tabel Analisis Pektin Komersial


Kadar metoksil (%) Kadar abu (%) Kekuatan Pembentukan Gel (detik/10cm) Karakteristik
9,23 7,3 82,9 high metoksil

kadar metoksil yang tertinggi. Hal ini kekuatan pembentukan gel pektin komersial
dikarenakan kadar asam galakturonat yang lebih bagus daripada pektin yang dihasilkan
terdapat dalam kulit jeruk manis banyak. dari jeruk manis.
Semakin banyak kadar asam galakturonat yang Rata-rata kekuatan gel terkecil didapat
ter-metoksil maka kadar metoksil-nya semakin pada jeruk nipis dengan perbandingan berat
tinggi. Berdasarkan analisis pektin komersial, kulit jeruk:volume solven 1:10 sedangkan rata-
kadar metoksil yang didapat pada jeruk manis rata kekuatan gel terbesar pada jeruk manis
tidak jauh berbeda dengan pektin komersial dengan perbandingan berat kulit jeruk:volume
sebagaimana disajikan pada Tabel 5. Oleh solven 1:30.
karena itu, pektin pada jeruk manis yang Pengujian ini berhubungan erat dengan
didapat pada perbandingan berat kulit berat ekivalen dan kadar metoksil. Semakin
jeruk:volume solven dengan kecepatan tinggi berat ekivalen, kadar metoksil-nya
pengadukan 550 rpm termasuk memenuhi semakin tinggi dan daya alir jelly semakin
standar mutu kering pektin. lama. Pektin yang ditambahkan pada
Pengujian kadar abu pada pektin pembuatan jelly dapat membentuk jaringan 3
dimaksudkan untuk mengetahui spesifikasi dimensi karena pektin akan memerangkap air.
mutu kering pektin. Berdasarkan dari hasil Semakin tinggi kadar metoksil semakin banyak
penelitian, didapat kadar abu pada pektin dari air yang dapat diperangkap sehingga akan
berbagai macam kulit jeruk berkisar antara semakin viscous jelly yang terbentuk.
5,87-8,31%. Kadar abu pada spesifikasi mutu
kering pektin berdasarkan Kodeks makanan KESIMPULAN
Indonesia adalah 10% sedangkan berdasarkan Dari hasil dan pembahasan dapat ditarik
analisa pektin komersial, kadar abunya 7,3%. kesimpulan sebagai berikut:
Kadar abu dari berbagai macam kulit jeruk 1. Yield pektin meningkat seiring dengan
berdasarkan penelitian ini berkisar antara kenaikan kecepatan pengadukan dan
5,878,31%. Hal ini menunjukkan kadar abu besarnya perbandingan feed kulit
pektin dari hasil penelitian sudah memenuhi jeruk:pelarut;
standart mutu kering pektin. 2. Semua kulit jeruk termasuk ke dalam
Pengujian kekuatan gel pektin dilakukan golongan high metoksil pektin. Kadar
dengan cara membuat jelly dari pektin dengan metoksil dari pektin dalam kulit Jeruk
penambahan gula dan asam. Kemudian daya manis>Jeruk Lokam>Jeruk Shantang>
alir jelly diukur dengan cara mengalirkannya Jeruk Nipis;
pada bidang kemiringan 75 sepanjang 10 cm. 3. Kadar abu pektin dari berbagai macam kulit
Dari hasil analisa pektin komersial, jeruk memenuhi standar mutu kering
didapat kecepatan alir jelly sebesar 82,9 detik, pektin;
sedangkan dari hasil pengukuran didapatkan 4. Kekuatan pembentukan gel dari pektin
rata-rata kecepatan alir berkisar antara Jeruk manis>Jeruk Lokam>Jeruk
30,1172,8 detik. Hal ini menunjukkan Shantang>Jeruk Nipis.

9
WIDYA TEKNIK Vol. 6 No. 1, 2007 (1-10)

DAFTAR PUSTAKA John Wiley and Sons, Inc., New York 1967
[1] Ting, S.V., Citrus Fruits and Their [9] Fellows, P, Food Processing Technology,
Products; Analysis and Technology, Marcel Edisi 2, Woodhead Publishing Limited,
Dekker, New York, 1986 London, 2002
[2] Meyer, Lilian Hoagland, Food Chemistry, [10] Treybal, Robert E., Mass Transfer
Reinhold Publishing Corporation, Japan, Operation, Edisi 3, McGraw Hill Book.
1960 Co., Singapore, 1981.
[3] Winarno, F.G, Kimia Pangan dan Gizi, PT [11] Kertesz, Z. I., The Pectic Substances,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997 Interscience, New York, 1951
[4] Massiot et.al., 1988; Ryden and [12] Geankoplis, Christie J, Transport Process
Selvendran,1990 and Unit Operation, Edisi 3, Prentice
[5] Anonim, Sifat-sifat Pektin, Hall, New Delhi, 1997
http://www.ippa.info/-9k, diakses 22 [13] Fellows, P, Food Processing Technology
Desember 2006 Edisi 2, Woodhead Publishing Limited,
[6] Kodeks makanan Indonesia, Jakarta, 1979 London, 2002
[7] Muhidin, D, Agroindustri Papain dan [14] Anonim, Pengolahan Pangan,
Pektin, Penebar Swadaya, Jakarta, 2001. www.iptek.net/ind/warintek/Pengolahan_
[8] Kirk, R.E., dan Othmer, D.F., Encyclopedia pangan_idx.php?doc=6d25-22k., diakses
of Chemical Technology, Edisi 2, Vol.14, 22 Desember 2006

10

Anda mungkin juga menyukai