Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN

MIKROORGANISME DALAM
BIOTEKNOLOGI
Nisa’u Rifka Latiffah (A1C419008)

Mata kuliah :
Dasar-dasar Bioteknologi

Dosen Pengampu :
Dra. Muswita, M.Si.
Mikroba atau mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang
memiliki ukuran kecil. Mikroorganisme ada yang hanya terdiri dari
sel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Setiap
sel memiliki kemampuan untuk mengalami pertumbuhan,
memperbanyak diri, dan menghasilkan energi.

Mikroba dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu: prokariot, eukariot


dan archaea.

Bioteknologi berasal dari dua kata yaitu bios yang berarti hidup dan
teknologi yang berarti metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis.
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip/ metode ilmiah
yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan
jasa guna kepentingan manusia.

Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi,


biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia dan enzimologi.
Terdapat beberapa alasan mengapa mikroorganisme digunakan dalam
bioteknologi, seperti:

1. Memiliki kemampuan untuk memproses bahan baku lebih cepat


dibandingkan dengan organisme lain.
2. Memiliki sifat yang mudah dimodifikasi menggunakan teknik
rekayasa genetika.
3. Perkembangan relatif cepat.
4. Kemampuan metabolismenya sangat tinggi
5. Dapat tumbuh diberbagai media, serta dapat tumbuh dan
berkembang tanpa pengaruh cuaca dan iiklim.
6. Pertumbuhanya mudah dikontrol dan sifat genetosnya miudah
dimodifikasi.
Peran bioteknologi dalam kehidupan.

 Mikroorganisme dalam pengolahan pangan


 Mikroorganisme dalam bidang industri
 Mikroorganisme dalam bidang kesehatan
 Mikroorganisme dalam bidang pengelolaan
lingkungan
 Mikroorganisme dalam pemisahan logam dari
bijinya
 Mikroorganisme dalam bidang pertanian dan
perkebunan
 Mikroorganisme dalam bidang peternakan
 Mikroorganisme dalam bidang energi
Mikroorganisme dalam pengolahan
pangan
 Mikroorganisme merupakan kelompok makhluk hidup
mikroskopis yang memiliki kemampuan menghasilkan
enzim yang secara alami berfungsi menguraikan substrat
atau bahan makanan disekelilingnya. Kemampuan ini
dimanfaarkan dalam bioteknologi melalui proses
fermentasi.
 Mikroorganisme yang digunakan untuk proses pengolahan
makanan bisa berasal dari kelompok bakteri maupun fungi.
Bakteri yang digunakan bisa berasal dari kelompok
Actinobacteriaceae seperti Bifidobacterium thermophilum,
Firmicutes seperti Bacillu, dan Proteobacteriaceae seperti
Acetobacter dan Gluconacetobacter. Sedangkan dari fungi
bisa berasal dari yeast maupun filamentous fungi.
Contoh mikroorganisme dalam pengolahan pangan.
Mikroorganisme dalam bidang
kesehatan
Mikroorganisme endofit dapat menghasilkan produk senyawa yang dapat
melawan bakteri patogen, senyawa tersebut disebut antibiotik. Antibiotik
didefinisikan sebagai senyawa organik alami dengan berat moleku rendah
yang memiliki kemampuan untuk melawan atau membunuh
mikroorganisme patogen pada konsentrasi yang paling kecil.
Mikroorganisme dalam bidang
pengelolaan lingkungan.
Bioteknologi memiliki banyak manfaat bagi lingkungan, seperti
bioremediasi, bioleaching yaitu pelepasan logam dari mineral
atau sedimen, memproduksi pupuk hayati yang mudah
didegredasi oleh lingkungan serta mengurangi limbah plastik
dengan memproduksi bioplastik yang berasal dari gula, lemak,
protein dan serat tanaman.

Mikroorganisme digunakan sebagai pengurai (pendegradasi)


berbagai jenis limbah.
Misal: Limbah minyak (Pseudomonos sp.), limbah plastik
(Chadosporium resinae), limbah pabrik gula (Clostridium
butyrium).
 
Mikroorganisme dalam pemisahan
logam, dari bijinya.
Mikroorganisme paling sering
digunakan adalah mikroorganisme
Thiobacillus ferooxidan (tembaga dari
bijinya) dengan menggunakan energi
dari senyawa besi dan belerang.
Mikroorganisme dalam bidang
pertanian dan perkebunan.

Biomassa mikroba juga dimanfaatkan dalam


tahap sebelum panen, misalnya membuat
formulasi pupuk hayati atau pestisida hayati.
- Pupuk hayati = Rhizobium sp., Azobacter
sp., Azosporillum sp.
- Pestisida hayati = Bacillus thuringiensis.
Bioteknologi berbasis mikroba dikembangkan dengan memanfaatkan
peran-peran penting mikroba tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Teknologi kompos bioaktif


Limbah organik (sisa tanaman dan kotoran) dihancurkan/dikomposkan
terlebih dahulu oleh mikroba tanah menjadi unsur hara yang dapat diserap
tanaman. Proses cukup lama ±6 bulan – 1 tahun. Proses pengomposan dapat
dipercepat dengan bantuan mikroba penghancur (dekomposer), sehingga
hanya membutuhkan waktu beberapa minggu saja.
b. Agen biokontrol
mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antara lain: Bacillus
thurigiensis (BT), Banveria bassiana, Paecilomyces fumosoroseus, dan
Metharizium anisopliae. Mikroba ini mampu menyerang dan membunuh
berbagai serangga hama. Mikroba yang dapat mengendalikan penyakit
tanaman misalnya, Trichoderma sp. Yang mampu mengendalikan penyakit
tanaman yang disebabkan oleh Ganoderma sp. JAP (Jamur Akar Putih), dan
Phyoptora sp.
Mikroorganisme dalam bidang
peternakan.
-Untuk meningkatkan produksi dan kesehatan ternak.
- meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti
manipulasi mikroba rumen.

Melalui pembuatan vaksin dan hormon.


- Hormon untuk pertumbuhan (Bovine Growth
Hormone/BGH) yang dibantu oleh mikroorganisme E.
Coli
- Vaksin pencegah penyakit mulut dan kuku ternak oleh
E. Coli.
Mikroorganisme dalam bidang energi
Biogas Manfaat biogas:
- Adalah gas yang dihasilkan dari 1. Mengurangi penggunaan bahan
aktivitas anaerob bahan organik bakar.
2. Menghasilkan pupuk organik
(korotan manusia/hewan, limbah
berkualitas tinggi sebagai hasil
domestik, sampah biodegradable). sampingan.
- Kandungan utama biogas adalah 3. Menjadi metode pengolahan
metana dan karbondioksida. sampah yang baik dan mengurangi
- Disamping itu daerah yang banyak pembuangan sampak ke
industri pemrosesan makanan antar lingkungan.
alain tahu, tempe, ikan pindah, dll 4. Meningkatkan kualitas udara
bisa menyatukan saluran limbahnya karena mengurangi asap dan jumlah
ke dalam sistem biogas sehingga tidak karbondioksida akibat pembakaran
bahan bakar minyak/kayu bakar.
mencemari lingkungan. Hal ini
5. Murah dalam instalasi serta menjadi
memungkinkan karena limbah investasi yang menguntungkan
industri tersebut diatas berasal dari dalam jangka panjang.
bahan organik yang homogen.
3 kelompok bakteri yang berperan dalam proses
pembuatan biogas:
1. Kelompok bakteri fermentatif : Steptococci, Bacteriodes,
dan beberapa jenis Enterobactericeae.
2. Kelompok bakteri asetogenik : Desulfovibrio
3. Kelompok bakteri metana : Mathanobacterium,
Mathanobacillus, Methanosacaria, dan Methanococcus.
Bakteri methanogen secara alami dapat diperoleh dari
berbagai sumber seperti: air bersih, endapan air laut,
sapi, kambing, lumpur, kotoran anaerob ataupun TPA.
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai