Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kulit merupakan bagian tubuh yang paling mudah terkontaminasi oleh
bakteri terutama pada kulit tangan, diantaranya yaitu Bakteri Stapylococcus
aureus, Bakteri Streptococcus, Bakteri Pseudomonas, Bakteri Shigella, dan
Escherichia coli. (Maryati, 2007)
Melalui tangan kita sendiri segala bibit penyakit itu juga bisa memasuki
mulut, lubang hidung, mata, atau liang telinga. Hal ini penting untuk
pengendalian risiko penyakit yang berhubungan dengan lingkungan, seperti
penyakit diare, penyakit kecacingan, dan tifoid. (Septarini, dkk, 2015).
Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri utama penyebab diare. Bakteri
ini merupakan bakteri Gram negative yang berbentuk batang dan merupakan
salah satu bakteri aerob atau fakultatif anaerob (Pleczar dan Chan,1988).
Penggunaan sabun cair merupakan salah satu cara untuk melindungi kulit dari
infeksi bakteri dan mencegah penyakit infeksi kulit.
Di Indonesia terutama di Provinsi Lampung, tanaman kakao (Theobroma
cacao L.) merupakan tanaman ekonomi penting sebagai komoditi ekspor.
Masa depan komoditi ini cukup cerah karena diperkirakan permintaan dunia
terhadap komoditi ini akan terus meningkat. Namun, hingga saat ini petani
kakao hanya memanfaatkan bijinya saja, sedangkan limbah dari kulit kakao
tidak dimanfaatkan dan di buang begitu saja. Seiring dengan peningkatan
produksi kakao maka limbah yang dihasilkan semakin meningkat pula.
Limbah kakao terdiri dari kulit buah (76,6%), kulit biji (21,74%) dan plasenta
(2,59%). Suatu strategi diperlukan untuk mengkomersialkan produk baru dari
limbah kulit buah kakao tanpa berpengaruh pada nilai ekonomi dari biji yang
dihasilkan (Sunanto, 1994). Tanaman kakao mengandung senyawa
antimikroba. Senyawa aktif antara lain polifenol, flavonoid, terpenoid atau
steroid, tanin terkondensasi atau terpolimerisasi seperti katekin dan antosianin.
Senyawa-senyawa bioaktif tersebut diketahui memiliki sifat antimikroba
(Matsumot et al,2004). Hasil penelitian Kayaputri et al., (2014) menunjukkan
bahwa berdasarkan skrining fitokimia, kulit biji kakao yang diekstrak
menggunakan etanol 70% mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin,
dan triterpenoid.
Belum banyak dilakukan penelitian untuk mengeksplorasi potensi kulit
buah kakao sebagai antimikroba pada bakteri Escherichia coli . Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui potensi limbah kulit kakao sebagai sumber bahan
aktif antimikroba dalam sediaan sabun cair yang murah pada kulit.
2

1.2 Tujuan Khusus Penelitian


Tujuan khusus dari diadakannya penelitian ini yaitu:
1. Membuktikan bahwa limbah kulit buah kakao (Theobroma cacao L.)
dapat dijadikan sebagai sumber bahan aktif antimikroba dalam sediaan
sabun cair yang murah.
2. Mengetahui aktivitas penghambatan mikroba oleh sabun cair ekstrak
kulit buah kakao (Theobroma cacao L.)?

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari diadakannya kegiatan PKM-P ini yaitu:
1. Memberi wawasan lebih terkait potensi limbah kulit kakao
(Theobroma cacao L.) sebagai bahan aktif antimikroba dalam sediaan
sabun cair yang murah.
2. Meningkatkan pendapatan petani kakao dengan pemanfaatan limbah
kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) disamping buah kakao itu
sendiri.

1.4 Keutamaan Penelitian


Penelitian ini menggunakan bahan limbah sisa, yaitu kulit limbah kakao
yang diperoleh dari petani kakao. Eksplorasi limbah ini belum banyak
dilakukan, sehingga diharapkan dapat menambah nilai guna dari kulit buah
kakao.

1.5 Temuan Yang Ditargetkan


Pelaksaan penelitian ini diharapkan mampu menjadi satu terobosan baru
didunia farmasi tentang eksplorasi bahan alam yang belum banyak diketahui,
untuk dijadikan bahan aktif obat, dalam hal ini sebagai antimikroba.

1.6 Konstribusi Penelitian


Diharapkan penelitian ini dapat menyokong kekayaan pengetahuan tentang
bahan alam yang dapat didaya gunakan dalam dunia farmasi, dalam hal ini
sebagai antimikroba.

1.7 Luaran Penelitian


Luaran penelitian ini yaitu laporan kemajuan, laporan akhir, dan artikel
ilmiah di Jurnal Nasional ber-ISSN.
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bakteri Escherichia coli

Bakteri Escherichia coli merupakan anggota keluarga Enterobacteria-cae


memiliki karakteristik batang gram negatif, flagel peritrik dan nonmoti,
tumbuh dengan baik pada agar MacConkey; tumbuh aerobic dan
anaerobik(fakultatif non aerob), mengoksidasi glukosa dan menghasilkan gas,
katalase positif, oksidase negatif, dan mereduksi nitrat menjadi nitrit.
Escherichia coli menghasilkan tes yang positif untuk pemeriksaan indol, lisin
dekarboksilase, dan manitol, serta menghasilkan gas dari pemecahan glukosa.
(Fazlisia A, Bahar E, Yulistini, 2014)

Escherichia coli biasanya ditranmisikan melalui makanan yang


terkontaminasi dari tangan, melalui air, atau kontak dari orang keorang.
Kontak dari hewan, atau kontak dari lingkungan yang tercemar feses. Gejala
khas infeksi ini adalah diare yang berair dan diare berdarah, demam, mual,
kram perut yang parah, dan muntah. (Brooks GF, Butel JS, Carroll KC,
Morse SA, Mietzner TA, 2013)

2.2 Tanaman Kakao

Kakao (Theobroma cacao L.) adalah pohon budidaya di perkebunan yang


berasal dari Amerika Serikat, namun sekarang ditanam di berbagai kawasan
tropic. Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di
alam dapat mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam
pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk
menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang
produktif.

Gambar 1.Kakao (Theobroma cacao L.)

Tanaman kakao dapat tumbuh sampai ketinggian 8-10 m, namun ada


kecenderungan tumbuh lebih pendek bila ditanaman tanpa pohon peneduh.
4

Buah kakao berupa buah buni, daging bijinya sangat lunak. Buah muda
berwarna hijau atau merah dan berubah menjadi kuning atau orange setelah
masak. Di dalam setiap buah terdapat 30-50 biji, dengan bobot kering satu
biji sekitar 0,8- 1,3 g.

2.3 Kandungan kimia kulit buah kakao

Kulit buah kakao mengandung senyawa aktif flavonoid atau tanin


terkondensasi atau terpolimerisasi, seperti antosianidin, katekin, dan
leukoantosianidin yang banyak terikat dengan glukosa. Senyawa-senyawa
bioaktif tersebut diketahui memiliki sifat antibakteri(Matsumot et al,2004).
Keberadaan senyawa tersebut di dalam kulit buah kakao diduga menjadi salah
satu penyebab tidak ditemukannya penyakit pada tanaman kakao yang
disebabkan oleh bakteri.

Kulit biji kakao adalah kulit tipis, lunak dan agak berlendir yang
menyelubungi keping biji kakao. Persentasenya berkisar 10-16% dari
keseluruhan bagian biji kakao kering. Pada proses pengolahan biji kakao
menjadi cokelat, kulit biji kakao dipisahkan dari keping bijinya melalui
proses winnowing (Kayaputri et al., 2014). Menurut Felita (2012), kulit biji
kakao masih mengandung komponen fungsional seperti theobromine, kafein,
dan polifenol. Senyawa-senyawa tersebut merupakan komponen fitokimia
hasil metabolit sekunder tanaman. Komponen fitokimia dapat diisolasi dari
tanaman dengan cara ekstraksi. Salah satu metode ekstraksi yang dapat
diterapkan adalah maserasi menggunakan pelarut organik seperti etanol dan
aseton.

Berbagai komponen fitokimia pada tanaman diketahui dapat menghambat


bakteri patogen (Wendakoon et al., 2012). Beberapa diantaranya flavon,
flavonoid dan flavonol yang diketahui secara in vitro menjadi zat antimikroba
yang efektif melawan berbagai macam mikroorganisme (Cowan, 1999). Sifat
antimikroba pada fitokimia ini diduga berpotensi untuk digunakan sebagai
pengawet alami pada bahan pangan. Peran dan kegunaan flavonoid bagi
tumbuhan itu sendiri yaitu sebagai pengatur pertumbuhan, fotosintesis,
antimikroba, antivirus dan fitoaleksin, sementara bagi manusia flavonoid
berperan sebagai antibiotik dan menghambat pendarahan (Susilawati, 2007).
Flavonoid juga diketahui secara in vitro menjadi zat antimikroba yang efektif
melawan berbagai macam mikroorganisme juga menunjukkan efek
penghambatan terhadap beberapa virus (Cowan, 1999). Hasil penelitian
Kayaputri et al., (2014) menunjukkan bahwa berdasarkan skrining fitokimia,
kulit biji kakao yang diekstrak menggunakan etanol 70% mengandung
alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid. Analisis fitokimia
menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)
5

menunjukkan ekstrak kulit biji kakao mengandung 2,3butanediol (6,45%),


benzeneacetic acid (2,33%), caffeine (23,51%), dan theobromine (65,99%).

Alkaloid dapat digunakan sebagai pupuk hayati dan sebagai agen kontrol
dalam perlindungan tanaman serta menunjukkan sifat antimikroba dan anti
parasit (Aniszewski, 2007). Tanin sifatnya yang dapat mengikat protein dapat
berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai antibakteri. Tanin dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Bacillus
stearothermophilus melalui mekanisme pengubahan permeabilitas membran
sitoplasma (Susilawati, 2007). Senyawa ini dapat mengikat protein lalu
menghentikan aktivitas enzim, sehingga metabolisme sel terhenti (Fuller &
Mc Clintock, 1986). Saponin berfungsi dalam pertahanan tanaman terhadap
serangan mikroba atau fungi dan melawan virus serta memiliki sifat hemolitik
dan beberapa bersifat sitotoksik (Bruneton, 1999). Triterpenoid yang
memiliki aktivitas antimikroba antara lain adalah borneol, sineol, pinene,
kamfene dan kamfor, merediol, linaliol, indol dan kadinen. Senyawa ini
efektif untuk menghambat pertumbuhan B. subtilis, S. aureus dan E. coli
(Naufalin dkk., 2005).

Penelitian mengenai potensi ekstrak kulit buah kakao jenis


lindak(Forastero) telah dilakukan oleh Sartini et al.(2007). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah kakao dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus mutan,
Escherichia coli, dan Salmonella thyposai dengan tingkat konsentrasi yang
berbeda. Flavonoid merupakan senyawa polar karena mempunyai gugus
hidroksil atau gula , sehingga dapat larut dalam pelarut polar seperti etanol,
metanol, butanol, aseton, dimetilsulfoksida, dan air (Markham, 1988).
Flavonoid dapat membunuh bakteri dengan cara melisiskan dinding sel
bakteri dan menurunkan densitas sel bakteri (Dzoyem et al., 2013).

Kulit buah kakao mengandung komponen pektin. Pektin banyak


dimanfaatkan di industri pangan dan non pangan sebagai bahan pengental,
pembentuk gel, bahan aditif dalam pembuatan krim sabun, dan pasta
(Wayahningtyas, 2013). Pektin merupakan suatu senyawa polisakarida
kompleks yang cenderung banyak terdapat dalam dinding sel tumbuhan dan
dapat ditemukan dalam berbagai jenis tanaman pangan. Pektin memiliki
banyak manfaat, terutama dibidang farmasi, dimana pektin bagi peparat cair
dan sirup, sebagai antidotum, sebagai adsorben pada pengobatan diare
(Winarno, 1986). Pektin mengganggu pencernaan intralumen bagi pati dan
sukrosa, sehingga menunda absorbsi karbohidrat. Selain itu pektin akan
membentuk gel dan menahan air sehingga dapat memperlambat pengosongan
lambung (Marks, 1996).
6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fitokimia Universitas Malahayati


Bandar Lampung. Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dari bulan
Januari hingga Juni 2020.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah oven vakum,lemari


pengering,lemari pendingin, timbangan analitik, blender, penangas air,
penguap putar vakum, spektrofotometer UV-Vis, pH meter, pipet mikro 10-
100 µL, pipet mikro 100-1000 µL, kuvet kuarsa, pipet volum, mesin giling,
cawan petri, labu ekstraksi, inkubator, autoklaf, kawat ose, rotary evaporator.
Bahan yang digunakan adalah simplisia kulit buah kakao (Theobroma cacao
L.), etanol 96%, larutan buffer fosfat, larutan standar, blanko, Nutrient Agar,
larutan KOH dan VCO , Asam Stearat, Gliserin, BHT, Aquadest, bakteri
Eschericia coli.

3.3 Cara Kerja

Kulit kakao didapat dari petani kakao yang ada di Desa Simpang Agung,
Kabupaten Lampung Tengah,Provinsi Lampung. Sampel di sortasi basah
pada bagian yang digunakan yaitu kulit buah kakao(Theobroma cacao L.).
Bagian kulit buah kakao yang telah disortasi basah kemudian dicuci dengan
air mengalir hingga bersih dan dilakukan perajangan untuk mempermudah
pengeringan. Pengeringan dilakukan dengan cara diangin-anginkan pada
suhu ruangan hingga kering,selanjutnya dikeringkan ke dalam oven vakum
pada suhu 50°C hingga cukup kering. Kemudian hasil pengeringan ditimbang
kembali agar dapat diketahui bobot penyusutan. Kulit kakao yang telah
dikeringkan kemudian dibuat serbuk dengan menggunakan blender atau
mesin penggiling.

3.4 Ekstraksi Kulit Buah Kakao

Buah Kakao Lima puluh gram sampel dimasukkan ke dalam beaker glass
ditambah pelarut etanol 96% sebanyak 500 ml. Sampel dihomogenkan hingga
pelarut dan sampel tercampur secara merata dengan menggunakan shaker
selama 24 jam. Ekstrak cair selanjutnya disaring dengan menggunakan
erlenmeyer serta corong dan kertas saring untuk memisahkan dari ampasnya.
Cairan filtrat dimasukkan kedalam labu alas bulat yang tersambung dengan
7

alat rotary vacum evaporator hingga terbentuk ekstrak kental dengan


menggunakan suhu 40oC. Rendemen dihitung dari ekstrak kental yang
dihasilkan dengan perhitungan sebagai berikut:

berat ekstrak kental(g)


Rendemen = x 100%
berat ekstrak awal(g)

3.5 Identifikasi Flavonoid (Harbone, 1987)

Beberapa mg ekstrak ditambahkan 5 mL etil asetat kemudian disaring


(larutan percobaan). Sejumlah 1 mL larutan percobaan, diuapkan. Residu
ditambahkan 2 mL etanol 96% kemudian ditambahkan 0,5 gram serbuk seng
dan 2 mL asam klorida 2N. Didiamkan 1 menit, kemudian ditambahkan 10
tetes asam klorida pekat. Dikocok perlahan, kemudian didiamkan 2 - 5 menit.
Terbentuk warna merah intensif (positif flavonoid).

3.6 Formulasi Sediaan Sabun Cair Ekstrak Kulit Kakao (Tri, 2016)

No Nama Bahan Komposisi (b/v)


1. Ekstrak Kulit Buah Kakao 1,25%
2. KOH 4%
3. VCO 3%
4. Asam Stearat 4%
5. Gliserin 2,52%
6. BHT 0,1%
7. Aquadest Ad 50 ml

3.7 Pembuatan Formulasi Sediaan Sabun Cair (Tri, 2016)

1. Asam Stearat direaksikan dengan fase minyak KOH


2. KOH dilarutkan dalam aquadest terlebih dahulu
3. Asam Stearat dilelehkan dengan pemanasan 70oC sampai mencair
4. Kemudian Asam Stearat dicampurkan dengan VCO lalu diaduk homogen
dan ditambahkan KOH sedikit demi sedikit pada suhu 60oC-70oC diaduk
homogeny hingga menjadi pasta
5. Pengadukan terus dilakukan hingga homogeny dan ditambahkan gliserin
sehingga pengadukan lebih mudah dilakukan
6. Setelah larutan menjadi homogen, selanjutnya ditambah BHT, ekstrak
kulit buah kakao dan aquadest hingga 50 gram

3.8 Pengujian Sabun Cair terhadap Antimikroba pada bakteri Escherichia


coli (Rose & Miller 1939)

Uji efektivitas antimikroba dilalukan dengan metode difusi sumuran


8

1. Siapkan cawan petri berisi 20ml media NA steril


2. Suspense bakteri standar digoreskan pada media NA menggunakan kapas
steril dalam keadaan aseptis dan dibiarkan selama 5 menit
3. Buat lubang dimedia NA yang telah diinokulasikan bakteri menggunakan
alat yang telah disesuaikan ukuran diameternya seperti kertas cakram
4. Kemudian masukkan stok konsentrasi ekstrak kulit buah kakao
menggunakan mikro pipet kedalam setiap lubang dimedia NA
5. Cawan petri diinkubasi selama 48 jam
6. Efektivitas antimikroba ditentukan dengan mengukur zona penghambat
disekitar sumuran
7. Semua pengujian dilakukan triplo

3.9 Evaluasi Sediaan Sabun Cair (SNI Nomor 06-4085-1966)

a. Organoleptis.
Sediaan sabun cair dilakukan uji berupa bau,warna, dan bentuk.

b. pH.
Dilakukan kalibrasi pH meter dengan larutan buffer. Celupkan elektroda
yang yang telah dibersihkan dengan air suling kedalam contoh yang akan
diperiksa pada suhu 25oC. Catat dan baca nilai pH pada skala pH meter
yang ditunjukkan jarum skala.
9

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Anggaran biaya untuk penelitian dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan


(Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan 3.575.000
2. Bahan Habis Pakai 2. 915.000
3. Perjalanan 1.100.000
4. Lain-lain 1.755.000
Jumlah 9.345.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Jadwal pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

Tabel 2.Diagram Penelitian

Bulan

No Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5
1 Pengumpulan proposal
didanai
2 Studi literature
3 Persiapan alat dan bahan
4 Determinasi tanaman
5 Pembuatan ekstraksi kulit
buah kakao
6 Identifikasi Flavonoid
7 Pembuatan sabun cair dan
Evaluasi sabun cair
8 Pengujian sabun cair
terhadap bakteri Eschericia
coli
9 Analisis data
10 Laporan Akhir
11 Seminar hasil publikasi
10

DAFTAR PUSTAKA

Aniszewski, T. (2007). Alkaloids-Secrets of Life. Elsevier, Oxford.


.
Bruneton, J. (1999). Pharmacognocy, Phytochemistry Medicinal Plants. Lavoisier
Publishing Inc., Paris

Dzoyem, J.P., Hamamoto, H., Ngameni, B., Ngadjui, B.T., Sekimizu, K. (2013).
Antimicrobial action mechanism of flavonoids from Dorstenia species.
Drugs Discoveries & Therapeutics, 7(2), 66-72

Kayaputri, I.L., Sumanti, D.M., Djali, M., Indiarto R., Dewi D.L. 2014.Kajian
Fitokimia Ekstrak Kulit Biji Kakao (Theobroma cacao L.).Chimica et
Natura Acta Vol.2 No.1, April 2014:83-9.

Naufalin, R., Jenie, B.S.R., Kusnandar, F., Sudarwanto, & M., Rukmini, H.
(2005). Aktivitas antibakteri ekstrak bunga Kecombrang terhadap bakteri
patogen dan perusak pangan. Jurnal Teknotan dan Industri Pangan, 16(2),
119-125.

Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Diterjemahkan oleh


Padmawinata, Bandung, Penerbit ITB. Bandung. Marks, D.B., Allan D.

Marks, dan Smith C.M., 1996, Biokimia KedokteranDasar: Sebuah Pendekatan


Klinis, EGC, Jakarta.

Matsumoto M., M. Tsuji, J. Okuda, H. Sasaki, K. Nakano, K. Osawa, S. Shimura


dan T. Ooshima. 2004. Inhibitory effects of cacao bean husk extract
onplaque formation in vitro and in vivo. Eur J Oral Sci 112 (3), 249-52.

Sartini, MN Djide & G Alam (2007). Ekstraksi Komponen Bioaktif dari Limbah
Kulit Buah Kakao dan Pengaruhnya Terhadap Aktivitas Antioksidan dan
Antimikroba. Diunduh dari: [http://mot.farmasi.
ugm.ac.id/files/18kulitaacao_PakAlam.pdf], 22 Juni 2011

Susilawati,Y.(2007). Flavonoid Tanin-Polifenol. Universitas Padjadjaran,


Jatinangor-Indonesia.

Winarno, F.G., 1986. Kimia Makanan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
11

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping

1. Biodata Ketua Peneliti


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap BELLA AFNI GANIS


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 1738004
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pajaresuk, 13 Desember 1998
6 E-mail bellaafniganis1312@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081379499281
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.

Bandar Lampung, 06 Desember 2019


Ketua

Bella Afni Ganis


12

2. Biodata Anggota Peneliti I


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap RAHAYU SEPTIA AYUNI


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 17380068
5 Tempat dan Tanggal Lahir Adiluwih, 30 September 1998
6 E-mail Septiaayuni5@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085383088336
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.

Bandar Lampung, 06 Desember 2019


Anggota

Rahayu Septia Ayuni


13

3. Biodata Anggota Peneliti II


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap MARIA TRI CANTIKA


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 18380053
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kresno Widodo, 23 Januari 2000
6 E-mail Mariatricantika0123@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085839123073
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.

Bandar Lampung, 06 Desember 2019


Anggota

Maria Tri Cantika


14

4. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dewi Chusniasih, M.Sc.


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIP/NIDN 0229089301
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukaraja, 2 Agustus 1993
6 Alamat E-Mail chusniasih@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085279454200
B. Riwayat Pendidikan

Sarjana S2/Magister S3/Doktor


Nama Institusi Universitas Universitas
Lampung Gajah Mada
Jurusan Biologi Biologi
Tahun Masuk- 2010-2014 29014-2016
Lulus
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran

No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


1 Mengajar MK Botani Farmasi Wajib 2
2 Mengajar MK Biokimia Wajib 2
3 Mengajar MK Teknik Analisa Wajib 2
Hayati
4 Mengajar MK Praktikum Wajib 1
Biokimia
5 Mengajar MK Praktikum Wajib 1
Teknik Analisa Hayati
6 Mengajar MK Biologi Sel Wajib 2
7 Mengajar MK Farmakognosi Wajib 2
8 Mengajar MK Praktikum Wajib 1
Farmakognosi
9 Mengajar MK Mikrobiologi Wajib 2
Farmasi
10 Mengajar MK Praktikum Wajib 1
Mikrobiologi Farmasi
Penelitian

No Judul Penelitian Penyandang Tahun


15

Dana
1 Pemanfaatan Limbah Kulit Ristekdikti 2019
Buah Kakao (Theobroma
cacao) Sebagai Bahan Aktif
Nyamuk Aegypti L
2 Uji Toksisitas dan Potensi Yayasan Alih 2018
Ekstrak Limbah Kulit Buah Teknologi
Kakao (Theobroma cacao) Uiversitas
Sebagai Antioksidan Malahayati
3 Uji Efektivitas Antijamur Mandiri 2018
Sabun Cari Pembersih
Kewanitaan Ekstrak Aseton
Daun Jambu Biji Terhadap
Candida Albicans
4 Eksplorasi Potensi Ekstrak Mandiri 2018
Aseton Kulit Buah Kakao
(Theobroma cacao) Sebagai
Inhibitor a-Glukosida
5 Pemanfaatan Potensi Mandiri 2018
Antioksidan dari Limbah
Kulit Buah Kakao dalam
Sediaan Masker Gel
Pengabdian Kepada Mayarakat

No Judul Pengabdian kepada Penyandang Tahun


Masyarakat Dana
1 Penyuluhan Narkotika, Mandiri
Psikotropika, dan Zat Aditif 2018
(NAPZA) dan Rokok
2 Penyuluhan Swamedikasi Mandiri
(Sistem Pengobatan Sendiri) 2018
di Posyandu Bougenville
Bandar Lampung
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya
sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM-PE.

Bandar Lampung, 06 Desember 2019


Dosen Pendamping
16

Dewi Chusniasih, M.Sc

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengkapan yang Volume Harga Nilai(Rp)


diperlukan Satuan(Rp)
- Sewa laboratorium 5 bulan 300.000 1.500.000
- Teknisi laboratorium 1 buah 1.000.000 1.000.000
- Pengambilan 1 buah 250.000 250.000
simplisia
- Ekstraksi simplisia 1 paket 700.000 700.000
- Handscoon 1 pack 55.000 55.000
- Masker 1 pack 35.000 35.000
- Tissue 1 pack 30.000 35.000
SUB TOTAL (Rp) 3.575.000

2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Nilai(Rp)


Satuan(Rp)
- Kulit Buah Kakao 5 kg 7.000 35.000
- Etanol 96 % 13 liter 40.000 520.000
- Aquadest 15 liter 12.000 180.000
- Larutan Buffer 300 ml 80.000 240.000
Fosfat
- Nutrient Agar 1 kg 460.000 460.000
- KOH 2 kg 60.000 120.000
- Bakteri Escherichia 2 tabung 350.000 700.000
coli
- VCO 2 liter 100.000 200.000
- Asam Stearat 2 kg 45.000 90.000
- Gliserin 2 liter 30.000 60.000
- BHT 1 kg 125.000 125.000
- Wadah Sabun Cair 5 buah 30.000 150.000
- Sabun Cair Dettol 1 pcs 35.000 35.000
SUB TOTAL (Rp) 2. 915.000

3. Perjalanan Volume Harga Nilai(Rp)


17

Satuan(Rp)
- Perjalanan ke Desa 700.000 700.000
Simpang Agung
(Survei Lokasi dan
Pengambilan Kulit
Buah Kakao)
- Perjalanan ke sekitar 400.000 400.000
Bandar Lampung
SUB TOTAL (Rp) 1.100.000

4. Lain-lain Volume Harga Nilai(Rp)


Satuan(Rp)
- Dokumentasi 600.000 600.000
- Penggadaan proposal 50.000 50.000
(dengan revisi)
- Penggadaan laporan 50.000 50.000
(dengan revisi)
- Tinta Print 60.000 60.000
- Alat Tulis 230.000 230.000
- Kertas A4 80g 1 rim 65.000 65.000
- Snack Penelitian 300.000 300.000
- HKI 400.000 400.000
SUB TOTAL (Rp) 1.755.000

Total Keseluruhan (Rp) 9.345.000


18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penelitian dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas


Studi Ilmu (jam/minggu)
1 Bella Afni Jurusan Kesehatan 10 jam/minggu - Mengkoordinasi
Ganis/17380094 Farmasi proses
Universitas pengambilan
data,
Malahayati,
pengumpulan
Bandar data, analisis
Lampung data,
penyusunan
interpretasi data,
dan penyusunan
laporan
penelitian
- Mengkoordinasi
persiapan
instrumen
penelitian,
perlengkapan
penelitian, dan
instrumen
penunjang
- Mengkoordinasi
penyusunan
laporan akhir
penelitian,
publikasi hasil
penelitian.
- Bertanggung
jawab terhadap
hasil pelaporan
penelitian mulai
dari laporan
harian, laporan
kemajuan,
laporan akhir
dan penggunaan
anggaran
19

penelitian.
2 Rahayu Septia Jurusan Kesehatan 10 jam/minggu - Membantu
Ayuni/1738006 Farmasi ketua dalam
8 Universitas proses
pengambilan
Malahayati,
data,
Bandar pengumpulan
Lampung data, analisis
data,
penyusunan
interpretasi data,
dan penyusunan
laporan
penelitian
- Membantu
ketua dalam
persiapan
instrumen
penelitian,
perlengkapan
penelitian, dan
instrumen
penunjang.
- Membantu
ketua dalam
penyusunan
laporan akhir
penelitian,
publikasi hasil
penelitian.
- Turut
bertanggung
jawab terhadap
hasil pelaporan
penelitian mulai
dari laporan
harian, laporan
kemajuan,
laporan akhir
dan penggunaan
anggaran
penelitian.
3 Maria Tri Jurusan Kesehatan 10 jam/minggu - Membantu
Cantika/183800 Farmasi ketua dalam
53 Universitas proses
pengambilan
Malahayati,
data,
Bandar pengumpulan
20

Lampung data, analisis


data,
penyusunan
interpretasi data,
dan penyusunan
laporan
penelitian.
- Membantu
ketua dalam
persiapan
instrumen
penelitian,
perlengkapan
penelitian, dan
instrumen
penunjang.
- Membantu
ketua dalam
penyusunan
laporan akhir
penelitian,
publikasi hasil
penelitian.
- Turut
bertanggung
jawab terhadap
hasil pelaporan
penelitian mulai
dari laporan
harian, laporan
kemajuan,
laporan akhir
dan penggunaan
anggaran
penelitian.

Anda mungkin juga menyukai