Anda di halaman 1dari 21

Metabolisme dan Pengaturan Suhu Tubuh

Anggota :
• Ayuningtyas
• Maulidya Asharisani
• Mohamad Firza Maulana • Ridwan Nuralamsyah
• Neng Nika Agustiani • Rila Halimatu Sadiah
• Pariska Pratiwi • Sinta Intan Peresmana
• Siti Sabila D.I Suherlan

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


A. Pengertian metabolisme
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu “metabole” yang bera
rti perubahan. Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam
tubuh semua makhluk hidup, proses ini merupakan pertukaran zat ataupun sua
tu organisme dengan lingkungannya. Metabolisme merupakan totalitas proses
kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertu
juan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melaku
kan reproduksi
Fungsi Metabolisme
 Menghasilkan energi bagi dari proses perubahan zat-zat makanan yang ada
di dalam tubuh.
 Zat-zat lain yang berasal dari protein berguna untuk pertumbuhan dan respi
rasi jaringan tubuh.
 Mengganti jaringan yang rusak atau membentuk jaringan.
 Menyusun unit pembangun menjadi protein, asam nukleat dan komponen s
el lainnya
Hormon Pengatur Metabolisme Tubuh
1. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar besar sebagaimana hepar.Saat embrio pankreas ber
kembang dari foregut primitive.Pankreas merupakan kelenjar eksokrin sekaligus kel
enjar endokrin. Bagian eksokrin kelenjar pankreas mensekresi cairan alkalin yang ka
ya akan enzim. Cairan ini akan disekresikan melalui duktus pankreas (Young, et al. 2
006: 299). Pankreas kaya akan saraf otonom yang juga berfungsi mengatur sekresi p
ankreas. Selain persarafan, sekresi pankreas juga diatur secara hormonal. Sel-sel n
euroendokrin yang terdapat pada duoenum melepaskan hormone sekretin. Sekretin a
kan merangsang sekresi cairan kaya bikarbonat dari pankreas. Selain sekretin, sel- s
el neuroendokrin duodenum juga melepaskan kolesistokininpankreosimin (CCK).
CCK akan merangsang sekresi cairan kaya akan enzim dari pankreas. Selain duoden
um, sel-sel neuroendokrin pilorus lambung juga mensekresi hormon yaitu gastrin.
Lanjutan…
2. Hormon Insulin
Insulin adalah suatu hormon protein yang dihasilkan oleh pulau-pulau langer
hans yang merupakan 1% dari jaringan pankreas. Dalam sel-sel beta pancreas,ins
ulin disintesis seperti protein lainnya, melalui ribosom dan reticulum end
oplasma. Kira-kira 50 unit insulin setiap hari diperlukan, dan 1/5 dari jumlah yan
g ada disimpan dalam pamkreas manusia.
3. Hormon Glukagon
Mekanisme kerja glukagon berlawanan dengan insulin yaitu terjadi peningka
tan glikogenolisis, lipolisis dan glukoneogenesis. Pengaruh glukagon pada jar
ingan hati akan menyebabkan peningkatan adenilat siklase membran,
meningkatkan AMP siklik dan meningkatkan fan meningkatkan fosforilase
selanjutnya peningkatan metabolism glikogenolisis dimana glikogen dirubah
menjadi glukosa.
Lanjutan…
4. Hormon Kortisol
menghambat metabolisme lemak dan karbohidrat, dengan menstimulasi pros
es glukoneogenesis dan lipolisis, meningkatkan protein katabolisme, men
urunkan penyerapan glukose pada sel otot dan sel lemak, dan meningkatkan pem
ecahan triasilgliserol.
5. Growth hormone
menstimulasi pertumbuhan dan anabolisme protein
B. Pengaturan Suhu (Termoregulasi)
1. Pengertian Termoregulasi
Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik yang mem
pertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mem
pertahankan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang
dikeluarkan (Brooker, 2008). Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh meka
nisme fisiologis dan prilaku. Agar suhu tubuh tetap konstan dan berada dalam batas
an normal,hubungan antara prediksi panas dan pengeluaran panas harus diper
tahankan.Hubungan diregulasi melalui mekanisme neurologis dan kardiovaskular
Organ pengatur suhu tubuh ada dua yaitu :
 Hipotalamus
 Termoreseptor
2. Faktor yang Mempengaruhi Suhu Tubuh
1. Kecepatan metabolism basal 1. Gangguan organ
2. Rangsangan saraf simpatis 2. Lingkungan
3. Hormon pertumbuhan 3. Usia
4. Hormon tiroid 4. Olahraga
5. Hormon kelamin 5. Kadar hormone
6. Demam (peradangan) 6. Stress
7. Status gizi 7. Perubahan Suhu
8. Aktivitas
3. Mekanisme Pengeluaran Panas
Pengeluaran dan produksi panas terjadi secara simultan. Stru
ktur kulit dan paparan terhadap lingkungan secara konstan, peng
eluaran panas secara normal melalui:
 Radiasi
 Kondusi
 Konveksi
 Evaporasi
 Diaforesi
C. Pengaturan BMR (Basal Metabolic Rate)
1. Pengertian BMR (Basal Metabolisme Rate)
Metabolisme basal adalah energi yang diperlukan oleh tubuh dalam kead
aan istirahat total, baik jasmani maupun rohani. Energi ini adalah energi mini
mal yang tidak dapat dikurangi lagi, yang diperlukan untuk memelihara pros
es-proses hidup, yaitu untuk pernapasan, peredaran darah, pertahanan tubuh, dan
sebagainya.Metabolisme basal dapat dihitung dengan mengukur luas per
mukaan tubuh, berat, umur, dan jenis kelaminnya.
2. Rumus Menghitung BMR
Untuk menghitung kebutuhan energi seseorang, maka harus diketahui
BMR nya dan kegiatan fisiknya, dan untuk memperkirakan jumlah energi yang
diperlukan dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Lanjutan …
Dalam menentukan nilai BMR ini, Harris dan Benedict menemukan sebuah meto
da dengan cara perhitungan :
Laki-laki 66 + (13,7 x BB kg) + (5 x TB cm) - (6,8 x umur)
Perempuan 665 + (9,6 x BB kg) + (1,7 x TB cm) - (4,7 x umur)
Dengan BB adalah nilai dari berat badan normal. Dapat dihitung dengan cara :
Jika umurnya kurang dari 30 tahun (<30)
BB = (TB-100)-(10%(TB-100))
Jika umurnya lebih dari 30 tahun (>30)
BB = (TB-100) → 100%
Over weight → 110-120 %
Obesitas → > 120 %
Dan apabila ingin mengkoreksi berat badan (digunakan untuk pasien obesitas), dapat
dihitung dengan jalan :
Adjusted Body Weight = BB saat ini – (25% (BB saat ini – BB normal)
Lanjutan…
Perhitungan BMR dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu luas permukaan tubu
h, jumlah jam tidur, aktivitas, status hamil dan menyusui, hormon, usia, seks, jenis kela
min, demam, lapar, dan status kesehatan. BMR awal dapat diketahui dengan menghitung
nya dengan perhitungan:
BMR awal = BP x 24 jam x 1 kkal
Adapun dasar perhitungan BMR yaitu:

 Berat Perhitungan (BP)


Ket:
BI (Berat Ideal)
BN(Berat Nyata)
 Jumlah kalori/hari
 Aktivitas dan kesehatan
Lanjutan …
Tingkat Aktivitas Jenis Aktivitas Kebutuhan Kalori

Istirahat Tidak, berbaring, duduk, nonton + 20%

TV
Ringan Menulis, menjahit, mencuci + 30%
piring, menghias ruangan

Sedang Mencuci baju tanpa mesin cuci, + 40%


menyetrika berdiri, mengepel
lantai

Berat Menggergaji pohon dengan + 50%

gergaji tangan, menarik beca,


bersepeda jauh
Lanjutan…
Rata-rata BMR pada dewasa muda adalah 75-110W dan kerja fisik (oto
t). Liver dan organ dalam abdominal menghasilkan 50% BMR, otak dan sus
unan saraf pusat 15-20%, Jantung dan sistem sirkulasi 10% dan pada otot ya
ng istirahat 20-25%.
Efek aktivitas otot pada BMR (Basal Metabolisme Rate)
 Istirahat : BMR 75—110W
 Peningkatan tonus otot : BMR 150—200W
 Menggigil : BMR 200-500W
 Bekerja agak keras : BMR 400W
 Bekerja keras : BMR 600-800W
 Olahraga berat dalam waktu pendek atau mencapai : BMR <2000W
3. Faktor yang Mempengaruhi BMR
1. Ukuran tubuh dan berat tubuh
2. Umur
3. Suhu lingkungan yang tinggi atau rendah
4. Jenis kelamin
5. Iklim
6. Tidur
7. Pengerahan otot selama atau sebelum pengukuran
8. Tinggi badan,berat badan dan luas permukaan tubuh
9. Kehamilan
10. Hormon
D. Pengukuran Suhu Tubuh
1. Pengertian Suhu Tubuh
Suhu adalah keadaan panas dan dingin yang diukur dengan menggunakan
termometer. Di dalam tubuh terdapat 2 macam suhu, yaitu suhu inti dan suhu kulit.
Suhu inti adalah suhu dari tubuh bagian dalam dan besarnya selalu dipertahankan
konstan, sekitar ± 1ºF (± 0,6º C) dari hari ke hari, kecuali bila seseorang mengalami
demam. Sedangkan suhu kulit berbeda dengan suhu inti, dapat naik dan turun sesuai
dengan suhu lingkungan. Bila dibentuk panas yang berlebihan di dalam tubuh, suhu
kulit akan meningkat. Sebaliknya, apabila tubuh mengalami kehilangan panas yang
besar maka suhu kulit akan menurun (Guyton & Hall, 2012). Nilai suhu tubuh juga
ditentukan oleh lokasi pengukuran, pengukuran suhu bertujuan memperoleh nilai suhu
jaringan dalam tubuh. Lokasi pengukuran untuk suhu inti yaitu rektum, membran
timpani, arteri temporalis, arteri pulmonalis, esophagus dan kandung kemih. Lokasi
pengukuran suhu permukaan yaitu kulit, oral dan aksila (Potter & Perry, 2009).
Lanjutan…
2. Suhu Tubuh Normal
Suhu tubuh yang normal adalah 35,8°C – 37,5°C. Pada pagi hari suhu akan mendekati 35,5°
C, sedangkan pada malam hari mendekati 37,7°C. Pengukuran suhu di rektum juga akan lebih tinggi
0,5°-l°C, dibandingkan suhu mulut dan suhu mulut 0,5°C lebih tinggi dibandingkan suhu aksila
(Sherwood, 2014).
Menurut Tamsuri Anas (2007), suhu tubuh dibagi menjadi :
 Hipotermi : bila suhu < 36°C
 Normal : antara 36 – 37,5°C
 Febris / pireksia : antara 37,5 – 40°C
 Hipertermi : bila suhu > 40°C

3. Pengukuran Suhu Tubuh


Untuk mengetahui berapa suhu tubuh digunakan alat termometer. Alat pengukur suhu tubu
h ini banyak jenisnya yaitu termometer air raksa, termometer digital, termometer berbentuk stri
p (Nusi et al., 2013).
Lanjutan…
4. Kelebihan dan Kekurangan dari Empat Lokasi Pengukuran Suhu

Lokasi Kelebihan Kekurangan


Oral Mudah diakses dan nyaman Nilai tidak akurat apabila pasien baru saja
mengkonsumsi cairan atau makanan yang dingin
atau panas.
Rektal Hasil reliabel 1. Tidak nyaman dan lebih tidak menyenangkan bagi
pasien, sulit dilakukan pada pasien yang tidak dapat
miring kiri kanan, dan dapat melukai rektum.
2. Adanya feses dapat mengganggu penempatan
termometer. Apabila feses lunak, termometer dapat
masuk ke dalam feses bukan ke dinding rektum
Aksila Aman dan non invasif Termometer harus dipasang dalam waktu yg lama
agar memperoleh hasil yang akurat.
Lanjutan …
Membran Mudah diakses, 1. Dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan
Tipani mencerminkan beresiko terjadi perlukaan apabila termometer
suhu inti, sangat diletakkan terlalu dalam ke lubang telinga.
cepat. 2. Pengukuran berulang dapat menunjukkan hasil
yang berbeda.
3. Adanya serumen dapat mempengaruhi bacaan
hasil.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai