Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tanaman jeruk merupakan tanaman asli Indonesia. Buah jeruk dapat dikonsumsi dalam

bentuk buah segar ataupun hasil olahan. Limbah dari buah jeruk berupa ampas, kulit, dan biji

yang hasil buangan dari pabrik minuman sari di Indonesia belum dimanfaatkan secara

maksimal. Kulit jeruk selain dapat dibuat manisan, juga dapat diekstrak pektin yang cukup

tinggi, yaitu sekitar 30%. (Perina, Sutiruiani dkk.,2017)

Lemon suanggi secara ilmiah dikenal sebagai Citrus Limon (L.) Burm. F. merupakan

buah asli Asia Tenggara. Nama lemon suanggi sendiri hanya dikenal di daerah Maluku dan

Papua saja. Lemon suanggi atau jeruk sitrun berbentuk bulat telur dan mempunyai puting pada

ujungnya dan memiliki kulit yang tebal serta rasanya yang begitu asam. Lemon suanggi ini

mirip dengan jeruk lemon. (Fitriani. V., 2003)

Manfaat kesehatan jeruk lemon ini adalah untuk para pelaut menghindari penyakit kudis,

vitamin C untuk system kekebalan tubuh, air dari jeruk lemon membantu proses pencernaan dan

membantu menjaga tekanan darah. Kulit dari jeruk lemon juga dapat dibuat manisan karena

kulit jeruk lemon kaya akan kandungan pektin (Perina Sutiruiani dkk.,2017)

Pektin merupakan bahan aditif yang memiliki aplikasi luas pada industry makanan

karena kemampuannya membentuk gel seperti untuk membentuk jelly, selai, desert dan

berbagai penghalus tekstur. Pektin banyak diolah untuk berbagai macam industri makanan,

farmasi dan obat-obatan. Industri di Indonesia selama ini mengimpor pektin dari luar negeri.

Nilai ekonomi pektin cukup tinggi. Harga eceran tepung pektin berkisar antara Rp. 200.000,

1
sampai Rp.300.000 pada tahun 2007 impor pektin di Indonesia mencapai 316.334 kg dan

meningkat pada tahun 2018 menjadi 670.410 kg (BPS, 2010)

Pektin dapat dimanfaatkan sebagai adsorbent berat logam untuk mengatasi masalah

pencemaran lingkungan hidup. Pektin merupakan adsorben yang relatif murah yang mampu

menggantikan metode pengolahan air limba di industri dengan biaya yang tidak murah seperti

presipitasi kimia, pertukaran ion, elektro flotasi, membran pemisah, reverse osmosis, elektro

dialisis, dan ekstraksi pelarut dan lain-lain (Namasivayam dan Ranganathan, 1995).

Kualitas pektin dapat dilihat dari efektivitas proses ekstraksi dan kemampuannya

membentuk gel pada saat direhidrasi. Pektin dapat membentuk gel dengan baik apabila pektin

tersebut memiliki berat molekul, kadar metoksil dan kadar poligalakturonat yang relative tinggi.

Pektin yang mempunyai kandungan metoksil tinggi dapat membentuk gel dengan gula dan

asam, sedangkan pektin yang memiliki kadar metoksil rendah membentuk gel diperlukan

keberadaan ion-ion polivalen. Semakin rendah kadar metoksil pada pektin maka pektin akan

sukar larut dalam air, demikian pula sebaliknya semakin tinggi kadar metoksil pada pektin,

pektin akan mudah larut dalam air. Pektin teresterifikasi sempurna mengandung gugus metoksil

sebesar 16% (Muhiji, 2011). Kelarutan pektin akan menurun jika molekulnya dengan perlakuan

pemanasan, penambahan gula, atau penambahan alcohol sebelum pektin ditambahkan dengan

air (Kertesz, 2000)

Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu bahan dari campurannya. Ekstraksi

menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam

campuran, sedangkan proses ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun

bahan cair dengan bantuan pelarut (Ryan, 2011).

2
Dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul ”Ekstraksi dan karakteristik pektin dari kulit lemon suanggi (Citrus limon (L.)burm.F. )

I.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang maka yang menjadi rumusan masalah yang akan diteliti

dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa kadar pektin dari kulit lemon suanggi?

2. Bagaimana karakteristik pektin dari kulit lemon suanggi?

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menentukan kadar pektin dari kulit lemon suanggi

2. Menentukan karakteristik pektin dari kulit lemon suanggi

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan

alternatif dalam pemanfaatan kulit lemon suanggi.

Anda mungkin juga menyukai