Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terkadang saat mau makan dan tidak ada wastafel, kita sering bingung

mencari alternatif untuk mencuci tangan. Praktisnya jika tidak ada air kita

menggunakan Hand Sanitizer dengan mengusapkan setetes saja di telapak tangan.

Tidak seperti mencuci tangan dengan sabun dan air, hand sanitizer digunakan

untuk membersihkan tangan dengan membunuh bakteri yang ada, bukan

menyingkirkan kotoran yang tersisa di tangan. Hand sanitizer dalam bentuk gel,

busa atau cairan mengandung bahan aktif diantaranya isopropanol, ethanol, n-

propanol dan povidone-iodine.

Bahan-bahan alkohol itulah yang dicampur ke dalam bahan non-aktif

seperti minyak tumbuhan. Bahan-bahan alkohol tersebut adalah kunci yang

membersihkan tangan dengan membunuh 99,9 persen bakteri, jamur dan virus

dalam 30 detik setelah penggunaan hand sanitizer.Jadi, hand sanitizer berbahan

alkohol ini adalah antiseptik yang digunakan untuk menghentikan transmisi

penyakit, biasanya digunakan di rumah sakit untuk mengurangi penyebaran

penyakit menular seperti tuberculosis. Ada juga hand sanitizer yang tidak

mengandung alkohol, biasanya menggunakan biocide benzalkonium chloride dan

bahan organik yaitu triclosan, digunakan untuk membunuh kuman

1
Kali ini kelompok kami akan mengelola limbah pelepah pisang menjadi

Handsanitizer. Kami memilih pelepah pisang karena pohon pisang hanya berbuah

satu kali seumur hidup dan setelah itu akan mati dan ditebang. Oleh karena itu

akan menghasilkan limbah pohon pisang yang begitu banyak, mengingat pohon

pisang sangat berlimpah di Indonesia. Dengan mengelolahnya menjadi suatu

produk yang bernilai ekonomis, akan sangat bermanfaat bagi masyarakat karena

dapat menciptakan lapangan kerja dan penghasilan tambahan.

Setelah diteliti oleh Mahasiswa Undip ternyata pelepah pisang

mengandung zat-zat yang berguna sebagai antiseptic oleh karena itu, sangat cocok

diolah sebagai Hand Sanitizer. Semua jenis pohon pisang dapat digunakan tetapi

sebaiknya digunakan pelepah pisang dari pohon pisang Ambon. Karena, lebih

banyak mengandung zat Sarponin dan Tanin. Kedua zat tersebut mengandung anti

bakteri dan anti septik alami yang merupakan zat penting untuk pembuatan Hand

Sanitizer.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengelolah pelepah pisang menjadi Hand Sanitizer?

2. Bagaimana UDH (Uji Daya Hambat) antiseptik metode Mikrobiologi dan

Uji Cemaran Logam (Pb)

2
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui cara mengelolah pelepah pisang menjadi Hand

Sanitizer

2. Untuk mengetahui UDH (Uji Daya Hambat) antiseptik metode

Mikrobiologi dan Uji Cemaran Logam (Pb)

D. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan kegiatan praktek project work tersebut akan di laksanakan

pada bulan Juli sampai September 2016 di Laboratorium SMK-SMAK

Makassar.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pisang

Pisang termasuk familia Musaceae yang memiliki nama latin Musa

Paradisiaca, Linn. Nama lokal pisang lainnya yaitu : Banana (Inggris), Tsiu,

Cha (Cina), Pisyanga, Kila (India); Pisang (Indonesia), Klue (Thailand),

Pyaw, Nget (Burma); Gedang (Jawa), Cau (Sunda), Biu (Bali), Puti

(Lampung); Wusak lambi, lutu (Gorontalo), Kulo (Ambon), Uki (Timor);

Tumbuhan ini berasal dari Asia dan tersebar di spanyol, Itali, Indonesia,

Amerika dan bagian dunia yang lain. Tumbuhan pisang menyukai daerah

alam terbuka yang cukup sinar matahari , cocok tumbuh di dataran rendah

sampai pada ketinggian 1000 meter lebih diatas permukaan laut. Pada

dasarnya tanaman pisang merupakan tumbuhan yang tidak memiliki batang

sejati. Batang pohonnya terbentuk dari perkembangan dan pertumbuhan

pelepah pelepah yang mengelilingi poros lunak panjang. Batang pisang yang

sebenarnya terdapat pada bonggol yang tersembunyi di dalam tanah.

Pisang bersifat mendinginkan. Zat tanin pada pisang bersifat antiseptik,

sedangkan zat saponin berkhasiat mengencerkan dahak. Pisang, terutama

pisang raja, mengandung kalium yang bermanfaat melancarkan air seni.

Selain itu

4
Menurut penelitian, pisang mengandung kadar antara lain :

Jumlah persaji 100 g banana


Total karbohidrat 22.8 g
Serat kasar 2.6 g
Pati 5.4 g
Gula 12.2 g
Sukrosa 2390 mg
Glukosa 4979 mg
Fruktosa 4850 mg
Laktosa 0.0 mg
Galaktosa 10.0 mg
Maltosa 1.0 mg
Tabel 1 Kandungan Pisang

Selain itu beberapa kandungan dalam kulit pisang yaitu : tanin (flavanon

tanin) yang akan dirubah menjadi asam flavanoid dan glukosa yang akan

difermentasikan, karbohidrat, glukosa, vitamin B6 (banyak terdapat pada

pisang) yang akan membantu proses perubahan glukosa mejadi glikogen ynag

digunakan untuk metabolisme anaerob.

Berdasarkan cara konsumsi, pisang dikelompokkan dalam dua golongan,

yaitu banana dan plantain. Banana adalah pisang yang lebih sering

dikonsumsi dalam bentuk segar setelah buah matang, contohnya pisang

ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Plantain adalah pisang yang

dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang

kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli. Selain buahnya dapat dikonsumsi sebagai

bahan pangan, kulitnya bisa dijadikan bahan baku pembuatan obat.

5
B. Manfaat Pohon Pisang

1. Manfaat Akar Pohon Pisang

Siapa sangka bahwa di dalam akar pohon pisang terdapat sifat anti-

inflamasi dan anti-piretik. Kedua sifat tersebut mempunyai manfaat untuk

meredakan demam, mengatasi sesak nafas atau asma, mendinginkan darah,

peluruh urine dan dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit.

2. Manfaat Daun Pisang

Pada umumnya daun pisang banyak digunakan untuk membungkus

makanan, seperti nasi bakar, pepes ikan dan lain sebagainya. Selain itu,

ternyata daun pisang juga mempunyai manfaat untuk kesehatan. Daun

pisang yang masih tergulung dapat digunakan untuk melancarkan

peredaran darah, menghentikan menghentikan mimisan, mengatasi

keputihan, mengobati batuk, radang tenggorokan dan dapat digunakan

untuk menyembuhkan radang otak.

3. Manfaat Bunga / Jantung Pisang

Selain dapat dimasak menjadi sajian yang nikmat, jantung pisang atau

bunga pisang juga mempunyai manfaat untuk kesehatan tubuh. Bunga

jantung pisang tersebut dapat digunakan untuk mencegah penyakit stroke

dan mencegah pendarahan otak.

4. Hati Batang Pisang

Hati batang pisang dapat digunakan untuk menurunkan demam,

kemudian cairan pada hati batang pisang atau bonggol ini dapat digunakan

6
untuk mengatasi diare, gigitan ular berbisa, radang ginjal, wasir berdarah

dan disentri.

5. Manfaat Buah Pisang

Tak hanya mempunyai rasa yang enak untuk dikonsumsi saat matang,

buah pisang juga mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh. Hal ini

disebabkan karena adanya kandungan vitamin A, potassium dan nutrisi

lain di dalam buah pisang dapat digunakan untuk mengatasi sariawan,

tekanan darah tinggi, anemia, diare, batuk berdarah, wasir dan sembelit.

6. Manfaat Kulit Buah Pisang

Pisang termasuk jenis sampah yang ramah lingkungan. Selain itu,

kulit buah pisang juga dapat digunakan untuk mengatasi berbagai macam

penyakit seperti diabetes mellitus, kanker, hipertensi, luka bakar, migrain,

kutil dan dapat digunakan untuk membuat rambut menjadi lebih lebat.

7. Manfaat Pelepah Manfaat Kulit Buah Pisang

Salah satu manfaat pelepah pisang dapat dijadikan sebagai salah satu

bahan pembuatan Hand Sanitizer karena mengandung zat Saponin dan

Tanin sebagai Antiseptik alami.

C. Deskripsi Pohon Pisang

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

7
Ordo : Zingiberales

Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)

Genus : Musa

D. Zat Saponin Dan Tanin


Adapun sifat dari zat Saponin adalah:
1. Bentuknya berbusa bila dalam air
2. Memiliki rasa yang pahit
3. Mempunyai sifat detergen yang baik.

Adapun sifat dari zat Tanin adalah:

Mempunyai sifat anti septik yang sangat cocok diolah menjadi anti septik

Di dalam pelepah pisang terkandung getah yang menyimpan banyak


maanfaat, yang salah satunya digunakan di dalam dunia medis. Getah pisang
mengandung “saponin, antrakuinon, dan kuinon yang dapat berfungsi sebagai
antibiotik dan penghilang rasa sakit.Selain itu, terdapat pula kandungan lektin
yang berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan sel kulit. Kandungan-
kandungan tersebut dapat membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada
bagian tubuh kita yang sedang mengalami luka.

Getah pelepah pisang bersifat mendinginkan. Zat tanin pada getah batang
pisang bersifat antiseptik, sedangkan zat saponin berkhasiat mengencerkan
dahak.

Batang pisang banyak dimanfaatkan masyarakat, terutama bagian yang


mengandung serat. Setelah dikelupas tiap lembar sering dimanfaatkan sebagai
pembungkus untuk bibit tanaman sayuran, dan setelah dikeringkan digunakan
untuk tali pada pengolahan tembakau, dan dapat pula digunakan untuk
kompos.

8
E. Etanol

Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau
alkohol saja adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak
berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat
ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah
salah satu obat rekreasi yang paling tua.
Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus kimia
C2H5OH dan rumus empirisC2H6O.Ia merupakan isomer konstitusional dari
dimetil Fermentasieter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH, dengan "Et"
merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5). Gula menjadi etanol merupakan
salah satu reaksi organik paling awal yang pernah dilakukan manusia. Efek
dari konsumsi etanol yang memabukkan juga telah diketahui sejak dulu. Pada
zaman modern, etanol yang ditujukan untuk kegunaan industri seringkali
dihasilkan dari etilena.
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut berbagai bahan-bahan kimia
yang ditujukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia. Contohnya adalah
pada parfum, perasa, pewarna makanan, dan obat-obatan. Dalam kimia,
etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk
sintesis senyawa kimia lainnya. Dalam sejarahnya etanol telah lama
digunakan sebagai bahan bakar.
Awalan etil diciptakan pada tahun 1834 oleh kimiawan Jerman Justus
Liebig. Etil berasal dari bahasa Inggris ethyl yang berasal dari bahasa
Perancis ether yang berarti “zat yang mudah menguap atau menyublim pada
suhu kamar” yang berasal dari bahasa Yunani ύλη (hyle) yang berarti
“substansi”.Istilah etanol diciptakan sebagai hasil dari resolusi Konferensi
Internasional tentang Kimia Nomenklatur yang digelar di Jenewa, Swiss pada
bulan April 1890.

9
F. Hand Sanitizer

Menjaga kebersihan tangan dari virus dan bakteri merupakan cara paling
mudah untuk mencegah penularan penyakit. Selain mencuci tangan dengan
sabun, memakai produk pembersih tangan tanpa air atau hand sanitizer juga
dianjurkan. Produk hand sanitizer alias pembersih tangan tanpa air kini sudah
menjadi barang wajib yang harus dibawa ke mana pun demi menjaga
kebersihan tangan dari kuman. Di pasaran juga banyak tersedia beragam
merek hand sanitizer.

Hand sanitizer terdiri dari alkohol, misalnya saja etanol, sebagai zat aktif
yang bekerja sebagai antiseptik. Kandungan lainnya adalah air, pewangi, serta
gliserin. Hand sanitizer yang berbahan dasar alkohol pada umumnya bisa
mencegah mayoritas bakteri dan virus, terutama penyebab flu dan batuk.

Mencuci tangan merupakan salah satu cara pencegahan penularan penyakit

menular. Bahan aktif alkohol didalamnya dapat memberantas kuman dan virus

yang dengan mudah dapat tertular.

Berikut ini beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan memakai Hand

Sanitizer sebagai Anti Septik :

1. Pilek

Sebuah studi yang dilakukan oleh Department of Pediatrics di University

of Virginia School of Medicine menyebutkan bahwa rhinovirus (virus penyebab

pilek) dapat diatasi dengan baik oleh pembersih tangan yang berbahan ethanol.

10
Sekitar 80 persen virus berhasil dihilangkan dari tangan. Rhinovirus dikenal dapat

dengan mudah menular dari udara, tangan yang kontak dengan benda atau orang.

2. Diare

Flu jenis ini memiliki gejala berupa diare, berair kram perut, mual,

muntah dan demam. Ini disebabkan oleh dua strain virus norovirus dan

rotavirus. Norovirus akan menginfeksi Anda, saat Anda sakit sampai Anda

sembuh, dengan jangka waktu sekira 3 hari. Sementara rotavirus akan

menjangkiti tubuh sebelum Anda mengembangkan gejala penyakit, dan tetap

berada dalam tubuh Anda 2 minggu setelah Anda sembuh.

3. Flu H1N1

Ketika sabun dan air tidak tersedia, pembersih tangan pembersih

tangan dapat membantu Anda mencegah penyebaran flu babi atau biasa

dikenal dengan nama H1N1. Virus ini menyebabkan demam, batuk, sakit

tenggorokan, hidung berair atau tersumbat, nyeri tubuh, sakit kepala.

4. Flu H5N1

Virus H5N1 atau biasa dikenal dengan nama flu burung memang

jarang terjadi, namun bisa jadi berbahaya jika manusia terinfeksi. Lebih

dari setengah dari orang yang terinfeksi virus akan meninggal dunia.

Departemen kedokteran di University of Minnesota menyimpulkan,

11
penggunaan pembersih tangan berbasis alkohol dapat membantu

membunuh virus dengan satu kali aplikasi.

Selain pintar dalam memilih Hand Sanitizer, anda juga perlu cermat dalam

memakai. Ikuti langkah-langkah ini untuk memaksimalkan manfaat hand sanitizer

yang Anda beli:

1. Tuangkan hand sanitizer ke telapak tangan dalam jumlah cukup banyak

untuk membuat tangan basah ketika digosok.

2. Gosokkan selama 20-30 detik. Bersihkan bagian dalam telapak tangan,

kemudian bagian luarnya. Jangan lupakan sela-sela jari dan kuku.

3. Biarkan hingga tangan mengering dengan sendirinya. Jangan membilas

tangan dengan air atau mengeringkan dengan handuk setelah

menggunakan hand sanitizer.

BAB III

METODE PENELITIAN

12
A. UDH (Uji Daya Hambat) antibiotik metode Mikrobiologi

Dasar:

Bakteri dapat tumbuh subur pada media yang banyak mengandung nutrisi

yang sesuai bagi perkembangannya. Namun, pertumbuhannya dapat terhambat

oleh adanya zat antiseptik atau desinfektan, sehingga jika dibiakkan pada cawan

petri akan timbul zona steril pada aderah yang dipengaruhi kerja antiseptik

tersebut.

Alat dan Bahan:

a. Cawan Petri

b. Inkubator

c. Neraca

d. Erlenmeyer

e. Pembakar Spiritus

f. Pipet Skala

g. Aquabides

h. Media PCA

i. Air Sumur

j. Sampel (Hand Sanitizer)

Cara Kerja:

13
a. Dibuat media dengan menimbang g media PCA pada erlenmeyer,

dilarutkan dalam 100 ml air suling, dipanaskan lalu disterilisasi dalam

autoklaf. Kemudian disediakan 4 Petri disk

b. Dimasukkan 0,1 mL sampel (Hand Sanitizer) ke dalam petri kemudian

dituangkan media PCA dan ditunggu memadat. Dikerjakan Simplo dan Duplo.

c. Kemudian pada petri lain dimasukkan 0,1mL air sumur dan media PCA.

Dan ditunggu hingga memadat , setelah itu, dipipet 0,1mL dan dimasukkan

sampel (Hand Sanitizer) ke media PCA yang telah memadat. Setelah itu di

inkubasi dan diamati setelah 1x24 jam pada suhu 370 C.

B. Penatapan Uji Cemaran Logam (Pb)

1. Dasar:

Senyawa logam dapat ditetapkan dengan spektrofotometer serapan atom.

Logam dalam bentuk larutan diatomisasi. Atom yang terbentuk disinari dengan

cahaya emisi pada panjang gelombang yang sesuai sehingga akan didapatkan efek

absorbsi cahaya. Dengan membandingkan absorbansi sampel dengan absorbansi

standar, maka akan didapatkan kadar logam tersebut.

2. Alat dan Bahan:

a. Gelas Piala

b. Tabung Reaksi

c. Pipet Tetes

d. Labu Semprot

e. HCL 2M

3. Cara Kerja:

14
a. Dipersiapkan alat dan bahan

b. Dipipet sampel kurang lebih 1 mL kemudian ditambahkan HCL 2M, jika

terdapat endapan Pb maka positif Pb. Jika tidak terdapat endapan putih maka

Negatif Pb

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Berikut adalah hasil penelitian Uji Daya Hambat terhadap produk Handsanitizer:

15
Berikut adalah hasil Penelitian Uji

Cemaran Logam (Pb) produk Hand


sanitizer:

16
B. PEMBAHASAN

1. Penetapan Uji Daya Hambat Antibiotik Mikrobiologi

Sensitifitas menyatakan bahwa uji sentifitas bakteri merupakan suatu

metode untuk menetukan tingkat kerendahan bakteri terhadap zat anti bakteri dan

untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktifitas anti bakteri. Metode uji

sensifitas bakteri adalah metode cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan

produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai

kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada

kosentrasi yang rendah. Uji sentsitiifitas bakteri merupakan satuan metode untuk

menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat anti bakteri dan untuk

mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas anti bakteri

Yang melatar belakangi percobaan ini yaitu praktikan dapat mengetahui

beberapa zat anti mikrobial yang mempunyai daya hambat, kekuatan klasifikasi

anti bacterial, pengukuran zat anti bakterial dan faktor-faktor yang mempunyai

ukuran diameter zona hambatan.

Kehidupan bakteri tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan,

tetapi juga akan mempengaruhi keadaan lingkungan. Misal bakteri Termogenesis

menimbulkan panas didalam media tempat ia tumbuh. Bakteri dapat pula

17
mengubah pH dari medium tempat ia hidup, perubahan ini disebut perubahan

secara kimia. Adapun faktor-faktor lingkungan dapat dibagi atas factor-faktor

biotik dan faktor-faktor abiotik. Faktor-faktor biotik terdiri atas mahluk -mahluk

hidup, sedangkan faktor-faktor alam (fisika) dan faktor-faktor kimia

(Dwidjoseputro, 2005).

Yang digolangkan sebagai faktor-faktor alam ialah

temperatur,keabsahan, nilai osmotik dari medium, radiasi oleh sinar biasa dan

radiasi oleh sinar-sinar yang lain, serta pengahancuran secara mekanik

(Dwidjoseputro, 2005).

Pada umumnya metode yang digunakan dalam uji sensivitivitas bakteri

adalah metode difusi agar yaitu dengan cara mengamati daya hambat

pertumbuhanmikroorganisme oleh ekstrak yang diketahui dari daerah disekitar

kertas cakram(paper disk) yang tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme. Zona

hambta pertumbuhan inilah yang menunjukan sensivitas bakteri terhadap bahan

antibaktri

Setelah dilakukan pengujian terhadap percobaan pembuatan produk

antiseptic handsanitizer berbahan pelepah pisang pengujian daya hambat metode

mikrobiologi yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi SMK SMAK

Makassar ,produk kami mampu menghambat pertumbuhan dan mematikan

bakteri-bakteri terlihat pada gambar tidak ada 1 koloni pun yang Nampak, hal ini

yang membuktikan bahwa produk handsanitizer berbahan pelepah pisang yang

kami buat aman untuk dipasarkan

18
2. Penetapan Uji Cemaran Logam

Pada pengujian Uji Cemaran Logam terhadap produk Handsanitizer

berbahan baku pelepah pisang dengan metode Analisis Jenis, tidak terdapat logam

berbahaya pada produk,hal ini dapat dibuktikan dari gambar analisa yang telah

diambil, artinya produk Handsanitizer yang kami buat tidak mengandung logam

berbahaya dan sangat aman digunakan sebagai antiseptik.

19
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil analisa yang dilakukan pada pembuatan Hand Sanitizer Pelepah

Pisang (HANDSANG)dapat disimpulkan bahwa :

1. Setelah melakukan proses pembuatan handsanitizer pelepah pisang

berikut adalah cara membuat handsangmengambil sari pelepah pisang

kemudian dicampurkan dengan zat pengemulsi lalu disterilisasi,kemudian

ditambahkan etanol dan aroma lemon

2. Hasil analisis laboratorium diperoleh :

a. Uji Daya Hambat terhadap produk Handsangyang dilakukan di

Laboratorium Mikrobiologi telah membuktikan bahwa produk yang telah

dibuat sangat aman karna dapat menghambat bahkan membunuh kumadan

bakteri, bahan baku antiseptiknya diperoleh dari bahan alami yaitu pelepah

pisang.

b. Uji cemaran logam yang telah dilakukan di laboratorium Kimia Analisis

Jenis SMK-SMAK-Makassar sampel handsanitizer yang telah kami buat

tidak mengandung logam berbahaya,sehingga sangat aman untuk

dipasarkan.

20
B. SARAN-SARAN

1. Untuk siswa(i) SMK SMAK Makassar, mudah-mudahan karya tulis ini

dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang membacanya, dan sekiranya

angkatan-angkatan selanjutnya dapat menghasilkan karya ilmiah yang

lebih menarik dan berbeda dari yang lain.

2. Untuk sekolah, dapat menyiapkan tempat khusus serta waktu yang lebih

banyak agar dapat menghasilkan project work yang lebih maksimal dan

dapat mengembangkan lebih dalam lagi.

3. Dapat menyiapkan dana bagi siswa(i) yang ingin melaksanakan penelitian

lebih jauh.

21

Anda mungkin juga menyukai