Ananda Putri
D24170004
Kelompok 3 / G1
Latar Belakang
Tujuan
Mikroba Rumen
Protozoa Rumen
Trypan Blue Formalin Salin (TBFS) yaitu larutan yang biasa dipakai dalam
teknik pewarnaan. Larutan TBFS terdiri dari 100 ml formaldehid 35%, 2 g
triphan blue, 9g NaCl, dan 900 ml air (Hvelplund 1991). Jika diberikan larutan
ini protozoa yang ingin diamati otomatis akan mati dan berwarna biru.
MFS (Methylgreen Formal Saline)
Materi
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop, kaca preparat,
counting chamber, cover glass, syringe, dan botol film. Bahan yang digunakan
yaitu cairan rumen, larutan TBFS, larutan MFS, aquadest.
Metode
Pergerakan Protozoa
Cairan rumen diambilmenggunakan syringe dalam tabung reaksi yang
sudah diisolasi. Cairan rumen diteteskan diatas kaca preparat sebanyak 1 tetes,
kemudian diamati menggunakan mikroskop lensa 10 kali perbesaran.
Hasil
Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Ogimoto, K and Imai. 1980. Atlas of Rumen Microbiology. Tokyo (TKY): Japan
Scientific Socitied Press.
Muslim G, Sihombing JE, Fauziah S, Abrar A, dan Fariani A. 2014. Aktivitas
proporsi berbagai cairan rumen dalam mengatasi tannin dengan tehnik
In Vitro. J. Peternakan Sriwijaya. 3(1): 28-36.
Kustantinah., Z. Bachrudin dan H. Hartadi. 1993. Evaluasi pakan berserat pada
ruminansia. Yogyakarta (ID) :UGM.
Usman Y. 2013. Pemberian pakan serat sisa tanaman pertanian (jerami kacang
tanah, jerami jagung, pucuk tebu) terhadap evolusi pH, N-NH3 dan
VFA didalam rumen sapi. Agripet. 13 (2): 53-58
Budiansyah A, Resmi, Nahrowi, Wiryawan KG, Suhartono MT, Widyastuti Y.
2011. Karakteristik endapan cairan rumen sapi asal rumah potong hewan
sebagai feed supplement. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 14(1): 1-
13.
Mastika IM. 2015. Teknik Mengurangi dan Menekan Populasi Protozoa Rumen
pada Ternak Ruminansia. Udayana (ID): Udayana University Press.
Muslim G, Sihombing JES, Fauziah A, Abrar A Fariani. 2014. Aktivitas proporsi
berbagai cairan rumen dalam mengatasi tannin dengan tehnik In Vitro.
Jurnal Peternakan Sriwijaya. 3(1): 25-36.
Budiansyah A, Resmi, Wiryawan KG, Soehartonod MT, Widyastutie Y, Ramlic
N. 2010. Isolasi dan karakterisasi enzim karbohidrase cairan rumen
sapi asal rumah potong hewan. Media Peternakan. 33(1):36-43.
Puspitaning IR. 2012. Populasi protozoa dan karakteristik fermentasi rumen
dengan pemberian daun kersen (Mauntingia calabura) secara in vitro
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Masruroh S, Prayitno CH, Suwarno. 2013. Populasi protozoa dan produksi gas
total dari rumen kambing perah yang pakannya di suplementasi ekstrak
herbal secara in vitro. Jurnal Ilmiah Peternakan. 1(2): 420-429.
Hidayat UT, Budi Ayuningsih, Mansyur. 2005. Fermentability and digestibility
of rice straw and cane top ammoniated based complete rations (in vitro).
Jurnal Ilmu Ternak. 5(2): 64–69.
Hungate, R. E. 1966. The Rumen Microbial Ecosystem. London and New York
(USA): Elsvier Applied science.
Hvelplund,T. 1991. Volatile Fatty Acids and Protein Production in The Rumen. In
: J.P.Jouvany (Ed), Rumen Microbial Metabolism and Ruminant
Digestion. Paris: Inra.
Arora, S. P. 1989. Pencernaan Mikroba pada Ruminansia. Edisi Indonesia.
Yogyakarta (ID): Gajah Mada University Press.
McDonald, P., R. A. Edward, J. F. D. Greenhalgh, & C. A. Morgan. 2002. Animal
Nutrition. 6th Edition. New York (USA): Scientific and Tech John Willey
& Sons. Inc.
Levine ND. 1990. Buku Pelajaran Parasitologi Veteriner, penerjemah : Gatut
Ashadi, Wardianto, editor. Yogyakarta. Terjemahan dari Textbook of
Veterinary Parasitologi. 1-21;5013-5017;302-303;184-199;152-176.
Soulsby EJL. 1982. Helminth, Anthtopods, and protozoa of Domesticated
Animals. 7th ed : 6-15;23-34;189-194. London (INC): Bailliere, Tindall.
Kamra DN. 2005. Rumen microbial ecosystem. J Indian Veterinary Research
Institute. 89(1): 124–135.
LAMPIRAN