Anda di halaman 1dari 11

TEORI MODEL KEPERAWATAN MENURUT IMOGENE M KING

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Falsafah dan Paradigma Keperawatan

Pembimbing : Sugiharto, MAN., RN.

Disusun Oleh :

1. Arina Fitriani (17.1295.S)


2. Nurul Adha (17.1355.S)

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah FALSAFAH DAN
TEORI KEPERAWATAN dengan tepat waktu.

Penulis juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi,
maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.

Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan
penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan
hikmah bagi penulis dan pembaca.

Pekalongan, 05 Desember 2017

Penulis

Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia perkembangan keperawatan tidak terlepas dari pengaruh


perkembangan keperawatan secara global. Untuk itu para perawat di Indonesia harus
mampu mengikuti perkembangan mengenai ilmu keperawatan agar perawat Indonesia
dapat meningkatkan asuhan keperawatan yang diberikan serta bisa bekerja baik di
tingkat nasional maupun internasional . Selain itu, keperawatan di Indonesia kedepannya
diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat secara
profesional sesuai meningkatkan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Para
ahli ilmu keperawatan banyak yang melakukan penelitian atau riset untuk
mengembangkan berbagai teori ilmu keperawatan. Salah satu komponen penting
pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan
sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan
atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek
keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of
Knowledge).

Diantara para ilmuan yang mengembangkan teori keperawatan salah satunya adalah
Imogene M King. Ia merupakan ilmuan keperawatan yang lahir pada tahun 1923. Ia lulus
diploma dalam ilmu keperawatan dari St. John’s Hospital School of Nursing di St. Louis
pada tahun 1945. Setelah itu ia melanjutkan karirnya yaitu bekerja sebagai perawat
kantor, perawat sekolah, perawat karyawan dan perawat pribadi untuk membiayai
pendidikan sarjananya di Bacelor of Science in Nursing di St. Louis University, kemudian
ia meraih gelar M.S.N keperawatannya pada tahun 1957 dari St. Louis University. Pada
tahun 1959, Imogene M King melanjutkan pendidikan di Columbia University, New York.
Ia menyelesaikan pendidikannya dan merai gelar Doktor of Education bidang
pendidikannya pada tahun 1961 dan terakhir gelar Ph.D. dari Southern Illinois University
pada tahun 1980.

King menjabat sebagai associate professor selama lima tahun yaitu dari tahun 1961-
1966 untuk keperawatan di University Loyola, Chicago. Di situla King mulai
mengembangkan program gelar master di bidang ilmu keperawatan dengan
menggunakan model kerangka konseptual yang terdiri dari tiga sistem interaksi yang
dinamis-personal, interpersonal, dan sosial yang mengarah pada perkembangan teori
pencapaian tujuan. Pada tahun 1971, ia telah mempublikasikan bukunya yang berjudul
Thoward a Theory of nursing: General Concepts of Human Behaviour dilanjutkan dengan
buku A Theory for Nursing:System, Concepts, Prosses pada tahun 1981. Penerbitan buku
ini muncul saat King banyak ilmu pengetahuan keperawatan dan perawat sulit untuk
memilih fakta-fakta dan konsep-konsep yang relevan dengan situasi yang ada.

Dalam model teori keperawatan King memandang bahwa klien/pasien sebagai


sistem perorangan (personal system) di dalam lingkungan, sebagai makhluk yang
mempunyai daya bereaksi (reacting being), makhluk sosial yang berorientasi pada
waktu(time-oriented beings), dan makhluk sosial (sosial beings) yang mempunyai
kemampuan untuk berpikir, memilih, menetapkan tujuan, dan memiliki kegiatan untuk
mencapai tujuan serta membuat keputusan. King mendefinisikan keperawatan sebagai
proses interaksi manusia (process of humen interaktions)antara perawat dan klien yang
berkomunikasi untuk mencapai tujuan.Teori yang di kemukakan oleh Imogene King ini
disebut “theory of goal attaiment”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca memahami teori
keperawatan menurut Imogene M King.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penyusun makalah ini adalah :
a) Mengetahui dan memahami teori dan model konseptual keperawatan dari
imogene M King.
b) Mengetahui dan memahami konsep sistem terbuka yakni sistem
interaksi, sistem personal, sistem interpretasi, dan sistem sosial.
c) Mengetahui dan memahami Teori Goal Attaiment.

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kerangka Konsep Sistem Terbuka


Sebelum menyusun konsep sistem terbuka dan teori sebagai satu tujuan
yang dicapai, Imogene M King memperkenalkan beberapa asumsi sebagai
dasar konseptualnya. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerja
konseptualnya,bahwa manusia seutuhnya ( Human Being ) sebagai sistem
terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi
dasar King tentang manusia seutuhnya ( Human Being) meliputi sosial,
perasaan, rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi pada
waktu.

1. Keperawatan
Keperawatan merupakan perilaku yang dapat diobservasi yang
ditemukan dalam sistem perawatan kesehatan masyarakat. Tujuan
keperawatan adalah monolog individu mempertahankan kesehatannya
sehingga mereka dapat berfungsi dalam peran-peran mereka.
Keperawatan dipandang sebagai proses interpersonal aksi,reaksi interaksi,
dan transaksi sehingga model keperawatan King dikenal sebagai “An
Interaction Model”.
2. Individu
Asumsi spesifik King mengenai individu adalah individu sebagai
makhluk sosial, berakal, perasa, pengontrol, bertujuan, berorientasi
tindakan, dan berorientasi waktu. Menurut King, individu mempunyai hak
untuk mengetahui berbagai hal yang menyangkut dirinya, hak untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan
dan kesehatan mereka, serta hak untuk menerimaatau menolak perawatan
kesehatan.
3. Kesehatan
Kesehatan dipandang sebagai bagian dinamis dalam lingkaran
kehidupan, sedangkan penyakit merupakan bagian dalam lingkaran
kehidupan tersebut. Kesehatan memengaruhi upaya adaptasi yang terus-
menerus terhadap kondisi stres,baik internal maupun eksternal, melalui
pemanfaatan oprimum sumber daya manusia guna meraih potensi bagi
kehidupan keseharian.

4. Lingkungan
King menyatakan,”Pemahaman mengenai tata cara manusia
berinteraksi dengan lingkunganya guna mempertahankan kesehatan
merupakan inti bagi perawat”. Sistem terbuka berimplikasi pada terciptanya
interaksi antara sistem dan lingkunganyang memengaruhi perubahan
secara konsisten.

Setelah adanya asumsi Imogene M king mengusulkan kerangka


konsep sistem terbuka yang disusun atas tiga sistem interaksi, yaitu sistem
personal, sistem interpersonal, dan sisten sosial.

1. Sistem Personal

a. Persepsi
Menurut King persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek,
orang, dan kejadian. Persepsi pada setiap orang berbeda tegantung
dengan pengalaman masalalu, latar belakang, pengetahuan, dan status
emosinya.Oleh karena itu, persepsi dapat berpengaruh terhadap semua
perilaku atau konsep lainnya yang berhubungan. Ciri-ciri persepsi adalah
universal atau dialami semua orang,subjektif, selektif untuk setiap orang.

b. Diri (self)
Adalah segala sesuatu tentang individu yang merupakan bagian
dalam dirinya yang bisa dibedakan dengan bagian luar atau fisik.

c. Pertumbuhan dan perkembangan


Merupakan proses disepanjang rentang kehidupan manusia yang
meliputi perubahan molekul, sel, dan perilaku sehingga seseorang dapat
bergerak dari potensial untuk mencapai aktualisasi diri.

d. Citra tubuh
Cara seseorang merasakan tubuhnya dan reaksi terhadap
penampilannya. Sifat citra tubuh itu sendiri subjektif dan sangat personal,
dapat dipelsjsri, serta dinamis.

e. Ruang (space)
Ruang berfungsi sebagai volume, arah, jarak, dan waktu berdasarkan
persepsi individu terhadap situasi.
f. Waktu
Merupakan masa yang bergerak terus-menerus dari masa lalu ke
masa depan yang melekat dengan proses kehidupan yang bersifat
subjektif karena berdasarkan persepsi.

2. Sistem Interpersonal
Sistem interpersonal terjadi apabila sistem personal saling bertemu.
Sistem interpersonal dibentuk oleh interaksi antara dua orang atau lebih.
Interaksi antara dua orang disebut dyad, tiga orang disebut triad, dan
empat orang atau lebih disebut group. Sistem interpersonal meliputi :

a. Interaksi
Adalah proses persepsi dan komunikasi antara individu dan
lingkungan serta antara idividu dengan individu lainnya yang
direpresentasikan oleh perilaku verbal dan non-verbal yang
diarahkan untuk mencapai tujuan. Setiap individu (perawat dan
klien) dalam berinteraksi memiliki pengetahuan, kebutuhan, tujuan,
dan persepsi yang berbeda sehingga dapat mempengaruhi
interaksi.

b. Komunikasi
Proses pemberian informasi dari satu orang ke orang
berikutnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikasi merupakan koponen informasi dari interaksi.

c. Transaksi
Didefinisikan oleh King adalah sebagai tujuan interaksi yang
membawa pencapaian tujuan. Transaksi merupakan komponen
penilaian dari interaksi manusia, yang didalamnya termasuk tingkah
laku yang dapat diobservasi.

d. Peran
Merupakan seperangkat dari perilaku yang diharapkan dari
orang yang memiliki posisi dalam sistem sosial.Perawat sebagai
tenaga profesional menggunakan keterampilan psikomotor, kognitif,
serta nilai-nilai untuk mengidentifikasi tujuan dan membantu klien
mencapai tujuan tersebut.

e. Stres
Suatu keadaan yang dinamis setiap kali manusia berinteraksi
dengan lingkungannya guna memelihara keseimbangan
pertumbuhan, perkembangan, dan perbuatan yang melibatkan
pertukaran energi dan informasi antara individu dan lingkungannya.

3. Sistem sosial
Sistem sosial terbentuk apabila sistem interpersonal bekerjasama
satu sama lain. Sistem sosial didefinisikan sebagai pembatas peran
organisasi sosial, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk
memelihara nilai dan mekanisme pengaturan antara praktik dan aturan
yang ada. Contoh sistem sosial adalah keluarga, kelompok keagamaan,
sistem pendidikan, kelompok teman seprofesi. Konsep yang berhubungan
dengan sistem sosial adalah organisasi, kewenangan, kekuasaaan, status,
dan pengambilan kepetusan.

B. Teori Goal Attaiment


Menurut King makna dari “Theory of Goal Attaiment” atau teori pencapaian
tujuan adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan
dan dapat diamati dalam dunia praktik keperawatan. Sistem teori terbuka
dikembangkan berdasarkan teori ini. Theory of Goal Attaiment menggambarkan
sifat hubungan perawat-klien yang membawa pada pencapaian tujuan. Ada
tujuh hipotesis yang dikemukakan oleh Imogene M King, yaitu :
1. Kesesuaisan persepsi dalam interaksi perawat-klien akan
meningkatkan penetapan tujuan bersama.
2. Komunikasi mendukung penetapan tujuan bersama antara perawat dan
klien dan menghasilkan kepuasan.
3. Kepuasan perawat dan klien meningkatkan pencapaian tujuan.
4. Pencapaian tujuan mengurangi stres dan kecemasan dalam situasi
keperawatan.
5. Pencapaian tujuan meningkatkan pembelajaran klien dan kemampuan
koping dalam situasi keperawatan.
6. Konflik peran yang dialami oleh klien, perawat, atau keduanya
mengurangi transaksi dalam interaksi perawat-klien.
7. Kesesuaian antara peran yang diharapkan dan peran yang di tampilkan
meningkatkan transaksi dalam interaksi perawat-klien.

Kemudian king mengembangkan delapan prediksi proporsi dari teori


pencapaian tujuan, yaitu :
1.) Transaksi akan terjadi apabila persepsi yang diberikan akurat
2.) Jika perawat dan klien melakukan transaksi maka tujuan akan
tercapai
3.) Apabila tujuan tercapai maka akan terjadi kepuasan baik klien
maupun perawat.
4.) Jika tujuan tercapai, keefektifan dalam pemberian asuhan
keperawatan akan terjadi.
5.) Jika transaksi dilakukan di dalam interaksi perawat-klien,
pertumbuhan, dan perkembangan akan baik.
6.) Transaksi akan terjadi, jika perawat dan klien merasakan
kesesuaian antara peran yang diharapkan dan peran yang di
tampilkan.
7.) Stres dalam interaksi akan terjadi antara perawat-klien apabila
perawat atau klien atau keduanya mengalami peran konfik.
8.) Penetapan dan pencapaian tujuan bersama akan terjadi apabila
perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
penyampaian komunikasi dan informasi yang sesuai kepada
klien.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment) merupakan rumusan


dari kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) dan asumsi dasar King
tentang Human Being. Teori pencapaian tujuan (Theory of Goal Attainment)
berfokus pada interpersonal sistem. Menurut King sistem interaksi yang dinamis
digambarkan sebagai proses interaksi manusia sebagai individu, kelompok dan
masyarakat dengan lingkungannya sebagai sistem yang terbuka yang terdiri dari
sistem personal, sistem interpersonal serta sistem sosial yang berorientasi pada
pencapaian tujuan dengan sebelas konsep utama, yaitu unsur yang terdapat
didalam sistem personal dan sistem interpersonal. Sistem personal mencakup :
persepsi, diri (self),pertumbuhan dan perkembangan, citra tubuh, ruang, waktu.
Sedangkan sistem interpersonal mencakup : interaksi komunikasi, transaksi, peran
dan stres. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan
dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.Tujuan akan tercapai
apabila semua aspek telah dipahami dan diterapkan selain itu hubungan antara
klien dan perawat harus terjalin dengan baik.

B. Saran

Diharapkan perawat dapat memahami dan menerapkan konsep dan teori dari
Imogene M King yang dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang
diberikan. Setelah mempelajari dan memahami teori ini perawat dapat
menjadikannya sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan. Selain
itu, pelajar, guru maupun peneliti juga dapat memanfaatkan teori ini untuk
menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi keperawatan yang
spesifik.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.2008.Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : EGC

http://msyhartinaula.blogspot.co.id/2015/02/teori-model-keperawatan-imogeng-mking.html?
m=1 Diunduh pada Jum’at 27 Februari 2015

Kusnanto.2004.Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai