Anda di halaman 1dari 8

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN MASKER

LUMPURKOMBINASI PERASAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) DAN


BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) DENGAN MENGGUNAKAN BASIS
BENTONIT DAN KAOLIN

Nurul hidayati1, Wilda amananti2, Joko santoso3


1,2
Politeknik Harapan Bersama, Jl. Mataram No 9 Kota Tegal 52142, Telp. (0283) 352000
3
Prodi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Kota Tegal
e-mail : nh481837@gmail.com
Intisari
Masker lumpur merupakan masker yang terbuat lumpur salah satu contohnya yaitu bntonit
dan kaolin. Mentimun memiliki kandungan senyawa saponin, & vitamin C. Dan buah pepaya
memiliki kandungan flavonoid & vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui buah pepaya dan mentimun dapat digunakan sebagai sediaan masker
dan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perbedaan konsentrasi basis kaolin dan bentonit
terhadap sifat fisik sediaan masker lumpur.
Ekstrak mentimun dan buah pepaya diperoleh dengan metode perasan. Variabel penelitian
uji sifat fisik masker meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat,
dan uji viskositas. Analisa statistik dengan menggunakan alisa One-way Anova.
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan basis kaolin, bentonit, dan kombinasi kaolin dan
bentonit mempengaruhi sifat fisik masker yaitu pada formula III dengan kombinasi kaolin dan
bentonit dengan kontrasi 35:2 % memiliki hasil pH yang baik sesuai dengan standar , dan pada daya
sebar memiliki hasil daya sebar yang penyebaranya besar, dan viskositasnya. Dan pada fornula I dan
formula II memiliki hasil uji sifat fisik yang dilihat dari uji daya lekat.
Kata kunci : Masker lumpur, (Carica papaya L.), (Carica papaya L.), basis bentonit dan
bentonit.
Abstract
Mud masks are masks made of mud, for example bentonite and kaolin. Cucumber contains
saponin compounds, & vitamin C. And papaya fruit contains flavonoids & vitamin E which function
as antioxidants. This study aimed to determine the papaya and cucumber fruit can be used as mask
preparations and to determine whether there is an effect of differences in base concentration of
kaolin and bentonite on the physical properties of mud mask preparations.
Cucumber extract and papaya fruit were obtained by the squeeze method. The research
variables for the physical properties of masks include organoleptic test, homogeneity test, pH test,
dispersion test, sticky test, and viscosity test. Statistical analysis was using One-way Anova analysis.
The results showed that the use of kaolin, bentonite, and a combination of kaolin and
bentonite affected the physical properties of masks, namely in formula III with a combination of
kaolin and bentonite with contrasion 35: 2% having good pH results in accordance with the
standard, and on dispersion the spread is large, and the viscosity. And for formula I and formula II
have the results of the physical properties test seen from the sticky test.

Keywords: Mud masks, (Carica papaya L.), (Carica papaya L.), base of bentonite and bentonite.
I. PENDAHULUAN mencerahkan kulit secara alami, dan dapat
Perawatan kulit wajah yang bisa digunakan untuk berbagai perawatan
dilakukan yaitu perawatan kulit secara rambut maupun kulit. karena khasiat buah
tradisional maupun modern. Perawatan pepaya ini sangat banyak karena
kulit secara modern yang pada umumnya kandungan senyawa fitokimianya, seperti
sering dilakukan yaitu dengan pemakaian vitamin A, B1, vitamin E dan C selain itu,
krim dengan kadar kandungan bahan dalam buah pepaya juga terkandung beta
karoten yang berfungsi sebagai
kimia yang tinggi, hasilnya dapat terlihat
antioksidan (Angraini, Rostamailis, and
hanya dalam jangka waktu yang singkat
Minerva 2015).
sedangkan perawatan secara tradisional Senyawa flavonoid adalah senyawa
yaitu perawatan wajah yang terbuat dari polifenol yang mempunyai 15 atom
bahan-bahan alami, misalnya ekstrak dari karbon yang tersusun dalam konfigurasi
buah-buahan atau sayur-sayuran, dan lain C6-C3-C6, yaitu dua cincin aromatik yang
sebagainya yang dipercaya bermanfaat dihubungkan oleh 3 atom karbon yang
untuk merawat dan memberikan nutrisi tidak dapat membentuk cincin ketiga.
pada kulit wajah (Sari and Setyowati Flavonoid terdapat dalam semua
2014). tumbuhan hijau sehingga dapat ditemukan
pada setiap ekstrak tumbuhan. Golongan
Obat tradisional merupakan salah satu flavonoid dapat digambarkan sebagai
warisan budaya bangsa indonesia yang deretan senyawa C6-C3-C6, artinya
telah digunakan selama berabad-abad kerangka karbonya terdiri dari dua gugus
untuk pemeliharaan dan peningkatan serta C6 (cincin benxena tersubsitusi)
pencegahan dan pengobatan penyakit. disambungkan oleh rantai alifatik tiga
Perawatan kecantikan secara tradisional karbon. Kelas-kelas yang berlainan dalam
merupakan salah satu manifestasi golongan ini dibedakan berdasarkan
kebudayaan yang diturunkan secara turun cincin hetero siklik-oksigen tambahan dan
menurun dan telah menjadi satu bentuk gugus hidroksil yang tersebar menurut
seni kecantikan seperti kosmetik pola yang berlainan. Saponin merupakan
contohnya masker. banyak bahan alam jenis glikosida yang banyak ditemukan
yang dapat digunakan sebagai bahan dalam tumbuhan tingkat tinggi. Saponin
kosmetik salah satunya bahan yang berupa kaloid yang larut dalam air dan
biasanya digunakan untuk masker wajah berbusa setelah dikocok, memiliki rasa
yang kaya akan nutrisi dan vitamin seperti pahit. Saponin dapat menghemolis atau
mentimun dan buah pepaya (Septiani, menghancurkan sel-sel darah merah.
Wathoni, and Mita 2011). Terdapat 2 jenis saponin yaitu saponin
Mentimun digunakan sebagai steroid dan saponin triterpenoid. Saponin
pelengkap bahan makanan, obat, dan steroid tersusun atas inti steroid (C27)
dapat digunakan untuk kecantikan dan dengan molekul karbohidrat. Saponin
kesehatan kulit. Tanaman mentimun steroid dihidrolisis menghasilkan suatu
mengandung vitamin yang dapat aglikon yang dikenal sebagai saponin.
memberikan nutrisi pada kulit, memberi Saponin triterpenoid tersusun atas inti
kelembapan, membersihkan pori-pori triterpenoid dengan molekul karbohidrat,
kulit, juga berkhasiat mencerahkan warna dan jika dihidrolisis menghasilkan suatu
kulit karena kandungan vitamin C yang aglikon yang disebut sapogenin.
tinggi (Fajarini, 2015)” Bentonit merupakan alumunium
Tanaman pepaya mempunyai silikat hidrat koloidal alam mempunyai
kandungan sangat baik untuk kelebihan sangat baik dalam menyerap
kotoran, namun bentonit memiliki pH 8- Pada penelitian ini sampel penelitian
9,5 dan memiliki sifat permeabilitas yang dipilih secara Quota sampling karena sampel
kurang baik sehingga dapat yang di gunakan yaitu semua masker lumpur
mempengaruhi daya sebar pada sediaan yang telah dibuat dengan jumlah tertentu
masker. Kaolin merupakan silikat hidrat yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.
alam yang telah dimurnikan dengan
pencucian dan telah dikeringkan serta Teknik pengumpulan data
mengandung bahan pendispersi. 1. Metode penelitian data menggunakan
Kaolin memiliki pH yang baik untuk eksperimen di laboratorium Politeknik
sediaan masker yaitu 4,5-7, sifat kaolin itu Harapan Bersama Kota Tegal.
sendiri memiliki permeabilitas yang baik 2. Jenis data yang digunakan bersifat
dan dapat larut dalam air. Berdasarkan kualitatif dan kuantitatif.
penjelasan kedua basis diatas, maka saya
sebagai peneliti tertarik untuk melakukan Bahan dan alat yang digunakan
pembuatan masker lumpur dari perbedaan
formulasi basis antara kaolin, bentonit, BAHAN Bahan yang digunakan
dan kombinasi kedua basis kaolin dan dalam penelitian adalah sari mentimun, sari
bentonit yang dikombinasikan agar dapat pepaya, kaolin, bentonit, gliserin,
dilihat manakah pengaruh formulasi yang propilenglikol, asam sitrat, natrium sitrat,
memberikan sifat fisik yang baik dari TEA, parfum, air suling, etanol 70%.
kekurangan dan kelebihan yang ada pada METODE Pembuatan masker dengan
masing-masing basis. (Eriatna, 2017). formula I dengan basis kaolin dilarutkan
Masker lumpur (mud mask) dalam aquadest dan dicampurkan kedalam
merupakan masker yang terbuat dari sari mentimun 2 g, dan pepaya 0,6 g.
lumpur (clay) salah satu contohnya yaitu kemudian membuat campuran II yang berisi
bentonit dan kaolin. Clay merupakan Propilenglikol, gliserin, asam sitrat, dan
lempung tanah liat yang terbentuk dari natrium sitrat, serta ditambahkan TEA.
pelapukan batuan granit yang dapat Kemudian campurkan basis I dan basis II
mengeras dan membentuk massa padatan kemudian aduk ad homogen. Dan sebaliknya
seiring dengan hilangnya air karena pada pembuatan masker mengggunakan
penguapan. Masker lumpur ini berfungsi formula II hanya menggunakan basis
untuk mengangkat kotoran serta bentonit sama saja dengan pembuatan masker
mendetoksifikasi kulit wajah (Fauziah, lumpur formula I. kemudian pembuatan
2018). masker dengan formula III dengan kombinasi
basis bentonit dilarutkan dalam air suling dan
II. METODE PENELITIAN dicampurkan kedalam bagian sari mentimun
Jenis Penelitian 2 gram dan sari papaya 0,6 gram yang sudah
Objek yang akan di teliti dalam disiapkan, lalu diaduk perlahan hingga
penelitian ini adalah formulasi dan uji diperoleh massa yang homogen (Basis I).
sifat fisik masker lumpur dari kombinasi Propilenglikol, gliserin dicampurkan
mentimun (Cucumis sativus L.) dan buah kedalam bagian basis kaolin, ditambahkan
papaya (Carica papaya L.) pendapar berupa asam sitrat, dan natrium
sitrat, serta ditambahkan TEA untuk
Sampel dan teknik sampling mencapai pH yang diinginkan (Basis II).
Sampel yang digunakan dalam Campurkan basis I dan basis II, aduk hingga
penelitian ini yaitu sediaan masker lumpur memperoleh massa yang homogen. Untuk
kombinasi mentimun (Cucumis sativus mengubah bau dari sediaan, ditambahkan
L.) dan buah papaya (Carica papaya L.) oleum rosae kedalam campuran serta
dengan perbandingan konsentrasi bentonit tambahkan sisa stok air kedalam sediaan.
dan kaolin yang di peroleh dari Desa Sediaan masker selanjutnya dimasukkan ke
Suradadi Kabupaten Tegal.
dalam wadah tertutup (Nurhayati, I.R Keterangan:
Polumulo 2015).
FI : Hanya menggunakan basis kaolin dengan
konsentrasi 35 %
Formula (%)
Bahan
I II III
Standar (%) Daftar Pustaka Fii : Hanya menggunakan basis bentonite
dengan konsentrasi 2%
(Nurhayati, I.R
Sari Mentimun(a) 10 10 10 10
Polumulo 2015)
FIII : Menggunakan kombinasi basis kaolin
Sari Pepaya (b)
3,03 3,03 3,03 3,03
(Mayawati, dan bentonite 35%:2%
2014)

(Nurhayati, I.R Berdasarkan tabel uji organoleptis


Kaolin(a) 35 - - 20-35
Polumulo 2015) mempunyai perbedaan warna dengan
Bentonit(a) - 2 - 0,5-2
(Nurhayati, I.R formulasi I berwarna putih karena hanya
Polumulo 2015)
menggunakan basis kaolin, formulasi II
Kaolin(a) : Bentonit(a) - - 35 : 2 20 - 35 : 0,5-2
(Nurhayati, I.R berwarna coklat karena hanya menggunakan
Polumulo 2015)
basis bentonit saja, dan formula III berwarna
(C.Rowe, 2009)
Gliserin(c) 8 8 8 ≤ 30 coklat muda karena menggunakan kombinasi
antara basis kaolin dan bentonit. (Polumulo,
Propilenglikol(c) 15 15 15 15 (C.Rowe, 2009) Tungadi, and Hasan 2013).
(Nurhayati, I.R
Asam Sitrat(a) 0,749 0,749 0,749 0,749
Polumulo 2015) Tabel 2. Hasil Uji Homogenita
(Nurhayati, I.R
Natrium Sitrat(a) 0,107 0,107 0,107 0,107
Polumulo 2015)

(Nurhayati, I.R
TEA(a) 2 2 2 2
Polumulo 2015)

(Nurhayati, I.R
Oleum Rosae q.s q.s q.s q.s
Polumulo 2015)

(Nurhayati, I.R
Air Suling 100 100 100 100
Polumulo 2015)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang berjudul “Formulasi dan


Evaluasi Sediaan Masker Lumpur Kombinasi
Perasan Mentimun (Cucumis satvus L.) dan
Buah Pepaya (Carica papaya L.) dengan
Menggunakan Basis bentonit dan Kaolin” ini
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
perbedaan konsentasi basis kaolin dan
bentonit terhadap sifat fisik sediaan masker
lumpur.
Tabel 1. Hasil Uji Organoleptis
Pengamatan organoleptis Pada tabel diatas ketiga formula masker
lumpur menunjukkan sediaan yang homogen
Formulasi Bentuk Warna Bau Rasa dan tidak terasa adanya bahan padat. Dimana
I Semi Putih Khas Lembut masker lumpur menunjukkn susunan yang
padat oleum dikulit homogen dan tidak terasa adanya bahan
rosae padat, uji homogenitas ini diperoleh pada saat
pengadukan masker lumpur dengan
II Semi Coklat Khas Lembut
pengadukan yang stabil (Afianti and
padat oleum dikulit
rosae Murrukmihadi 2015).

III Semi Coklat Khas Lembut


padat muda oleum dikulit
rosae
Tabel 3. Hasil pH Tabel 4. Hasil Uji daya Sebar
formul Rep Rep Rep standar dafpus Bahan replikasi F1 F2 F3 Gambar & daya
50 1 3,5 3 4,5 sebar
a 1 2 3
gram 2 4 3 4
1 7 7 7 (Fauziah 3 3 3 4,8
Rata- 3,5 3 4,4
2 8 8 8 ,2018) rata
100 1 4,4 3,5 4,8
3 6 6 6 4,5-7 gram 2 3 3 4,6
3 3,5 3,5 4
Rata- 3,6 3,3 4,4
Dari data hasil uji pengukuran pH rata
sediaan masker lumpur FI = 7, FII = 8 dan
FIII = 6. Hal ini menunjukan dari ketiga
formula pembuatan sediaan masker lumpur
memiliki memiliki pH netral pada formula I Pada tabel di atas dapat diketahui
karena dilihat dari sifat kaolin itu sendiri formula I diperoleh rata-rata diameter pada
karena memiliki sifat yang netral, sehingga beban 50 gram yaitu 3,5 cm, formulasi II rata-
diperoleh sediaan yang memiliki pH netral rata diameter 3, dan formula III rata-rata
tanpa adanya pengaruh dari zat tambahan dimeter 4,4 cm. Dan pada beban 100 gram
lain. Pada formula II bentonit diperoleh pH 8, rata-rata yang diperoleh formula I 3,6 cm,
karena dilihat dari sifat bentonit tersebut formula II 3,3 cm, dan formula III 4,4cm. hal
yaitu 8-9,5 dan adanya pengaruh dari ini dikarenakan dalam kedua basis yang
penggunaan TEA sebagai emulsi agent yang dikombinsikan tersebut memiliki daya sebar
menyebabkan bentonit yang bersifat asam yang tinggi 4,4cm karena dapat menutupi
lemah. dan pada formula kombinasi bentonit kekurangan dan kelebihan dari masing-
dan kaolin formula ke III memiliki pH asam masing basis dimana bentonit memiliki sifat
yang sesuai dengan pH kulit wajah yaitu mengembang apabila dilarutkan dalam air,
antara 4,5-6,5 hal ini menunjukkan bahwa sedangkan kaolin memiliki kemampuan larut
kaolin dan bentonit dapat menutupi dari dalam air sehingga dapat menutupi
kekurangan masing-masing sifat basis. Dan kekurangan dari bentonit dan menghasilkan
dalam kedua kedua basis yang dicampurkan daya sebar yang besar pada formula III. Hal
dalam satu sediaan terjadi dimana sediaan ini dikarenakan sediaan formula III memiliki
ditahan oleh pendapar sitrat dan dengan TEA viskositas yang lebih rendah dan membentuk
untuk menambah kesetabilan pH 6 hal ini masker lumpur yang baik dibandingkan
sesuai dengan persyaratan pH wajah. dengan formula I dan II. Range standart uji
(Polumulo, Tungadi, and Hasan 2013). daya sebar yaitu 3-5, maka berdasarkan hasil
uji daya sebar pada uji daya sebar sediaan
dapat dikatakan bahwa sediaan sudah
memenuhi syarat daya sebar yang baik. Daya
sebar yang baik meyebabkan kontak antara
sediaan dengan kulit menjadi luas, sehingga
adsorbsi sedaan ke kulit berlangsung cepat.
(Afianti and Murrukmihadi 2015).
Tabel 5. Hasil Uji Daya Lekat Tabel 6. Hasil Uji Viskositas
Rep Waktu (detik) Standar Dafpus
Viskositas (Cp) Standar Dapus

Formul Formul Formul Formula Formula Formula


1 2 3
a1 a2 a3 (Afianti, and
7,812 6,960 5,201CP 10 Cp (Apriani,
1 46,14 05,47 41,79 >1 detik Murrukmihadi CP CP 2013)

2 44,16 05,40 41,60 2015). 7,522 7,036 5,992


CP CP CP
3 40,15 05,32 41,56
6,372 6,09 CP 6,21 CP
Rata-rata 43,48 5,396 41,65 CP
7,235 6,695 5,081
Berdasarkan tabel di atas diketahui CP CP CP
bahwa nilai rata-rata uji daya lekat yang
paling besar pada sediaan masker lumpur Berdasarkan dari tabel diatas maka
dengan konsentrasi 35% formula I yaitu dapat dilihat bahwa nilai rata-rata viskositas
43,48 detik, yaitu sangat lekat dan kencang. pada formula I kaolin 35% 7,235 CP, formula
Dari tabel uji daya lekat, terlihat bahwa uji II bentonite 2% 6,695 CP, dan pada formula
daya lekat dipengaruhi oleh proporsi basis III kombinasi antara kaolin : bentonite
kaolin yang lebih banyak akan menghasilkan 35%:2% 5,081 CP. Sehingga dapat
masker wajah yang sangat lekat dan kencang, disimpulkan bahwa uji viskositas yang
begitu juga sebaliknya, apabila proporsi memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah pada
kaolin lebih sedikit maka masker wajah yang formula I yaitu sebesar 7,235 CP karena
dihasilkan kurang lekat dan kurang kencang. dalam formula I memiliki sifat kekentalan
Karena kaolin merupakan bahan baku bubuk yang baik sehingga viskositas yang
kosmetik yang digunakan sebagai bahan dihasilkan semakin tinggi. dari nilai rata-rata
pelekat dan pengencang kulit, sehingga viskositas yang terendah adalah pada formula
semakin banyak kaolin dalam masker wajah III yaitu sebesar 5,081 CP dikarenakan hasil
maka daya lekat masker semakin tinggi. Dan uji daya sebar yang besar maka semakin kecil
nilai daya sebar yang paling sedikit yaitu pula viskositas yang di dapatkan. Masker
dalam formula II dimana nilai rata-rata 5,396 yang memiliki viskositas yang tinggi
dengan konsentrasi bentonite hanya sedikit dihasilkan karena gaya tarik antar
2% memiliki daya lekat yang paling cepat. molekulnya yang besar dalam cairan
Hal ini menunjukkan juga bahwa zat aktif tersebut. Jadi, formula yang memiliki
tidak terikat kuat dikulit dan dapat mudah kekentalan yang baik yaitu pada formula I
dilepaskan saat basis melepaskan air dan dengan kadar kaolin dengan konsentrasi
mengering (Khodijah, 2015). besar dan sifat kaolin itu sendiri yang dapat
menghasilkan sediaan masker lumpur dengan
viskositas yang tinggi. (Apriani, 2013).
IV. KESIMPULAN Secang Berukuran Nano Dengan Kaolin
Sebagai Pembawa.” Jurnal Ilmu
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa Pertanian Indonesia 16 (2): 125–129.
data formula masker lumpur kombinasi [6] C.Rowe, Raymond. 2009. Handbook of
perasan mentimun (Cucumis sativus L.) dan Pharmaceutical Expients. 6th ed.
buah pepaya (Carica papaya L.) dapat London: Pharmacetical Press.
disimpulkan bahwa : [7] Departemen Kesehatan Republik
1. Ada perbedaan pada formula I, II, dan Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia.
formua III konsentrasi basis kaolin, Vol. 3.
bentonit, kombinasi antara kaolin dan [8] DepKes RI. 1995. Farmakope Indonesia.
bentonit yang memberikan sifat fisik Vol. IV. jakarta: DepKes RI.
paling baik terhadap sifat fisik sediaan [9] DepKes RI, R. I. 1989. “Materia Medika
masker lumpur dilihat dari uji pH, uji Indonesia Edisi V.” Jakarta: Depkes RI.
daya sebar, uji daya lekat, dan uji [10] Eriatna, Aulia Wardahani. 2017.
viskositas. “Aktivitas Antibakteri Sabun Tanah
2. Pada penelitian ini penggunaan Bentonit Dan Kaolin Terhadap Bakteri
kombinasi basis kaolin dan bentonit Air Liur Anjing.” B.S. thesis, UIN
pada formula III menghasilkan sifat fisik Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas
yang baik pada uji pH, uji daya sebar Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2017.
dan viskositas. [11] Fajarini, Masyita Nurul. 2015.
“PENGARUH MASKER MENTIMUN
V. DAFTAR PUSTAKA TERHADAP PENGURANGAN
HIPERPIGMENTASI PADA KULIT
[1] Afianti, Hanum Pramuji, and Mimiek WAJAH.” JTR-Jurnal Tata Rias 8 (8):
Murrukmihadi. 2015a. “Pengaruh 9–14.
Variasi Kadar Gelling Agent HPMC [12] Fauziah, Dewi Winni. 2018. “Pengaruh
Terhadap Sifat Fisik Dan Aktivitas Basis Kaolin Dan Bentonit Terhadap
Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Etanolik Sifat Fisika Masker Lumpur Kombinasi
Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L. Minyak Zaitun (Olive Oil) Dan Teh
Forma Citratum Back.).” Majalah Hijau (Camelia Sinensis).” Pharmauho 3
Farmaseutik 11 (2): 307–315. (2).
[2] Angraini, Leni, Rostamailis Rostamailis, [13] Fidiyawati, Heti. 2012. “KAJIAN
and Prima Minerva. 2015. “Pengaruh AKTIVITAS BENTONIT SEBAGAI
Penggunaan Lulur Pepaya (Carica MATRIKS DALAM SEDIAAN
Papaya L) Terhadap Pencerahan Kulit FARMASI TABIR SURYA
Badan.” E-Journal Home Economic and TURUNAN SINAMAT (STUDY OF
Tourism 8 (1). BENTONIT ACTIVITY AS MATRIX
[3] Apriani, Devina. 2013a. “Studi Tentang IN SUNSCREEN PHARMACY OF
Nilai Viskositas Madu Hutan Dari CINNAMIC DERIVATIVE).” UNESA
Beberapa Daerah Di Sumatera Barat Journal of Chemistry 1 (1).
Untuk Mengetahui Kualitas Madu.” [14] Khodijah, Siti. 2015. “Pengaruh
Pillar of Physics 2 (1). Proporsi Tepung Pisang Dan Kaolin
[4] Astuti, Dwi Puji, PATIHUL HUSNI, and Pada Sifat Organoleptik Masker
Kusdi Hartono. 2017. “FORMULASI Wajah.” Jurnal Tata Rias 4 (01).
DAN UJI STABILITAS FISIK [15] Mayawati, Eva. 2014. “Uji Efektivitas
SEDIAAN GEL ANTISEPTIK Antioksidan Ekstrak Metanol Buah
TANGAN MINYAK ATSIRI BUNGA Pepaya 2 (Carica Papaya L.) Dalam
LAVENDER (Lavandula Angustifolia Formulasi Krim Terhadap Dpph (2, 2-
Miller).” Farmaka 15 (1): 176–184. Diphenyl-1-Picrylhydrazil).” Jurnal
[5] Batubara, Irmanida, Zaenal Abidin, and Mahasiswa Farmasi Fakultas
Min Rahminiwati. 2011. “Ekstrak Kedokteran UNTAN 1 (1).
[16] Natsir, Nurul Hikmah. 2012. “Pengaruh [24] Yoyon Tri, Wijaya. 2016. “RESPONS
Jenis Pengikat Terhadap Sifat Fisika BERBAGAI VARIETAS MENTIMUN
Sediaan Serbuk Masker Wajah Daun (Cucumis Sativus L.) TERHADAP
Jambu Biji (Psidium Guajava L).” PhD FREKUENSI PENYIRAMAN.” PhD
Thesis, Universitas Islam Negeri Thesis, STIPER DHARMA WACANA
Alauddin Makassar. METRO.
[17] Nurhayati, I.R Polumulo. 2015. [25] Yulin, Happy Rahma. 2015. “Uji
“Formulasi Dan Evaluasi Masker Stabilitas Fisik Gel Masker Peel off
Ketimun (Cucumis Sativus L.) Dengan Serbuk Getah Buah Pepaya (Carica
Menggunakan Basis Kaolin Dan Papaya l.) Dengan Basis Polivinil
Bentonit.” Alkohol Dan Hidroksipropil
[18] Octaviani, Ervina. 2017. “Formulasi Metilselulosa.” B.S. thesis, UIN Syarif
Deterjen Cuci Cair Sebagai Penyuci Hidayatullah Jakarta: Fakultas
Najis Mughalladzah Dengan Variasi Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2015.
Tanah Kaolin-Nano Bentonit.” B.S.
thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, 2017.
[19] POLUMULO, NURHAYATI, Robert
Tungadi, and Hamsidar Hasan. 2013.
“FORMULASI DAN EVALUASI
SEDIAAN MASKER SARI KETIMUN
(Cucumis Sativus L.) DENGAN
MENGGUNAKAN BASIS KAOLIN
DAN BENTONIT.” KIM Fakultas Ilmu
Kesehatan Dan Keolahragaan 3 (3).
[20] Putri, Dwi Ardiana. 2017. “Formulasi
Uji Sifat Sediaan Tablet Effervecent
Dari Limbah Cangkang Kerang Simping
(Amusium Pleurenectes).” tegal:
politeknik harapan bersama.
[21] Sari, Nining Riana, and Erna Setyowati.
2014. “Pengaruh Masker Jagung Dan
Minyak Zaitun Terhadap Perawatan
Kulit Wajah.” Beauty and Beauty
Health Education 3 (1).
[22] Septiani, Shanti, N. Wathoni, and S. R.
Mita. 2011. “Formulasi Sediaan Masker
Gel Antioksidan Dari Ekstrak Etanol
Biji Belinjo.” Jurnal Fakultas Farmasi
Universitas Padjajaran 1: 1–25.
[23] Trisunuwati, Pratiwi, and Endang
Setyowati. 2017. “Potensi Perasan Daun
Binahong (Anredera Cordifolia)
Sebagai Antibakterial Pada Kultur
Media Bakteri Staphylococcus Aureus
Dan Esherichia Coli Penyebab Mastitis
Klinis Penyebab Mastitis Sapi Perah.”
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan [24]
Universitas Brawijaya 27 (1): 18–27.

Anda mungkin juga menyukai