Biotekhnologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu
mikrobilogi, biokimia, genetika, dan biologi monokuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian-bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknolofi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk mrenghasilkan barang dan jasa pada skala industri.
Bioteknologi dikembangkan untuk meningkatkan nilai bahan mentah
dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme atau bagian-bagiannya misalnya bakteri dan kapang. Selain itu bioteknolog juga memanfaatkan sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai bahan dasar sebagai proses industri. Penerapan bioteknologi pada umumnya mencakup produksi sel atau biomassa dan perubahan atau ransformasi kimia yang diinginkan. Transformasi kimia itu lebih lanjut dapat dibagi menjadi dua sub bagian, yakni: 1. Pembentukan suatu produk akhir yang siinginkan, contohnya enzim anti biotik, asam orgainik dan steroid. 2. Penguraian bahan sisa produksi, contohnya buangan air limbah, destruksi buangan industri, atau tumpahan minyak. Dewasa ini, penerapan bioteknologi sangat penting diberbagai bidang, misalnya di bidang pengolahan bahan pangan, farmasi, kedokteran, pengolahan limbah dan pertambangan. I.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja manfaat bioteknologi?
2. Apa saja prospek bioteknologi? 3. Apa saja produk-produk bioteknologi
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui manfaat bioteknologi
2. Untuk mengetahui prospek bioteknologi. 4. Untuk mengetahui produk-produk bioteknologi BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Manfaat Bioteknologi
II.1.1. Manfaat dalam bidang pertanian
Manfaat bioteknologi untuk pertanian menawarkan berbagai manfaat.
Perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika. Aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian melalui teknologi perbaikan sifat tanaman dengan teknik rekayasa genetika.
Manfaat bioteknologi pertanian antara lain:
Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan kultivar Unggul seperti tanaman padi tahan wereng, kapas tahan hama sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu. Pengolahan makanan; tempe, tape, oncom, kecap. Pengolahan minuman; anggur, bir, yoghurt, tuak, brem, dsb. Meningkatkan produksi peternakan Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi mikroba rumen Menciptakan jenis ternak unggul Menyediakan benih dan induk ikan berkualitas unggul. Meningkatkan system kekebalan ikan dengan menggunakan vaksin, imunostimulan, dan bioremediasi. Aplikasi probiotik pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan. Potensi hasil panen yang lebih tinggi, Mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida, Toleran terhadap cekaman lingkungan, Pemanfaatan lahan marjinal, Identifikasi dan eliminasi penyakit di dalam makanan ternak, Kualitas makanan dan gizi yang lebih baik, dan perbaikan defisiensi mikronutrien. Sehingga akan: Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan menciptakan kultivar unggul seperti tanaman padi dan tanaman semusim sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Meningkatkan produksi dan kualitas melalui transgenic antara lain kapas, jagung, dll. Mempercepat swasembada jagung dengan jagung yang dihasilkan mempunyai kualitas yang lebih baik dan kebal terhadap hama
II.1.2 Manfaat dalam bidang peternakan
Manfaat bioteknologi dalam bidang peternakan menawarkan berbagai
manfaat antara lain: Meningkatkan produksi peternakan Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi mikroba rumen Menghasilkan embrio yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu Menciptakan jenis ternak unggul
1. Aplikasi pada bidang perikanan
Aplikasi bioteknologi dalam bidang periakanan menawarkan berbagai manfaat antara lain: a. Menyediakan benih dan induk ikan b. Meningkatkan system kekbalan ikan dengan menggunkana vaksin, imunostimulan, probiotik dan bioremediasi. Aplikasi probiotik pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan.
II.1.3 Manfaat pada bidang kesehatan dan pengobatan
Manfaat bioteknologi dalam bidang kesehatan dan pengobatan telah
mandatangkan manfaat antara lain: 1) Memproduksi obat-obatan terhadap penyakit infeksi (antibiotik) seperti; penisilin, streptomysin. 2) Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksinnya seperti; polio, cacar, hepatitis-B, TBC dsb. Selain pada manusia, vaksin juga digunakan untuk melindungi ternak (ayam, sapi dsb) dari serangan berbagai penyakit menular. 3) Memproduksi zat kebal antibody untuk diagnosis penyakit, penelitian dan terapi. Antibodi monoclonal. 4) Untuk terapi gen misalnya untuk terapi penyakit genetis (bawaan). 5) Untuk memproduksi hormon; Insulin untuk terapi penderita kencing manis. 6) Untuk terapi gen; Sel somatis (somatic gene therapy); sel darah atau otot, terapi penyakit genetis (bawaan). Sel embrional (Germ line gene therapy); II.1.4 Manfaat pada bidang lingkungan
Manfaat bioteknologi dalam bidang lingkungan adalah untuk
penanganan dan pemanfaatan material sampah organik yang volumenya cenderung bertambah dengan pesat. Pemanfaatan sampah berdampak dapat mengeliminasi sumber polusi terutama pencemaran air, dan dengan penerapan proses biotek dapat mengubah limbah menjadi produk-produk yang bermanfaat. Beberapa limbah yang dapat digunakan untuk substrat fermentasi: Molase, sebagai produk sampingan (limbah) industri gula masih mengandung kadar gula 50 %. Molase digunakan secara luas sebagai bahan baku fermentasi dan untuk produksi antibiotik, asam organic, dan khamir untuk pembuatan roti, bumbu masak (MSG) atau diberikan langsung untuk makanan ternak. Whey sebagai produk sampingan (limbah) industri keju digunakan sebagai substrat fermentasi. Batang padi (damen) untuk produksi jamur merang. Bagase (ampas tebu) banyak mengandung ligno selulose.
Peran biotek dalam pemanfaatan bahan sampah organik:
Mengubah kualitas makanan limbah agar sesuai untuk konsumsi manusia. Memberi makan bahan sampah secara langsung atau setelah pemrosesan ke unggas, babi, ikan, atau ternak lainnya yang dapat mencerna secara langsung. Limbah yang banyak mengandung selulose diberikan pada sapi atau ruminansia. Produksi biogas methane dan poduk fermentasi lain jika tidak dapat diberikan ternak. II.2 Prospek Bioteknologi Dimasa depan, Bioteknologi memiliki berbagai peranan yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan umat manusia. Peranan tersebut antara lain diberbagai bidang sebagai berikut:
II.2.1 Bidang Pangan
Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup(tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme) sehingga dapat menghasilkan produk dan jasa bagi kemaslahatan manusia. Secara umum, produk-produk Bioteknologi yang biasa kita gunakaberasal dari produk pangan seperti makanan atau minuman terfermentasi, roti, kecap, oncom, tempe, tahu, yoghurt, nata de coco. Tidak hanya produk pangan saja, saat ini penerapan Bioteknologi sudah sangat luas meliputi bidang kedokteran(medis), pertanian, energi, farmasi, dan lingkungan. Bioteknologi merupakan ilmu yang diprediksi sangat dibutuhkan dan berperan dimasa depan. Seperti halnya dalam memenuhi kebutuhan pangan yang tidak pernah habisnya, Bioteknologi berperan untuk menghasilkan produk-produk bernilai gizi tinggi yang berasal dari pengolahan tumbuhan, hewan dan mikroorganisme.
II.2.2 Bidang Kesehatan
Bioteknologi juga sangat berkontribusi dalam dunia
kedokteran(medis) seperti untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan herbal, maupun perannya dalam meproduksi vaksin, antibiotik, hormon, dan kebutuhan lainnya yang dapat membantu menangani masalah kesehatan. Ini merupakan peranan yang cukup besar antara Bioteknologi dan dunia kesehatan yang tidak dapat dipisahkan mengingat pentingnya penanganan kesehatan bagi kehidupan saat ini manusia.
II.2.3 Bidang Energi
Pemanfaatan Bioteknologi tidak hanya terbatas pada bidang
pangan dan kesehatan, ia juga berperan dalam bidang energi dan penangan lingkungan masa depan. Dalam bidang energi, mengingat kekhawatiran terbatasnya jumlah fossilfuel(minyak bumi), Bioteknologi berpeluang untuk menghasilkan suatu energi yang terbuat dari bahan-bahan organik(biomassa) yang jumlahnya bisa dikendalikan, bahan bakar tersebut lebih ramah lingkungan sehingga diharapkan dapat mengurangi pencemaran pada udara. Bahan bakar tersebut antara lain adalah Bioethanol, Biogas, Biodiesel, dan Biohidrogen. Semua bahan bakar yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan tersebut dinamakan Biofuel. Saat ini Biofuel sedang dalam tahap pengembangannya sehingga diharapkan dimasa depan bahan bakar ini dapat menggantikan ketergantungan terhadap penggunaan minyak bumi yang kurang ramah lingkungan akibat gas emisi yang dihasilkan.
II.2.4 Bidang Farmasi
Selain itu, dalam bidang farmasi(obat-obatan), Bioteknologi memiliki
peran yang cukup potensial untuk meracik suatu obat yang aman dan berkhasiat untuk dikonsumsi bagi manusia. Obat-obatan tersebut adalah obat-obatan herbal yang diracik dari bahan-bahan alami sehingga diharapkan dapat mengurangi efek-efek yang ditimbulkan dari bahan-bahan kimia pada umumnya.
II.2.5 Bidang Material(Bahan Organik)
Bioteknologi semakin lama semakin mengalami peningkatan dalam
hal aplikasinya, salah satu contohnya dalam penerapannya di bidang pembuatan bahan material, tentu saja bahan material yang berasal dari zat- zat organik(tumbu-tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme). Bahan material tersebut bernama Biomaterial. Contoh dari Biomaterial tersebut antara lain Biopolimer. Biopolimer memiliki keunggulan dari polimer biasa dalm hal ramah lingkungannya. Kita tahu bahwa polimer seperti plastik yang notabene menjadi bahan yang sering digunakan, ternyata memiliki dampak buruk yakni sampahnya tidak dapat diuraikan, sehingga menumpuk dan mencemari lingkungan.Namun, dengan Biopolimer seperti Bioplastik, pencemaran sampah tersebut dapat dikurangi karena Biopolimer dapat diuraikan dalam jangka waktu yang cukup singkat.
II.3 Produk Bioteknologi
Banyak sekali produk-produk bioteknologi yang ada disekitar kita baik yang konvensional maupun modern. Berikut adalah produk-produk bioteknologi yang ada. 1. Nama Produk : Yogurt Bahan : Susu Bakteri : Streptococcus thermophillus dan Lactobasilus bulgaricus Hasil : Yogurt Keterangan : Susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
2. Nama Produk : Keju
Bahan : Susu Bakteri : Asam Laktat Hasil : Keju`` Keterangan : Keju merupakan contoh penerapan bioteknologi konvensional yang dilakukan melalui metode pengawetan susu. Metode ini sudah dilakukan semenjak zaman Romai dan Yunani kuno. Keju dibuat dengan menambahkan bakteri asam laktat pada susu. Bakteri asam laktat tersebut misalnya Pripioni bacterium (untuk keju keras), Penicilium roqueforti (untuk keju setengah lunak), dan Penicilium camemberti (untuk keju keras). Adapun bakteri-bakteri tersebut berfungsi sebagai mikrobia yang dapat mengubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat yang padat dan menggumpal. 3. Nama Produk : Mentega Bahan : Susu Bakteri : Streptococcus lactis Hasil : Mentega Keterangan : Menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis bakteri- bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan
4. Nama Produk : Kecap
Bahan : Kedelai Jamur : Aspergilus soyaedan Aspergilus wentii Hasil : Kecap Keterangan : Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus wentii dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus wentiibersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
5. Nama Produk : Tauco
Bahan : Kedelai Bakteri : Aspergilus oryzae Hasil : Tauco Keterangan : Bakteri ini merubah protein kompleks kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia.
6. Nama Produk : Nata de coco
Bahan : Air kelapa Bakteri : Acetobacter xylinum Hasil : Nata de coco Keterangan : Nata de coco adalah contoh bioteknologi konvensional berupa camilan sehat dengan tekstur kenyal. Makanan ini terbuat dari ari kelapa yang ditambahi dengan bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri ini menrubah gula dalam air kelapa menjadi selulosa yang lebih kenyal dan padat. Selain dibuat dari air kelapa, nata juga dapat diproduksi dari sari nanas (nata de pineaplee), sari kedelai (nata de soya), sari biji kakao (nata de cacao), dan lain sebagainya.
7. Nama Produk : Acar dan Asinan
Bahan : Sayur - sayuran Bakteri : Lactobacillus sp.,Streptococcus sp., dan Pediococcus sp Hasil : Acar dan Asinan Keterangan : Sayuran yang difermentasi menjadi asinan atau acar juga merupakan contoh bioteknologi konvensional. Bakteri-bakteri seperti Lactobacillus sp.,Streptococcus sp., dan Pediococcus sp., merupakan mikroba penting dalam pembuatan bahan panganan tersebut. Bakteri-bakteri ini mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat yang menghasilkan rasa masam.
8. Nama Produk : Tempe
Bahan : Kedelai Bakteri : Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae Hasil : Tempe Keterangan : Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, berupa kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe.
9. Nama Produk : Tape
Bahan : Ketela pohon Jamur : Saccharomyces cereviceae. Hasil : Tape Keterangan : Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Jamur yang digunakan adalahSaccharomyces cereviceae.
10. Nama Produk : Sufu atau Keju Kedelai
Bahan : Kedelai Jamur : Actinomucor elegans Hasil : Sufu atau Keju Kedelai Keterangan : Sufu terbuat dari gumpalan protein kedelai yang dihasilkan dari proses fermentasi jamur Actinomucor elegans. Meski jamur-jamur lainnya seperti Mucor hiemalis, Mucor salvaticus, Mucor sufu, dan Mucor substilissimus dapat digunakan dalam pembuatan bahan pangan satu ini, jamur Actinomucor elegans lebih banyak dipilih karena lebih ekonomis.
11. Nama Produk : Tempe bongkrek
Bahan : Kedelai dan minyak kelapa Bakteri : Pseudomonas cocovenenans Hasil : Tempe bongkrek Keterangan : Tempe bongkrek adalah hasil sampingan dari produksi minyak kelapa yang difermentasi menggunakan bakteri Pseudomonas cocovenenans. Tempe bongkrek bisa bersifat racun jika dalam proses pembuatannya terjadi kontaminasi bakteri Burkholderia cocovenenans. Efek dari racun ini bahkan bisa membuat terganggunya sistem pernafasan dan menyebabkan kematian.
12. Nama Produk : Roti
Bahan : Tepung Terigu Bakteri : Saccharomyces cerevisiae dan ragi. Hasil : Roti Keterangan : Roti terbuat dari bahan utama berupa tepung terigu. Agar adonan roti dapat mengembang, para pembuatnya biasanya akan menambahkan ragi roti atau Saccharomyces cerevisiae. Selain membuat adonan roti lebih mengembang, penambahan mikroorganisme ini juga membuat tekstur roti menjadi lebih lembut dan tidak bantat.
13. Nama Produk : Minuman beralkohol
Bahan : Pati atau bahan berkarbohidrat lainnya Jamur : Aspergilus dan Saccharomyces Hasil : Minuman bealkohol Keterangan : Anggur, wine, rum, sake adalah beberapa contoh produk bioteknologi konvensional yang menggunakan lebih dari satu mikroorganisme dalam proses pembuatannya. Misalnya dalam produksi alkohol, pati dari ketan atau bahan berkarbohidrat lainnya diubah menjadi glukosa menggunakan bantuan jamur Aspergilus. Glukosa tersebut kemudian diubah menjadi etanol mengunakan bantuan jamur Saccharomyces.
14. Nama Produk : Pengelolahan limbah
Bahan : Limbah Bakteri : Methanobacterium Hasil : Limbah yang tingkat pencemarannya rendah Keterangan : Sebelum dibuang ke perairan, limbah industri mengalami serangkaian proses pengolahan untuk menurunkan tingkat pencemarannya. Pengolahan limbah dewasa ini dilakukan menggunakan bantuan mikroba pengolah limbah, misalnya Methanobacterium. Bakteri tersebut menguraikan limbah organik menjadi karbondioksida, metana, dan hidrogen.
15. Nama Produk : Tanaman hidroponik
Keterangan : Metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir.
16. Nama Produk : Tanaman aeroponik
Keterangan : Aeroponik merupakan tipe hidroponik (memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut.
17. Nama Produk : Vaksin
Bahan : Virus dan bakteri yang telah dilemahkan Hasil : Vaksin untuk mencegah serangan tubuh Keterangan : Vaksin digunakan untuk mencegah serangan tubuh yang berasal dari mikro organisme. Vaksin di dapat dari virus dan bakteri yang telah di lemahkan atau racun yang di ambil dari mikroorganisme tesebut.
18. Nama Produk : Antibiotik pinisilin
Bahan : Antibiotik Jamur : Penicillium notatum dan Penicillium crysogenum Hasil : Antibiotik pinisilin Keterangan : Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium notatum dan Penicillium crysogenum untuk mensintesis antibiotik ( ditemukan Alexander Fleming, 1926 ).
19. Nama Produk : Sauerkraut
Bahan : Sayuran Bakteri : Asam laktat Hasil : Sauerkraut Keterangan : Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan agen hayati bacteri asam laktat dalam proses pembuatannya.
20. Nama Produk : Antibodi monoclonal
Keterangan : Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi ) dua jenis sel yang sama atau berbeda . Dikenal dengan sebutan teknologi hibridoma / DNA rekombinan.
21. Nama Produk : Bayi tabung
Keterangan : Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan sperma dipertemukan dalam sebuah wadah sehingga terjadi pembuahan.
22. Nama Produk : Hormon insulin
Keterangan : Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa genetik.
23. Nama Produk : Domba dolly
Hasil : Domba dolly Keterangan : Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke dalam ovum ( haploid ) yang telah diambil inti telurnya.
24. Nama Produk : Tanaman tahan hama
Bahan : Berbagai jenis tanaman. DNA : Senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis Hasil : Tanaman yang tahan hama. Keterangan : Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis
25. Nama Produk : Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen
Hasil : Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen Keterangan : Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan gen pengontrol fiksasi nitrogen ( gen nif ) dari bacteri Rhizobium sp dengan perantara plasmid dari Agrobacterium tumefaciens
26. Nama Produk : Hewan transgenik
Hasil : Hewan transgenik Keterangan : Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat / kemampuan berbeda dengan hewan biasa. Misalnya menghasilkan air susu yang mengandung faktor anti hemofili
27. Nama Produk : Hormon BST
Hasil : Hormon BST Keterangan : Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa genetic
28. Nama Produk : Vaksin malaria
Hasil : Vaksin malaria Keterangan : Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus cacar air yang kurang aktif
29. Nama Produk : Interferon
Hasil : Interferon Keterangan : Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan untuk menghambat replikasi virus
30. Nama Produk : Terapi genetik
Hasil : Perbaikan kelainan genetik Keterangan : Terapi genetik, jasa layanan perbaikan kelainan genetik dengan rekayasa genetic.
31. Nama Produk : Yakult
Bahan : Susu bubuk skim Bakteri : Lactobacillus casei Shirota strain Hasil : Minuman susu fermentasi yang sehat dan segar Keterangan : Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain. Di dalam setiap botol Yakult terdapat lebih dari 6,5 milyar bakteri L. Casei Shirota Strein yang mampu melewati asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat berperan secara maksimal di dalam usus. Pada tahun 1930, almarhum Dr. Minoru Shirota, pendiri perusahaan Yakult, telah berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakteri asam laktat dan memilih satu jenis bakteri yang bersifat paling tahan terhadap cairan pencernaan. 32. Nama Produk : Gasohol Keterangan : Teknologi gasohol telah dikembangkan oleh negara Brazil sejak harga minyak meningkat sekitar tahun 1970. Gasohol dihasilkan dari fermentasi kapang terhadap gula tebu yang melimpah. Gasohol bersifat murah, dapat diperbarui dan tidak menimbulkan polusi.
33. Nama Produk : Vaksin Pencegah Penyakit Ternak
Keterangan : Virus yang menyerang ternak dan paling merugikan adalah virus penyebab penyakit mulut, kuku, dan lidah menjadi berwarna biru. Pada unggas, virus yang menyerang dan merugikan adalah virus penyebab penyakit tetelo (New Castle Disease NCD), sedangkan pada anjing, kucing serta karnivora lainnya adalah virus rabies. Vaksin untuk penyakit mulut dan kuku dibuat dengan cara mengisolasi dan memperbanyak gen yang mengode pembentukan kulit protein virus (VPI). Kemudian, gen ini disisipkan pada plasmid E.coli.
34. Nama Produk : Pelestarian spesies langka
Keterangan : Pelestarian spesies langka biasanya pelestarian makhluk hidup yang sudah langka ini di lakukan dengan menggunakan teknik rekayasa genetik.
35. Nama Produk : Antibiotik jenis baru
Keterangan : antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari rekayasa genetic BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Manfaat bioteknologi mencakup berbagai ruang lingkup mulai dari bidang
pertanian, peternakan, kesehatan dan pengobatan, lingkupan dan berbagai bidang lainnya. 2. Prospek bioteknologi dimasa depan juga sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang yaitu bidang pangan, kesehatan, farmasi, energid an bahan organic. 3. Produk-produk bioteknologi antara lain yaitu yogurt, mentega, kecap, vaksin, antibiotic, roti, minuman beralkohol, interferon dan masih banyak lagi.