Anda di halaman 1dari 12

PAPER

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PRODUK DERIVAT


PEMBUATAN MASKER KAKAO

Disusun oleh:
KELOMPOK 8 /THP-B

Warda Putri A. (171710101127)


Rima Yulianti Dewi L. (181710101026)
Leni Amaliyanti (181710101127)
Hendra Okta Randi (181710101128)
Nurul Wahidah (191710101123)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
1.1 Deskripsi
Kakao merupakan komoditi yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi,
karena mempunyai manfaat yang sangat luas terutama dalam industri makanan,
minuman, farmasi, kosmetik, industri Cacao fermented bean. Biji kakao
fermentasi banyak digunakan sebagi bahan makanan atau minuman, sedangkan
biji kakao non fermentasi hanya digunakan sebagai bahan tambahan makanan,
namun pada biji kakao non fermentasi tidak banyak kandungan komponen
bioaktif yang hilang akibat fermentasi. Sehingga, biji kakao non fermentasi dapat
digunakan sebagai produk kesehatan maupun sebagai produk perawatan kulit
karena kaya akan nutrisi sebagai antioksidan yang dapat menolak racun dalam
tubuh baik untuk pemakaian dalam maupun untuk pemakaian luar. Komponen-
komponen khusus menurut Bernard, W. Minifie (1980) antara lain adalah :
polifenol/flavonoid (antocyanin, leucoantocyanin 3%, catechol/catechin 3% dan
polifenol kompleks) yang berguna sebagai antioksidan baik sebagai makanan
kesehatan maupun sebagai perawatan kulit.
Dalam lingkup kecantikan komponen bioaktif pada kakao sangat baik
sebagai perawatan kulit. Masker merupakan salah satu penggunaan biji kakao non
fermentasi pada bidang kecantikan, untuk meningkatkan mutu masker dari kakao
formulasi dalam pembuatan masker dilakukan penambahan rumput laut.
Rumput laut adalah tanaman yang liar dan tumbuh dilautan yang
merupakan kategori algae atau ganggang. Rumput laut memiliki ciri dan bentuk
yang beragam, salah satunya memiliki bentuk yang pipih dan bercabang. Dalam
kandungan rumput laut itu sendiri mengandung nutrisi alami seperti vitamin A,
B1, B2, B12, C,D, E, F, K, mineral dan asam lemak yang baik bagi tubuh.
Peningkatan mutu masker wajah dari biji kakao non fermentasi dengan
penambahan rumput laut ini dimaksudkan untuk memanfaatkan biji coklat non
fermentasi dan rumput laut sebagai bahan baku produk untuk kesehatan dan
perawatan kulit wajah (masker). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu
formulasi krim masker wajah dari biji kakao dengan menambahkan rumput laut
yang mempunyai kestabilan yang paling optimal.
1.1.1. Biji Kakao
Di Indonesia, kakao dikenal dengan tiga jenis, yaitu kakao mulia yang
berasal dari varietas criollo dengan buah berwarna merah, kakao lindak berasal
dari varietas forastero dan kakao trinitario dengan warna buah hijau.

Sumber : https://tangkaikayu.com/metode-peningkatan-produksi-kakao-
menggunakan-varietas-unggul/

Beberapa macam produk dapat dihasilkan dari kakao yaitu berasal dari
kulit, pulp maupun dari biji. Kulit kakao dapat dijadikan kompos, pakan ternak,
substrat budidaya jamur, ekstraksi theobromin, dan bahan bakar. Secara umum,
biji kakao dapat diolah menjadi tiga olahan akhir, yaitu lemak kakao, bubuk kakao
dan permen atau makanan cokelat yang dalam pengolahannya saling tergantung
satu dengan yang lainnya. Selain diolah sebagai produk pangan, biji kakao juga
dapat diolah sebagai produk kesehatan dan kecantikan (Wahyudi, et al. 2008). Biji
kakao mempunyai kandungan gugus polifenol epicatechin dan kapasitas
antioksidan yang tinggi sehingga bagus dijadikan sebagai produk kesehatan dan
kecantikan (Towaha, 2014).

Sumber : https://www.indonetwork.co.id/product/biji-kakao-6294408
1.1.2. Rumput Laut
Rumput laut adalah salah satu jenis alga yang dapat hidup di perairan
laut dan merupakan tanaman tingkat rendah yang tidak memiliki perbedaan
susunan kerangka seperti akar, batang, dan daun.

Sumber : https://kickdahlan.wordpress.com/2013/02/04/kupasan-mh63-mengenal-
rumput-laut-jenis-eucheuma-cottonii/

Rumput laut yang digunakan dalam pembuatan masker ini adalah rumput
laut jenis Eucheuma cottonii. Rumput laut jenis Eucheuma cottonii merupakan
salah satu carragaenophtytes yaitu rumput laut penghasil karaginan, yang berupa
senyawa polisakarida. Karaginan dalam rumput laut mengandung serat (dietary
fiber) yang sangat tinggi. Serat yang terdapat pada karaginan merupakan bagian
dari serat gum yaitu jenis serat yang larut dalam air. Karaginan dapat terekstraksi
dengan air panas yang mempunyai kemampuan untuk membentuk gel. Sifat
pembentukan gel pada rumput laut ini dibutuhkan untuk menghasilkan pasta yang
baik, karena termasuk ke dalam golongan Rhodophyta yang menghasilkan florin
starch (Anggadiredja, 2011).

1.1.3. Masker
Masker wajah adalah masker kecantikan yang berwujud sediaan gel,
pasta dan serbuk yang dioleskan untuk membersihkan dan mengencangkan kulit,
terutama kulit wajah. Secara sistematik, masker wajah bertindak merangsang
sirkulasi aliran darah maupun limpa, merangsang dan memperbaiki kulit melalui
percepatan proses regenerasi dan memberikan nutrisi pada jaringan kulit.
Sumber : https://cewekbanget.grid.id/read/06867520/4-diy-masker-dengan-bubuk-
cokelat-yang-bisa-kita-buat-sendiri-di-rumah?page=all

Masker wajah juga berfungsi sebagai pembawa bahan-bahan aktif yang


berguna bagi kesehatan kulit, seperti ekstrak tumbuhan, minyak esensial, atau
rumput laut yang dapat diserap oleh permukaan kulit untuk dibawa ke dalam
sirkulasi darah (Novita Widya, 2009). Kandungan antioksidan di dalam biji kakao
yang tinggi sehingga menunjang untuk digunakan sebagai bahan baku dalam
pembuatan masker.

1.2 Manfaat Masker Kakao


1. Mencegah pengerutan dan penuaan pada kulit
Kandungan biji kakao yang kaya akan komponen bioaktif sangat bagus
digunakan dalam bidang kesehatan maupun kecantikan. Kandungan komponen
bioaktif biji kakao non fermentasi tidak banyak berkurang, sehingga biji kakao
non fermentasi baik digunakan sebagai perawatan kulit. Kandungan lemak dalam
biji kakao sebagai emollient yang mengandung vitamin E dan berfungsi sebagai
antioksidan yang dapat mencegah masuknya radikal bebas yang dapat
mengganggu aktifitas enzim selain itu vitamin E dapat mencegah pengerutan dan
penuaan pada kulit.

2. Membantu metabolisme sel kulit


Manfaat Rumput laut untuk kecantikan karena mengandung mineral yang
sangat kaya dan dibutuhkan oleh kulit seperti Vitamin B kompleks, vitamin C,
Magnesium, dan berbagai mineral lainnya yang membantu metabolisme sel kulit.
Kandungan mineral yang ada pada rumput laut dapat melancarkan metabolisme
aliran darah dan mengeluarkan racun yang ada pada tubuh.

3. Membuat kulit halus dan bercahaya


Rumput laut mengandung Antioksidan. Senyawa fenol yang terdapat pada
rumput laut adalah senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan, selain itu rumput
laut kaya juga serat iodium dan mineral – mineral penting lainnya. Pemakaian
rumput laut dalam bentuk masker secara teratur bisa membuat kulit halus dan
bercahaya, kulit pun akan terlihat segar dan berseri selain itu akan terlihat awet
muda.

4. Membantu mengurangi masalah jerawat


Rumput laut juga dipercaya dapat mengatasi jerawat yang terjadi pada kulit
wajah, rumput laut coklat mempunyai efek anti-inflamasi (anti radang) untuk
membantu mengurangi pembengkakan jerawat.

1.3 Metodologi
1.3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan mencakup :
1. Spectrofotometer 6. Oven
2. AAS 7. Waterbath
3. Centrifuga Hettich 8. Mixer
4. Brookfield Helipeth Stand 9. alat alat gelas lainnya untuk
5. Tanur analisis

Bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi :


1. biji kakao non fermentasi 5. Propilen Glikol
2. rumput laut jenis E. cottoni yang 6. Asam Stearat
bersal dari daerah Bantaeng 7. Emulgator (novemer)
3. Zink Oksida (ZnO) 8. Metil Paraben
4. Veegum 9. Propil Paraben
10. Alkohol 70% 12. Aquabidest.
11. Setil Alkohol

1.3.2 Cara Pembuatan

Proses pembuatan masker wajah rumput laut Menyiapkan kolagen rumput


laut yang berfungsi sebagai pengemulsi dengan cara timbang 100 gr rumput laut
bersihkan dengan cara mencucinya hingga bersih 5-6 kali, lakukan perendaman
selama 8 jam yang berfungsi untuk melunakkan dindin sel rumput laut sehingga
komponen gel pada rumput laut lebih banyak yang terekstrak (Distantina, 2008)
dan ganti air rendaman setiap 2 jam untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme, angkat dan tiriskan hingga air rendaman tuntas, blender agar
benar – benar halus, rebus 15 -20 menit untuk mengekstrak kandungan serat di
dalamnya kedalam 2,5 liter air, simpan dalam lemari es. Masing–masing bahan
ditimbang dengan kebutuhan, pasta kakao disatukan dengan zink oksida (ZnO)
dan veguum yang berfungsi untuk mencegah terjadinya iritasi hingga homogen.
Bahan – bahan senyawa fase minyak yaitu asam stearat yang berfungsi
untuk membuat dasar yang stabil, setil alkohol berfungsi sebagai emulsifying,
stiffening, dan coating agent, dilebur diatas penangas air. Setelah melebur
sempurna, dilarutkan propil paraben berfungsi sebagai pengawet dan antimikroba
sambil diaduk hingga suhunya mencapai 70ºC. Bahan senyawa fase cair yaitu
metil paraben yang berfungsi sebagai pengawet dan antimikroba dibuat dengan
cara melarutkan bahan tersebut kedalam air yang telah dipanaskan hingga suhu
70ºC, kemudian ditambahkan propilen glikol berfungsi sebagai pembasah sambil
suhu tetap dipertahankan pada suhu 70ºC.

Masker wajah rumput laut dibuat dengan cara bahan fase minyak
ditambahkan sedikit demi sedikit. Secara terus menerus kedalam bahan – bahan
fase cair sambil diaduk dengan mixer selama dua menit hal ini bertujuan agar
krim masker yang dihasilkan dapat menyatu dengan sempurna. Hasil
pencampuran kemudian didiamkan selama 30 detik, dilanjutkan dengan
pengadukan yang berfungsi untuk menyatukan fase minyak dan cair sampai
terbentuk cairan kental. Campuran pasta kakao, zink oksida dan veegum
kemudian ditambahkan kedalam campuran fase minyak dan fase cair secara
perlahan sedikit demi sedikit. Jika suhu sudah mencapai 50ºC ditambahkan
emulgator novemmer yang berfungsi sebagai pengemulsi dan dilakukan
pengadukan dengan kecepatan tinggi hingga terbentuk basis krim kemudian
tambahkan kolagen rumput laut dan alkohol sambil terus diaduk sampai homogen.
Pengadukan dihentikan jika krim masker wajah rumput laut yang terbentuk
mempunyai tekstur yang halus. Selanjutnya dikemas dalam tube yang telah
disterilkan.

1. Diagram Alir Pembuatan Kolagen Rumput Laut

100 gr rumput
laut

Pencucian (5-6 kali)

Perendaman (8 jam) gant air


rendaman setiap 2 jam sekali

Tiriskan

Penghancuran

2,5 L air Perebusan 15-20 menit

Penyimpanan dalam
lemari es

Kolagen
Rumput Laut

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Kolagen Rumput Laut


2. Diagram Alir Pencampuran Pasta Kakao

Pasta kakao,
ZnO, Veguum

Pengadukan

Pasta kakao

Gambar 2. Diagram Alir Pencampuran Pasta Coklat

3. Diagram Alir Pembuatan Bahan Senyawa Fase Minyak

Asam stearat
dan setil alkohol

Peleburan

Propil Pengadukan hingga


parabean suhu 70℃

Bahan senyawa
fase minyak

Gambar 3. Diagram Alir Pencampuran Bahan Fase Minyak


4. Diagram Alir Pembuatan Bahan Senyawa Fase Cair

Metil parabean

Air suhu 70℃ Pelarutan

Propilen Glikol Pengadukan

Bahan senyawa
fase cair

Gambar 4. Diagram Alir Pembuatan Bahan Senyawa Fase Minyak


5. Diagram Alir Pembuatan Masker

Bahan fase cair

Bahan fase Pencampuran dg pengadukan


minyak selama 2 menit

Pendiaman 30 detik

Pengadukan hingga kental

Pasta kakao Pencampuran

Penaikan suhu sampai 50℃

Emulgator Pengadukan dengan


Novemmer kecepatan tinggi

Pengadukan hingga
Kolagen rumput
laut & alkohol homogen (krim halus)

Masker kopi

Gambar 5. Diagram Alir Pembuatan Masker


DAFTAR PUSTAKA

Anggadiredja, J.T. Zatnika, A. Purwoto, H. Istini, S. 2010. Rumput Laut:


Pembudidayaan, Pengolahan, dan Pemasaran Komoditas Perikanan
Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta

Distantina S, Anggraeni R D, Fitri E L. 2008. Pengaruh Konsentrasi dan Jenis


Larutan Perendaman terhadap Kecepatan Ekstraksi dan Sifat Gel Agar-
agar dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa. Jurnal Rekayasa Proses.
2(1).

Novita, Widya. 2009. Buku Pintar Merawat Kecantikan Dirumah-Kumpulan Tips


Praktis dan Murah Merawat Kecantikan dari Ujung Rambut Hingga
Ujung Kaki. PT. Gramedia Pustaka: Jakarta

Towaha, J. 2014. Kandungan Senyawa Polifenol Pada Biji Kakao Dan


Kontribusinya Terhadap Kesehatan. Balai Penelitian Tanaman Industri
dan Penyegar. 2(1):1–16.

Wahyudi, T. T.R. Panggabean dan Pujianto. 2008. Panduan Kakao Lengkap,


Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya,
Jakarta, 364p.

Wahyuni, Lullung A, Asriat D W. 2016. Formulasi Dan Peningkatan Mutu


Masker Wajah Dari Biji Kakao Non Fermentasi Dengan Penambahan
Rumput Laut. Jurnal Industri Hasil Perkebunan. 11(2): 89-95.

Anda mungkin juga menyukai