Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah kami mengenai Konsep Teori
Keperawatan menurut Imogene King.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak menemukan hambatan, namun
berkat bantuan dan bimbingan dari semua pihak serta masukan dari teman-teman.
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, dan berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan khususnya
bagi pembaca.

Kendari, November 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang diberikan
kepada klien secara manusiawi, komprensif dan individualistik. Definisi modern
mengenai keperawatan didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan suatu seni
yang memfokuskan pada menpromosikan kualitas hidup yang didefinisikan oleh
orang atau keluarga, melalui seluruh pengalaman hidupnya dari kelahiran
sampai asuhan pada kematian.
Dalam melaksanakan praktek, perawat harus mengacu pada model konsep
dan teori keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model
keperawatan. Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984), sebagai suatu
usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam
keperawatan. Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun
suatu model konsep dalam keperawatan, dan model konsep keperawatan
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.
Dengan adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-
alasan mengenai kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan
keperawatan, baik bentuk tindakan maupun bentuk model praktek keperawatan
sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian keperawatan dari Imogene King?
2. Apakah tujuan pencapaian teori Imogene King?
3. Apa saja asumsi-asumsi utama Imogene King?
4. Apa manfaat teori Imogene King?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan teori Imogene King?

1.3 TUJUAN
1. Dapat mengetahui pengertian teori keperawatan menurut Imogene King.
2. Dapat mengetahui pencapaian tujuan teori Imogene King.
3. Dapat mengetahui asumsi utama dari teori Imogene King.
4. Dapat menegtahui manfaat teori Imogene King.
5. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan teori Imogene King.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
Menurut King konsep keperawatan adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan
interaksi perawat dan klien yang secara bersama-sama memberikan informasi tentang
persepsi mereka dalam suatu situasi keperawatan dan sebagai proses interaksi humanis
antara perawat dan klien yang masing- masing merasakan situasi dan kondisi yang
berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan tujuan, mengeksplorasi maksud,
dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan. King menyampaikan pola intervensi
keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan
persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan
dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.

2.2 TEORI PENCAPAIAN TUJUAN IMOGENE KING

Pada tahun 1971 King memperkenalkan suatu model konseptual yang terdiri
atas tiga sistem yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King
memadukan tiga sistem interaksi yang dinamis-personal, interpersonal, dan sosial yang
mengarah pada perkembangan teori pencapaian tujuan (King, 1981 dalam Christensen
J.P, 2009).

Konsep yang ditempatkan dalam sistim personal karena mereka terutama


berhubungan dengan individu, sedangkan konsep yang ditempatkan dalam sistim
interpersonal karena menekankan pada interaksi antara dua orang atau lebih. Konsep
yang ditempatkan dalam sistem sosial karena mereka menyediakan pengetahuan untuk
perawat agar berfungsi di dalam sistim yang lebih besar (King, 1995a, p.18 – 19 dalam
Tomey & Alligood,2006). Dalam interpersonal sistem perawat-klien berinteraksi dalam
suatu area (space). Menurut King, intensitas dari interpersonal sistem sangat
menentukan dalam menetapkan pencapaian tujuan keperawatan. Adapun beberapa
karakteristik teori Imogene King (Christensen &Kenney,1995):
1. Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai sistem terbuka,
mampu berinteraksi, mengubah energi, dan informasi dengan lingkungannya.
Individu merupakan anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan
kemampuan dalam bereaksi, menerima,mengontrol, mempunyai maksud-
maksud tertentu sesuai dengan hak danrespon yang dimilikinya serta
berorientasi pada tindakan dan waktu. Sistem personal dapat dipahami dengan
memperhatikan konsep yang berinteraksi yaitu: persepsi, diri, gambaran diri,
pertumbuhan dan perkembangan, waktu dan jarak.
2. Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi.
Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konsep tentang peran,
interaksi, komunikasi, transaksi, stress, koping.
3. Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang akan menjaga keselamatan
lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat,
interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem sosial dapat mengantarkan organisasi
kesehatan dengan memahami konsep organisasi, kekuatan, wewenang, dan
pengambilan keputusan.

2.3 ASUMSI-ASUMSI UTAMA IMOGENE KING

1. Keperawatan : Keperawatan merupakan suatu proses interaksi antara klien dan


perawat yang selama pengkajian, pembuatan tujuan, dan menjalankannya,
terjadi transaksi dan tujuan dicapai.
2. Klien : King mengatakan bahwa klien adalah individu (sistem personal) atau
kelompok (sistem interpersonal) yang tidak mampu mengatasi peristiwa atau
masalah kesehatan ketika berinteraksi dengan lingkungan.
3. Kesehatan : Menurut King, Kesehatan adalah kemampuan individu untuk
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dalam peran sosial yang lazim. suatu
pengalaman hidup yang dinamis dalam penyesuaian terus-menerus terhadap
stresor lingkungan melalui penggunaan sumber-sumber yang optimum.
4. Lingkungan : King menyatakan, lingkungan merupakan setiap sistem sosial
dalam masyarakat. sistem sosial adalah kekuatan dinamis yang memengaruhi
perilaku sosial, integrasi, persepsi, dan kesehatan, seperti rumah sakit, klinik,
lembaga komunitas, dan industri.

2.4 MANFAAT TEORI IMOGENE KING

Kelompok menganalisis bahwa teori keperawatan Imogene King sangat


mudah untuk dipahami dan diaplikasikan dalam praktik keperawatan. Teori ini
membangun tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge).
Manfaat dari teori ini adalah:

1. Mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu pengetahuan.


2. Dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek keperawatan.
3. Konsep teori ini dapat dimanfaatkan oleh pelajar, guru dan juga peneliti dan
praktisi untuk menganalisa dan mengidentifikasi kejadian dalam situasi
keperawatan yang sepesifik.
4. Sebagai pendekatan untuk menyeleksi dan memilih konsep yang dijadikan
dasar praktek keperawatan profesional.

2.5 ANALISA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI KING

Kelebihan :

1. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapat
dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar fenomena
dalam keperawatan.
2. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan
jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan.
3. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama,
mengambil keputusan, dan interaksi untuk mencapa tujuan klien.
4. Teori King dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan.
5. Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.
6. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan.

Kekurangan

1. Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Misalnya konsep mengenai stress
yang kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres memiliki konsekuensi
positif dan menyarankan para perawat harus menghapus pembuat stress dari
lingkungan rumah sakit.
2. Teori ini berfokus pada sistem interpersonal, sehingga tujuan yang akan dicapai
sangat bergantung pada persepsi perawat dan klien yang terlibat dalam
hubungan interpersonal dan hanya pada saat itu saja.
3. Teori King belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan konsep
interaksi, komunikasi, transaksi dan persepsi, misalnya pasien-pasien tidak dapat
berinteraksi secara kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien
koma, bayi yang baru lahir, dan pasien psikiatrik.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan model konsep dan teori keperawatan king dapat disimpulkan bahwa
konsep keperawatan menurut King adalah sebagai proses aksi, reaksi, dan interaksi
perawat dan klien yang secara bersama-sama memberikan informasi tentang
persepsi mereka dalam suatu situasi keperawatan dan sebagai proses interaksi
humanis antara perawat dan klien yang masing- masing merasakan situasi dan
kondisi yang berlainan, dan melalui komunikasi mereka menentukan tujuan,
mengeksplorasi maksud, dan menyetujui maksud untuk mencapai tujuan. Salah satu
manfaat teori king adalah mengkontribusi pada pengembangan tubuh ilmu
pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memperbaiki praktek
keperawatan. Dengan adanya teori King ini perawat dan pasien bisa saling
memikirkan pencapaian tujuan yaitu kesehatan yang diinginkan walaupun dalam
teori ini masih terdapat beberapa kekurangan.

3.2 SARAN
Kami berharap dengan adanya makalah mengenai teori King ini dapat dijadikan
sebagai inovasi untuk meningkatkan praktik keperawatan yang lebih baik lagi serta
dapat diterapkan di unit rumah sakit, di perawatan ambulatri untuk masa kini dan
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

 Marriner-Tomey &Alligood (2006). Nursing Theorist and Their Work. Seventh


edition. St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
 Christensen, Paula J. (2009) : Nursing Process:Aplication of Conceptual
Models, 4th ed. St.Louis: Mosby-Year Book, Inc.
 Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit
Salemba Medika: Jakarta.
Daftar Isi

KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................2
2.1 Pengertian................................................................................2
2.2 Teori Pencapaian Tujuan Imogene King.................................2
2.3 Asumsi-Asumsi Utama Imogene King....................................3
2.4 Manfaat Teori Imogene King...................................................4
2.5 Analisa Kelebihan dan Kekurangan Teori King.......................4
BAB III PENUTUP..................................................................................5
3.1 Kesimpulan...............................................................................5
3.2 Saran.........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................6
MAKALAH FALSAFAH
TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN
MENURUT IMOGENE KING
Dosen Pembimbing : FIRMAN., S.Kep., Ns., M.Kes

Disusun Oleh Kelompok 10:


MOH. FADLY (P201701030)
NUR ANITA (P201701031)
FANNY PRAMASARI UTAMI (P201701032)
Kelas : J1

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA KENDARI
2017

Anda mungkin juga menyukai