Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BIOTEKNOLOGI FARMASI

“MANFAAT, PROSPEK DAN PRODUK BIOTEKNOLOGI”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

SYAMSUL LAKAHORO (G 701 17 041)

NINAKARLINA MA’ARUF (G 701 17 209)

NADA MELENIA (G 701 17 111)

RINI SAPUTRI (G 701 17 003)

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2019
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk


hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.Dewasa
ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga
pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan
kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang
ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun
yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti,
maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk
menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan
reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan
antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam
jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan
signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini,
produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara
negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi
semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel
induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh
penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum dapat
disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel
induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain yang
mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti
sediakala.Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika,
kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan
produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman
biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan
bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan
hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke
laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau
laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
I.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja manfaat bioteknologi?


2. Apa saja prospek bioteknologi?
3. Apa saja produk-produk bioteknologi

I.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui manfaat bioteknologi


2. Untuk mengetahui prospek bioteknologi.
4. Untuk mengetahui produk-produk bioteknologi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Manfaat Bioteknologi


II.1.1. Manfaat dalam bidang pertanian
Manfaat bioteknologi untuk pertanian menawarkan berbagai manfaat.
Perbaikan sifat tanaman dapat dilakukan dengan teknik modifikasi
genetik dengan bioteknologi melalui rekayasa genetika. Aplikasi
bioteknologi dalam bidang pertanian melalui teknologi perbaikan sifat
tanaman dengan teknik rekayasa genetika.
Manfaat bioteknologi pertanian antara lain:
 Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan
menciptakan kultivar
 Unggul seperti tanaman padi tahan wereng, kapas tahan
hama sehingga dapat meningkatkan hasil panen.
 Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu.
 Pengolahan makanan; tempe, tape, oncom, kecap.
 Pengolahan minuman; anggur, bir, yoghurt, tuak, brem, dsb.
 Meningkatkan produksi peternakan
 Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti
manipulasi mikroba rumen
 Menciptakan jenis ternak unggul
 Menyediakan benih dan induk ikan berkualitas unggul.
 Meningkatkan system kekebalan ikan dengan menggunakan
vaksin, imunostimulan, dan bioremediasi.
 Aplikasi probiotik pada pakan atau dalam lingkungan
perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam
pencernaan dan lingkungan perairan.
 Potensi hasil panen yang lebih tinggi,
 Mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida,
 Toleran terhadap cekaman lingkungan,
 Pemanfaatan lahan marjinal,
 Identifikasi dan eliminasi penyakit di dalam makanan ternak,
 Kualitas makanan dan gizi yang lebih baik, dan perbaikan
defisiensi mikronutrien. Sehingga akan:
 Meningkatkan produksi pangan misalnya dengan
menciptakan kultivar unggul seperti tanaman padi dan
tanaman semusim sehingga dapat memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat.
 Meningkatkan produksi dan kualitas melalui transgenic
antara lain kapas, jagung, dll.
 Mempercepat swasembada jagung dengan jagung yang
dihasilkan mempunyai kualitas yang lebih baik dan kebal
terhadap hama

II.1.2 Manfaat dalam bidang peternakan

Manfaat bioteknologi dalam bidang peternakan menawarkan berbagai


manfaat antara lain:
 Meningkatkan produksi peternakan
 Meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan seperti manipulasi
mikroba rumen
 Menghasilkan embrio yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi
 Ternak yang dapat memproduksi asam amino tertentu
 Menciptakan jenis ternak unggul

1. Aplikasi pada bidang perikanan


Aplikasi bioteknologi dalam bidang periakanan menawarkan
berbagai manfaat antara lain:

a. Menyediakan benih dan induk ikan

b. Meningkatkan system kekbalan ikan dengan menggunkana


vaksin, imunostimulan, probiotik dan bioremediasi.

Aplikasi probiotik pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya


sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan
perairan.

II.1.3 Manfaat pada bidang kesehatan dan pengobatan

Manfaat bioteknologi dalam bidang kesehatan dan pengobatan telah


mandatangkan manfaat antara lain:
1) Memproduksi obat-obatan terhadap penyakit infeksi (antibiotik)
seperti; penisilin, streptomysin.
2) Memproduksi vaksin untuk pencegahan jenis penyakit tertentu
sesuai dengan jenis vaksinnya seperti; polio, cacar, hepatitis-B,
TBC dsb. Selain pada manusia, vaksin juga digunakan untuk
melindungi ternak (ayam, sapi dsb) dari serangan berbagai
penyakit menular.
3) Memproduksi zat kebal antibody untuk diagnosis penyakit,
penelitian dan terapi. Antibodi monoclonal.
4) Untuk terapi gen misalnya untuk terapi penyakit genetis
(bawaan).
5) Untuk memproduksi hormon; Insulin untuk terapi penderita
kencing manis.
6) Untuk terapi gen; Sel somatis (somatic gene therapy); sel darah
atau otot, terapi penyakit genetis (bawaan). Sel embrional
(Germ line gene therapy).
II.1.4 Manfaat pada bidang lingkungan

Manfaat bioteknologi dalam bidang lingkungan adalah untuk


penanganan dan pemanfaatan material sampah organik yang volumenya
cenderung bertambah dengan pesat. Pemanfaatan sampah berdampak
dapat mengeliminasi sumber polusi terutama pencemaran air, dan
dengan penerapan proses biotek dapat mengubah limbah menjadi
produk-produk yang bermanfaat. Beberapa limbah yang dapat
digunakan untuk substrat fermentasi:
 Molase, sebagai produk sampingan (limbah) industri gula masih
mengandung kadar gula 50 %. Molase digunakan secara luas sebagai
bahan baku fermentasi dan untuk produksi antibiotik, asam organic,
dan khamir untuk pembuatan roti, bumbu masak (MSG) atau
diberikan langsung untuk makanan ternak.
 Whey sebagai produk sampingan (limbah) industri keju digunakan
sebagai substrat fermentasi.
 Batang padi (damen) untuk produksi jamur merang.
 Bagase (ampas tebu) banyak mengandung ligno selulose.

Peran biotek dalam pemanfaatan bahan sampah organik:


 Mengubah kualitas makanan limbah agar sesuai untuk konsumsi
manusia.
 Memberi makan bahan sampah secara langsung atau setelah
pemrosesan ke unggas, babi, ikan, atau ternak lainnya yang dapat
mencerna secara langsung.
 Limbah yang banyak mengandung selulose diberikan pada sapi atau
ruminansia.
 Produksi biogas methane dan poduk fermentasi lain jika tidak dapat
diberikan ternak.
II.2 Prospek Bioteknologi
Dimasa depan, Bioteknologi memiliki berbagai peranan yang
sangat penting dalam memenuhi kebutuhan umat manusia. Peranan
tersebut antara lain diberbagai bidang sebagai berikut:

II.2.1 Bidang Pangan

Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan


makhluk hidup(tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme) sehingga
dapat menghasilkan produk dan jasa bagi kemaslahatan manusia.
Secara umum, produk-produk Bioteknologi yang biasa kita
gunakaberasal dari produk pangan seperti makanan atau
minuman terfermentasi, roti, kecap, oncom, tempe, tahu, yoghurt,
nata de coco. Tidak hanya produk pangan saja, saat ini penerapan
Bioteknologi sudah sangat luas meliputi bidang
kedokteran(medis), pertanian, energi, farmasi, dan lingkungan.
Bioteknologi merupakan ilmu yang diprediksi sangat dibutuhkan
dan berperan dimasa depan. Seperti halnya dalam memenuhi
kebutuhan pangan yang tidak pernah habisnya, Bioteknologi
berperan untuk menghasilkan produk-produk bernilai gizi tinggi
yang berasal dari pengolahan tumbuhan, hewan dan
mikroorganisme.

II.2.2 Bidang Kesehatan

Bioteknologi juga sangat berkontribusi dalam dunia


kedokteran(medis) seperti untuk memenuhi kebutuhan obat-
obatan herbal, maupun perannya dalam meproduksi vaksin,
antibiotik, hormon, dan kebutuhan lainnya yang dapat membantu
menangani masalah kesehatan. Ini merupakan peranan yang
cukup besar antara Bioteknologi
dan dunia kesehatan yang tidak dapat dipisahkan mengingat
pentingnya penanganan kesehatan bagi kehidupan saat ini
manusia.

II.2.3 Bidang Energi

Pemanfaatan Bioteknologi tidak hanya terbatas pada


bidang pangan dan kesehatan, ia juga berperan dalam bidang
energi dan penangan lingkungan masa depan. Dalam bidang
energi, mengingat kekhawatiran terbatasnya jumlah
fossilfuel(minyak bumi), Bioteknologi berpeluang untuk
menghasilkan suatu energi yang terbuat dari bahan-bahan
organik(biomassa) yang jumlahnya bisa dikendalikan, bahan bakar
tersebut lebih ramah lingkungan sehingga diharapkan dapat
mengurangi pencemaran pada udara. Bahan bakar tersebut
antara lain adalah Bioethanol, Biogas, Biodiesel, dan Biohidrogen.
Semua bahan bakar yang terbuat dari bahan yang ramah
lingkungan tersebut dinamakan Biofuel. Saat ini Biofuel sedang
dalam tahap pengembangannya sehingga diharapkan dimasa
depan bahan bakar ini dapat menggantikan ketergantungan
terhadap penggunaan minyak bumi yang kurang ramah
lingkungan akibat gas emisi yang dihasilkan.

II.2.4 Bidang Farmasi

Selain itu, dalam bidang farmasi(obat-obatan), Bioteknologi


memiliki peran yang cukup potensial untuk meracik suatu obat
yang aman dan berkhasiat untuk dikonsumsi bagi manusia. Obat-
obatan tersebut adalah obat-obatan herbal yang diracik dari
bahan-bahan alami sehingga
diharapkan dapat mengurangi efek-efek yang ditimbulkan dari
bahan-bahan kimia pada umumnya.

II.2.5 Bidang Material(Bahan Organik)

Bioteknologi semakin lama semakin mengalami peningkatan


dalam hal aplikasinya, salah satu contohnya dalam penerapannya
di bidang pembuatan bahan material, tentu saja bahan material
yang berasal dari zat- zat organik(tumbu-tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme). Bahan material tersebut bernama Biomaterial.
Contoh dari Biomaterial tersebut antara lain Biopolimer. Biopolimer
memiliki keunggulan dari polimer biasa dalm hal ramah
lingkungannya. Kita tahu bahwa polimer seperti plastik yang
notabene menjadi bahan yang sering digunakan, ternyata memiliki
dampak buruk yakni sampahnya tidak dapat diuraikan, sehingga
menumpuk dan mencemari lingkungan.Namun, dengan Biopolimer
seperti Bioplastik, pencemaran sampah tersebut dapat dikurangi
karena Biopolimer dapat diuraikan dalam jangka waktu yang cukup
singkat.
II.3 Produk Bioteknologi

Banyak sekali produk-produk bioteknologi yang ada disekitar kita


baik yang konvensional maupun modern. Berikut adalah produk-produk
bioteknologi yang ada.

1. Nama Produk :
Yogurt Bahan : Susu
Bakteri : Streptococcus thermophillus dan Lactobasilus
bulgaricus Hasil : Yogurt
Keterangan : Susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya
sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam
pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus
thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan
jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada
temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun
menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat.
Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.

2. Nama Produk :
Keju Bahan :
Susu
Bakteri : Asam Laktat
Hasil : Keju``
Keterangan : Keju merupakan contoh penerapan bioteknologi
konvensional yang dilakukan melalui metode pengawetan susu.
Metode ini sudah dilakukan semenjak zaman Romai dan Yunani kuno.
Keju dibuat dengan menambahkan bakteri asam laktat pada susu.
Bakteri asam laktat tersebut misalnya Pripioni bacterium (untuk keju
keras), Penicilium roqueforti (untuk keju setengah lunak), dan
Penicilium camemberti (untuk keju keras). Adapun bakteri-bakteri
tersebut berfungsi sebagai mikrobia yang dapat mengubah laktosa
(gula susu) menjadi asam laktat yang padat dan menggumpal.
3. Nama Produk : Mentega

Bahan : Susu
Bakteri : Streptococcus lactis
Hasil : Mentega
Keterangan : Menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis
bakteri- bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.
Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega
dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan
mentega yang siap dimakan

4. Nama Produk : Kecap


Bahan : Kedelai
Jamur : Aspergilus soyaedan Aspergilus wentii
Hasil : Kecap
Keterangan : Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus wentii
dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus
wentiibersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada
kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum.
Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama
akhirnya akan dihasilkan produk kecap.

5. Nama Produk : Tauco


Bahan : Kedelai
Bakteri : Aspergilus oryzae
Hasil : Tauco
Keterangan : Bakteri ini merubah protein kompleks kedelai menjadi
asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia.

6. Nama Produk : Nata de coco

Bahan : Air kelapa


Bakteri : Acetobacter xylinum
Hasil : Nata de coco
Keterangan : Nata de coco adalah contoh bioteknologi konvensional
berupa camilan sehat dengan tekstur kenyal. Makanan ini terbuat dari
ari kelapa yang ditambahi dengan bakteri Acetobacter xylinum. Bakteri
ini menrubah gula dalam air kelapa menjadi selulosa yang lebih
kenyal dan padat. Selain dibuat dari air kelapa, nata juga dapat
diproduksi dari sari nanas (nata de pineaplee), sari kedelai (nata de
soya), sari biji kakao (nata de cacao), dan lain sebagainya.

7. Nama Produk : Acar dan Asinan

Bahan : Sayur - sayuran


Bakteri : Lactobacillus sp.,Streptococcus sp., dan
Pediococcus sp
Hasil : Acar dan Asinan
Keterangan : Sayuran yang difermentasi menjadi asinan atau acar
juga merupakan contoh bioteknologi konvensional. Bakteri-
bakteri seperti Lactobacillus sp.,Streptococcus sp., dan Pediococcus
sp., merupakan mikroba penting dalam pembuatan bahan panganan
tersebut. Bakteri-bakteri ini mengubah gula dalam sayuran menjadi
asam asetat yang menghasilkan rasa masam.

8. Nama Produk : Tempe


Bahan : Kedelai
Bakteri : Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus
arrhizus, dan Rhyzopus oryzae
Hasil : Tempe
Keterangan : Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar
kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora
mikroorganisme, berupa kapang. Dalam proses pembuatan tempe
paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus,
yaitu Rhyzopus oligosporus,
Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae.
Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji
kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe.

9. Nama Produk : Tape


Bahan : Ketela pohon
Jamur : Saccharomyces cereviceae.
Hasil : Tape
Keterangan : Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan
menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat
mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol.
Jamur yang digunakan adalahSaccharomyces cereviceae.

10. Nama Produk : Sufu atau Keju Kedelai


Bahan : Kedelai
Jamur : Actinomucor elegans
Hasil : Sufu atau Keju Kedelai
Keterangan : Sufu terbuat dari gumpalan protein kedelai yang
dihasilkan dari proses fermentasi jamur Actinomucor elegans. Meski
jamur-jamur lainnya seperti Mucor hiemalis, Mucor salvaticus, Mucor
sufu, dan Mucor substilissimus dapat digunakan dalam pembuatan
bahan pangan satu ini, jamur Actinomucor elegans lebih banyak dipilih
karena lebih ekonomis.

11. Nama Produk : Tempe bongkrek


Bahan : Kedelai dan minyak kelapa

Bakteri : Pseudomonas cocovenenans

Hasil : Tempe bongkrek


Keterangan : Tempe bongkrek adalah hasil sampingan dari produksi
minyak kelapa yang difermentasi menggunakan bakteri Pseudomona
cocovenenans. Tempe bongkrek bisa bersifat racun jika dalam
proses pembuatannya terjadi kontaminasi bakteri Burkholderia
cocovenenans. Efek dari racun ini bahkan bisa membuat
terganggunya sistem pernafasan dan menyebabkan kematian.

12. Nama Produk : Roti


Bahan : Tepung Terigu
Bakteri : Saccharomyces cerevisiae dan ragi.

Hasil : Roti
Keterangan : Roti terbuat dari bahan utama berupa tepung terigu.
Agar adonan roti dapat mengembang, para pembuatnya biasanya
akan menambahkan ragi roti atau Saccharomyces cerevisiae. Selain
membuat adonan roti lebih mengembang, penambahan
mikroorganisme ini juga membuat tekstur roti menjadi lebih lembut
dan tidak bantat.

13. Nama Produk : Minuman beralkohol


Bahan : Pati atau bahan berkarbohidrat lainnya

Jamur : Aspergilus dan Saccharomyces


Hasil : Minuman bealkohol
Keterangan : Anggur, wine, rum, sake adalah beberapa contoh
produk bioteknologi konvensional yang menggunakan lebih dari satu
mikroorganisme dalam proses pembuatannya. Misalnya dalam
produksi alkohol, pati dari ketan atau bahan berkarbohidrat lainnya
diubah menjadi glukosa menggunakan bantuan jamur Aspergilus.
Glukosa tersebut kemudian diubah menjadi etanol mengunakan
bantuan jamur Saccharomyces.

14. Nama Produk : Pengelolahan limbah


Bahan : Limbah
Bakteri : Methanobacterium
Hasil : Limbah yang tingkat pencemarannya rendah
Keterangan : Sebelum dibuang ke perairan, limbah industri
mengalami serangkaian proses pengolahan untuk menurunkan
tingkat pencemarannya. Pengolahan limbah dewasa ini dilakukan
menggunakan bantuan mikroba pengolah limbah, misalnya
Methanobacterium. Bakteri tersebut menguraikan limbah organik
menjadi karbondioksida, metana, dan hidrogen.

15. Nama Produk : Tanaman hidroponik


Keterangan : Metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain
metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir
(menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan media
kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang tergolong
berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir.

16. Nama Produk : Tanaman aeroponik


Keterangan :Aeroponik merupakan tipe hidroponik
(memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara
disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman.
Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan
hara tersebut.

17. Nama Produk : Vaksin


Bahan : Virus dan bakteri yang telah dilemahkan

Hasil : Vaksin untuk mencegah serangan tubuh


Keterangan : Vaksin digunakan untuk mencegah serangan tubuh
yang berasal dari mikro organisme. Vaksin di dapat dari virus dan
bakteri yang telah di lemahkan atau racun yang di ambil dari
mikroorganisme tesebut.

18. Nama Produk : Antibiotik pinisilin


Bahan : Antibiotik
Jamur : Penicillium notatum dan Penicillium crysogenum

Hasil : Antibiotik pinisilin


Keterangan : Antibiotik pinisilin, memanfaatkan kemampuan jamur
Penicillium notatum dan Penicillium crysogenum untuk mensintesis
antibiotik ( ditemukan Alexander Fleming, 1926 ).

19. Nama Produk : Sauerkraut


Bahan : Sayuran
Bakteri : Asam laktat
Hasil : Sauerkraut
Keterangan : Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan
agen hayati bacteri asam laktat dalam proses pembuatannya.

20. Nama Produk : Antibodi monoclonal


Keterangan : Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi
yang diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi ) dua jenis sel
yang sama atau berbeda . Dikenal dengan sebutan teknologi
hibridoma / DNA rekombinan.

21. Nama Produk : Bayi tabung


Keterangan : Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum
dan sperma dipertemukan dalam sebuah “ wadah” sehingga terjadi
pembuahan.

22. Nama Produk : Hormon insulin


Keterangan : Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi
plasmid dalam rekayasa genetik.

23. Nama Produk : Domba dolly


Hasil : Domba dolly
Keterangan : Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom
( diploid ) ke dalam ovum ( haploid ) yang telah diambil inti telurnya.

24. Nama Produk : Tanaman tahan hama


Bahan : Berbagai jenis tanaman.
DNA : Senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis
Hasil : Tanaman yang tahan hama.
Keterangan : Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen
penghasil senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis

25. Nama Produk : Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen


Hasil : Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen
Keterangan : Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui
penyisipan gen pengontrol fiksasi nitrogen ( gen nif ) dari bacteri
Rhizobium sp dengan perantara plasmid dari Agrobacterium
tumefaciens

26. Nama Produk : Hewan transgenik


Hasil : Hewan transgenik
Keterangan : Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang
memiliki sifat / kemampuan berbeda dengan hewan biasa. Misalnya
menghasilkan air susu yang mengandung faktor anti hemofili

27. Nama Produk : Hormon BST


Hasil : Hormon BST
Keterangan : Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon
pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa genetic

28. Nama Produk : Vaksin malaria


Hasil : Vaksin malaria
Keterangan : Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan
memanfaatkan DNA virus cacar air yang kurang aktif

29. Nama Produk : Interferon


Hasil : Interferon
Keterangan : Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA
rekombinan untuk menghambat replikasi virus

30. Nama Produk : Terapi genetik


Hasil : Perbaikan kelainan genetik
Keterangan : Terapi genetik, jasa layanan perbaikan kelainan
genetik dengan rekayasa genetic.

31. Nama Produk : Yakult


Bahan : Susu bubuk skim
Bakteri : Lactobacillus casei Shirota strain
Hasil : Minuman susu fermentasi yang sehat dan segar
Keterangan : Yakult adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat
dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung
bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota strain. Di dalam
setiap botol Yakult terdapat lebih dari 6,5 milyar bakteri L. Casei
Shirota Strein yang mampu melewati asam lambung dan cairan
empedu sehingga dapat berperan secara maksimal di dalam usus.
Pada tahun 1930, almarhum Dr. Minoru Shirota, pendiri perusahaan
Yakult, telah berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakteri asam
laktat dan memilih satu jenis bakteri yang bersifat paling tahan
terhadap cairan pencernaan.
32. Nama Produk : Gasohol
Keterangan : Teknologi gasohol telah dikembangkan oleh negara
Brazil sejak harga minyak meningkat sekitar tahun 1970. Gasohol
dihasilkan dari fermentasi kapang terhadap gula tebu yang melimpah.
Gasohol bersifat murah, dapat diperbarui dan tidak menimbulkan
polusi.

33. Nama Produk : Vaksin Pencegah Penyakit Ternak


Keterangan : Virus yang menyerang ternak dan paling merugikan
adalah virus penyebab penyakit mulut, kuku, dan lidah menjadi
berwarna biru. Pada unggas, virus yang menyerang dan merugikan
adalah virus penyebab penyakit tetelo (New Castle Disease NCD),
sedangkan pada anjing, kucing serta karnivora lainnya adalah virus
rabies.Vaksin untuk penyakit mulut dan kuku dibuat dengan cara
mengisolasi dan memperbanyak gen yang mengode pembentukan
kulit protein virus (VPI). Kemudian, gen ini disisipkan pada plasmid
E.coli.

34. Nama Produk : Pelestarian spesies langka


Keterangan : Pelestarian spesies langka biasanya pelestarian
makhluk hidup yang sudah langka ini di lakukan dengan
menggunakan teknik rekayasa genetik.

35. Nama Produk : Antibiotik jenis baru


Keterangan : antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari
mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari rekayasa genetic
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan
1. Manfaat bioteknologi mencakup berbagai ruang lingkup mulai dari
bidang pertanian, peternakan, kesehatan dan pengobatan, lingkupan
dan berbagai bidang lainnya.
2. Prospek bioteknologi dimasa depan juga sangat dibutuhkan dalam
berbagai bidang yaitu bidang pangan, kesehatan, farmasi, energid
an bahan organik.
3. Produk-produk bioteknologi antara lain yaitu yogurt, mentega, kecap,
vaksin, antibiotic, roti, minuman beralkohol, interferon dan masih
banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Clark DP, Pazdernik NJ. 2009. Biotechnology; Applying the Genetic Revolution. Elsevier: China.

Chirikjian JG. 1995. Plant Biotechnology, Animal Cel Culture, Immunobiotechnology. Vol 1. Jones and
Bartlett Publishers: London

Gregor Madel: Plants. 2008. http://www.lycos.com/info/gregor-mendel--plants.html. Diakses pada 12 Mei


2010

Merck. Biotechnology Institute. 2005. What is biotechnology??. http://www.biotechinstitute.org/what_is/.


Diakses pada 25 April 2010.

Peters P. 1993. Biotechnology: A Guide To Genetic Engineering. Wm C Brown: AS..

Smith JE. 2004. Biotechnology; Studies in Biology. Ed ke-4. Cambridge: Inggris.

Scott Michon. 2010. Timeline. http://www.strangescience.net/timeline.htm. Diakses pada 12 Mei 2010.

https://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi

Anda mungkin juga menyukai