Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

“PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI”

OLEH :

NAMA : FARMIN
NIM : Q1A117068
KELOMPOK : VI (ENAM)
KELAS : TPG A 017

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN

I.1. Latar belakang

Mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang organisme hidup

yang berukuran mikroskopis.Mikroorganisme terdiri dari lima kelompok

organisme: bakteri, protozoa, virus, algae dan jamur. Dalam  bidang mikrobiologi

kita mempelajari banyak mengenai jasad-jasad renik yang disebut mikroba atau

protista. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau

dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia

diantaranya melalui substrat yang disebut media.

Kelangsungan hidup dan pertumbuhan mikroorganisme dipengaruhi

olehadanya nutrisi dan factor lingkungan.Bahan nutrisi yang tersedia dapat

berupabahan alami dan dapat pula bahan sintetis. Bahan

nutrisiyangdigunakanmikroorganisme biasanya berupa senyawa sederhana yang tersedia

secaralangsung atau berasal dari senyawa yang kompleks yang kemudian dipecah

olehmikroorganisme menjadi senyawa yang sederhana melalui proses

enzimatik.Bahan nutrisi ini dapat berupa cairan atau padatan setengah padat (semi

solid)yang disebut sebagai media.

Media adalah susunan bahan baik bahan alami (seperti tauge, kentang,

daging, telur, wortel dan sebagainya) ataupun bahan buatan (berbentuk senyawa

kimia, organik ataupun anorganik) yang dipergunakan untuk  pertumbuhan dan

perkembangbiakan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba dalam medium

dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi

dan perhitungan jumlah mikroba.Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media


berupa molekul-molekul kecil untuk menyusun komponen sel. Dengan

mediapertumbuhan maka dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur

murni dan juga memanipulasi komposisi media  pertumbuhannya.

Pembuatan media hal yang harus diperhatikan adalahbahan dan peralatan

yang dipergunakanharus dalam keadaan steril.Sterilisasi adalah suatu proses

untukmematikan semua organismeyang dapat menjadi kontaminan. Cara tersebut

digunakan untuk menghancurkandan menghambatpertumbuhan dari

mikroorganisme serta untuk menyingkirkan mikroorganisme.Metode yang

umumnya diterapkan untuk mensterilisasikanmedia dan alat-alat adalah dengan

pemanasan.Jika panas digunakan bersama-sama dengan uap air disebut sterilisasi

basah (menggunakan autoclave) , sedangkan jika tanpa uap air disebut sterilisasi

kering (menggunakan oven).

Bahan nutrisi yang digunakan mikroorganisme biasannya berupa senyawa

sederhana yang tersedia secara langsung atau berasal dari senyawa yang kompleks

yang kemudian dipecah oleh mikroorganisme menjadi senyawa yang sederhana

melalui proses enzimatik. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukannya

praktikum untuk membiasakan praktikan dengan proses persiapan media dan

proses sterilisasi.

Pembuatan media dan sterilisasiini guna memberikan pemahaman kepada

kita tentang hal-hal yang berkaitandengansterilisasidan pembuatan media

serta menambah pengetahuan danketerampilan tentang teknik atau tata

carasterilisasi dan pembuatan media dalammikrobiologi.


1.2. Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk menyiapkan media tumbuh

mikroorganisme yang steril.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi (zat

makanan)yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba termaksud bakteri pathogen

tanaman.Selain untuk menumbuhkan mikroba medium dapat digunakan pula

untuk isolasi,memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan

jumlah mikroba (Khaeruni dan Vit, 2019).

Nutrient agar (NA) secara universal digunakan sebagai media tujuan

umum untukbudidaya berbagai bakteri.Potato Dextrose Agar (PDA) yang biasa

digunakan untuk isolasi dan pertumbuhan berbagai Jamur.

Kelayakanpengembangan media alternatif untuk media kultur yang berbeda yaitu

PDA dan NA dinilai dengan menggunakan bahan murah yang tersediasecara lokal

karena penggunaan media kultur readymade di sekolah-sekolah dan laboratorium

memiliki keterbatasan keuangan. Umumnyamurah bahan lokal yang tersedia

seperti sereal dan kacang-kacangan dapat berfungsi media nutrisi sebagai

alternatif untuk tumbuh bakteri danjamur. Bahan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah beras, kacang, jagung, dhal, thinai, tepung kedelai alami dan diproses

tepung kedelai(TVP). Untuk bakteri organisme uji yang digunakan adalah E.coli,

Pseudomonas sp., Bacillus sp., Staphylococcus sp. dan Klebsiellasp

(Uthayasooriyanet al., 2016).

Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan salah satu media yang digunakan

untuk pertumbuhan jamur Aspergillusflavus.Peranan jamur dalam kehidupan

sangatbanyak, baik yang menguntungkan (saprofit) maupun merugikan

(patogen).Beberapa jamur jenis tertentu mampu menghasilkan suatu senyawa


organik beracun yang disebutmikotoksin (Syarief, 2003). Salah satu jenis jamur

yang bersifat merugikan (patogen) dan menghasilkan aflatoksin yaitu jamur

spesies Aspergillusflavus. Aspergillusflavustersebar luas di dunia.Hal ini

disebabkan oleh produksi konidia yang dapat tersebar melalui udara (airborne)

dengan mudah.Komposisi atmosfir juga memiliki pengaruh yang besar terhadap

pertumbuhan kapang dengan kelembaban sebagai variabel yang paling penting

(Octavia dan Sri, 2017).

Pembiakan jamur atau mikroorganisme secara umum di laboratorium

dilakukan untuk mempelajari sifat-sifat pertumbuhan yang dimiliki oleh

mikroorganisme.Pembiakan ini memerlukan media pertumbuhan yang

mengandung nutrient.Pertumbuhan jamur dicirikan dengan sintesis komponen

protoplasma yang khas dan berimbang dari nutrient yang terdapat di

lingkungan.Nutrisi digunakan untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energy

dalam metabolisme dan pergerakan (Basarang dan Muh, 2018).

Eosin Methylene Blue Agar (EMBA) agar media yang digunakan untuk

tujuan pertumbuhan mengamati dari E. coli (Cheesebrough, 1984). media MC

digunakan untuk pembiakan organisme bawah keluarga Enterobacteriaceae

(Cheesebrough. 1984). Media agar SS digunakan sebagai media selektif untuk

Salmonella organisme yang menyebabkan peningkatan pertumbuhan Salmonella

sementara menghambat pertumbuhan organisme mencemari lain dan

menunjukkan karakter koloni yang khas (Cheesebrough, 1984).Para agen etiologi

utama adalah mikroorganisme, parasit, Penyebab manajemen, penyebab


lingkungan dan defisiensi mineral dan vitamin. Penyebab utama dari

mikroorganisme yang Escherichia coli, Salmonella, jamur (Islam et al., 2014).


III. METODE PRAKTIKUM

3.1.Tempatdan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit

Fitopatologi Fakultas Pertanian dan unit Pendidikan, Universitas Halu

Oleo.Kendari Pada hari Rabu, 1 Mei 2019 pukul 15.30 WITA-selesai.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitumedia Emba, Tisu, Aquades,

Aluminium foil, kertas label dan plastic anti panas

Alat yang digunakan pada praktikum ini yaituhot plate, botol schoot,

magnetic stirrer, timbangan, gelas kimia, autoclave, spatula serta kamera dan alat

tulis.

3.3.Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

3.3.1. MediaNutrien Agar (NA):

1. Menimbang media sintesis NutrienBrothmikroorganisme yang steril.

2. Menimbang agar sebanyak 20 gram.

3. Nutrient broth dan agar dicampur dalam gelas kimia 1000 ml.

4. Menambahkan aquades sebanyak 1000 ml.

5. Menghomogenkan campuran media tersebut menggunakan magnetic stirrer,

setelah itu dimasukan kedalam botol Schoot.

6. Mensterilkan media tersebut menggunakan Autoclave.


3.3.2. Media Potato Dextrose Agar (PDA) :

1. Menimbang media sintesis Potato Dextrosa Broth sebanyak 24 gr.

2. Menimbang agar sebanyak 20 gr.

3. Potato Dextrosa Broth dan agar diicampur dalam gelas kimia 1000 ml.

4. Menambahkan aquades sebanyak 1000 ml.

5. Menghomogenkan campuran media tersebut menggunakan magnetic stirrer,

setelah itidimasukan kedalam botol Schoot.

6. Mensterilisasi media tersebut menggunakan Autoclave.

3.3.3. Media EMBA :

1. Menimbang media sintesis EMBA sebanyakk 18.75 gr.

2. Media EMBA dimasukan kedalam gelas kimia 500 ml.

3. Menambahkan aquades sebanyak 500 ml.

4. Menghomogenkan campuran media tersebut menggunakan magnetic stirrer,

setelah itu dimasukan kedalam botol Schoot.

5. Mensterilkan media tersebut menggunakan Autoclave.

3.3.4. Media Uji Aerob dan Anaerob

1. Menimbang pepton 2,0 g ;NaCl 5,0 g ; KH2PO4 0,3 g ; agar 3,0 – 5,0 g ;

Bromothymol blue (1%) 3,0.

2. Mencampurkan bahan-bahan tersebut kedalam gelas kimia 1000 ml,

lalutambahkanaquades sebanyak 1000 ml.

3. Menghomogenkan campuran media tersebut menggunakan magnetic stirrer,

setelah itu di maksukan kedalam botolSchoot,

4. Mensterilisasi media tersebut menggunakan Autoclave.


3.3.5. Media Uji Amilolitik :

1. Menimbang Nutrien Broth sebanyak 9 gr.

2. Menimbang agar sebanyak 10 gr, lalu tammbahkan 15% Starch/pati.

3. Mencapur bahan-bahan tersebut kedalam gelas kimia 1000 ml, lalu

tambahkanaquades sebanyak 1000 ml.

4. Menghomogenkan campuran media tersebutmenggunakanmagnetic stirrer,

setelah itu dimasukan kedalam botol Schoot.

5. Mensterilkan media tersebut menggunakan Autoclave.

3.3.6. Media Uji Proteolitik :

1. Menimbang Nutrien Broth sebanyak9 gr.

2. Menimbang agar sebanyak 10 gr. lalu tambahkan 15 Skim Milik.

3. Mencapur bahan-bahan tersebut kedalam gelas kimia 1000 ml, lalu

ditambahkan aquades sebanyak 1000 ml.

4. Menghomogenkan campuran media tersebut menggunakan Magnetic stirrel,

setelah itu diimasukan kedalam botol Schoot.

5. mensterilisasi media tersebut menggunakan Autoclave.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.1. Hasil

Hasil pengamatan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1.Eosin Methylene Blue Agar (EMBA)

4.2.Pembahasan

Media adalah bahan yang terdiri dari campuran yangmengandung nutrisi

yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba.Media tidak hanya digunakan untuk

menumbuhkan mikroba, tetapi juga untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-

sifat fisiologis dan penghitungan mikroba.Pembuatan media untuk mengetahui

masing-masing media serta fungsi dari komponen-komponen yang digunakan

dalam media.Percobaan ini, ada dua macam media yaitu, Potato Dextrose Agar

(PDA) dan Nutrient Agar (NA).Sterilisasi adalah proses atau kegiatan

membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk kehidupan termasuk

virus. Sterilisasi media menggunakan autoclave.Autoclave yang digunakan di

laboratorium yaitu autoclavevertikal.Autoclave digunakan untuk

dekontaminasiyaitu sterilisasi terhadap semua biakan hasil analisa atau yang telah

tumbuh pada media.


Media Nutrient Agar (NA) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri.

Pembuatanmedia percobaan ini dengan menggunakan Nutrient Agar (NA) dalam

pembuatannya terlebih dahulu menimbang bahan yang akandigunakan sesuai

dengan jumlah yang diperlukan. Masukkan bahan kedalam beaker glass 250 ml,

bahan tersebut adalah aquades, NA dan agar. Aquades berfungsi sebagai pelarut,

NA berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi bakteri, sedangkan agar  berfungsi

untuk mengentalkan media. Setelah itu dipanaskan diatas hot plate diikuti oleh

pengadukan dengan menggunakanbatang pengaduk.Tujuan dari pemanasan dan

pengadukan ini adalah untuk menghomogenkan NA denganaquades, pemanasan

dapat mempercepat pelarutan dari NA danaquades. Setelah dipanaskan beberapa

menit larutan berubah warna menjadi kuning kecoklatan hal ini menandakan

larutan telah homogen lalu diangkat dengan alas tangan tisu dan dituang perlahan

ke dalam botol scott, kemudian botol scott ditutup kembali dan disterilkan

kedalam autoclave.

Potato dextrose agar (PDA) merupakan salah satu media yang baik

digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa

cendawan/fungsi, bakteri, maupun sel mahluk hidup.Media PDA merupakan jenis

media biakan dan memiliki bentuk/ konsistensi padat (solid).Media potato

dextrose agar (PDA) berfungsi sebagai media kapang (jamur) dan khamir.Selain

itu PDA digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau

produk makanan. PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup

yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk

pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.
Komposisinya PDA berupa kentang (4 g/L (berasal dari 200 gr kentang)),

dektrose (15 g/L) dan aquades 1L.

Media EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) adalah media yang

berfungsisebagai media selaktif, dengan menghambat pertumbuhan bakteri garam

postif.Media ini juga berungsi untuk membedakan bakteri yang mampu

memfermentasikan dan bakteri yang tidak mampu memfermentasikanlaktosa.Jika

ada bakteri yang mampu memfermentasikanlaktosa, biasanya tidak adawarna

yang terbentuk dari koloni tersebut.Contoh yang paling banyak ditemuiadalah

terbentuknya warna hijau metalik dari koloniE coli.

Media aerob dan anaerob adalah media yang berfungsi untuk membedakan

antara bakteri yang dapat tumbuh dengan adanya oksigen atau dengan tidak

adanya oksigen.Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen

untuk hidupnya. Jika tidak ada oksigen,maka bakteri ini akan mati. Bakteri

aerobmenggunakan glikosa atau zat organic lainnya seperti etanol untuk

dioksidasimenjadi CO2, H2O2, dan sejumlah energy.Bakteri anaerob adalah bakteri

yangtidak membutuhkan oksigen untuk hidupnya.Bakteri anaerob terdiri atas dua

yaituanaerobfakultatif dan anerobobligat.Bakteri anaerobfakultatif adalah

bakteriyang dapathidup dengan baik dengan adanya oksigen atau tidak. Sedangkanbakteri

anaerobfakultatif adalah bakteri yang sama sekali tidak membutuhkanoksigen

dalam hidupnya.

Media amilolitik merupakan media yang berfungsi untuk mengawasiaktivitas

amilplitik.Amilolitik adalah aktivitas bakteri dalam merombakpatidengan


bantuan enzim amylase.Enzim amylase adalah enzimyang

mampumenghidrolisasipati menjadi lebih sederhana seperti maltose dan glukosa.

Media proteolitik adalah media yang berfungsi untuk mengetahui

aktivitasproteolitik.Aktivitas proteolitik menghasilkan sedikit

penggumpalan.Bakteriproteolitik adalahbakteri yang memproduksi enzim

protease ekstra seluler, yaituenzim pemecah protein yang diproduksi didalam sel

kemudian dilepaskan keluardari sel. Semua bakteri mempunyai enzim protease

dalam sel, tetapi tidak semuamempunyaienzim protease ekstra seluler.

V.PENUTUP

5.1.Kesimpulan
kesimpulan yang di dapat setalah melakukan praktikum ini yaitu

mediapertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari

campuran zat-zat makanan atau nutrisi yang diperlukan

olehmikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan

nutrisi di dalam media berupamolekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun

komponen sel. Denganmedia, pertumbuhan dapat dilakukan dengan isolasi

mikroorganisme menjadikultur murni danjuga memanipulasi komposisi media

pertumbuhannya.Bahandasar adalah air (H2O) sebagai pelarut dari agar-agar

(rumput laut) dimana agar-agar tersebut berfungsi sebagai pemadat media.Media

yang steril dapat dibuat dengan cara memperhatikan kebersihan saatmembuat

media dan setelah media selesai dibuat, maka media tersebutdimasukkan kedalam

autoclave untuk disterilisasi.

5.2. Saran

Saran saya pada praktikum ini yaitu diharapkan ketegasan asisten dalam

memberikan arahan sehingga dalam mengikuti kegiatan praktikum tidak terjadi

kesalahan dan agar kegiatan praktikum bisa berjalan dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Basarang, M. dan M.R. Rianto.2018.Pertumbuhan Candida sp dan
AspergilusspdariBilasanBronkusPenderitaTuberkulosus Paru pada Media
Bekatul.Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan.9(18):74 -81.

Islam, MM., MN.Islam.,Sharifuzzaman dan M. Fakhruzzaman. 2014. Isolation


and identification of Escherichia coli and Salmonella from poultry litter
and feed. International Journal of Natural and Social Sciences.1 – 7.

Khaeruni, A., dan V.N. Satrah. 2019. Penuntun Praktikum


MikrobiologiPangan.Universitas Halu Oleo.Kendari.

Octavia, A., dan S. Wantini. 2017. Perbandingan Pertumbuhan Jamur


AspergillusflavusPada Media PDA (Potato Dextrose Agar ) dan Media
Alternatif dari Singkong (ManihotesculentaCrantz). Jurnal Analis
Kesehatan. 6(2) : 625-631.

Uthayasooriyan, Y., S. Pathmanathan., N. Ravimannan dan S. Sathyaruban. 2016.


FormulatioanOf Alternative Culture Media For Bacteria and Fungal
Growth. Der Pharmacia Lettre.8(1):431-436.

Anda mungkin juga menyukai