PENDAHULUAN
orang menyukai cita rasa manis dari buah pisang tersebut sedangkan
Bahkan tak hanya buahnya saja yang bisa diolah menjadi aneka
macam camilan, sekarang kini limbah dari batang pisang juga bisa
saja diolah menjadi keripi yang cita rasanya tak kalah dengan aneka
batang atau bonggol pisang sebagai bahan baku utama dalam produk
lebih tinggi.
1
di bawah tanah hingga ke akar. Bagian tersebut dibersihkan hingga
dibahas :
pembuatan keripik?
2
bahan dasar bonggol pisang.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KERIPIK
Keripik atau kripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis
minyak nabati. Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya
berasa dominan asin, pedas, manis, asam, gurih, atau paduan dari
kesemuanya.
Keripik mempunyai sifat renyah, tahan lama, praktis, mudah dibawa dan
dengan suhu terlalu tinggi dapat menurunkan nilai gizi produk karena
banyak komponen gizi pangan yang mudah rusak akibat tingginya suhu
penggorengan.
a) Tepung Beras
4
Tepung beras adalah tepung yang dibuat dari beras yang ditumbuk atau
digiling. Tepung beras tidak sama dengan pati beras yang dibuat dengan
merendam beras dalam alkali. Tepung beras dapat dijadikan pengganti dari
tepung gandum bagi penderita Intoleransi gluten karena tepung beras tidak
mengandung gluten.
b) Gula
yaitu gula pasir. Gula pasir adalah butiran kecil seperti kristal yang terbuat
5
bertujuan untuk menjamin kelancaran pengadaan dan penyaluran gula
Berpembuluh)
6
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Famili : Musaceae
Genus : Musa
pelepah daun. Tumbuhan ini tidak memiliki cabang, berbatang basah, dan
tanaman ini tidak dapat meraih lebih dalam dari 2 meter di bawah
permukaan tanah.
batang asli dan batang semu. Batang asli berada di pangkal batang semu
mata tunas yang akhirnya dapat menghasilkan akar. Batang semu terdiri
7
2.3. KANDUNGAN GIZI LIMBAH PISANG
oleh manusia sebagai makanan, obat, kerajinan dan lain-lain. Berikut ini
a. Batang pisang
kuinon yang dapat berfungsi sebagai antibiotik dan penghilang rasa sakit.
dapat membunuh bakteri agar tidak dapat masuk pada bagian tubuh kita
8
dapat pula digunakan untuk kompos.
Batang asli yaitu bonggol pisang. Bonggol pisang adalah umbi batang
Batang asli atau bonggol pisang adalah bahan makanan yang biasa
Disentri, diare
Wasir berdarah
9
Pembersih sehabis melahirkan
b. Jantung Pisang
Jantung pisang adalah ujung bunga pisang yang tersisa saat bagian
lainnya bertumbuh menjadi buah pisang. Jadi bagian ini adalah sisa
bunga pisang yang tidak lagi bisa menghasilkan buah. Bagian ini memang
ekonominya rendah.
demikian hal ini akan mengurangi terjadinya stroke dan pendarahan otak,
baik untuk jantung dan pembuluh darah karena penyebab utama penyakit
10
Daun Pisang
pembungkus terutama daun pisang Batu. Daun pisang Batu yang masih
Daun yang tua setelah dicacah, biasa digunakan untuk pakan ternak
seperti kambing, kerbau atau sapi, karena banyak mengandung unsur yang
11
Kadar abu, b/b Maks. 8,0 %
Kadar Lemak, b/b Maks. 30%
Kadar air, b/b Maks. 6,0%
Cemaran Mikroba :
Escherichia Coli Maksimum 3
Kapang Maks. 1,0 x 104
Cemaran Logam :
Tembaga (Cu) Maksimal 10
Timbal (Pb) Maksimal 1,0
Seng (Zn) Maksimal 40
Merkuri (Hg) Maksimal 0,05
12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Bahan
Bahan yang digunakan pada project work ini adalah: Batang Pisang,
Garam, Gula, Bumbu Balado, Bawang Putih, Telur, Minyak Goreng, Tepung,
Air, N-Heksana, Hulls, Batu Didih, NaOH 30%, Larutan Indikator PP,
Indikator Kanji, KI 30%, Larutan Luff, Larutan HCl 0,1 M, Aquadest, HCl 3%,
Larutan H2SO4 1,25%, Asam Sulfat 25%, Larutan Natrium Tio Sulfat,
Larutan NaOH 3,25%, Kertas Saring Tak Berabu, Alkohol, Buffered Peptone
3.2Alat
Hot Plate, Soxhlet, Labu Lemak, Kondensor, Erlenmeyer 300 ml, Gelas
Piala 100 ml, Gelas Piala 500 ml, Lumpang Mortar, Pipet Skala, Pengaduk,
13
Makassar.
3.4Prosedur Kerja
permukaan tanah;
2. Bersihkan batang pisang asli atau bonggol pisang dari kulit luarnya,
selama + 24 jam;
jam dengan adonan tepung dan bumbu yang telah dibuat. Diaduk
sampai rata;
14
3.4.2. Uji Organoleptik
A. Uji Aroma
1. Tujuan
2. Dasar prinsip
3. Cara kerja
a) Diambil contoh uji secukupnya dan letakkan diatas kaca arloji yang
ahli.
B. Uji warna
1. Tujuan
15
Untuk mengetahui kulitas sampel secara organoleptik dengan
2. Dasar prinsip
3. Cara kerja
a) Diambil contoh uji secukupnya dan letakkan diatas gelas arloji yang
tenaga ahli.
dan
C. Uji Rasa
1. Tujuan
16
2. Dasar Prinsip
4. Cara Kerja
pengecap dan
tenaga ahli.
A. Tujuan
B. Prinsip
C. Cara kerja
17
ditimbang dengan neraca digital (petridish dan tutupnya)(Wo);
(W1) ;
oven (100±5)ºC ;
D. Perhitungan
W1-W2
Kadar air(%) = x 100%
W1-Wo
A. Tujuan
18
bonggol pisang.
B. Dasar prinsip
C. Cara kerja
bobotnya;
dalam tanur pada suhu 550 ºC. Dinginkan dalam eksikator; dan
D. Perhitungan
Bobot residu
Kadar abu = x 100%
Bobot sample
A. Tujuan
19
bonggol pisang dengan cara soxlet.
B. Dasar prinsip
C. Cara kerja
kembali.
20
8) Kemudian didinginkan dan ditimbang hingga bobot tetap.
D. Perhitungan
Bobot lemak
Kadar lemak = x 100%
bobot sampel
A. Tujuan
B. Dasar Prinsip
Prinsip kerja penetapan cara ini adalah hidrolisis pati oleh asam
Cu2+ menjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi Cu2O yang berwarna
C. Cara Kerja
21
menggunakan pendingin tegak selama 1,5 hingga 2 jam, lalau
dinginkan. Masukkan seluruh larutan ini kedalam labu ukur 250 ml.
dengan indikator PP. Impitkan dengan air suling hingga tanda garis
Setelah reaksi selesai titar larutan dengan larutan tio 0,1 N hingga
Kerjakan blanko.
D. Perhitungan
A. Tujuan
22
B. Dasar prinsip
C. Cara kerja
23
BAB IV
38.0542 g 35.7066 g
1. bobot petridisk kosong
2.0014 g 2.0009 g
2. bobot sampel
Data Perhitungan :
kehilangan bobot
% air simplo = x 100%
bobot contoh
24
0.0397 g
= x 100%
2.0014 g
= 1.98 %
4.1.3. Penetapan Kadar Abu
28.6984 g 26.3921 g
1 bobot cawan kosong
2.0563 g 2.0158 g
2 bobot sampel
Data Perhitungan :
Bobot Residu
% Abu = ×100%
Bobot sampel
0,0179 g
% Abu = ×100%
2,0563 g
% Abu = 0,84 %
25
4.1.4. Penetapan Kadar Lemak
NO Pengamatan I II
1. bobot sampel 2.0010 g 2.0007 g
2. bobot labu lemak + batu 125.4166 g 150.4196 g
didih
3. bobot labu lemak + batu 127.4176 g 152.4203 g
didih + sampel
4. Bobot labu lemak + batu 125.7893 g 150.8589 g
didih + lemak
Data perhitungan :
bobot lemak
% lemak = x 100%
bobot contoh
150,8589 g - 150,4196 g
= x 100%
2,0007 g
= 21,95 %
bobot lemak
% lemak = x 100%
bobot contoh
125,7893 g - 125,4166 g
= x 100%
2,0010 g
= 18,62 %
26
4.1.5. Analisa Kadar Karbohidrat
No Pengamatan I II
1. bobot sampel 2005.6 mg 2005.2 mg
2. volume penitar sampel 16.05 ml 14.30 ml
3. normalitas natrium tio sulfat 0.1232
4. volume blanko 19.88 ml 19.88 ml
Data perhitungan :
= 19.88 ml – 14.30 ml
= 5.58 ml
1.1232 5.58
0.1000 x
0.1232 x 5.58
X= = 6.87
0.1000
a:b=c:d
axd=bxc
2.175 = x – 14.7
27
x = 16.875
fp x mg glukosa x 0.9
% karbohidrat = x 100%
mg
250
x 16.875 mg x 0.9
10
= x 100%
2005.2 mg
= 18.93 %
28
29
4.2. PEMBAHASAN
Dari Tabel 4.1 dapat diketahui mutu keripik dari bonggol pisang yang
telah dianalisis pada uji organoleptik, dari semua hasil panelis yang bisa
bahan baku bonggol pisang “normal” atau rasa, tekstur, aroma, dan warna
mirip dengan keripik yang ada di pasaran pada umumnya. Pada pengujian
kadar air sebesar 1.98% & 2.74%, kadar abu 0.84% dan 0.73%, lemak
30
sebesar 18.62% dan 21.95%, data yang didapatkan dari hasil analisa telah
dapatkan kadar karbohidrat sebesar 11.50% dan 18,93%, dalam SNI tidak
karbohidrat.
2. Kelebihan
3. Kekurangan
31
BAB V
A. KESIMPULAN
b. Kadar air pada simplo : 1.98.% dan duplo : 2.74 memenuhi SNI
c. Kadar abu pada simplo : 0.84 % dan duplo : 0.73% memenuhi SNI
SNI
B. SARAN-SARAN
32
ini dapat dimanfaatkan oleh semua pihak yang membacanya, dan
33
DAFTAR PUSTAKA
Goreng,
Nasional.
http://dokumen.tips/documents/sni-dodol.html
https://id.wikipedia.org/wiki/keripik
https://id.wikipedia.org/wiki/keripik
http://www.bestbudidayatanaman.com/2014/09/ciri-ciri-tanaman-pisang-dan-
jenis.html
34
http://www.maksindo.com/blog/peluang-usaha-keripik-dan-analisa-usahanya
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-kandungan-gizi-bonggolpisang
35
Lampiran 2. Analisa Kadar Air
ditimbang dipanaskan
36
Lampiran 3. Analisa kadar Abu
Dimasukkan ke tanur
ditimbang
didinginkan
Ditimbang bobot
37
Lampiran 4. Analisa Kadar Lemak
ditimbang Ditambahkan N-
dipanaskan
diekstraksi
38
Lampiran 4. Analisa Karbohidrat
Di panaskan Di encerkan
Di didihkan
Di tambahkan aquadest
39
40