Anda di halaman 1dari 36

PENGEMBANGAN GALUR

MIKROBA

OLEH KELOMPOK 5:
AISYATIR RODLIYAH B
ERIL OCTAVIA FAUZIAH
MIKROBIOLOGI INDUSTRI
Mikrobiologi Industri adalah suatu proses produksi mikroorganisme dalam
jumlah besar dalam kondisi terkendali dengan tujuan untuk menghasilkan
produk yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan bermanfaat. Dilihat dari
sudut industri, mikroorganisme merupakan “pabrik zat kimia” yang
mampu melakukan perubahan yang dikehendaki. Mikroorganisme
merombak bahan mentah (substrat) menjadi suatu produk baru :

Substrat + Mikroorganisme = Produk baru

Substrat : karbohidrat, pati, molasses, limbah hasil


pertanian, tebu, dsb.
Mikroorganisme : bakteri, jamur, yis dll.
Produk baru : enzim, alcohol, antibiotic, vitamin, hormone
steroid, asam amino, asam organic, protein
sel tunggal.
KELEBIHAN MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Mikroba tumbuh dengan cepat (dimana dalam waktu 20 – 30


menit mikroba sudah dapat berkembang biak),
Tidak memerlukan lahan yang luas,
Tidak dipengaruhi iklim, mudah dikendalikan,
Secara genetic mikroba mudah dimodifikasi sesuai dengan
kehendak,
Mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai limbah yang
memiliki nilai ekonomi rendah untuk diubah menjadi bahan
dengan nilai ekonomi tinggi.
Dalam suatu reaksi, memang mesti harus menggunakan
mikroba (tidak dapat digantikan oleh zat kimia).
PERANAN MIKROBA DALAM
INDUSTRI
Tidak semua mikroorganisme yang ada dapat digunakan
dalam industri.
Mikroorganisme yang diisolasi dari alam memperlihatkan
pertumbuhan sel seperti komponen fisiologi utamanya,
sedangkan mikroorganisme industri merupakan organisme
yang dipilih secara hati-hati sehingga dapat membuat satu
atau banyak produk khusus
STRAIN MIKROORGANSIME UNTUK INDUSTRI

1. Asal Strain Industri


2. Perbaikan Strain Untuk Industri

Diharapkan penambahan perbaikan dalam menghasilkan suatu produk.


Peningkatan perbaikan yang paling dramatik, contohnya terjadi pada
penisilin, antibiotik yang dihasilkan oleh fungi Penicillium
chrysogenum. Pertamakali dihasilkan pada skala besar, penisilin
diperoleh sebanyak 1-10 µg/ml.
Setelah beberapa tahun, sebagai hasil perbaikan strain dengan merubah
kondisi pertumbuhan dan medium, hasilnya meningkat menjadi
50.000 µg/m
SYARAT-SYARAT MIKROORGANISME INDUSTRI

Suatu mikroorganisme dianggap layak digunakan dalam


industri, bukan saja mampu menghasilkan substansi yang
menarik, tetapi harus lebih dari itu.
Mikroorganisme harus tersedia sebagai biakan murni, sifat
genetiknya harus stabil, dan tumbuh dalam biakan berskala-
besar.
Bikan juga harus dapat dipelihara dalam periode waktu yang
sangat panjang di laboratorium dan dalam ‘plant’ industri.
Biakan tersebut lebih disukai jika dapat menghasilkan spora
dan bentuk sel reproduktif lain sehingga mikroba mudah
diinokulasikan ke dalam fermentor besar.
SIFAT PENTING LAIN YANG HARUS
DIMILIKI MIKROORGANISME INDUSTRI

1. Organisme
2. Medium
3. Hasil
4. Tidak berbahaya bagi manusia, dan secara ekonomik
penting bagi hewan dan tumbuhan.
5. Harus non-patogen dan bebas toksin
6. Mudah dipindahkan dari medium biakan
7. Mikroorganisme lebih disukai jika berukuran besar
8. Mikroorganisme industri harus dapat direkayasa secara
genetik
PRODUK MIKROORGANISME
DALAM PROSES INDUSTRI
Proses pertumbuhan mikroorganisme dan tahap-tahapnya
yang meliputi tahap: lag, log, dan fase stationer, sudah
diketahui sebelumnya.
Berbagai metabolit yang dibentuk pada fase-fase
pertumbuhan tersebut perlu diketahui, untuk memperoleh
metabolit yang diharapkan dalam proses industri Terdapat
dua bentuk dasar metabolit mikroorganisme yang disebut
metabolit primer dan sekunder.
Metabolit sekunder merupakan
Metabolit primer salah satu yang dibentuk
merupakan salah satu menjelang akhir fase
yang dibentuk selama pertumbuhan primer
fase pertumbuhan primer mikroorganisme, seringkali
menjelang atau fase stationer
mikroorganisme
pertumbuhan.
PRODUK MIKROBIOLOGI
INDUSTRI
Produk komersial tersebut dapat dipisahkan menjadi
beberapa kelompok, yaitu :
sel
Produk metabolit Produk metabolit
mikroorganisme Molekul besar
primer sekunder
itu sendiri
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MIKROORGANISME DALAM INDUSTRI
Suhu
Kelembaban
pH
Ion-ion logam
Iradiasi
TUJUAN
Untuk mengetahui pengembangan
galur mikroba pemroses untuk industri
Untuk mengetahui proses dan teknologi
fermentasi galur mikroba
GALUR MIKROBA
Sekelompok mikroorganisme
sejenis yang homozigot untuk
satu atau gabungan
karakteristik tertentu yang
akan menjadi ciri galur itu.
GALUR MURNI
MIKROBA
Terjadi apabila perkawinan dalam suatu
galur antara dua mikroorganisme
menghasilkan keturunan
Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungannya, sehingga diperoleh kultur
galur murni atau biakan murni.
Metode
Isolasi

1) Cawan gores
Cawan Tebar
Cawan Tuang
MACAM
PENGEMBANGAN GALUR
MIKROBA UNTUK
INDUSTRI
Cara untuk meningkatkan produktivitas
mikroorganisme industri
• Optimasi kondisi lingkungan
• Optimasi nutrisi mikroorganisme
• Modifikasi genetik: Mutasi, rekombinasi,
kloning gen
OPTIMASI KONDISI
LINGKUNGAN
• Modifikasi parameter fisika
(suhu, agitasi, dll)
• Modifikasi parameter kimia
(pH, kadar O2,dll)
• Modifikasi parameter biologi
(ko‐ kultur,enzim,dll)
OPTIMASI NUTRISI
MIKROORGANISME
Sumber karbon
Sumber nitrogen
Sumber mineral dan sumber nutrisi lain
Penambahan prekursor
MODIFIKASI GENETIK
Mutasi (fisika, kimia atau kombinasi
keduanya)
Fusi protoplas
Rekombinasi
Kloning gen
KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN MASING-
MASING
PENGEMBANGAN
OPTIMASI KONDISI
LINGKUNGAN
Keuntungan : sederhana, mudah untuk
dilakukan dan tidak membutuhkan banyak
biaya,
Kekurangan : hasil produktivitas mikroba
yang tidak dapat dijamin produktifitasnya
akan meningkat karena hanya dengan
kondisi lingkungan yang diubah tidak
berpengaruh banyak pada genetik serta
pengembangan galurnya.
OPTIMASI NUTRISI
MIKROORGANISME
Keuntungan: biaya yang dikelurkan yang tidak
terlalu mahal, nutrisi umum yang dibutuhkan
mikroorganisme mudah dijumpai dan dijual
secara bebas di masyarakat seperti karbon dan
mineral,
Kerugian : hasil yang diperoleh dimungkinkan
kurang mempengaruhi galur dari mikroba
tersebut sehingga apabila dikembalikan ke
tempat dengan nutrisi yang kurang, maka
produktivitasnya akan menurun kembali
MODIFIKASI GENETIK
Keuntungannya: hasil yang diharapkan sudah dapat diprediksi
dari gen yang telah dimodifikasi sehingga produktifitas dari
mikroba tersebut lebih dapat dipastikan,
Kekurangan: biaya yang dikeluarkan cukup banyak,
membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh hasil yang
sesuai serta memerlukan keterampilan, bahan dan alat khusus
yang digunakan untuk memodifikasi genetik dari mikroorganisme
.
CONTOH PENGAPLIKASIAN
PENGEMBANGAN GALUR MIKROBA
Rekayasa genetika bakteri
asam laktat dalam produk
Peningkatan produksi susu yang menghasilkan
pada Penicllium senyawa metabolik atau
chrysogenum untuk sifat baru Rekayasa genetika pada
khamir dalam industri bir Rekayasa genetika pada
meningkatkan produksi mikroba penghasil
melalui seleksi menghasilkan khamir
dengan sifat baru senyawa penyedap
bertingkat, mutasi dan
kawin silang.
Menghasilkan senyawa-
senyawa penghambat
jasad renik yang
merugikan.

Contohnya : Ascoidea
hylacoeti, Ceratocytis
moniliformis, Penicillum
Merombak kolesterol decumbens,
menjadi senyawa lain Trichoderma viridae.
(coprostanol).

Bahan peptida pengasin


(orthyltaurine dan lysyl
Mampu menghasilkan taurine).
chymosin (renin)
penjedal (clotting) susu.
DAN
TEKNOLO
GI
PROSES DAN TEKNOLOGI FERMENTASI

FERMENTA
SI
FERMENTASI
Aktifitas mikroba untuk memperoleh
energi yang diperlukan dalam
metabolisme & pertumbuhannya melalui
katabolisme secara anaerobik (tanpa
oksigen)
TEKNOLOGI
FERMENTASI
Ilmu teknik terapan yang
mendasari industri melalui
pemanfaatan terpadu dari cabang
mikrobiologi, biokimia, kimia,
keteknikan, rekayasa genetika
untuk menghasilkan pangan
fermentasi, enzim, asam amino,
vitamin, asam organik, antibiotika,
bioenergi, dan pengolahan limbah
(Candra, 2011).
INDUSTRI FERMENTASI
Industri yang memanfaatkan kemampuan
mikroorganisme dalam menghasilkan produk.
Perkembangannya sejalan dengan
perkembangan mikrobiologi industri (Candra,
2011).
PROSES FERMENTASI
Proses fermentasi dalam pengolahan pangan
adalah proses pengolahan pangan dengan
menggunakan aktivitas microorganisme secara
terkontrol untuk meningkatkan keawetan
pangan dengan dioproduksinya asam dan/atau
alkohol, untuk menghasilkan produk dengan
karekateristik flavor dan aroma yang khas,
atau untuk menghasilkan pangan dengan mutu
dan nilai yang lebih baik.
Contoh-contoh produk pangan fermentasi ini
bermacam-macam; mulai dari produk
tradisional (misalnya tempe, tauco, tape, dll)
sampai kepada produk yang modern (misalnya
salami dan yoghurt).
APLIKASI PROSES FERMENTASI
PADA SKALA INDUSTRI
KOMERSIAL
Produksi sel
mikrobia

Produksi
Produksi
hasil
enzim
transformasi

Produksi
metabolit
primer dan
sekunder

Anda mungkin juga menyukai