Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BIOTEKNOLOGI FARMASI

MANFAAT, PROSPEK DAN PRODUK BIOTEKNOLOGI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 7

AGRIANTY RANTELINO (G 701 15 058)

SALSABILA (G 701 15 223)

ADE FAZLIANA MANTIKA (G 701 15 173)

ZIKRA (G 701 15 128)

VIVI PURNAMASARI ( G 701 14 119)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2017
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Biotekhnologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu


mikrobilogi, biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi
secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati
atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara modern,
bioteknolofi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang sudah
direkayasa secara in vitro untuk mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri.

Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah


dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya
misalnya bakteri dan kapang. Selain itu bioteknolog juga memanfaatkan sel
tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses
industri. Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau
biomassa dan perubahan atau ransformasi kimia yang diinginkan. Transformasi
kimia itu lebih lanjut dapat dibagi menjadi dua sub bagian, yakni: 1. Pembentukan
suatu produk akhir yang siinginkan, contohnya enzim anti biotik, asam orgainik
dan steroid. 2. Penguraian bahan sisa produksi, contohnya buangan air limbah,
destruksi buangan industri, atau tumpahan minyak. Dewasa ini, penerapan
bioteknologi sangat penting diberbagai bidang, misalnya di bidang pengolahan
bahan pangan, farmasi, kedokteran, pengolahan limbah dan pertambangan.
I.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja manfaat bioteknologi?


2. Apa saja prospek bioteknologi?
3. Apa saja produk-produk bioteknologi

I.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui manfaat bioteknologi


2. Untuk mengetahui prospek bioteknologi.
4. Untuk mengetahui produk-produk bioteknologi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Manfaat Bioteknologi

II.1.1. Manfaat dalam bidang pertanian

Manfaat bioteknologi untuk pertanian menawarkan berbagai manfaat.


Perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik
dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika. Aplikasi bioteknologi
dalam bidang pertanian melalui teknologi perbaikan sifat tanaman dengan
teknik rekayasa genetika.

Manfaat bioteknologi pertanian antara lain:


Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan kultivar
Unggul seperti tanaman padi tahan wereng, kapas tahan hama sehingga
dapat meningkatkan hasil panen.
Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu.
Pengolahan makanan; tempe, tape, oncom, kecap.
Pengolahan minuman; anggur, bir, yoghurt, tuak, brem, dsb.
Meningkatkan produksi peternakan
Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi mikroba
rumen
Menciptakan jenis ternak unggul
Menyediakan benih dan induk ikan berkualitas unggul.
Meningkatkan system kekebalan ikan dengan menggunakan vaksin,
imunostimulan, dan bioremediasi.
Aplikasi probiotik pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya
sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan
perairan.
Potensi hasil panen yang lebih tinggi,
Mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida,
Toleran terhadap cekaman lingkungan,
Pemanfaatan lahan marjinal,
Identifikasi dan eliminasi penyakit di dalam makanan ternak,
Kualitas makanan dan gizi yang lebih baik, dan perbaikan defisiensi
mikronutrien. Sehingga akan:
Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan kultivar
unggul seperti tanaman padi dan tanaman semusim sehingga dapat
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Meningkatkan produksi dan kualitas melalui transgenic antara lain
kapas, jagung, dll.
Mempercepat swasembada jagung dengan jagung yang dihasilkan
mempunyai kualitas yang lebih baik dan kebal terhadap hama

II.1.2 Manfaat dalam bidang peternakan

Manfaat bioteknologi dalam bidang peternakan menawarkan berbagai


manfaat antara lain:
Meningkatkan produksi peternakan
Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi mikroba
rumen
Menghasilkan embrio yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi
Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu
Menciptakan jenis ternak unggul

1. Aplikasi pada bidang perikanan


Aplikasi bioteknologi dalam bidang periakanan menawarkan berbagai
manfaat antara lain:
a. Menyediakan benih dan induk ikan
b. Meningkatkan system kekbalan ikan dengan menggunkana vaksin,
imunostimulan, probiotik dan bioremediasi.
Aplikasi probiotik pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya
sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan.

II.1.3 Manfaat pada bidang kesehatan dan pengobatan

Manfaat bioteknologi dalam bidang kesehatan dan pengobatan telah


mandatangkan manfaat antara lain:
1) Memproduksi obat-obatan terhadap penyakit infeksi (antibiotik) seperti;
penisilin, streptomysin.
2) Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis penyakit tertentu sesuai dengan
jenis vaksinnya seperti; polio, cacar, hepatitis-B, TBC dsb. Selain pada
manusia, vaksin juga digunakan untuk melindungi ternak (ayam, sapi dsb)
dari serangan berbagai penyakit menular.
3) Memproduksi zat kebal antibody untuk diagnosis penyakit, penelitian dan
terapi. Antibodi monoclonal.
4) Untuk terapi gen misalnya untuk terapi penyakit genetis (bawaan).
5) Untuk memproduksi hormon; Insulin untuk terapi penderita kencing manis.
6) Untuk terapi gen; Sel somatis (somatic gene therapy); sel darah atau otot,
terapi penyakit genetis (bawaan). Sel embrional (Germ line gene therapy);
II.1.4 Manfaat pada bidang lingkungan

Manfaat bioteknologi dalam bidang lingkungan adalah untuk


penanganan dan pemanfaatan material sampah organik yang volumenya
cenderung bertambah dengan pesat. Pemanfaatan sampah berdampak dapat
mengeliminasi sumber polusi terutama pencemaran air, dan dengan penerapan
proses biotek dapat mengubah limbah menjadi produk-produk yang
bermanfaat. Beberapa limbah yang dapat digunakan untuk substrat fermentasi:
Molase, sebagai produk sampingan (limbah) industri gula masih
mengandung kadar gula 50 %. Molase digunakan secara luas sebagai bahan
baku fermentasi dan untuk produksi antibiotik, asam organic, dan khamir
untuk pembuatan roti, bumbu masak (MSG) atau diberikan langsung untuk
makanan ternak.
Whey sebagai produk sampingan (limbah) industri keju digunakan sebagai
substrat fermentasi.
Batang padi (damen) untuk produksi jamur merang.
Bagase (ampas tebu) banyak mengandung ligno selulose.

Peran biotek dalam pemanfaatan bahan sampah organik:


Mengubah kualitas makanan limbah agar sesuai untuk konsumsi manusia.
Memberi makan bahan sampah secara langsung atau setelah pemrosesan
ke unggas, babi, ikan, atau ternak lainnya yang dapat mencerna secara
langsung.
Limbah yang banyak mengandung selulose diberikan pada sapi atau
ruminansia.
Produksi biogas methane dan poduk fermentasi lain jika tidak dapat
diberikan ternak.
II.2 Prospek Bioteknologi
Dimasa depan, Bioteknologi memiliki berbagai peranan yang sangat
penting dalam memenuhi kebutuhan umat manusia. Peranan tersebut antara lain
diberbagai bidang sebagai berikut:

II.2.1 Bidang Pangan

Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk


hidup(tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme) sehingga dapat
menghasilkan produk dan jasa bagi kemaslahatan manusia. Secara umum,
produk-produk Bioteknologi yang biasa kita gunakaberasal dari produk
pangan seperti makanan atau minuman terfermentasi, roti, kecap, oncom,
tempe, tahu, yoghurt, nata de coco. Tidak hanya produk pangan saja, saat
ini penerapan Bioteknologi sudah sangat luas meliputi bidang
kedokteran(medis), pertanian, energi, farmasi, dan lingkungan.
Bioteknologi merupakan ilmu yang diprediksi sangat dibutuhkan dan
berperan dimasa depan. Seperti halnya dalam memenuhi kebutuhan
pangan yang tidak pernah habisnya, Bioteknologi berperan untuk
menghasilkan produk-produk bernilai gizi tinggi yang berasal dari
pengolahan tumbuhan, hewan dan mikroorganisme.

II.2.2 Bidang Kesehatan

Bioteknologi juga sangat berkontribusi dalam dunia


kedokteran(medis) seperti untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan
herbal, maupun perannya dalam meproduksi vaksin, antibiotik, hormon,
dan kebutuhan lainnya yang dapat membantu menangani masalah
kesehatan. Ini merupakan peranan yang cukup besar antara Bioteknologi
dan dunia kesehatan yang tidak dapat dipisahkan mengingat pentingnya
penanganan kesehatan bagi kehidupan saat ini manusia.

II.2.3 Bidang Energi

Pemanfaatan Bioteknologi tidak hanya terbatas pada bidang


pangan dan kesehatan, ia juga berperan dalam bidang energi dan penangan
lingkungan masa depan. Dalam bidang energi, mengingat kekhawatiran
terbatasnya jumlah fossilfuel(minyak bumi), Bioteknologi berpeluang
untuk menghasilkan suatu energi yang terbuat dari bahan-bahan
organik(biomassa) yang jumlahnya bisa dikendalikan, bahan bakar
tersebut lebih ramah lingkungan sehingga diharapkan dapat mengurangi
pencemaran pada udara. Bahan bakar tersebut antara lain adalah
Bioethanol, Biogas, Biodiesel, dan Biohidrogen. Semua bahan bakar yang
terbuat dari bahan yang ramah lingkungan tersebut dinamakan Biofuel.
Saat ini Biofuel sedang dalam tahap pengembangannya sehingga
diharapkan dimasa depan bahan bakar ini dapat menggantikan
ketergantungan terhadap penggunaan minyak bumi yang kurang ramah
lingkungan akibat gas emisi yang dihasilkan.

II.2.4 Bidang Farmasi

Selain itu, dalam bidang farmasi(obat-obatan), Bioteknologi memiliki


peran yang cukup potensial untuk meracik suatu obat yang aman dan
berkhasiat untuk dikonsumsi bagi manusia. Obat-obatan tersebut adalah
obat-obatan herbal yang diracik dari bahan-bahan alami sehingga
diharapkan dapat mengurangi efek-efek yang ditimbulkan dari bahan-bahan
kimia pada umumnya.

II.2.5 Bidang Material(Bahan Organik)

Bioteknologi semakin lama semakin mengalami peningkatan dalam


hal aplikasinya, salah satu contohnya dalam penerapannya di bidang
pembuatan bahan material, tentu saja bahan material yang berasal dari zat-
zat organik(tumbu-tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme). Bahan
material tersebut bernama Biomaterial. Contoh dari Biomaterial tersebut
antara lain Biopolimer. Biopolimer memiliki keunggulan dari polimer biasa
dalm hal ramah lingkungannya. Kita tahu bahwa polimer seperti plastik
yang notabene menjadi bahan yang sering digunakan, ternyata memiliki
dampak buruk yakni sampahnya tidak dapat diuraikan, sehingga
menumpuk dan mencemari lingkungan.Namun, dengan Biopolimer seperti
Bioplastik, pencemaran sampah tersebut dapat dikurangi karena Biopolimer
dapat diuraikan dalam jangka waktu yang cukup singkat.

II.3 Produk Bioteknologi


Banyak sekali produk-produk bioteknologi yang ada disekitar kita baik
yang konvensional maupun modern. Berikut adalah produk-produk bioteknologi
yang ada.
1. Nama Produk : Yogurt
Bahan : Susu
Bakteri : Streptococcus thermophillus dan Lactobasilus bulgaricus
Hasil : Yogurt
Keterangan : Susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian
besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan
yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus.
Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang,
selanjutnya disimpan selama 5 jam pada temperatur 45oC. Selama
penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan
bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.

2. Nama Produk : Keju


Bahan : Susu
Bakteri : Asam Laktat
Hasil : Keju``
Keterangan : Keju merupakan contoh penerapan bioteknologi konvensional
yang dilakukan melalui metode pengawetan susu. Metode ini sudah dilakukan
semenjak zaman Romai dan Yunani kuno. Keju dibuat dengan menambahkan
bakteri asam laktat pada susu. Bakteri asam laktat tersebut misalnya Pripioni
bacterium (untuk keju keras), Penicilium roqueforti (untuk keju setengah
lunak), dan Penicilium camemberti (untuk keju keras). Adapun bakteri-bakteri
tersebut berfungsi sebagai mikrobia yang dapat mengubah laktosa (gula susu)
menjadi asam laktat yang padat dan menggumpal.
3. Nama Produk : Mentega
Bahan : Susu
Bakteri : Streptococcus lactis
Hasil : Mentega
Keterangan : Menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis bakteri-
bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita
rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk
untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan

4. Nama Produk : Kecap


Bahan : Kedelai
Jamur : Aspergilus soyaedan Aspergilus wentii
Hasil : Kecap
Keterangan : Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus wentii dibiakkan
pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus wentiibersama-sama
dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak
menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat
berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.

5. Nama Produk : Tauco


Bahan : Kedelai
Bakteri : Aspergilus oryzae
Hasil : Tauco
Keterangan : Bakteri ini merubah protein kompleks kedelai menjadi asam
amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia.

6. Nama Produk : Nata de coco


Bahan : Air kelapa
Bakteri : Acetobacter xylinum
Hasil : Nata de coco
Keterangan : Nata de coco adalah contoh bioteknologi konvensional berupa
camilan sehat dengan tekstur kenyal. Makanan ini terbuat dari ari kelapa yang
ditambahi dengan bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini menrubah gula
dalam air kelapa menjadi selulosa yang lebih kenyal dan padat. Selain dibuat
dari air kelapa, nata juga dapat diproduksi dari sari nanas (nata de pineaplee),
sari kedelai (nata de soya), sari biji kakao (nata de cacao), dan lain sebagainya.

7. Nama Produk : Acar dan Asinan


Bahan : Sayur - sayuran
Bakteri : Lactobacillus sp.,Streptococcus sp., dan Pediococcus sp
Hasil : Acar dan Asinan
Keterangan : Sayuran yang difermentasi menjadi asinan atau acar juga
merupakan contoh bioteknologi konvensional. Bakteri-bakteri
seperti Lactobacillus sp.,Streptococcus sp., dan Pediococcus sp., merupakan
mikroba penting dalam pembuatan bahan panganan tersebut. Bakteri-bakteri
ini mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat yang menghasilkan rasa
masam.

8. Nama Produk : Tempe


Bahan : Kedelai
Bakteri : Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus
arrhizus, dan Rhyzopus oryzae
Hasil : Tempe
Keterangan : Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai
juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme,
berupa kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan
empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus,
Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari
kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan
memfermentasikannya menjadi produk tempe.

9. Nama Produk : Tape


Bahan : Ketela pohon
Jamur : Saccharomyces cereviceae.
Hasil : Tape
Keterangan : Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan
menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat
tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Jamur yang digunakan
adalahSaccharomyces cereviceae.

10. Nama Produk : Sufu atau Keju Kedelai


Bahan : Kedelai
Jamur : Actinomucor elegans
Hasil : Sufu atau Keju Kedelai
Keterangan : Sufu terbuat dari gumpalan protein kedelai yang dihasilkan
dari proses fermentasi jamur Actinomucor elegans. Meski jamur-jamur
lainnya seperti Mucor hiemalis, Mucor salvaticus, Mucor sufu, dan Mucor
substilissimus dapat digunakan dalam pembuatan bahan pangan satu ini, jamur
Actinomucor elegans lebih banyak dipilih karena lebih ekonomis.

11. Nama Produk : Tempe bongkrek


Bahan : Kedelai dan minyak kelapa
Bakteri : Pseudomonas cocovenenans
Hasil : Tempe bongkrek
Keterangan : Tempe bongkrek adalah hasil sampingan dari produksi
minyak kelapa yang difermentasi menggunakan bakteri Pseudomonas
cocovenenans. Tempe bongkrek bisa bersifat racun jika dalam proses
pembuatannya terjadi kontaminasi bakteri Burkholderia cocovenenans. Efek
dari racun ini bahkan bisa membuat terganggunya sistem pernafasan dan
menyebabkan kematian.

12. Nama Produk : Roti


Bahan : Tepung Terigu
Bakteri : Saccharomyces cerevisiae dan ragi.
Hasil : Roti
Keterangan : Roti terbuat dari bahan utama berupa tepung terigu. Agar
adonan roti dapat mengembang, para pembuatnya biasanya akan
menambahkan ragi roti atau Saccharomyces cerevisiae. Selain membuat
adonan roti lebih mengembang, penambahan mikroorganisme ini juga
membuat tekstur roti menjadi lebih lembut dan tidak bantat.

13. Nama Produk : Minuman beralkohol


Bahan : Pati atau bahan berkarbohidrat lainnya
Jamur : Aspergilus dan Saccharomyces
Hasil : Minuman bealkohol
Keterangan : Anggur, wine, rum, sake adalah beberapa contoh produk
bioteknologi konvensional yang menggunakan lebih dari satu mikroorganisme
dalam proses pembuatannya. Misalnya dalam produksi alkohol, pati dari ketan
atau bahan berkarbohidrat lainnya diubah menjadi glukosa menggunakan
bantuan jamur Aspergilus. Glukosa tersebut kemudian diubah menjadi etanol
mengunakan bantuan jamur Saccharomyces.

14. Nama Produk : Pengelolahan limbah


Bahan : Limbah
Bakteri : Methanobacterium
Hasil : Limbah yang tingkat pencemarannya rendah
Keterangan : Sebelum dibuang ke perairan, limbah industri mengalami
serangkaian proses pengolahan untuk menurunkan tingkat pencemarannya.
Pengolahan limbah dewasa ini dilakukan menggunakan bantuan mikroba
pengolah limbah, misalnya Methanobacterium. Bakteri tersebut menguraikan
limbah organik menjadi karbondioksida, metana, dan hidrogen.

15. Nama Produk : Tanaman hidroponik


Keterangan : Metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain metode
kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan media
pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan
lain-lain). Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah
metode pasir.

16. Nama Produk : Tanaman aeroponik


Keterangan : Aeroponik merupakan tipe hidroponik (memberdayakan air),
karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk kabut
hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung
akan menyerap larutan hara tersebut.

17. Nama Produk : Vaksin


Bahan : Virus dan bakteri yang telah dilemahkan
Hasil : Vaksin untuk mencegah serangan tubuh
Keterangan : Vaksin digunakan untuk mencegah serangan tubuh yang
berasal dari mikro organisme. Vaksin di dapat dari virus dan bakteri yang telah
di lemahkan atau racun yang di ambil dari mikroorganisme tesebut.

18. Nama Produk : Antibiotik pinisilin


Bahan : Antibiotik
Jamur : Penicillium notatum dan Penicillium crysogenum
Hasil : Antibiotik pinisilin
Keterangan : Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur
Penicillium notatum dan Penicillium crysogenum untuk mensintesis antibiotik
( ditemukan Alexander Fleming, 1926 ).

19. Nama Produk : Sauerkraut


Bahan : Sayuran
Bakteri : Asam laktat
Hasil : Sauerkraut
Keterangan : Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan agen
hayati bacteri asam laktat dalam proses pembuatannya.

20. Nama Produk : Antibodi monoclonal


Keterangan : Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang
diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi ) dua jenis sel yang sama atau
berbeda . Dikenal dengan sebutan teknologi hibridoma / DNA rekombinan.

21. Nama Produk : Bayi tabung


Keterangan : Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan
sperma dipertemukan dalam sebuah wadah sehingga terjadi pembuahan.

22. Nama Produk : Hormon insulin


Keterangan : Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid
dalam rekayasa genetik.

23. Nama Produk : Domba dolly


Hasil : Domba dolly
Keterangan : Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom (
diploid ) ke dalam ovum ( haploid ) yang telah diambil inti telurnya.

24. Nama Produk : Tanaman tahan hama


Bahan : Berbagai jenis tanaman.
DNA : Senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis
Hasil : Tanaman yang tahan hama.
Keterangan : Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil
senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis

25. Nama Produk : Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen


Hasil : Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen
Keterangan : Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui
penyisipan gen pengontrol fiksasi nitrogen ( gen nif ) dari bacteri Rhizobium
sp dengan perantara plasmid dari Agrobacterium tumefaciens

26. Nama Produk : Hewan transgenik


Hasil : Hewan transgenik
Keterangan : Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki
sifat / kemampuan berbeda dengan hewan biasa. Misalnya menghasilkan air
susu yang mengandung faktor anti hemofili

27. Nama Produk : Hormon BST


Hasil : Hormon BST
Keterangan : Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon
pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa genetic

28. Nama Produk : Vaksin malaria


Hasil : Vaksin malaria
Keterangan : Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan
DNA virus cacar air yang kurang aktif

29. Nama Produk : Interferon


Hasil : Interferon
Keterangan : Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan
untuk menghambat replikasi virus

30. Nama Produk : Terapi genetik


Hasil : Perbaikan kelainan genetik
Keterangan : Terapi genetik, jasa layanan perbaikan kelainan genetik
dengan rekayasa genetic.

31. Nama Produk : Yakult


Bahan : Susu bubuk skim
Bakteri : Lactobacillus casei Shirota strain
Hasil : Minuman susu fermentasi yang sehat dan segar
Keterangan : Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan
cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat
hidup Lactobacillus casei Shirota strain. Di dalam setiap botol Yakult terdapat
lebih dari 6,5 milyar bakteri L. Casei Shirota Strein yang mampu melewati
asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat berperan secara maksimal
di dalam usus. Pada tahun 1930, almarhum Dr. Minoru Shirota, pendiri
perusahaan Yakult, telah berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakteri asam
laktat dan memilih satu jenis bakteri yang bersifat paling tahan terhadap cairan
pencernaan.
32. Nama Produk : Gasohol
Keterangan : Teknologi gasohol telah dikembangkan oleh negara Brazil
sejak harga minyak meningkat sekitar tahun 1970. Gasohol dihasilkan dari
fermentasi kapang terhadap gula tebu yang melimpah. Gasohol bersifat murah,
dapat diperbarui dan tidak menimbulkan polusi.

33. Nama Produk : Vaksin Pencegah Penyakit Ternak


Keterangan : Virus yang menyerang ternak dan paling merugikan adalah
virus penyebab penyakit mulut, kuku, dan lidah menjadi berwarna biru. Pada
unggas, virus yang menyerang dan merugikan adalah virus penyebab penyakit
tetelo (New Castle Disease NCD), sedangkan pada anjing, kucing serta
karnivora lainnya adalah virus rabies.
Vaksin untuk penyakit mulut dan kuku dibuat dengan cara mengisolasi dan
memperbanyak gen yang mengode pembentukan kulit protein virus (VPI).
Kemudian, gen ini disisipkan pada plasmid E.coli.

34. Nama Produk : Pelestarian spesies langka


Keterangan : Pelestarian spesies langka biasanya pelestarian makhluk
hidup yang sudah langka ini di lakukan dengan menggunakan teknik rekayasa
genetik.

35. Nama Produk : Antibiotik jenis baru


Keterangan : antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari
mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari rekayasa genetic
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

1. Manfaat bioteknologi mencakup berbagai ruang lingkup mulai dari bidang


pertanian, peternakan, kesehatan dan pengobatan, lingkupan dan berbagai
bidang lainnya.
2. Prospek bioteknologi dimasa depan juga sangat dibutuhkan dalam berbagai
bidang yaitu bidang pangan, kesehatan, farmasi, energid an bahan organic.
3. Produk-produk bioteknologi antara lain yaitu yogurt, mentega, kecap, vaksin,
antibiotic, roti, minuman beralkohol, interferon dan masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai