KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
ABSTRAK............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
BAB II PENDAHULUAN.................................................................................... 3
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 8
3.2 Saran.......................................................................................................8
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Pinang (Areca Catechu L.) atau jambe dalam bahasa sunda merupakan salah satu
tumbuhan palma. Tumbuhan ini tersebar dari Afrika Timur, Semenanjung Arab,
Tropikal Asia, Indonesia, dan Papua New Guinea (Staples & Bevacqua, 2006). Di
Indonesia tumbuhan pinang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara, Maluku, dan Sulawesi. Berdasarkan bentuk, pinang termasuk dalam
suku arecaceae yang terbagi lagi dalam beberapa jenis yaitu pinang biru, pinang
hutan, pinang irian, pinang kelapa, pinang merah, dan lain-lain. Buah kimia
mengandung alkaloid, seperti arekolin, arekodiline, arekain, guvakolin, guvasine
dan isoguvasine, tanin terkondensasi, tannin terhidrolisis, flavan, senyawa
fenolik, asam glat, getah, lignin, minyak menguap dan tidak menguap, serta garam
(Wang et al., 1996). Buah pinang bermanfaat untuk kesehatan dalam mencegah
pengeluaran darah berlebih, mengobati sakit pinggang, mengobati kudis,
mengobati difteri, dapat mengecilkan rahim, mengobati mata rabun, mengobati
luka pada kulit, mengobati cacingan, menguatkan gigi dan gusi. Buah pinang juga
bermanfaat bagi kecantikan seperti mengatasi kulit wajah yang berjerawat, untuk
menghaluskan kulit wajah, serta menghilangkan tanda penuaan dini seperti garis
halus dan keriput.
PENDAHULUAN
Pinang (Areca Catechu L.) atau jambe dalam bahasa sunda merupakan salah
satu tumbuhan palma. Tumbuhan ini tersebar dari Afrika Timur, Semenanjung
Arab, Tropikal Asia, Indonesia, dan Papua New Guinea (Staples & Bevacqua,
2006). Di Indonesia tumbuhan pinang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Bali,
Nusa Tenggara, Maluku, dan Sulawesi. Biji buah pinang diketahui di konsumsi
oleh 5 sampai 10% populasi manusia di dunia (Boucher & Mannan, 2002; Staples
& Bevacqua, 2006) dan merupakan bahan adiktif urutan keempat yang paling
sering digunakan (Boucher & Mannan, 2002).
Pelepah daun pinang yang seperti tabung (dikenal sebagai upih) digunakan
sebagai pembungkus kue-kue dan makanan. Meski kurang begitu awet, batang
pinang yang tua juga dimanfaatkan untuk pagar. Di Indonesia, pinang juga
menjadi bahan pepatah yaitu bagai pinang dibelah dua. Yakni perumpamaan yang
sering digunakan untuk menunjukan rupa atau perilaku yang mirip.
1.2 Perumusan Masalah
PEMBAHASAN
Kandungan kimia dari biji pinang (Areca Nut) telah diketahui sejak abad ke-
18. Komponen utama dari biji pinang adalah karbohidrat, lemak, serat,
polyphenol, termasuk flavonoid dan tanin, alkaloid, dan mineral (IARC, 2004).
Polyphenol dan alkaloid dari golongan piridin mendapat perhatian lebih dari
sekian banyak kandungan kimia yang terdapat dalam pinang, dikarenakan zat-zat
tersebut diketahui memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan.
Biji pinang rasanya pahit, pedas dan hangat serta mengandung 0,3 – 0,6%
alkaloid. Selain itu juga mengandung red tannin 15%, lemak 14% (palmitic, oleic,
stearic, caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin (Sentra Informasi
IPTEK, 2005; Kristina & Syahid, 2007).
Ramuan yang terbuat dari buah pinang muda dapat digunakan sebagai
pengobatan alami untuk mengatasi penyakit kulit seperti kudis. Hal ini
dikarenakan buah ini mengandung suatu senyawa yang dipercaya dapat
mengatasi penyebab penyakit kudis. Ramuan tersebut dapat dioleskan pada
bagian kulit yang mengalami kudis.
Teknik pengolahan pinang tergantung pada keluhan atau penyakit yang akan
di sembuhkan. Oleh karena itu, berikut beberapa teknik dan cara pengolahan buah
terhadap penyembuhan penyakit:
Salah satu penyebab sakit gigi yaitu adanya infeksi bakteri di dasar gigi.
Jika tidak diobati secara tepat, maka mustahil gigi anda akan segera sembuh
dan normal seperti sedia kala. Solusinya anda bisa menggunakan buah pinang
sebagai obat alternatif, karena di dalamnya mengandung senyawa yang
bersifat antibakteri. Cara pengolahannya yaitu pertama siapkan 2 biji buah
pinang yang masih muda, lalu iris dan kunyah.
2.3.2 Menghindarkan dari Mulut Kering
1
Cara pengolahannya yaitu siapkan biji buah pinang, 1 cm rimpang
4
temulawak, 1 cm rimpang kunyit. Setelah itu rebus semua bahan tersebut
dengan menambahkan 1 gelas air dan rebus sampai mendidih, kemudian air
rebusan di saring dan di buang ampasnya, lalu minum air rebusannya.
Cara pengolahannya yaitu ambil 1 biji buah pinang muda, lalu buah pinang
1
tersebut di parut. Setelah itu campurkan parutan buah pinang dengan
4
sendok teh dan 2 gelas air, lalu aduk-aduk hingga semua bahan tercampur
merata kemudian oleskan pada bagian tubuh yang sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pinang (Areca Catechu L.) atau jambe dalam bahasa sunda merupakan
salah satu tumbuhan palma. Biji buah pinang diketahui di konsumsi oleh 5 sampai
10% populasi manusia di dunia (Boucher & Mannan, 2002; Staples & Bevacqua,
2006) dan merupakan bahan adiktif urutan keempat yang paling sering digunakan
(Boucher & Mannan, 2002). Berdasarkan bentuk atau perawakannya, pinang
termasuk dalam suku Arecaceae yang terbagi lagi dalam beberapa jenis, antara
lain pinang biru, pinang hutan, pinang Irian, pinang kelapa, dan pinang merah.
Komponen utama dari biji pinang adalah karbohidrat, lemak, serat, polyphenol,
termasuk flavonoid dan tanin, alkaloid, dan mineral (IARC, 2004). Biji pinang
rasanya pahit, pedas dan hangat serta mengandung 0,3 – 0,6% alkaloid. Selain itu
juga mengandung red tannin 15%, lemak 14% (palmitic, oleic, stearic, caproic,
caprylic, lauric, myristic acid), kanji dan resin (Sentra Informasi IPTEK, 2005;
Kristina & Syahid, 2007). Khasiat buah pinang bagi kesehatan antara lain
mencegah pengeluaran darah berlebih, mengobati sakit pinggang, mengobati
kudis, mengobati difteri, dapat mengecilkan rahim setelah melahirkan, mengobati
mata rabun, mengobati cacingan, menguatkan gigi dan gusi, mengatasi kulit wajah
yang berjerawat, menghaluskan kulit wajah.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Boucher & Mannan. 2002. Areca Nut Symposium Metabolic Effects of The
Consumption of Areca Catechu. Addiction Biology 7. Campbell, N.
Kristina & Syahid. 2007. Penggunaan Tanaman Kelapa, Pinang, dan Aren
Sebagai Tanaman Obat. Warta Puslitbangbun. Vol. 13.
https://id.m.wiikipedia.org/wiki/Pinang