Anda di halaman 1dari 17

Chairul Munir, S.Kep.

,
Ns., M.Kep
Imogene King

 Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King.


Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu
perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa
konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis.
King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya. Bahwa manusia
seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan
lingkungannya.
Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan
lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan
kelompok dalam memelihara kesehatannya.
A . ASUMSI MODEL KONSEP DAN TEORI IMOGENE M. KING

Imogene M. King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara eksplisit maupun
implisit,yaitu :

 Asumsi Eksplisit 
• Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk
kesehatan manusia.
• Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol, berorientasi pada kegiatan waktu.
• Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat.
• Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam membuat
keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau
menolak keperawatan.
• Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada individu tentang
semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan.
• Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama.
 Asumsi Implisit

 Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.


 Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan
atau pengambilan keputusan.
 Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
 Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
B. Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem .

 1.      Sistem Personal


Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem personal
konsep yang relevan adalah persepsi (perception), diri (self), pertumbuhan dan
perkembangan (growth and development), citra diri (body image), ruang (space), dan
waktu (time).
a.   Persepsi (perception)
b.   Diri (self)
c.   Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)
e.   Ruang (space)
f.    Waktu (time)
 2. Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia. Interaksi
antar dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP.
Konsep yang relevan dengan sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi, transaksi, peran
dan stress.
a.   Interaksi
b.   Komunikasi
c.   Transaksi
d.   Peran
e.   Stress
 3.      Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosisal, perilaku, dan
praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara
praktik-praktik dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem sosial adalah
organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
a.       Organisasi
b.      Otoritas
c.       Kekuasaan
d.      Pembuatan keputusan
e.       Status
C.Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene
King

 1.      Konsep Manusia

King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan,
sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam
kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis sebagai individu disebut sebagai sistem
personal, ketika hndividu ini bersatu dalam kelompok disebut sistem interpersonal. Sistem sosial
tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau
masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :
a) kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan dapat   digunakan. 
b) Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c)  Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/merawat diri mereka sendiri
 2.      Konsep Sehat
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan
melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan
menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan
sehari-hari yang maksimal.
 3.      Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang saling berinteraksi
dengan sistem lainnya secara terbuka. Merupakan kekuatan dinamis yang mempengaruhi perilaku
sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan merupakan suatu sistem terbuka yang
menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut
akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus
menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan melibatkan :
a) Lingkungan internal: mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk
menyesuaikan diri dengan terus menerus perubahan lingkungan eksternal. 
b) Lingkungan eksternal: melibatkan organisasi formal dan informal. Perawat
adalah bagian dari lingkungan pasien.
 4.      Konsep Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan interaksi
perawat dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi
keperawatan. King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses
interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan
aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud
tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.
 Transaksi:
 Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
 Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka tujuan tercapai.
 Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.
 Jika interaksi  perawat dan pasien/klien berjalan baik maka tumbuh kembang dapat
ditingkatkan .
 Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka transaksi terjadi.
 Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
 Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan terjadi.
 Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat professional :
1.      Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga mereka dapat berfungsi dalam peran mereka.
2.      Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan merawat orang sakit, terluka dan sekarat. 
3.      Fungsi perawat professional
Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
asuhan keperawatan. King berkata dalam teori nya, seorang perawat profesional, dengan pengetahuan khusus dan
keterampilan, dan klien yang membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah pribadi,
bertemu sebagai orang asing di lingkungan alam. Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi masalah, menetapkan dan
mencapai tujuan.
 
D.Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan

 1.      Pengkajian
a. Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa  pengetahuan khusus
dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah yang
menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
b. Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya adalah :
•  Tingkat tumbuh kembang.
• Pandangan tentang diri sendiri.
•  Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap status kesehatan.
• Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk interaksi dan transaksi.
• Sosialisasi
 2.      Diagnosa Keperawatan
a.   Dibuat setelah melakukan pengkajian.
b.   Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
c.   Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa keperawatan.
 3.      Perencanaan
a.   Dibuat berdasarkan dengan keperawatan.
b.   Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan.
c.  Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan membuat keputusan.
d.  Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut serta dalam pengambilan keputusan tapi
tidak harus bertanggung jawab.
 4.      Implementasi
a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual untuk
mencapai tujuan.
b.   Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
 5.      Evaluasi
a.   Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.
b.   Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses
keperawatan tersebut.
Terima Kasih ..

Anda mungkin juga menyukai