Anda di halaman 1dari 6

AKTIVITAS ANTIBAKTERI YOGHURT DAUN KELOR (Moringa oleifera)

DAN LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP Escherichia coli

YOGHURT ANTIBACTERIAL ACTIVITIES


KELOR LEAF (Moringa oleifera) AND VEGETABLES (Aloe vera) TO
Escherichia coli
ROYANENSI SETIA, ERNANIN DYAH WIJAYANTI
Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang

ABSTRAK
Yoghurt merupakan minuman kesehatan. Berbagai bahan yang dapat di tambahkan untuk menghasilkan
yoghurt dengan variasi rasa dan menunjukkan manfaat antara lain kelor dan lidah buaya yang
mengandung antioksidan sehingga menghasilkan yoghurt dengan nilai tambah. Selain antioksidan, daun
kelor dan lidah buaya memiliki senyawa antibakteri. Daun kelor mengandung senyawa metabolit
sekunder seperti minyak atsiri, polifenol dan saponin yang memiliki potensi sebagai antibakteri
sedangkan lidah buaya mengandung saponin dan tannin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas antibakteri yoghurt daun kelor dan lidah buaya terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Metode penelitin meliputi prosedur ekstraksi lidah buaya dan daun kelor dengan cara perebusan
(infundasi), pembuatan yoghurt daun kelor dan lidah buaya, peremajaan bakteri Escherichia coli,
pembuatan suspensi bakteri, dan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran. Hasil
penelitian menunjukkan organoleptis yoghurt memiliki kenampakan kental, tekstur kental, warna putih,
aroma khas daun kelor dan lidah buaya, rasa asam dengan sedikit perpaduan rasa kelor dan lidah buaya.
Yoghurt daun kelor dan lidah buaya memiliki aktivitas antibakteri yang ditandai dengan adanya zona
bening yang terdapat di sekitar lubang sumuran, dengan rata-rata diameter zona bening 13,55 mm. Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan yoghurt daun kelor dan lidah buaya memiliki aktivitas antibakteri
terhadap Escherichia coli.

Kata kunci : yoghurt daun, lidah buaya), bakteri Escherichia coli

ABSTRACT
Yogurt is a health drink. Various ingredients that can be added to produce yogurt with various flavors
and benefits show including Moringa and aloe vera which contain antioxidants to produce yogurt with
added value. In addition to antioxidants, Moringa leaves and aloe vera have antibacterial compounds.
Moringa leaves contain secondary metabolites such as essential oils, polyphenols and saponins which
have the potential to be antibacterial while aloe vera contains saponins and tannins. This study aims to
determine the antibacterial activity of moringa leaves and aloe vera yogurt on the growth of Escherichia
coli bacteria. The research methods included the procedure of extracting aloe vera and moringa leaves
by means of boiling (infundation), making moringa leaves and aloe vera yogurt, rejuvenating the
Escherichia coli bacteria, making bacterial suspensions, and testing antibacterial activity using the well
diffusion method. The results showed that organoleptic yogurt has a thick appearance, thick texture,
white color, the unique aroma of Moringa leaves and aloe vera, sour taste with a little mixture of Moringa
and aloe vera. Moringa leaves and aloe vera yogurt have antibacterial activity which is characterized by
the presence of clear zones around the hole, with an average clear zone diameter of 13.55 mm. From the
results of this study concluded that moringa and aloe vera yogurt have antibacterial activity against
Escherichia coli.

Keywords : yogurt Moringa leaf, Aloe vera, bacteria Escherichia coli


1

PENDAHULUAN terlebih dahulu dengan tujuan untuk


Yoghurt merupakan salah satu menurunkan populasi mikroba dalam
produk minuman Susu fermentasi yang susu dan memberikan kondisi yang
popular di kalangan masyarakat. baik bagi pertumbuhan biakan yoghurt
Yoghurt tidak hanya dikenal dan serta mengurangi kandungan air dalam
digemari oleh masyarakat di Indonesia susu (Rukmana, 2001). Proses
tetapi juga masyarakat di dunia. pembuatannya adalah, susu
Yoghurt digemari masyarakat karena difermentasi menggunakan bakteri
yoghurt diyakini sebagai minuman Lactobacillus bulgaricus dan
yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan Streptococcus termophilus dan
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. didalamnya terdapat kultur aktif bakteri
Susilorini dan Sawitri (2007) tersebut (Widowati dan Misgiyarta,
menyatakan bahwa Yoghurt merupakan 2009).
produk olahan susu dari hasil Menurut Dahlia Fitrianarni
fermentasi kedua dari bakteri Asam (2014) Aktivitas yoghurt sebagai
Laktat (BAL) sebagai starter, yakni antibakteri adalah kempuan untuk
Streptococcus thermophilus dan menghambat pertumbuhan bakteri.
Lactobacillus bulgaricus yang hidup Bakteri asam laktat dalam yoghurt
bersimbiosis. Lama proses fermantasi menghasilkan hasil metabolisme
akan berakibat pada turunnya pH berupa senyawa-senyawa antibakteri.
yoghurt dengan rasa asam yang khas. Berbagai bahan dapat ditambahkan
Yoghurt juga merupakan untuk menghasilkan yoghurt dengan
minuman yang kaya akan gizi dan variasi rasa dan menunjukkan manfaat.
memiliki harga yang relatif murah. Bila Beberapa bahan yang potensial antara
dinilai dari kandungan gizi yoghurt lain kelor dan lidah buaya yang
mengandung bakteri probiotik yang mengandung antioksidan sehingga
terbukti dapat memperbaiki proses menghasilkan yoghurt dengan nilai
pencernaan dengan menyediakan tambah. Selain antioksidan daun kelor
mikriflora yang dibutuhkan dan dapat dan lidah buaya memiliki suatu
menghambat pertumbuhan bakteri senyawa antibakteri. Menurut Kasolo
pathogen didalam saluran pencernaan. dkk., (2011) Kelor (Moringa oleifera)
Yoghurt juga bermanfaat untuk mempunyai aktivitas antibakteri. Daun
membantu penderita lactose kelor mengandung senyawa metabolit
intolerance, mensegah diare sekunder seperti minyak atsiri,
mengurangi resiko timbulnya kanker polifenol dan saponin yang memiliki
atau tumor Dalam saluran pencernaan potensi sebagai antibakteria (Moyo et
dan organ lain seperti mereduksi al., 2012). Daun kelor mengandung
jumlah kolesterol Dalam darah saponin 5%, tanin 1,4%, dan
(Legowo dkk, 2009). triterpenoid 5%. Tanin, polifenol dan
Pada dasar proses pembuatan saponin telah diketahui dapat merusak
yoghurt adalah memfermentasikan usus sel bakteri dengan cara menghambat
dengan menggunakan biakan sintesis dan merusak membran sel.
(Sterptococcus thermophiles) dan Kemampuan tanaman lidah
(Laktobacillus bulgaricus). Susu yang buaya sebagai antibakteri ditentukan
akan difermentasikan harus dipanaskan dengan mengukur kepekaan suatu
2

bakteri patogen terhadap aktivitas Kelebihan Streptococcus thermophiles


antibakteri.. Lidah buaya mengandung dan Lactobacillus bulgaricus mampu
12 jenis antrakuinon sebagai antibakteri memproduksi susu terkoagulasi,
dan antivirus yang poten (Saeed et al., dengan adanya penambahan daun kelor
2003). Selain antraquinon, lidah buaya dan lidah buaya maka perlu diketahui
mengandung saponin dan aktivitas antibakteri, khususnya
tannin.Kandungan antraquinon antara terhadap bakteri pada saluran
lain aloe emodin, aloin, dan barbaloin. pencernaan yaitu Escherichia coli
Kandungan antraquinon menghambat sehingga diharapkan dapat
sintesis protein bakteri sehingga bakteri diaplikasikan untuk terapi penyakit
tidak dapat tumbuh. Saponin dalam infeksi saluran pencernaan.
lidah buaya memiliki kemampuan
sebagai pembersih sehingga efektif METODOLOGI PENELITIAN
untuk menyembuhkan luka terbuka Rancangan Penelitian
(Rahmawati, 2014). Berdasarkan tujuannya,
Pada penelitian ini yoghurt penelitian ini termasuk penelitian
dibuat dengan starter Streptococcus eksperimental yang bertujuan untuk
thermophiles dan Lactobacillus mengetahui aktivitas antibakteri
bulgaricus karena Streptococcus yoghurt daun kelor (Moringa oleifera)
thermophiles dapat menghambat dan lidah buaya (Aloe veraL.) terhadap
aktivitas antibakteri gram positif dan pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
gram negatif sedangkan Lactobacillus
bulgaricus dapat mengisolasi senyawa Alat dan Bahan
antibakteri lain seperti asam laktat dan Alat. Adapun alat-alat yang digunakan
homogeny peroksida juga berhasil dalam penelitian adalah Glasswere
diisolasi dari sampel yoghurt (pyrex), Timbangan analitik (Ohaus),
tradisional (Akpinar dkk., 2011). Api bunsen, kawat ose, Blutip, Mikro
Menurut Winarno dkk., (2003) pipet, Inkubator (Mement), Oven
kemampuan Streptococcus (Mement), Autoclaf (Allamericant no
thermophilesdapat membuat aroma serial 10018974), Batang pengaduk,
pada yoghurt sedangkan Lactobacillus Jangka sorong, Cawan petri, Tabung
bulgaricusdapat mengubah rasa reaksi, Bola hisap.
asamlaktat pada yoghurt. Asam laktat Bahan. Ada pun bahan yang digunakan
yang dihasilkan selama proses dalam penelitian ini antara lain daun
fermentasi dapat meningkatkan citarasa Kelor kelor, Lidah Buaya kultur
dan meningkatkan keasaman atau campuran ( lactobacillus bulgaricus
menurunkan pH-nya. Semakin dan streptococcus thermophillus ),
rendahnya pH atau derajat keasaman susu, larutan Nacl 0,9%, media
susu setelah fermentasi akan EMBA, MHA.
menyebabkan semakin sedikitnya
mikroba yang mampu bertahan hidup Tahap penelitian
dan menghambat proses pertumbuhan Adapun tahap penelitian sebagai
mikroba patogen dan mikroba berikut.
pengrusak susu, sehingga umur simpan 1. Prosedur Ekstraksi Lidah Buaya
susu dapat menjadi lebih lama. Dengan Cara Perebusan (Infusa)
3

2. Prosedur Estraksi Daun Kelor


Dengan Cara Perebusan (Infusa) PEMBAHASAN PEMBUATAN
3. Pembuatan yoghurt Daun Kelor dan YOGHURT
Lidah Buaya Pada pembuatan yoghurt
4. Pembuatan Suspensi Bakteri diperlukan infusa daun kelor dan lidah
5. Preparasi Sampel Yoghurt buaya sebanyak 25 ml, infusa lidah
6. Uji Aktivitas Yoghurt buaya sebanyak 25 ml, starter sebanyak
5 ml, susu murni sampai 100 ml atau
HASIL PENELITIAN sebanyak 45 ml, sehingga diperoleh
Penelitian ini dilakukan di organoleptis seperti pada tabel dibawah
Laboratorium Mikrobiologi dan ini :
Laboratorium Akademi Farmasi Putra Pada tabel di atas diperoleh hasil
Indonesia Malang pada bulan februari pembuatan yoghurt daun kelor dan
2018 lidah buaya yaitu kenampakan dan
tekstur yang kental karena menurut
A. Hasil pembuatan yoghurt Handayani (2007) dalam Rossi, dkk
Table 1 Organoleptis yoghurt daun kelor (2016) menyatakan bahwa kekentalan
(Moringa oleifera) dan lidah buaya (Aloe yoghurt dapat disebabkan oleh
vera L.) penggumpalan protein susu akibat
kenampakakan tekstur Warna Aroma Rasa
Kental Kental Putih Khas Asam
rendahnya pH. Protein susu akan
(normal) daun dengan menggumpal pada pH di sekitar titik
kelor sedikit
dan perpadua
isoelektris (derajat keasaman).
lidah n rasa Kekentalan susu merupakan parameter
buaya kelor dan
lidah
yang menentukan mutu susu. Partikel
buaya kasein berada pada titik isoelektris
dimana afinitas partikel terhadap air
B. Hasil Pengujian Aktivitas menurun sehingga terjadi presipitasi
Antibakteri yang mengakibatkan terjadinya
Gambar 4.2.1 Hasil uji aktivitas kekentalan susu.Warna putih yang
antibakteri yoghurt daun kelor (Moringa dihasilkan pada yoghurt ini karena
oleifera) dan lidah buaya (Aloe
veraL.)terhadap Eschericia coli sebagian besar bahan yang digunakan
dalam pembuatan yoghurt yang
berwarna putih seperti susu, infusa
lidah buaya, dan starter aroma khas
kelor dan lidah buaya. Rasa yang
dihasilkan yaitu asam dengan
Table 4.2.2 Hasil uji aktivitas antibakteri perpaduan rasa kelor dan lidah buaya,
yoghurt daun kelor (Moringa oleifera) dan rasa asam yang terdapat pada yoghurt
lidah buaya (Aloe veraL.)terhadap karena di dalam pembuatan yoghurt
Eschericia coli terdapat bakteri asam laktat yang
Replikasi Diameter zona berfungsi sebagai starter yaitu
hambat (mm)
Lactobacillus bulgaricus dan
1 13,43
13,58
Streptococcus thermophiles, sehingga
2
3 13,15 asam laktat ini yang menyebabkan
Rata-rata 13,55
4

peningkatan keasaman dan penurunan kemampuan bakteri asam laktat untuk


pH (Mulyani dkk,2013). menghasilkan protein kecil yang
Dari hasil diatas dapat disebut sebagai bakteoriosin (Kamara,
dipastikan bahwa yoghurt yang dibuat 2007).
sudah memenuhi kriteri atau persyartan Dari hasil pengamatan diameter
sediaan yoghurt, diantaranya uji zona bening Eschericia coli untuk
organoleptis dan pH sudah sesuai setiap replikasi dengan rata-rata
standar. Menurut (Allgeyer et al. (2010) diameter zona bening sebesar 13,55
nilai yang di peroleh pada uji Ph 4,01 mm. Hal ini berarti yoghurt daun kelor
dengan standar 4,0 - 4,5 dikategotikan dan lidah buaya tersebut telah
nilai pHnya asam. menunjukkan efek dalam menghambat
PEMBAHASAN HASIL PENGUJIAN pertumbuhan bakteri. Menurut Morales
AKTIVITAS ANTIBAKTERI et al (2003), kriteria kekuatan daya
Berdasarkan penelitian yang antibakteri sebagai berikut, diameter
telah dilakukan hasil uji aktivitas zona hambat 5 mm atau kurang
antibakteri yoghurt daun kelor dan dikategori lemah, zona hambat 5-10
lidah buaya terhadap pertumbuhan mm dikategorikan sedang, zona hambat
Eschericia coli setelah di inkubasi 10-20 mm dikategorikan sangat kuat.
selama 1×24 jam pada suhu 37ºC Berdasarkan kriteria tersebut yoghurt
menunjukan adanya zona bening yang daun kelor dan lidah buaya termasuk
terbentuk di sekitar sumuran. memiliki daya antibakteri kuat,
Dari tabel 4.2.2 menunjukkan sehingga dapat diketahui bahwa
Yoghurt daun kelor dan lidah buaya yoghurt daun kelor dan lidah buaya
yang diuji terhadap Eschericia coli berpotensi untuk digunakan sebagai
mewakili bakteri Gram negatif lainnya. antibakteri.
Metode yang digunakan metode difusi PENUTUP
sumuran. Hasil uji aktivitas bakteri Kesimpulan
ditunjukkan pada gambar 4.2.1, Berdasarkan hasil penelitian
sedangkan hasil pengukuran zona yang telah dilakukan maka dapat
bening ditunjukkan pada table 4.2.2. disimpulkan bahwa, yoghurt daun
Seperti yang ditunjukkan pada kelor dan lidah buaya memiliki
table 4.2.2 dan gambar 4.2.1, diameter aktivitas antibakteri terhadap
zona bening yang dihasilkan oleh Eschericia coli dengan diameter zona
senyawa antibakteri yang diperoleh dari hambat sebesar 13,55 mm dan memiliki
yoghurt daun kelor dan lidah buaya daya hambat kategori kuat.
terhadap Eschericia coli relatif besar.
Hal ini menunjukkan bahwa senyawa UCAPAN TERIMKASI
metabolit yang ada pada yoghurt daun Ucapan terimakasi
kelor dan lidah buaya memiliki daya dipersembahkan untuk akademi
hambat terhadap bakteri Gram negatif. farmasi putra Indonesia malang.
Berdasarkan penelitian dari Chuayana
et al., 2003; Goraya et al., 2013 DAFTAR RUJUKAN
menyatakan bahwa adanya aktivitas Abubakar, Budi. A dan A. Harsono,
antibakteri dari produk yoghurt yang 1998. Pengaruh Suhu dan
kemungkinan besar disebabkan adanya Macam Suhu Terhadap Mutu
5

Yoghurt Selama Penyimpanan. Toxicity ofMoringa Oleifera


hal 755-760. dalam Prosiding Roots in Mice. Journal of
Seminar Nasional Peternakan pharmacognosy and
dan Veteriner. Bogor. Phytotherapy 3:38-42
Agarry, O. O., Olayeye, M.T., Kustianingrum, W. 2003. Pengaruh
BelloMichael, C.O. ( 2005). Jenis Starter dan Lama
Comparative antimicrobial Fermentasi terhadap Sifat
activities of aloe vera gel and Kimia dan Organoleptik
leaf. Biotechnology, 4(12), 14- Minuman Fermentasi Laktat
34. Saeed, M. A., Ahmad , I . , kecipir. Skripsi FP. Unila.
Yaqub, U., Akbar, S., Waheed, Bandar Lampung. Turkish
A., Saleem, M., & Din, N-u. ( Homemade Yoghurt. African
2003). Aloe vera: A plant of journal of mikrobiology.
vital signifi cance. Sci. Vision, 9 5(6):675- 682.
(1-2), 1-13. Menurut Dahlia Fitrianarni., Muslimin
Akpinar, A., O. Yerlikaya, dan S. Kilic. Ibrahim., dan Guntur
2011. Antimicrobial Activity Trimulyono., 2014, Aktivitas
and Antibiotic Resistence of Antibakteri Yoghurt Susu Sapi
L.derbrueckii sp. bulgaricus dan Yoghurt Susu Kedelai
and S. Thermophillus Strains terhadap Shigella dysenteriae
Isolated from secara In Vitro
Ariyanti, N.K. Darmayasa, IBG. Moyo, B. 2012. Antimicrobial
Budirga, B,K,2012. Daya activities of Moringa oleifera
Hambat Ekstrak Kulit Daun Lam leaf extracts. African
Lidah Buaya (Aloe Journal of Biotechnology
barbandesis Miller) Terhadap 11(11): 2797-2802.
pertumbuhan Bakteri Rahman, A., et al. (1992). Teknologi
Stphylococcus aureus ATCC Fermentasi Susu direktorat
25923 dan Eschericia coli jendral pendidikan tinggi: PAU
ATCC 25922, Vol. 16 no 1 hlm pangan dan gizi Institut
14 Pertanian Bogor
Erlia Eva, Cahaya Noor, Rahmawanty
Dina. 2014. Pengaruh
Susilorini, T. E. dan M. E. Sawitri,
pemberian gel Kuersetin
2007. Produk Olahan Susu.
terhadap jumlah Neutrofi dan
Penebar Swadaya. Depok. Jawa
Limfosit dlam proses
Barat.
penyembyhan luka bakar
Wahyudi., M. 2006. Proses pembuatan
derajat II A pada tikus jantan
Dan Analisis Mutu Yoghurt.
galur wistar jurnal
Buletin Teknik Pertanian.
pharmascience, vol 1, No. 2,
Vol.11 No 1
oktober 2014 hal. 3-45 ISSN :
2355-5386.
Kasolo J.M., Bimenya G.S., Ojok L., J
Wogwal O. (2011).
Phythochemicals and Acute

Anda mungkin juga menyukai