KOMUNITAS
KELOMPOK 2 :
KELAS D : KELAS C:
HASNIATI A.OKTAVIRANI
PURNAMAWATI A. AJRIANI
SUCI R. YULIANA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah KOMUNITAS.Ucapan terima
kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini. Kami
berharap dengan ditulisnya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya penulis pada
khususnya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari yang diharapkan.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk me-motivasi kami
untuk tetap menambah ilmu dan mengembangkan cara kami untuk membuat makalah-makalah
yang bermanfaat.
A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara
berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik
dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu
keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan
dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.
Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset
keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah
keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai
landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan
keperawatan (Body of Knowledge).
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek
keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep dari
suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis. Pada
dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain origins, meaning, logical
adequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk
mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat
dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal
Attainment yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori
pencapaian tujuan merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan
konsep utama yang meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress,
tumbuh kembang, waktu dan ruang (Marriner, A. 1986).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Theory Of Goal Attainment ?
2. Bagaimana Kerangka Konsep Imogene M.King ?
3. Bagaimana Model Konsep Keperawatan King ?
4. Bagaimana Asumsi King ?
5. Bagaimana Penerimaan Komunitas dalam Keperawatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Theory Of Goal Attainment.
2. Untuk mengetahui Kerangka Konsep Imogene M.King.
3. Untuk menegetahui Model Konsep Keperawatan King.
4. Untuk mengetahui Asumsi King.
5. Untuk mengetahui hubungan Komunitas dalam keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
b) Komunikasi
Sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang
lain secara langsung maupun tidak langsung.
c) Transaksi
Sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian
tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari
interaksi manusia dengan lingkungannya.
d) Peran
merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi
pekerjaannya dalam sistem sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan
kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi konflik dan kebingungan
peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.
e) Stress
Sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia
dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi
antara manusia dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan
mengontrol stressor.
3. Sistem Sosial
a) Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang
berhubungan dengan pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok
untuk mencapai tujuan personal atau organisasi.
b) Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap
kehidupan dan pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif,
situasional, proses yang terus menerus, dan berorientasi pada tujuan.
c) Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dapat diubah. King
mendefinisikan status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau
kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain di dalam organisasi dan
mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak istimewa, tugas-tugas,
dan kewajiban.
3. MODEL KONSEP KEPERAWATAN KING
King memahami model konsep dan teori keperawatan denag menggunakan
pendekatan system terbuka dalam hubunagn interaksi yang konstan dengan lingkunagan,
sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi.
Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang
meliputi adanya system personal, system interpersonal dan system social yang saling
berhuabungan satu dengan yang lain.
Manusia memiliki 3 kebutuhan dasar yaitu kebutuhan terhadap informasi,
kesehatan, kebutuhan terhadap pencegahan penyakit dan kebutuhan terhadap perawatan
ketika sakit.
Konsep hubungan manusia menurut King terdiri dari :
a) Aksi merupakan proses awal hubungan 2 individu dalam berprilaku, dalam
memahami atau mengenali kindisi yang ada dalam keperawatan dengan
digambarkan hubungan keperawatan dan klien melakukan kontrak atau tujuan
yang diharapkan.
b) Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan
merupakan respon dari individu.
c) Interaksi merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi
antara perawat dan klien yang terwujud dalam komunikasi
d) Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dan klien terjadi suatu
persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
4. ASUMSI KING
King mengangsumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit
maupun imlisit. Asumsi eksplisit meliputi :
1. Focus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan
lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia.
2. Individu adalah social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control,
berorientasi pada kegiatan waktu.
3. Proses Interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien
serta perawat.
4. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi,
berpartisipasi dalam membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupanya,
kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak
keperawatan.
5. Tanggung jawab dari anggota tim keehtan adalah memberikan informasi
kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka
membuat atau mengambil keputusan.
6. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin
tidak sama.
2. Pendidikan
Kerangka berpikir King telah di gunakan di Ohi State University bagi design
kurikulum progam keperawatan dan di tampilkan dai University of Texas Houston.
Konsep-konsep King sangatlah berguna dalam mengembangkan kerangka berpikir.
Berguna dalam pendidikan keperawatan, praktek keperawatan, dan menjabarkan
hipotesa bagi penelitian. Menyediakan alat-alat sistematis sebagai pandangan profesi
perawat,Pengorganisasian tubuh, pengetahuan keperawatan dan penjelasan
keperawatan sebagai disiplin ilmu.
3. Penelitian
Penelitian dapat dibuat dan diadakan untuk menerapkan sistem ini di unit rumah
sakit, diperawatan ambulatri, populasi pasien, untuk masa sekarang dan masa yang
akan datang, komputerisasi dalam merekam system perawatan kesehatan.
Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem keluarga dan supra
sistemnya adalah sistem sosial yang lebih luas. Keluarga sebagai sub sistem komunitas
merupakan system terbuka dimana terjadi hubungan timbal balik antara keluarga dengan
komunitas yang sekaligus sebagai umpan balik.
Tujuan akhir perawatan (King, 1981), ”Manusia berinteraksi dengan lingkungan yang
mengantarkan pada suatu keadaan sehat bagi individu yang memiliki kemampuan untuk
berfungsi didalam peran-peran social.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunitas merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem keluarga dan supra
sistemnya adalah sistem sosial yang lebih luas. Keluarga sebagai sub sistem komunitas
merupakan system terbuka dimana terjadi hubungan timbal balik antara keluarga dengan
komunitas yang sekaligus sebagai umpan balik.
Tujuan akhir perawatan (King, 1981), ”Manusia berinteraksi dengan lingkungan
yang mengantarkan pada suatu keadaan sehat bagi individu yang memiliki kemampuan
untuk berfungsi didalam peran-peran social.
B. Saran
Setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik, Selain dapat
menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat dipergunakan dan menjelaskan atau
memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
http://syehaceh.wordpress.com/2009/03/11/theory-of-goal-attainmentimogene-m-king/
http://therizkikeperawatan.blogspot.com/2008/12/model-konsep-interaksi-imogene-m-king.html
Diposkan oleh Ika Fadhilah di 22:50
http://gladiolstrange.blogspot.com/2009/05/model-konsep-interaksi-imogene-m-king.html