Oleh Kelompok : 2
II. TUJUAN
Untuk mengetahui bagaimana media tumbuh mikroba dan sterilisasi alat
Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel dan
sebagai akseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi).
Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber
karbon, sumber akseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan dan nitrogen.
Selai itu, secra umum nutrien dalam media pembenihan harus mengandung seluruh
elemen yang penting untuk sintesis biologik organisme baru (Arfiandi, 2009).
Mikroorganisme dapat menggunakan makanan dalam bentuk padat dan dapat pula
hanya menggunakan bahan-bahan dalam bentuk cairan atau larutan. Mikroorganisme
yang menggunakan makanannya dalam bentuk padat tergolong tipe holozoik.
Mikroorganisme yang dapat menggunakan makanannya dalam bentuk cairan atau
larutan disebut holofitik. Ada beberapa mikroorganisme yang dapat menggunakan
makanannya dalam bentuk padatan, tetapi makanan tersebut sebelumnya harus dicerna
di luar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler (Iptek, 2009).
Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk
membiakkan mikroorganisme karena memiliki daya dukung yang tinggi terhadap
pertumbuhan dan perkembangbiakannya, menurut susunannya, media dapat dibagi
menjadi tiga golongan yaitu media alam, media semi sintetik dan media sintetik. Dalam
media alam komponen nutrisi tidak dapat diketahui dengan setiap waktu karena dapat
berubah-ubah dalam bahan yang digunakan dan bergantung dari asalnya. Sebagai
contoh ialah kentang, jagung, serangga, rambut, dan sebagainya. Dalam media semi
sintetik selain bahan hasil pertanian, digunakan pula zat-zat kimia yang komposisinya
diketahui dengan tepat (winda, 2009).
Media PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan medium semisintetik. Media
merupakan tempat dimana terjadi perkembangan organisme, organisme menyerap
karbohidrat dari kaldu kentang dan gula serta dari agar yang telah dicampur. Hal ini lah
yang menyebabkan mengapa kentang harus dipotong dadu, agar karbohidrat di kentang
dapat di kelar dan menyatu dengan air sehingga menjadi kaldu. Semakin kecil
permukaan maka semakin besar daya osmosirnya (risda 2007)
Jenis Medium sangat bervarisasi bergantung kepada apa yang dijadikan dasar
penanaman. Berdasarkan kepada bentuknya dikenal tiga macam medium, yaitu
medium cair, medium semi solid dan medium padat. Beda utama ketiga macam
medium padat. Beda utama ketiga macam medium, yaitu ada tidaknya bahan pemadat.
Medium cair tidak menggunakan bahan pemadat. Medium semi solid dan medium
padat menggunakan bahan pemadat. Agar-agar paling umum digunakan. jumlah bahan
pemadat pada medium semi solid setengahnya dari medium padat jumlah agarnya
1.5%-18% (Amni, 2009).
Potato Dextrose Agar merupakan salah satu media yang baik di gunakan untuk
membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungsi, bakteri, maupun
sel mahluk hidup. Potato dextrose agar merupakan paduan yang sesuai Extra potato
(kentang) merupakan sumber karbohidrat, dextrose (gugusan gula, baik itu
monosakarida atau polysakarida) sebagai tambahan nutrisi bagi biakan, sedangkan agar
merupakan bahan media/tempat tumbuh bagi bikan yang baik, karena mengandung
cukup air (winda 2009). Agar-agar mengandung karbohidrat. Mengenyangkan dan
menyegarkan bila disajikan dalam keadaan dingin, agar-agar bagus untuk usus karena
mengandung serat. Bermanfaat bagi penderita hipertensi, kolestrol, dan diabetes,
membuatnya juga mudah. ( bagus, 2010). Agar-agar merupakan karbohidrat dengan
molekul tinggi yang mengisi sel pada rumput laut. Agar-agar termasuk pada kelompok
peletin dan tergolong suatu polimer yang terbentuk dari monomer glaktosa. Agar-agar
juga bisa berbentuk bubuk dan dapat diperjual belikan. (bagus, 2010).
IV. METODE
a. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 22 September 2021 pada pukul 08.00
sampai selesai di rumah masing-masing.
▪ Bahan :
- Kentang 500 gr
- Gula
- Agar – agar (Powder)
- Air
- Ragi
▪ Bahan :
- Kentang
d. Langlah Kerja
▪ Media Tumbuh Mikroba
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Kupas kentang lalu dipotong dadu
3. Kemudian Cuci hingga bersih
4. Rebus kentang dengan aquadest (air) sampai mendidih/ kentangnya lunak
mengeluarkan ekstrak. Disaring, kemudian masukkan kedalam wadah
yang bening
5. Lalu hancurkan ragi dengan memasaknya menggunakan sedikit air. Lalu
disaring untuk mendapatkan ekstraknya
6. Kemudian panaskan lagi ekstrak kentang, masukkan agar-agar 30 gr,
ekstrak ragi, dan gula 1 sdm aduk terus sehingga tercampur sempurna
7. Kemudian setelah tercampur merata, tuangkan kemasing-masing wadah
yang sudah disiapkan
8. Lalu berikan perlakuan agar mikroba dapat tumbuh
9. Catatlah perlakuan yang diberikan dan hasilnya untuk dimasukkan
kedalam laporan
▪ Sterilisasi Alat
1. Tuangkan panci diatas kompor lalu diberi air dan dipanaskan
2. Masukkan sendok dan alat lainnya yang akan digunakan
3. Setelah beberapa menit angkat dan bungkus menggunakan kain lap yang
sudah steril atau kertas agar tidak terkontaminasi
4. Kemudian cuci dengan bersih kentang yang sudah dipotong
▪ PEMBAHASAN
Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai
untuk menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat
digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan
perhitungan mikroba. Berdasarkan komposisi kimianya dikenal medium sintetik dan
medium nonsintetik atau medium kompleks. Komposisi kimia medium sintetik
diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahan-bahan kimia yang kemurniannya
tinggi dan ditentukan dengan tepat. Diantara medium yang dibuat dalam percobaan ini
yang termasuk dlam medium sintetik adalah medium yang mengandung agar, seperti
halnya medium nutrient agar yang dignakan untuk mempelajari kebutuhan makanan
mikroba. Di pihak lain komposisi nonsintetik tidak diketahui dengan pasti. Seperti
bahan-bahan yang terdapat dalam kaldu nutrient yaitu ekstrak daging dan pepton.
Dalam pembuatan medium digunakan sebagai sumber makanan bagi mikroba.
Seperti halnya pepton merupakan sumber nitrogen organik yang juga diperuntukan bagi
mikroorganisme heterotrof. Laktosa dan Dextrose merupakan sumber energi bagi
sebagian besar bakteri yang termasuk heterotrof. Selain itu kentang dan tauge yang
banyak mengandung karbohidrat merupakan sumber karbon yang baik bagi
pertumbuhan mikroorganisme. Dalam pembuatan medium harus digunakan aquades
atau air murni, karena air sadah pada umumnya mengandung kadar ion kalsium dan ion
magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung pepton dan ekstrak daging,
air dengan kualitas semacam ini dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan
megnesium fosfat.
Pada praktikum ini, praktikan membuat suatu media semi alami (semi sintetik),
yaitu media PDA (Potato Dextrose Agar). PDA merupakan suatu media yang dibuat
dengan menggunakan bahan alami dan bahan kimia yang komposisinya dapat diketahui
secara pasti. Bahan alami media ini adalah kentang dan bahan kimianya adalah gula
dan agar-agar. Sumber nutrisi untuk menunjang pertumbuhan cendawan atau bakteri
dalam media PDA adalah kentang (ekstrak), agar-agar dan gula.
Pembuatan medium Potato Dextrose Agar (PDA) adalah dengan Ekstrak
kentang yang diambil dari hasil perebusan kentang. Selanjutnya air rebusan kentang
dicampur dengan bahan tambahan lain seperti agar dan destrose. Selanjutnya larutan
dididihkan selama kurang lebih 30 menit. Langkah selanjutnya adalah menyeterilkan
botol dan memasukkan larutan PDA kedalamnya, saat hendak memasukkannya ke
dalam botol jangan tunggu sampai larutan dingin sebab jika dingin larutan akan
mengental. Selanjutnya alat sekaligus bahan harus diautoclaf untuk mencegah
terjadinya kontaminasi. Disini agar berfungsi untuk mengentalkan medium. Ekstrak
kentang dan agar disterilkan serta suhu dan pHnya diatur. Sebelum dilakukan sterilisasi,
medium berawarna kuning, setelah disterilisasi dalam autoklaf medium berwarna
kecoklatan dan didapat endapan berwarna putih. Setelah didinginkan beberapa saat,
medium dapat ditanami bakteri atau cendawan.
Bakteri tidak dapat hidup tanpa adanya media yang mengandung nutrisi-nutrisi
untuk pertumbuhannya. Menurut Pelczar (2008: 139), media pertumbuhan
mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan
(nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekulmolekul kecil yang dirakit untuk
menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat
mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya. Pemilihan media yang baik akan menunjang pertumbuhan dan
perkembangbiakan mikroba. Kesesuaian suhu, pH, kecukupan nutrien pada media
merupakan beberapa syarat untuk mikroba tersebut dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Menurut Stanier (2011: 221), pada pembuatan media untuk berbagai
macam organisme harus menggunakan bahan yang mengandung banyak protein
dangan berbagai konsentrasinya sehingga dapat menumbuhkan bakteri.
VI. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat diketahui bagaimana media
tumbuh mikroba dan sterilisasi alat, medium adalah suatu bahan yang terdiri atas
campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba. PDA merupakan suatu
media yang dibuat dengan menggunakan bahan alami dan bahan kimia yang
komposisinya dapat diketahui secara pasti. Pemilihan media yang baik akan menunjang
pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba. Kesesuaian suhu, pH, kecukupan
nutrien pada media merupakan beberapa syarat untuk mikroba tersebut dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik.
PERTANYAAN :
a. Perbedaan alat dan bahan yang digunakan pada kedua video tersebut
b) Panas kering
sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering
cocok untuk alat yangterbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung
reaksi dll. Waktu relatif lama sekitar 1-2 jam.Kesterilan tergnatung
dengan waktu dan suhu yang digunakan, apabila waktu dan suhu tidak
sesuaidengan ketentuan maka sterilisasipun tidak akan bisa dicapai
secara sempurna.
e) Pasteurisasi
Pertama kali dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada sterilisasi susu
Membunuh kuman:TBC, Brucella, Streptokokus, Staphilokokus,
Salmonella, Shigella dan Difteri (kuman yang berasal dari
sapi/pemerah) dengan Suhu 65 C/ 30 menit.
▪ Penyinaran
▪ Penyinaran dengan sinar UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,
misalnya untuk membunuhmikroba yang menempel pada permukaan
interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UVSterilisaisi secara
kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain
alkohol.
▪ Sinar Gamma
Daya kerjanya digunakan pada sterilisasi bahan makanan, terutama
bila panasmenyebabkan perubahan rasa, rupa atau penampilan Bahan
disposable: alat suntikan cawan petri dpt distrelkan dengan teknik ini.
Sterilisasi dengan sinar gamma disebut juga “sterilisasi dingin”.