Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada zaman purba manusia sudah mengenal 000akan pentingnya
kehidupan. Ini dibuktikan dengan anggapan mereka akan pentingnya
makanan. Pada saat itu anggapan tersebut dianggap tabu karena disertai
dengan unsur-unsur magis dan mereka percaya bahwa makan yang dimakan
dapat menyembuhkan penyakitnya. Kemudian perkembangan gizi ini sebagai
salah satu cabang ilmu, yang di kemukakan oleh Todhunter dengan bertitik
tolak pada fungsi makanan bagi kehidupan. Secara formal gizi sebagai bagian
ilmu mungkin berkembangnya dimulai dari tulisan Hipocrates (360-460 SM)
yang menyatakan bahwa: pada intinya makanan yang sebenarnya telah kita
makan adalah pemyedia unsur panas yang sangat di butuhkan manusia.
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh,
serta-aerta mengatur proses kehidupan dalam tubuh, sekarang ini kata gizi
mempunyai pengertian yang lebih luas, di samping untuk kesehtan gizi
dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan
perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktivitasnya. Ilmu gizi
merupakan ilmu yang reltif barup, pengakuan pertamagizi sebgai suatu ilmu
pada tahun 1926, ketika Mery Swartz dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi
pertama di Universitas Columbia New York USA.
Perkembangan status gizi masih belum terlihat peningkatannya,
karena masih banyak masyarakatnya yang hidupnya di bawah garis
kemiskinan, seprti yang telah di sebutkan bahwa status gizi sesorang bisa
dikaitkan dengan status ekonomi orang tersebut. Walau sebenarnya sudah
cukup banyak upaya yang diambil pemerintah untuk memprbiki tingakta gizi
masyarakat indonesia lebih baik lagi, karena sebagaimana kita tahu, untuk
menciptakan bangsa dan negara yang maju harus berawal dari generasi muda
yang cerdas dan cekatan, hal itu bisa tercapai tidak hanya dari proses

1
pemebelajaran di sekolah, tetapi status gizi juga dapat membatu dalam meraih
masa depan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tentang Definisi Gizi?
2. Bagaimana tentang Jumlah Kebutuhan Gizi dalam Sehari?
3. Bagaimana tentang Anjuran Keckupan Sehari?
4. Bagaimana tentang Daftar RDA?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui tentang Definisi Gizi
2. Mengetahui tentang Jumlah Kebutuhan Gizi dalam Sehari
3. Mengetahui tentang Anjuran Keckupan Sehari
4. Mengetahui tentang Daftar RDA

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Gizi
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”.
Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia Dalam bahasa
Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :1
1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh
(menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur
proses-proses kehidupan dalam tubuh).
2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi
seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan
belajar, produktivitas kerja.

B. Jumlah Kebutuhan Gizi dalam Sehari


Kebutuhan gizi per hari yang Anda maksud mungkin adalah
kebutuhan kalori per hari. Kebutuhan kalori ini berbeda-beda setiap manusia,
tergantung dari jenis kelamin, berat badan, dan juga aktivitas fisik sehari-hari.
Secara umum, kebutuhan kalori laki-laki adalah 30kkal (kilokalori) per berat
badan. Namun tentu saja hal ini disesuaikan dengan aktivitas fisik pasien.
Kebutuhan kalori ini terbagi dalam karbohidrat, protein, dan lemak.
Anda harus cermat dalam memilih bahan makanan yang akan Anda
konsumsi. Karbohidrat yang berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes
sedangkan lemak yang berlebih dapat menyebabkan penumpukan lemak di
berbagai tempat termasuk di pembuluh darah. Protein yang berlebihan pun
dapat memberatkan kerja ginjal. Karena itu, beberapa hal yang perlu Anda
ketahui:

1
Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

3
1. Konsumsilah sumber karbohidrat yang baik, misalnya dari nasi merah,
buah-buahan, dan ubi. 1 gram karbohidrat mengandung 4kkal.2
2. Protein dapat Anda peroleh dari telur, daging, ikan, tahu, tempe, dan
lainnya. 1 gram protein mengadung 4kkal.
3. Lemak. Pilihlah lemak yang baik seperti minyak zaitu, alpukat, dan
lainnya. 1 gram lemak mengandung 9kkal.
Jika dilihat dari perbandingan berat dan kalori yang terkandung, lemak
mengandung kalori yang terbesar, karena itu, batasilah asupan lemak
dan pilihlah sumber lemak yang baik.
Anda harus mengkonsumsi ketiga hal tersebut dengan porsi yang
sesuai. Bahkan, tidak baik juga untuk tidak mengkonsumsi lemak sama
sekali karena lemak merupakan zat yang diperlukan untuk
metabolisme dan juga pelarut vitamin A, D, E, dan K.
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, kebutuhan gizi adalah
jumlah zat gizi minimal yang dibutuhkan oleh masing-masing orang. Jumlah
yang dibutuhkan ini berbeda-beda berdasarkan kondisi tubuh masing-masing.
Kebutuhan gizi setiap individu tergantung pada beberapa faktor, yakni usia,
jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, berat badan, dan tinggi badan.
Kebutuhan gizi bersifat sangat spesifik untuk satu individu. Bahkan,
anak kembar pun bisa memiliki kebutuhan gizi yang berbeda jika keduanya
memiliki tingkat aktivitas yang beda, serta berat dan tinggi badan yang beda.
Cara menghitung berapa kebutuhan gizi Anda
1. Kebutuhan gizi makro
Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang
besar oleh tubuh. Yang termasuk dalam kelompok zat gizi makro adalah
karbohidrat, protein, dan juga lemak.
Jika membicarakan tentang kebutuhan gizi makro, biasanya ada
istilah lain yang sering disebutkan, yakni kebutuhan energi. Kebutuhan

2
Proverawati,Atikah. SKM, MPH. Buku ajar GIZI untuk Kebidanan. Nuha Medika,
(Yogyakarta, 2009), hlm. 43

4
energi ini bisa dihitung dengan sebuah rumus untuk
memperkirakannya, salah satunya rumus Harris Benedict.
Namun, Anda tidak perlu pusing menghitungnya dengan rumus.
Hello Sehat menyediakan Kalkulator Kebutuhan Kalori yang bisa Anda
gunakan dengan praktis. Dengan memasukan data tinggi badan, berat
badan, jenis kelamin, usia, dan aktivitas fisik Anda, kebutuhan energi pun
akan langsung Anda ketahui. Setelah mengetahui jumlah kalori yang
Anda butuhkan, Anda bisa membaginya ke dalam 3 zat gizi makro:
a. Kebutuhan protein yang diperlukan sebanyak 10-15% dari kebutuhan
kalori total Anda. Lalu, ubah ke gram agar Anda dapat lebih terbayang
seberat apa yang Anda butuhkan. 1 gram protein sama dengan 4
kalori.
b. Kebutuhan lemak yang diperlukan sebanyak 10-25% dari kebutuhan
kalori total Anda. 1 gram lemak sama dengan 9 kalori.
c. Kebutuhan karbohidrat yang diperlukan sebanyak 60-75% dari
kebutuhan kalori total Anda. 1 gram karbohidrat setara dengan 4
kalori
Contoh, jika hasil dari Kalkulator Kebutuhan Kalori Anda adalah 2000
kalori, maka:
a. Kebutuhan protein Anda: 15% x 2000 kalori = 300 kalori. Diubah
menjadi gram dengan cara: kalori protein dibagi 4. Hasilnya adalah 75
gram protein.
b. Kebutuhan lemak Anda: 20% x 2000= 400 kalori. Diubah menjadi
gram dengan cara: kalori lemak dibagi dengan 9. Hasilnya adalah 44
gram.
c. Kebutuhan karbohidrat Anda: 65% x 2000= 1300 kalori. Diubah
menjadi gram dengan cara: kalori karbohidrat dibagi 4. Hasilnya
adalah 325 gram.
Kesimpulannya, kebutuhan kalori Anda setiap hari adalah 2000 kalori,
dengan kebutuhan karbohidrat sebanyak 325 gram, protein 75 gram, dan
lemak 44 gram dalam sehari.

5
2. Kebutuhan gizi mikro
Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil
oleh tubuh. Contoh zat gizi mikro antara lain adalah kalsium, natrium, zat
besi, kalium, yodium, vitamin, magnesium, dan fosfor.
Kebutuhan gizi mikro tidak bisa diperkirakan melalui rumus seperti
halnya kebutuhan gizi makro, melainkan cukup dilihat berdasarkan
kecukupannya saja. Ini karena jumlah zat gizi mikro sangat kecil, jenisnya
banyak, dan biasanya kebutuhannya relatif sama untuk masing-masing
kelompok umur.Kecukupan zat gizi mikro dapat dilihat pada Angka
Kecukupan Gizi (AKG) Indonesia tahun 2013 yang dikeluarkan oleh
Kemenkes RI.

C. Anjuran Keckupan Sehari


Angka kecukupan gizi (AKG) adalah kecukupan rata-rata zat gizi
sehari bagi hampir semua orang sehat di suatu negara. Itu artinya, AKG ini
digunakan sebagai patokan rata-rata zat gizi yang diperlukan oleh
sekelompok orang. Bukan menggambarkan berapa kebutuhan gizi satu
individu tertentu saja.3
Angka kecukupan gizi akan sama dalam satu golongan usia. Namun,
angka kebutuhan gizi pastinya akan selalu berbeda-beda untuk setiap orang.
Contohnya, dalam AKG dianjurkan jumlah protein pria berusia 19-29
tahun adalah 63 gram. Itu artinya, rata-rata jumlah protein yang cukup
ukurannya bagi kebanyakan pria usia 19-29 tahun di Indonesia adalah 63
gram. Namun, jika Anda menghitung kebutuhan gizi protein berdasarkan
cara yang sudah tertera sebelumnya, hasilnya tentu akan berbeda. Tidak pasti
63 gram, bisa lebih atau bisa kurang.
AKG biasanya lebih sering digunakan sebagai patokan dalam
perumusan acuan label gizi. Biasanya Anda akan menemukan label ini pada
bungkus makanan dalam tabel informasi gizi atau nutrition facts
D. Daftar RDA

3
Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.( EGC, Jakarta, 2005), Hlm. 24

6
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkaan (AKG) atau Recommended
Dietary Allowances (RDA) adalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang
berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan
hampir semua orang sehat. Angka Kecukupan Gizi berbeda dengan Angka
Kebutuhan Gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan Gizi adalah
banyaknya zat- zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk
mempertahankan status gizi adekuat.4
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk
masing-masin kelompok umumr, gender, aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis
tertentu seperti kehamilan dan menyusui. Dalam penggunaannya, bila
kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang
berbeda dengan patokan yang digunakan, maka perlu dilakukan penyesuaian.
Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu kurus, AKG
dihitung berdasarkan berat badan idealnya. AKG yang dianjurkan tidak
digunakan untuk perorangan (Almatsier 2009).
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan digunakan untuk maksud-maksud
sebagai berikut:
1. Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk penduduk atau
kelompok penduduk.
2. Menginterpretasikan data konsumsi makanan perorangan ataupun
kelompok.
3. Perencanaan pemberian makanan di institusi, seperti rumah sakit, sekolah,
industri/perkantoran, asrama, panti asuhan, panti jompo dan lembaga
permasyarakatan.
4. Menetapkan standar bantuan pangan, misalnya untuk keadaan darurat;
membantu para gtransmigrasin dan penduduk yang ditimpa bencana alam
serta memberi makanan tambahan untuk balita, anak sekolah, dan ibu
hamil
5. Menilai kecukupan persediaan pangan nasional.
6. Merencanakan program penyuluhan gizi.

4
Ibid, hlm 67

7
7. Mengembangkan produk pangan baru di industri.
8. Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi pangan. Biasanya
dicantumkan proporsi AKG yang dapat dipenuhi oleh satu porsi pangan
tersebut.
Dasar Perhitungan AKG di Indonesia dilakukan dengan cara:
1. Menetapkan berat badan patokan untuk berbagai golongan penduduk. Data
diperoleh dari hasil pengumpulan data oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Gizi, Departemen Kesehatan. Sifatnya masih terbatas pada
bebrapa kelompok dengan keadaan gizi optimal dan aktivitas sedang.
Tabel Berat badan patokan di Indonesia, anjuran WHO dan di Amerika
Serikat.
Golongan umur Indonesia WHO AS
0-6 bulan 5,5 - 6
7-12 bulan 8,0 - 9
1-3 tahun 12,0 16 13
4-6 tahun 18,0 - 20
7-9 tahun 24,0 25 28
Pria
10-12 tahun 30 35 45
13-15 tahun 45 48 66
16-19 tahun 56 64 72
20-49 tahun 62 65 79
≥50 tahun 62 65 77
Wanita
10-12 tahun 35 37 46
13-15 tahun 46 48 55
16-19 tahun 50 55 63
20-49 tahun 54 55 65
≥50 tahun 54 55 65

Sumber: Muhilal, dkk. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan.

2. Menggunakan rujukan WHO, FAO dan Amerika Serikat. AKG disusun


berdasarkan rujukan dari WHO, FAO, dan AKG Amerika Serikat yang
disesuaikan dengan ukuran tubuh orang Indonesia.AKG beberapa zat gizi
mikro diambil langsung dari AKG Amerika Serikat karena pengaruh
keragaman berat badan tidak bermakna.
BAB III

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu gizi merupakan suatu cabang ilmu yang memiliki peran penting
dalam kehidupan manusia. mulai dari konsepsi hingga lansia . namun dalam
prakteknya masih banyak orang-orang yang kekurangan gizi. Semua ini tidak
lepas dari kaitannya dengan ekonomi dan produktivitas kerja individu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Makin tinggi taraf ekonomi suatu individu maka makin tinggi status
gizi yang diperoleh, begitupun sebaliknya makinrendah rendah taraf ekonomi
suatu individu maka makin rendah status gizi individu tersebut, namun dari
kesenjangan tersebut masing-masing memiliki resiko kelebihan dan kekurang
zat gizi. Berbagi macam menu yang ada pada kehidupan sehari tidak terlepas
dari pengelompokan gizi berdasarkan kebutuhan, ruang lingkup gizi yang
meliputi cara produksi pangan, perubahan pascapanen (penyediaan pangan,
distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara pemanfaatan
makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Merupakan suatu hal yang amat
penting yang perlu dipahami oleh masyarakat indonesia, karena jika dilihat
status gizi di negara indonesia yang masih rendah di bandingkan dengan
negara-negara tetangga seperti malaysia, singapura dsb. Hal ini erat kaitannya
dengan pendapatan warga negara indonesia perkapita pertahunnya.

B. Saran
Gizi merupakan unsur yang penting dalam kehidupan, untuk
memperoleh gizi yang seimbang perlu adanya pemahaman tentang gizi dan
kecukupan ekonomi. Tetapi pada kenyataannya masih banyak masyarakat
yang belum memahami pentingnya gizi bagi kehidupan seperti pepatah bilang
di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

DAFTAR PUSTAKA

9
Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.
Proverawati,Atikah. SKM, MPH. Buku ajar GIZI untuk Kebidanan. Nuha
Medika, Yogyakarta,2009

KATA PENGANTAR

10
Bismillahirahmanirahim
Alhamdulillah , Puji beserta syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu
menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw. Makalah
ini berisikan tentang penjelasan ” Kebutuhan Zat Gizi”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata , kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .

Sungai Penuh, Juni 2018

DAFTAR
i ISI

11
KATA PENGANTAR ...............................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................................
C. Rumusan Masalah....................................................................
B. Tujuan Masalah.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Gizi..............................................................................
B. Jumlah Kebutuhan Gizi dalam Sehari.......................................
C. Anjuran Keckupan Sehari.........................................................
D. Daftar RDA...............................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

ANAU

ii

12

Anda mungkin juga menyukai