Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 6

 Annisa nugrahani
 Arif efendi

 Cicih kartika
 Lisna dwikurnianti
 Yola yunita
Biografi Imogene King
Imogene King lahir pada tanggal 30 januari 1923 di West
Point, Lowa. Dia menerima diploma perawat dari St. John
rumah sakit school of nursing di St. Louis, Missouri, pada
tahun 1945. Pada tahun 1948, ia meraih sarjana of science
dalam keperawatan dari St. Louis university, dan
melanjutkan untuk menyelesaikannya Master of science
dikeperawatan, juga dari St. Louis university tahun 1957.
Dia juga meraih gelar dokter fakultas keguruan,
Columbia university pada tahun 1961. Dia meninggal
pada 24 desember 2007.
TEORI GOAL ATTAINMENT
Teori Imogene King of Goal Attainment
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an.
Konsep dasar dari teori ini adalah bahwa
perawat dan pasien mengkomunikasikan
informasi, menetapkan tujuan bersama-sama,
dan kemudian mengambil tindakan untuk
mencapai tujuan tersebut.
 Teori king dari Goal Attainment mendefinisikan
keperawatan sebagai "proses aksi, reaksi dan
interaksi dengan yang perawat dan berbagi
informasi pasien tentang persepsi mereka dalam
situasi keperawatan." Menurut King, fokus
keperawatan adalah pada perawatan pasien, dan
tujuannya adalah perawatan kesehatan pasien dan
kelompok pasien.
Menurut King, tujuan dari perawat
adalah untuk membantu pasien menjaga
kesehatan sehingga mereka dapat
berfungsi dalam peran masing-masing.
Fungsi perawat adalah untuk
menginterpretasikan informasi dalam
proses keperawatan, untuk
merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi asuhan keperawatan.
Adapun beberapa karakteristik teori Imogene King
(Christensen &Kenney,1995):

 Sistem personal
 Sistem interpersonal
 Sistem sosial
Aplikasi Teori Imogene M. King dalam
Praktik Keperawatan
 Teori King berfokus pada interaksi perawat -
klien dengan pendekatan sistem. Kekuatan pada
model ini adalah partisipasi klien dalam
menentukan tujuan yang akan dicapai,
mengambil keputusan, dan interaksi dalam
menerima tujuan dari klien.
Beberapa contoh kasus yang menggunakan teori
King dalam praktik klinik adalah (Meleis, 1997) :
 Klien lansia dengan kecelakaan perdarahan pada
otak.
 Klien dengan penyakit ginjal.
 Caring dalam keluarga.
 Penyelesaian masalah memfasilitasi
pengembangan kesehatan lingkungankerja.
 Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
Analisis Teori Imogene M. King
Analisis kelompok terhadap teori Imogene King
mengacu pada tujuh kategori atau prosedur yaitu:
 sumber teori,

 makna teori,

 kecukupan logika dari teori,

 manfaat teori,

 derajat kemampuan menggeneralisasi,


 parsimony

 kemampuan untuk diujikan dari teori.


ANALISA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
TEORI IMOGENE KING
Kelebihan
 Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap

perubahan, teori ini dapatdipergunakan dan


menjelaskan atau memprediksi sebagian besar
phenomena dalam keperawatan.
 Teori King merupakan serangkaian konsep yang

saling berhubungandengan jelas dan dapat


diamati dalam praktek keperawatan.
 Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam

penyusunan tujuan bersama,mengambil


keputusan , dan interaksi untuk mencapa tujuan
klien.
Kekurangan
 Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih.

Misalnya konsep mengenaistres yang kurang jelas


karena ia menyatakan bahwa stres
memilikikonsekuensi positif dan menyarankan para
perawat harus menghapus pembuat stress dari
lingkungan rumah sakit.
 Teori ini berfokus pada sistem interpersonal.

Sehingga tujuan yang akan dicapai sangat


bergantung pada persepsi perawat dan klien yang
terlibat dalam hubungan interpersonal dan hanya
pada saat itu saja.

Anda mungkin juga menyukai