Anda di halaman 1dari 2

Dasar dasar pengendalian mikroorganisme

Berbagai macam sarana proses fisik telah tersedia untuk mengendalikan populasi
mikroba. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara mematikan mikro-organisme,
menghambat pertumbuhan dan metabolismenya, atau secara fisik menyingkirkannya. Cara
pengendalian mana yang digunakan tergantung kepada keadaan yang berlaku pada situasi
tertentu.
Pemberian suhu tinggi/terutama pada uap bertekanan, merupakan salah satu cara yang
paling efisien dan efektif untuk mensterilkan sesuatu bahan. Namun demikian bahan-bahan
tertentu yang biasa digunakan di laboratorium, rumah-rumah penduduk, dan rumah-rumah
sakit mudah rusak bila dikenai suhu tinggi. Prosedur sterilisasi pilihan seperti radiasi,
penggunaan berkas elektron, atau penyaringan harus digunakan untuk mensterilkan bahan-
bahan yang akan rusak bila diberi suhu tinggi. Tersedia beribu-ribu zat kimia dipakai untuk
mengendalikan mikroorganisme. Penting sekali memahami ciri-ciri pembeda masing-masing
zat ini dan organisme yang dapat dikendalikannya serta bagaimana zat-zat tersebut
dipengaruhi oleh lingkungannya. Setiap zat kimia mempunyai keterbatasan dalam
keefektifannya, bila digunakan dalam kondisi praktis keterbatasan-keterbatasan ini perlu di
amati. Tujuan yang dikehendaki dalam hal pengendalian mikroorganisme tidak selalu sama.
Pada beberapa kasus mungkin perlu mematikan semua organisme (sterilisasi) sedangkan pada
kasus-kasus lain mungkin cukup mematikan sebagian mikroorganisme tetapi tidak semua
(sanitasi). Dengan demikian pemilihan suatu bahan kimia untuk penggunaan praktis
dipengaruhi juga oleh hasil antimikrobial yang diharapkan daripadanya. Cara kerja zat-zat
kimia dalam menghambat atau mematikan mikroorganisme itu berbeda-beda, beberapa
diantaranya mengubah struktur dinding sel atau membran sel yang lain menghambat sintetis
komponen-komponen seluler yang vital atau yang mengubah keadaan fisik bahan selular.
Pengetahuan mengenai perilaku khusus tentang bagaimana suatu zat kimia menghasilkan
efek anti mikroba sangat berguna baik untuk mempertimbangkan kemungkinannya bagi
penggunaan praktis maupun untuk mengusulkan perbaikan-perbaikan apa yang mungkin
dilakukan untuk merancang bahan bahan kimia baru.
Pentingan pengendalian mikroorganisme

Alasan utama untuk mengendalikan mikroorganisme sebagai berikut:

1. Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi


2. Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi
3. Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme
Mikroorganisme dapat dikendalikan dengan beberapa cara, dapat dengan diminimalisir,
dihambat dan dibunuh dengan sarana atau proses fisika atau bahan kimia. Pengendalian dapat
dilakukan dengan cara:

Sterilisasi

Proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan. Suatu benda yang steril,dipandang dari sudut
mikrobiologi, artinya bebas dari mikrorrganisme hidup. Suatu benda atau subtansi hanya dapat steril
atau tidak steril, tidak akan pernah mungkin setengah seteril atau hampir steril.

Disinfektan

Suatu bahan, biasanya zat kimia, yang mematikan sel vegetatif tetapi belum tentu mematikan
bentuk-bentuk spora mikroorganisme penyebab penyakit. Istilah ini biasanya dipakai untuk
substansi yang digunakan terhadap benda mati.

Antiseptik

Suatu substansi yang ,melawan infeksi (sepsis) atau mencegah pertumbuhan atau kerja
mikroorganisme dengan cara menghancurkan mereka atau menghambat pertumbuhan serta
aktifitasnya. Isistilah ini biasanya digunakan untuk substansi yang digunakan terhadap tubuh.

Bakterisida

Suatu bahan yang mematikan bentuk-bentuk vegetatif bakteri

Anda mungkin juga menyukai