Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MODEL KONSEPTUAL


MENURUT IMOGENE KING

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Keperawatan Dasar I
Dosen Pembimbing : Engkartini, M.Kep.,Ns

Disusun Oleh :
1. MEI CINDY LESTARI (108121033)
2. SUCI FAIZATUL KIROMAH (108121035)
3. AHMAD NAZLY HAWARI (108121049)

UNIVERSITAS AL-IRSYAD CILACAP


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Jalan Cerme Nomor 24, Kelurahan Sidanegara,Kecamatan Cilacap Tengah
kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah 53223Telepon (0282) 532975,
Website www.stikesalirsyadclp.ac.id

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh


perkembangankeperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa
secara berkelanjutankeperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang
pesat. Baik dibidang pendidikanmaupun di tatanan praktek keperawatan. Pada
masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga
keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan
keilmuan yang kokoh.Salah satu komponen penting pengembangan disiplin
keperawatan adalah risetkeperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan
untuk menyelesaikan masalahkeperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi
teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta
pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge).
Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun
kerangka kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti, sehingga
hasil penelitian akan kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu
pengetahuan keperawatan (Body ofKnowledge) dan akan mempengaruhi
penerapannya dalam praktek keperawatan. Untuk menghindari hal tersebut,
sebelum suatu teori diterapkan pada praktek keperawatan tertentu dan
dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep darisuatu riset
keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis.
Padadasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain origins, meaning,
logicaladequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan testability yang
bertujuan untuk mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori
tersebut sehingga dapat dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau
validasi.Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of
Goal Attainmentyang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971.
Teori pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis,

2
dengan sembilan konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi,
transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktudan ruang (Marriner, A. 1986).

B. PERUMUSAN MASALAH
 Adapun beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam memecahkan masalah
konsep keperawatan antara lain :
1. Bagaimana gambaran model konseptual keperawatan menurut Imogene M. 
King?
2. Apa saja asumsi model konsep keperawatan Imogene M. King?
3. Apa saja model konsep dan teori keperawatan Imogene M. King?
4. Apa saja konsep paradigma keperawatan Imogene M. King?
5. Apa saja proses keperawatan menurut Imogene M. king?

C. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi tentang teori keperawatan menurut Imogene
M.King
2. Mengetahui asumsi model keperawtan Imogene M. King.
3. Mengetahui model konsep dan teori keperawatan Imogene M. King.
4. Mengetahui konsep paradigma Imogene M. King.
5. Mengetahui proses Keperawatan menurut Imogene M. King

D. MANFAAT
Memberikan informasi tentang teori dan model konsep menurut M.King kepada
pembaca khususnya untuk para mahasiswa dan nakes.
 

3
BAB II
PEMBAHASAN

Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King

Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam


keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat
dan menghadiri beberapakonferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari
beberapa pemikiran-pemikirankritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut,
kemudian King memformulasikan kedalamsuatu kerangka kerja konseptual
(Conceptual Framework) pada tahun 1971. Kingmengidentifikasi kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuahkerangka kerja sistem
terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. Kingmempunyai asumsi
dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya. Bahwa manusia seutuhnya (Human
Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan
lingkungannya. Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi
manusia dengan lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu
individu dan kelompok dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) terdiridari tiga sistem interaksi yang dikenal
dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi: Personal systems (individuals),
interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga, sekolah, industri,
organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).
A. ASUMSI MODEL KONSEP DAN TEORI IMOGENE M. KING
Imogene M. King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan
secara eksplisit maupun implisit.

1. Asumsi Eksplisit
a. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan
lingkunganya,dengan tujuan untuk kesehatan manusia.
b. Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol,
berorientasi padakegiatan waktu.

4
c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai
klien serta perawat.
d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi, berpartisipasidalam membuat keputusan yang
mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas
dan menerima atau menolak keperawatan.
e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan
informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk
membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan
mungkin tidaksama.
2. Asumsi Implisit
a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.
b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam
pembuatan atau pengambilan keputusan.
c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan
kesehatan.

B. Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem

1. Sistem Personal
Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka).
Untuk sistem personal konsep yang relevan adalah persepsi (perception),
diri (self), pertumbuhan dan perkembangan (growth and development),
citra diri (body image), ruang (space), danwaktu (time).
A. Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-
kejadian. Persepsi berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal ini
tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar belakang, pengetauhan dan

5
status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialamioleh
semua, selektif untuk semua orang, dansubjektif atau personal.
B. Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan
orang lain. Diri adalah individu atau bila seseorang berkata “AKU”.
Karakteristik diri adalah individu yang dinamis, sistem terbuka dan
orientasi pada tujuan.
C. Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia.
Perubahanini biasanyaterjadi dengan cara yang tertib, dan dapat
diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dansumbangan fungsi
genetik, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang
dapatdidefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana
dia bergerak dari potensialuntuk mencapai aktualisasi diri.
D. Citra diri (body image)
King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan
tubuhnya dan reaksi-reaksi lain untuk penampilanya.
E. Ruang (space)
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal
atau subjektif,individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya
dengan situasi, jarak dan waktu,transaksional, atau berdasarkan pada
persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara operasioanal, ruang
meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area
fisikyang disebut territory dan perilaku orang yang menempatinya.
F. Waktu (time)
King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan
kejadian yanglain, merupakan pengalaman unik setiap orang
2. Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antar
manusia.Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut
TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang relevan dengan

6
sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan
stress.
A. Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh
dua orang atau lebihdidalam hubungan timbal balik.
B. Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang
diberikan dari satuorang ke orang lain baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya melalui telepon, televisiatau tulisan. Ciri-ciri
komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional,
perceptual,transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu,
personal, dan dinamis.Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun
tertulis dalam menyampaikan ide-ide satuorang ke orang lain. Aspek
perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek laindari
perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan
gerakan tubuh.
C. Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas
personal berdasarkan persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka
mempunyai pengalaman atau rangkaian-rangkaian kejadian dalam waktu.
D. Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu
saat sebagai pemberidan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen
utama peran yaitu, peran berisi perilakuyang di harapkan pada orang yang
menduduki posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan yangditentukan
oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau
organisasi, danhubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk
tujuan pada situasi khusus.
E. Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis
dimanapun manusia berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara

7
keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang
melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorangdengan
lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis
sehubungandengan sistem terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran
dengan lingkunagn, intensitasnya bervariasi, ada dimensi yang temporal-
spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu,individual, personal,
dan subjektif.
3. Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran
organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk
memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik-praktik
dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengansistem sosial
adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
A. Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang
berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan
kelompok untuk mencapai tujuan personal atauorganisasi.
B. Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif,
proses transaksi yangtimbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-
nilai dari pemegang mempengaruhi definisi,validasi dan penerimaan posisi
di dalam organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.
C. Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal,
esensial dalamorganisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu
situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
D. Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap
kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif,
situasional, proses yang terusmenerus, dan berorientasi pada tujuan.

8
E. Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah.
King mendefinisikanstatus sebagai posisi seseorang didalam kelompok
atau kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam
organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-
hakistimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.
Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara
perawat dan pasien/klien.Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan
sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, dimana proses interpersonal
dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien dipengaruhioleh
perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan
kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi
untuk membantu pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan
adaptasi positif terhadap lingkungan.
C. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King

1.Konsep ManusiaKing memandang manusia sebagai suatu sistem


terbuka yang berinteraksi denganlingkungan, sehingga memungkinkan
benda, energi, dan informasi dengan leluasamempengaruhinya. Dalam
kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamissebagai
individu disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam
kelompokdisebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika
kelompok mempunyai ketertarikan dantujuan yang sama dalam satu
komunitas atau masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok:
a)kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan
dan dapat digunakan.
b)Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c)Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat
membantu/merawat diri mereka sendiri.

9
2. Konsep SehatKing mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup
manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuaian
terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentangsehat sakit,
dengan menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau
individuuntuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.
3.Konsep LingkunganMenurut King lingkungan adalah sistem sosial yang
ada dalam masyarakat yang saling berinteraksi dengan sistem lainnya
secara terbuka. Merupakan kekuatan dinamis yangmempengaruhi perilaku
sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan merupakan suatu
sistem terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi,
informasi dengan keberadaanmanusia. Manusia tersebut akan berinteraksi
dengan lingkungan internal dengan penukaranenergi yang diatur secara
terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.Lingkungan
adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan melibatkan:
a)Lingkungan internal: mengubah energi untuk memungkinkan orang
untuk menyesuaikan diridengan terus menerus perubahan lingkungan
eksternal.
b)Lingkungan eksternal: melibatkan organisasi formal dan informal.
Perawat adalah bagian darilingkungan pasien.
4. Konsep KeperawatanKeperawatan didefinisikan sebagai suatu proses
tindakan, reaksi dan interaksi perawatdan klien dalam berbagi informasi
tentang persepsi mereka dalam situasi keperawatan. Kingmenyampaikan
pola intervensi keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat
meliputikomunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika
ada gangguan, menetapkantujuan dengan maksud tercapainya suatu
persetujuan dan membuat transaksi.
Transaksi:
•Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
•Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka
tujuan tercapai.

10
•Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.
•Jika interaksi perawat dan pasien/klien berjalan baik maka tumbuh
kembang dapatditingkatkan .
•Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka
transaksi terjadi.
•Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
•Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan
terjadi.Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat
professional

1.Tujuan perawat Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan


mereka, sehingga mereka dapat berfungsidalam peran mereka.
2.Domain perawatTermasuk mempromosikan, memelihara, dan
memulihkan kesehatan, dan merawat orang sakit,terluka dan sekarat.
3.Fungsi perawat professionalUntuk menginterpretasikan informasi dalam
proses keperawatan untuk merencanakan,melaksanakan dan mengevaluasi
asuhan keperawatan. King berkata dalam teori nya, seorang perawat
profesional, dengan pengetahuan khusus dan keterampilan, dan klien
yangmembutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan
persepsi masalah pribadi, bertemu sebagai orang asing di lingkungan alam.
Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasimasalah, menetapkan dan
mencapai tujuan.

D.Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan


1.Pengkajiana.
Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat
membawa pengetahuankhusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa
pengetahuan tentang diri dan persepsimasalah yang menjadi perhatian,
untuk interaksi ini.
Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien,
diantaranya adalah :

11
•Tingkat tumbuh kembang
•Pandangan tentang diri sendiri.
•Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data
terhadap status kesehatan.
•Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan
persepsi, untuk interaksi dantransaksi.
•Sosialisasi2.
2.Diagnosa Keperawatana.
•Dibuat setelah melakukan pengkajian.
•Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
•Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya
dengan diagnosa keperawatan.
3.Perencanaana.
Dibuat berdasarkan dengan keperawatan.
•Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah
tersebut dilakukan.
•Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan
dan membuatkeputusan.
•Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang
dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi tidak harus
bertanggung jawab.
4.Implementasia.
Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual untuk
mencapai tujuan. Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari
transaksi.
5.Evaluasia.
Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.
•Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan
proses keperawatantersebut.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan:
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan
kelompokuntuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan
dengan memperhatikan,memikirkan, menghubungkan, menentukan dan
melakukan tindakan perawatan sehinggaindividu atau kelompok berprilaku yang
sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan berhubungan langsung dengan
lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk suatuhubungan
menanggulangi status kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi
dantransaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi mengenai persepsinya
dalam keperawatan

B. Saran:
Kita sesama manusia harus saling berinteraksi agar mancapai tujuan bersama.

13
DAFTAR PUSTAKA

aftar Pustaka Murwani, Arnita, S.Kep. 2008.Pengantar Konsep Dasar


Keperawatan
, Penerbit Fitramaya:Yogyakarta.Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep
Dasar Keperawatan
, Penerbit Salemba Medika:Jakarta.Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses, & Praktik: Edisi 4,PenerbitBuku Kedokteran EGC: Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai