Anda di halaman 1dari 15

KARYA TULIS ILMIAH

PEMANFAATAN PATI DARI BIJI NANGKA SEBAGAI INOVASI


BERUPA TUSUK GIGI SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

DISUSUN OLEH:
KTI IPA 5

Adzka Fahmi Aulia Hakim X MIPA 4


Al-Alief Bagawi X MIPA 5
Kiky Marshella X MIPA 9
Siti Amanda Syelsega X MIPA 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga karya tulis ilmiah dengan judul “Pemanfaatan pati dari biji
nangka sebagai inovasi berupa tusuk gigi sebagai sumber karbohidrat ” dapat
terselesaikan dengan baik.
Penyusun karya tulis ini mendapatkan bantuan dari banyak pihak selama
proses penyusunan karya tulis ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih sebanyak–banyaknya kepada orang tua, guru-guru, teman-teman,
dan pihak lainnya yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam proses
penyusunan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dalam karya tulis
ilmiah ini. Oleh karena itu, penulis mohon bantuan dari berbagai pihak untuk
memberikan kritik dan saran agar dapat menjadi pedoman penulis untuk
menyelesaikan karya tulis ini kedepannya.
Semoga karya tulis ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya,
sekiranya karya tulis yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya.

Palembang, Maret 2020

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, baik di
bidang kuantitas maupun keanekaragaman. Dari keanekaragaman tersebut,
Indonesia dikenal sebagai Negara Paru-Paru Dunia oleh UNESCO karena
keanekaragaman flora. Salah satu keanekaragaman yang sangat banyak di
Indonesia adalah buah nangka (Artocarpus heterophyllus) yang terkenal di
masyarakat Sumatera Selatan. Dalam buah nangka terdapat bagian yang kaya
akan pati yaitu biji nangka
Biji nangka merupakan salah satu limbah organik yang belum dimanfaatkan
secara optimal, padahal biji nangka menurut Direktorat gizi, Depkes (2009), biji
nangka masih mempunyai kandungan gizi tinggi yaitu setiap 100 gram biji
nangka terdapat, zat besi 200 mg, vitamin B1 0,20mg, kalori 165 kal, protein
4,2 gram, lemak 0,1 mg,karbohidrat 36,7 mg, kalsium 33,0 mg, fospor 1,0 mg,
vitamin C 10 mg, Air 56,7 gram.
Selain itu juga, belakangan ini limbah biji nangka menjadi konsen besar bagi
masyarakat Sumatera Selatan karena Masyarakat biasanya hanya memanfaatkan
biji nangka sebagai bahan pangan yang diolah dengan cara direbus dan hanya
dibuang sebagai limbah. Rendahnya pemanfaatan biji nangka dalam bidang
pangan disebabkan kurangnya minat masyarakat dalam pengolahan biji nangka.
Sedangkan biji nangka dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan
minuman. (Harmoko, 2016:33).
Berdasarkan pernyataan tersebut maka kami tertarik untuk melakukan
penelitian tentang limbah biji nangka yang dibuat menjadi tepung dan di
manfaatkan sebagai inovasi kuliner berupa Tusuk Gigi. Penelitian yang
dilakukan berjudul “Pemanfaatan pati dari biji nangka sebagai inovasi berupa
tusuk gigi sebagai sumber karbohidrat”

3
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana proses pengolahan biji nangka menjadi zat pati?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara pengolahan biji nangka menjadi zat pati
2. Meningkatkan kebutuhan karbohidrat masyarakat SMAN 6 Palembang
3. Melestarikan limbah biji nangka mnjadi inovasi kuliner berupa tusuk gigi

4
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 TEKNOLOGI TEPAT GUNA


Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Tepat guna adalah
berdaya guna dan dimanfaatkan secara benar. Teknologi tepat guna dapat
didefinisikan sebagai suatu sarana yang digunakan untuk kepentingan manusia
serta dimanfaatkan dengan cara yang benar
2.2 BUAH NANGKA
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Buah nangka
termasuk ke dalam famili Moraceae; nama ilmiahnya adalah Artocarpus
heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit. Nangka
diyakini berasal dari India, yakni wilayah Ghats bagian barat, di mana jenis-jenis
liarnya masih didapati tumbuh tersebar di hutan hujan di sana. Kini nangka telah
menyebar luas di berbagai daerah tropik, terutama di Asia Tenggara[1]
Di dalam buah tersebut terdapat berbagai macam zat yang bermanfaat bagi
kesehatan, ayaitu 155 kalori; 39,6 gram karbohidrat; 2,4 gram protein; 0,5 gram
lemak; 2,6 gram serat
.
2.2.1 BIJI NANGKA
Di dalam buah nangka, terdapat biji nangka yang terbungkus dengan
daging nangka. Biji nangka ini sangat menjadi konsen besar bagi
masyarakat Sumatera Selatan karena limbahnya tersebut sangat
mengkhawatirkan masyarakat Sumatera Selatan, padahal setiap 100 gram
biji nangka terdapat, zat besi 200 mg, vitamin B1 0,20mg, kalori 165 kal,
protein 4,2 gram, lemak 0,1 mg,karbohidrat 36,7 mg, kalsium 33,0 mg,
fospor 1,0 mg, vitamin C 10 mg, Air 56,7 gram.
Berdasarkan kandungan gizi tersebut, maka biji nangka ini memiliki
banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita, seperti memperbaiki sistem
pencernaan, maningkatkan kesehatan tulang, dll.

5
2.3 PATI
Pati/Amilum dengan rumus kimia (C6H10O5)n adalah zat yang tersusun dari
dua macam karbohidrat (amilosa dan amilopektin) kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar, ambar, dan tidak berbau.

2.4 KARBOHIDRAT
Karbohidrat (hidrat dari karbon), hidrat arang, atau sakarida dengan rumus
kimia (CH2O)n  adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah
di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun
(misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada
proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi
karbohidrat.

2.5 TUSUK GIGI


Tusuk gigi merupakan makanan tradisional yang gurih dan renyah yang
biasanya disajikan untuk cemilan penyambut tamu dan hari raya. Tusuk gigi ini
meruakan makanan yang terbuat dari tepung terigu dan dicampur dengan bahan-
bahan lainnya seperti telur, bawang, kaldu ayam, dll. Kemudian digoreng hingga
gurih dan renyah.

6
BAB III
METODELOGI PENELITIAN’

3.1. Metodelogi Penelitian


3.1.1 Metodelogi Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan dalam pembuatan karya tulis ini
sebagai berikut :
1. Metode Studi Pustaka

Data penelitian yang menjadi sumber karya tulis diambil dari artikel
yang bersumber berbagai buku dan website.
2. Metode eksperimen

Dalam pembuatan antiseptic dari lidah buaya dan daun mint sebagai
komponen utama, hasil penelitian didapatkan dari eksperimen dan
percobaan

3.1.2 Metode Analisis Data


Analisis data yang diperoleh melalui penjelasan berupa data
berbentuk kalimat dan angka-angka.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan dirumah peneliti
3.3 Instrumen Penelitian
3.3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan untuk membuat tusuk gigi dari biji
buah nangka ,yaitu:
1. Kompor
2. Blender
3. Panci
4. Talenan
5. Pisau
6. Saringan
7. Wadah

7
8. Kain dan Sapu tangan

3.3.2 Bahan
Adapun bahan yang diperlukan untuk membuat tusuk gigi daribiji
buah nangka, yaitu :
1. Biji buah nangka
2. Arang dari batok kelapa
3. Air
4. Minyak
5. Mentega
6. Santan kental
7. Telur
8. Kemiri
9. ketumbar

3.3.3 Langkah – Langkah Penelitian


1) Tahap Persiapan
1. Siapkan alat – alat yang dibutuhkan, yaitu: panci, pisau, talenan,
Saringan, dan blender.
2. Siapkan bahan–bahan yang dibutuhkan,
3. Cuci semua alat hingga bersih

2) Tahap Pembuatan Tepung/ pati biji nangka


1. Biji nangka dikupas dari kulitnya kemudian ditambahkan air dan
diblender sampai jadi bubur, lalu diperas menggunakan kain/sapu tangan.
2. Hasil perasan didiamkan selama 24 jam untuk mendapatkan pati
3. Setelah 24 jam mendapatkan endapan pati kemudian dikeringkan di
bawah sinar matahari hingga kering.

3) Tahap Pengolahan Tusuk gigi dari biji nangka

8
1. Campur tepung terigu, tapioka, bawang putih, bawang merah, ketumbar,
kaldu ayam bubuk, garam, seledri, daun bawang, margarin, dan telur dalam
satu wadah. Kocok hingga rata.

2. Uleni adonan hingga tercampur rata dan kalis. Semakin kalis, hasilnya
akan semakin renyah.

3. Tipiskan adonan dengan rolling pin, lalu ratakan. Selanjutnya, potong


memanjang sekitar 15 cm atau sesuai selera.

4. Goreng hingga warnanya berubah kuning keemasan. Angkat dan tiriskan.

3.4 Variabel Penelitian


3.4.1 Variabel Terikat
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah keefektifan Pati
Tusuk gigi dari biji nangka
3.4.2 Variabel Kontrol
Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel kontrol adalah alat dan bahan
yang digunakan dalam proses pembuatan Tusuk gigi

9
` BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tusuk Gigi dari Biji Nangka
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Buah nangka
termasuk ke dalam famili Moraceae; nama ilmiahnya adalah Artocarpus
heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit. Nangka
diyakini berasal dari India, yakni wilayah Ghats bagian barat, di mana jenis-jenis
liarnya masih didapati tumbuh tersebar di hutan hujan di sana. Kini nangka telah
menyebar luas di berbagai daerah tropik, terutama di Asia Tenggara.
Di dalam buah tersebut terdapat berbagai macam zat yang bermanfaat bagi
Kesehatan, yaitu 155 kalori; 39,6 gram karbohidrat; 2,4 gram protein; 0,5 gram
Lemak; 2,6 gram serat. Dengan kandungan ini, kami berinisiatif untuk
Memanfaatkan kandungannya dan juga bijinya
Tepung merupakan parrtikel padat yang halus mupun sangat halus. Tepung
merupakan salah satu bentuk dari diversifikasi pangan dan slah satu hasil dari
pengolahan pangan setengah jadi. Metode pengolahan pangan setengah jadi ini,
dapat menjaga pangan, sehingga memiliki umur simpan yang lebih panjang.
Selain itu, tepung juga sangat mudah di dapatkan dan merukan bahan baku
dalam pembuatan kue bolu. Dengan mengolah Biji Nangka menjadi tepung,
diharapkan Biji Tepung ini akan menjadi salah satu bahan pangan yang mudah
ditemukan dan memiliki umur simpan yang panjang, serta mudah diolah menjadi
makanan sehari-hari seperti tusuk gigi.
Tusuk gigi adalah makanan yang sering dijumpai dan dikonsumsi oleh
masyarakat. Tusuk gigi juga memiliki banyak sekali variasi, sehingga banyak
masyarakat yang menjadikannya sebagai makanan favorit. Oleh karena itu, kami
memilih Biji Nangka untuk dibuat menjadi Tusuk gigi agar dapat mengurangi
pembuangan limbah Biji Nangka dan membantu sistem pencernaan. Selain itu,
masyarakat juga dapat mengolah biji Nangka serta membudidayakannya untuk
dijadikan sebagai bahan pangan yang dapat dikonsumsi dalam kehidupan sehari-
hari. Tusuk gigi dari Biji Nangka ini juga dapat menjadi makanan yang unik
untuk dikonsumsi karena keberadaannya yang jarang ditemui serta unik.

10
4.2 Eksperimen
4.2.1 Bahan Baku
Adapun bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan bolu :
1. Biji buah nangka
2. Arang dari batok kelapa
3. Air
4. Minyak
5. Mentega
6. Santan kental
7. Telur
8. Kemiri
9. ketumbar

4.2.2 Alat
Adapun alat-alat yang diperlukan :
1. Kompor
2. Blender
3. Panci
4. Talenan
5. Pisau
6. Saringan
7. Wadah
8. Kain dan Sapu tangan

11
4.2.3 Hasil Eksperimen
Dari ekperimen yang kami lakukan, didapatilah komposisi
pemakaian tepung dari biji Nangka yang dapat dikonsumsi oleh
masyarakat secara luas. Pemilihan komposisi ini berdasarkan tekstur
dari Tusuk gigi yang didapatkan, rasa tusuk gigi, dan penampilan fisik
dari tusuk gigi. Berikut adalah tabel hasil perbandingan komposisi-
komposisi dari tepung biji nangka.
Komposisi Tekstur yang Rasa dan Kondisi fisik
yang didapat aroma bolu bolu
digunakan yang didapat
20 gram Tekstur tusuk Tusuk gigi Tusuk gigi
gigi yang terasa pahit terlihat seperti
didapat sangat dan manis. tusuk gigi
alot, Aroma tusuk biasa
bergumpal, gigi yang
dan terasa didapat bau
kasar karena nya sangat
takaran biji menyengat.
nangka yang
dimasukkan
cukup banyak
2 gram Tekstur Tusuk Tusuk gigi Tusuk gigi
gigi yang yang didapat terlihat seperti
didapat Gurih, manisnya tusuk gigi
namun masih terasa pas, biasa
terdapat biji walaupun
nangka yang masih ada
tak dapat sedikit rasa
menyatu dan pahit dari biji
menyebabkan nangka
tekstur
permukaan
Tusuk gigi

12
sedikit kasar.

13
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil Pemanfaatan pati dari biji nangka sebagai inovasi berupa tusuk gigi
sebagai sumber karbohidrat, dapat disimpulkan bahwa komposisi tepung biji
nangka yang terlalu banyak menghasilkan tusuk gigi dengan kualitas baik
5.2. Saran
5.2.1 Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang inovasi
tusuk gigi dari tepung biji nangka yang dapat meningkatkan kinerja dan
menjaga sistem pencernaan. Masyarakat disarankan untuk ikut melakukan
inovasi ini dan mengurangi limbah organik berupa biji nangka yang ada di
lingkungan.
5.2.2 Bagi Peneliti
Diharapkan pada masa mendatang dapat digunakan sebagai salah satu
sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih
lanjut tentang inovasi tusuk gigi dari tepung biji nangka dengan kualitas yang
paling terbaik dengan semua manfaatnya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Perusahaan Umum Badan Logistik. 2018. “Ketahanan Pangan”. Pada
http://www.bulog.co.id/ketahananpangan.php. Diakses pada 27 Februari 2021.

Rachman, Handewi P.S dan Mewa Ariani. 2002. “Ketahanan Pangan


:Konsep, Pengukuran dan Strategi”. Dalam makalah
https://media.neliti.com/media/publications/61337-ID-ketahanan-pangan-
konsep-pengukuran-dan-s.pdf. Diakses pada 27 Februari 2021
Salim, Ahmad Niam, Sumardianto, Ulfah Amalia. 2018. “EFEKTIVITAS
SERBUK SIMPLISIA BIJI NANGKA SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA UDANG
PUTIH (Penaeusmerguensis) SELAMA PENYIMPANAN DINGIN”. Dalam
makalah pada
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi/article/view/22836/15031#:~:text=Menu
rut%20Martiasih%20et%20al.,yang%20mempunyai%20potensi%20sebagai
%20antibakteri. Diakses pada 27 Februari 2021
Santi dan Dini Ririn Andreas. 2015. “Jurnal Media Gizi Indonesia”. Vol.
10. No. 2. Dalam makalah pada https://e-
journal.unair.ac.id/MGI/article/download/3312/2356. Diakses pada 27 Februari
2021.

15

Anda mungkin juga menyukai