Disusun oleh:
Waqida Aprillia S.W. (2041420009)
Fairuz Aqila S. (2041420081)
Minuman probiotik sari buah pepaya mempunyai banyak manfaat bagi tubuh, tetapi
karena rasa dan tampilannya yang kurang menarik maka masyarakat enggan
mengonsumsinya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan modifikasi
dengan penambahan ekstrak bunga rosela pada minuman probiotik sari buah pepaya. Tujuan
dibuatnya produk ini adalah untuk menciptakan variasi minuman probiotik, bisa mengetahui
tahapan fermentasi, dan mikroorganisme yang berperan didalamnya. Dalam proses
pembuatannya, terjadi proses metabolisme gula menjadi asam laktat oleh bakteri
Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, dan Streptococcus thermophilus. Proses
pembuatan produk tersebut diawali dengan pembuatan sari buah dari pepaya yang sudah
matang. Sari buah pepaya yang diperoleh difermentasikan dengan bantuan bakteri
Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, dan Streptococcus thermophilus.
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan ekstrak bunga rosela dalam bentuk cair. Tahap
terakhir adalah proses pencampuran ekstrak bunga rosela dengan sari buah pepaya yang telah
difermentasi. Produk modifikasi ini mempunyai warna yang lebih menarik dan kandungan zat
bermanfaat yang lebih beragam, sehingga diharapkan masyarakat menjadi lebih tertarik untuk
mengonsumsi minuman probiotik sari buah pepaya yang mempunyai banyak khasiat untuk
tubuh.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Tujuan Proposal.......................................................................................................2
BAB II DASAR TEORI
2.1. Pepaya......................................................................................................................3
2.2. Bunga Rosela............................................................................................................3
2.3. Biokatalisator...........................................................................................................4
2.4. Kondisi Fermentasi..................................................................................................4
BAB III RANCANGAN METODE
3.1. Alat dan Bahan.........................................................................................................6
3.2. Pembuatan Sari Buah Pepaya...................................................................................6
3.3. Fermentasi Sari Buah Pepaya...................................................................................7
3.4. Pembuatan Ekstrak Bunga Rosela............................................................................7
3.5. Pencampuran Sari Buah Pepaya dan Ekstrak Bunga Rosela...................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
probiotik tersebut. Itulah alasan kami membuat modifikasi minuman probiotik sari buah
pepaya dengan penambahan ekstrak bunga rosela.
2
BAB 11
DASAR TEORI
2.1. Pepaya
Buah pepaya merupakan salah satu buah yang mudah ditemui di Indonesia karena
beriklim tropis. Buah ini mempunyai banyak manfaat. Zat-zat yang terkandung di dalam
buah pepaya sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Buah pepaya dapat dimanfaatkan
sebagai antioksidan karena mengandung betakaroten dan vitamin C yang dapat
mencegah pembentukan radikal bebas dan mendegradasi oksidatif lemak. Proses
eliminasi kolesterol di dalam tubuh dapat disebabkan oleh pektin yang terkandung dalam
buah pepaya. Serat yang terkandung dalam buah pepaya dapat digunakan untuk
menurunkan kadar kolesterol dengan cara menghambat enzim HMG-KoA reduktase
sehingga dapat menghambat sintesis kolesterol dalam tubuh. Selain itu, gula yang
terkandung dalam buah pepaya dapat digunakan sebagai sumber karbon yang akan
diuraikan dalam proses fermentasi (Krishna et al., 2008). Pepaya mengandung enzim
papain sehingga dapat digunakan untuk menyembuhkan luka dengan cepat dan
membantu proses pencernaan protein. Pepaya sangat baik dikonsumsi oleh penderita
jantung dan darah tinggi yang mengalami kesulitan buang air, karena pepaya dapat
membantu melancarkan pencernaan (Anonim, 2012).
3
golongan flavonoid (Hayati dkk, 2012). Kadar vitamin C dalam bunga rosela yang
cukup tinggi berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan
penyakit (Mardiah dkk., 2009). Dibanding jeruk dan mangga, bunga rosela mempunyai
kandungan vitamin C yang lebih tinggi. Antosianin yang terkandung dalam bunga rosela
dapat digunakan sebagai pewarna alami.
2.3. Biokatalisator
Mikroorganisme mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembuatan
minuman probiotik dari sari pepaya dengan penambahan ekstrak bunga rosela. Hal
dikarenakan aktivitas mikroorganisme dan enzim-enzim yang dihasilkan sangat
diperlukan dalam proses fermentasi. Dalam pembuatan minuman probiotik dibutuhkan
peranan bakteri asam laktat. Bakteri tersebut antara lain Lactobacillus acidophilus,
Lactobacillus bulgaricus, dan Streptococcus thermophilus. Bakteri-bakteri tersebut
merupakan kelompok bakteri asam laktat homofermentatif, yaitu mayoritas produk
fermentasi yang dihasilkan adalah asam laktat dan sebagian kecil asam asetat.
Saat proses fermentasi Lactobacillus acidophilus dapat menurunkan pH dengan
cepat. Penurunan pH ini terjadi karena adanya aktivitas bakteri Lactobacillus acidophilus
yaitu memecah kandungan gula dalam sari buah pepaya menjadi asam laktat sehingga
dapat meningkatkan keasaman dan membuat pH menjadi turun. Bakteri Lactobacillus
acidophilus juga mempunyai senyawa asam-asam organik yang lebih tinggi.
Lactobacillus bulgaricus berperan penting dalam pembentukan aroma minuman
probiotik. Hal ini dikarenakan Lactobacillus bulgaricus dapat memproduksi senyawa-
senyawa yang dapat memengaruhi perubahan aroma produk fermentasi, seperti senyawa
asetaldehida, diasetil, asam asetat, dan asam-asam lain yang jumlahnya sangat sedikit.
Sedangkan bakteri Streptococcus thermophilus lebih berperan dalam pembentukan cita
rasa minuman probiotik.
4
maka bakteri akan mati sehingga tidak akan terjadi proses fermentasi pada sari buah
pepaya. Oleh karena itu, suhu pada proses fermentasi harus sesuai dengan suhu
optimum bakteri agar dapat tumbuh dengan baik sehingga proses fermentasi dapat
berjalan dengan maksimal.
Pada saat proses fermentasi bakteri Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus
bulgaricus, dan Streptococcus thermophilus akan memecah gula yang terdapat di dalam
sari buah pepaya menjadi asam asetat sehingga dapat menurunkan pH dan
meningkatkan keasaman sari buah pepaya.
5
BAB III
RANCANGAN METODE
6
3.3. Fermentasi Sari Buah Pepaya
1. Mensterilkan sari buah pepaya dengan cara mempasteurisasi pada suhu 70 oC-80oC
selama 15 menit. Pasteurisasi dilakukan dengan memanaskan sari buah tidak secara
langsung tetapi dipanaskan dengan cara dimasukkan ke dalam panci yang berisi air
seperti proses tim.
2. Mendinginkan sari buah pepaya sampai suhunya 35oC-40oC (sampai mencapai suhu
optimum untuk pertumbuhan bakteri yang digunakan)
3. Setelah suhu yang diinginkan tercapai dilanjutkan dengan menambahkan starter
bakteri Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, dan Streptococcus
thermophilus secara aseptis sehingga tidak ada bakteri lain yang masuk
4. Mengaduk campuran sari buah dan starter sampai merata dan menyimpannya di
wadah yang ada tutupnya
5. Tutup wadah penyimpanan dengan rapat agar tidak terkontaminasi dengan udara
luar
6. Inkubasi selama 20 jam pada suhu ruangan
7
3.5. Pencampuran Fermentasi sari buah pepaya dengan Ekstrak Bunga Rosela
1. Mencampur hasil fermentasi sari buah pepaya yang sudah jadi dengan ekstrak
bunga rosela secara aseptis, lalu mengaduknya secara pelan-pelan sampai homogen
2. Minuman probiotik sari buah pepaya dengan penambahan ekstrak bunga rosela siap
untuk dikonsumsi
8
DAFTAR PUSTAKA
Aisiyah, Siti, Reslely Harjanti, dan Vivin Nopiyanti. 2017. Pemanfaatan Bunga Rosella
(Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Bahan Alami untuk Upaya Preventif dan Promotif
kesehatan Bagi Masyarakat Nusukan Banjarmasin Surakarta. Abdimas Unwahas. 2(1).
5-8.
Fatria, Dewi, dan Noflindawati. Karakterisasi Kualitas Buah Empat Genotip Pepaya (Carica
papaya L.) Koleksi Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. J. Floratek. 9:1-5.
Handarini, Kejora. 2014. Potensi Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai
Pewarna dan Pengawet Alami Pada Jelly Jajanan Anak. Jurnal Teknik Industri
HEURISTIC. 11(2). 32-42
Himawan, Herson Cahaya, R. Haryo Bimo Setiarto, dan Nandani Dwi Octavia. 2011. Uji
Minuman Sari Pepaya (Carica papayaL.) Probiotik Terhadap Kadar Kolesterol Total
Pada Tikus Putih.
Maryani, Herti, dan Lusi Kristiana. 2005. Khasiat dan Manfaat Rosela. Depok: PT Agro
Media Pustaka.
Nurnasari, Elda, dan Ahmad Dhiaul Khuluq. 2017. Potensi Diversifikasi Rosela Herbal
(Hibiscus sabdariffa L.) untuk Pangan dan Kesehatan. Buletin Tanaman Tembakau,
Serat & Minyak Industri. 9(2). 82-92.
Purlinda, Devi Etivia, S.B. Ida simanjuntak, dan Saryono. 2020. Potensi Jus Buah Pepaya
(Carica papaya L.) Mencegah Nefrotoksisitas pada Tikus Wistar yang Terpapar Pb
Asetat. A Scientific Journal. 37(2). 97-105.
Rahmadi, Anton, dkk. 2018. Bakteri Asam Laktat dan Mandai Cempedak. Samarinda :
Mulawarman University Press.
Setiarto, R. Haryo Bimo, Nunuk Widhyastuti, Nandani Dwi Octavia, dan Herson Cahaya
Himawan. 2018. Produksi Sari Pepaya (Carica papaya) Fermentasi Sebagai Minuman
Probiotik Antihiperkolesterolemia. Jurnal Litbang Industri. 8(1). 23-30.
Subagiyo, Sebastian Margino, Triyanto, dan Wilis Ari Setyati. 2015. Pengaruh pH, Suhu dan
Salinitas Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Asam Organik Bakteri Asam Laktat
yang Diisolasi dari Intestinum Udang Penaeid. Ilmu Kelautan. 20(4). 187-194.