Anda di halaman 1dari 9

Nama: Ahmad Munawar

NIM: C031181321

Kodekteran Hewan 2018


Soal 1 Fisiologi

1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan?

2. Apa hubungannya proses pertumbuhan dengan pertumbuhan sel, jaringan, dan organ?

3. Apa perbedaannya pertumbuhan dan penggemukan?Jelaskan!

4. jelaskan perbedaan antara pertumbuhan prenatal dengan postnatal!

5. Seorang petani memelihara anak sapi sebanyak 4 ekor sapihan yang bobot badan awalnya
masing-masing 70,85,90, dan 94 Kg. setelah 6 bulan dipelihara bobot badannya
bertambah masing-masing menjadi 124, 130, 145, dan 155 kg. Hitung tingkat
pertumbuhan relative dan kecepatan rata-rata pertumbuhan dari keempat ekor sapi
tersebut.

6. bagaimana cara mengukur proses pertumbuhan pada ternak?

7. suatu organ yang beratnya 100 gr dan seekor anak domba beratnya 10 kg. keduanya
mempunyai tingkat pertumbuhan yang sama yaitu 1% per hari. Betapa kecepatan
pertumbuhan dari organ dan tubuh anak domba tersebut per hari? Berapa koefisien
alometriknya?

8. apa yang dimaksud dengan pertumbuhan kompensatoris? Jelaskan!

9. jelaskan mekanisme control endokrin dalam mengatur proses pertumbuhan!

Jawab :

1. Secara umum istilah pertumbuhan (growth)dan perkembangan (develop- ment) memiliki


pengertian yang sama yakni keduanya mengalami perubah- an. Tetapi secara khusus yakni
sesuai dengan kaidah keilmuan dalam psiko- logi, istilah pertumbuhan berbeda dengan
perkembangan. Istilah per- tumbuhan mengacu pada perubahan yang bersifat kuantitas,
sedangkan per- kembangan lebih mengarah kepada kualitas. Artinya konsep pertumbuhan
lebih mengarah ke fisik yang bersifat pasti seperti dari kecil menjadi besar, dari pendek
atau rendah menjadi tinggi dan lain-lain (Hidayat, 2016).

2. Pertumbuhan adalah Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah / fisik dan
menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru dari organisme/ individu.
Pertumbuhan ( Growth ) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar, jumlah
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran
berat ( gram, pound ) ukuran panjang ( cm, inchi ), umur tulang dan keseimbangan
metabolik ( retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

3. penggemukan sapi pada dasarnya adalah mendayagunakan potensi genetik ternak untuk
mendapatkan pertumbuhan bobot badan yang efisien dengan memanfaatkan input pakan
serta sarana produksi lainnya, sehingga menghasilkan nilai tambah usaha yang ekonomis.
Tujuan dari penggemukan ternak sapi adalah untuk meningkatkan produksi daging
persatuan ekor, meningkatkan jumlah penawaran daging secara efisien tanpa memotong
sapi lebih banyak, menanggulangi populasi ternak sapi yang menurun akibat pemotongan
dan dapat menghindari pemotongan sapi betina umur produktif.

4. Pertumbuhan Prenatal:dimulai pada saat terjadinya proses konsepsi, yakni pertemuan


antara sperma dan ovum hingga berakhir pada saat bayi dilahirkan. Masa ini berlangsung
antara 180 sampai 344 hari lamanya. Pertumbuhan Postnatal/Postpartum(nifas) adalah
masa sejak melahirkan sampai pulihnya alat-alat reproduksi dan anggota tubuh lainnya
yang berlangsung sampai sekitar 40 hari.

5. Tingkat Pertumbuhan Relatif dan Kecepatan Rata-rata

Data:

Sapi W0/P1 Wt/P2


I 70 124
II 85 130
II 90 145
IV 94 155

t: 6 bulan

- Tingkat Pertumbuhan Relatif

Wt −W 0
PGR= X 100 %
W 0 xt
Keterangan :
RGR = Relative Growth Rate (%/hari)
Wt= Biomassa ternak pada akhir penelitian (kg)
W0= Biomassa ternak pada akhir penelitian (kg)
t = lama penelitian (bulan)
 Sapi I
124−70
PGR= X 100 %
70 x 6
54
¿
420
¿ 0.128 %

 Sapi II
130−85
PGR= X 100 %
85 x 6
45
¿
510
¿ 0.088 %
 Sapi III
145−90
PGR= X 100 %
90 x 6
55
¿
540
¿ 0.101 %
 Sapi IV
155−94
PGR= X 100 %
94 x 6
61
¿
564
¿ 0.108 %
- Kecepatan Rata-rata
P 2−P 1
V=
T 2−T 1

T1 = 3 bulan
T2 = 9 bulan

 Sapi I
124−70
V=
9−3
54
¿
6
¿9

 Sapi II
130−85
V=
9−3
45
¿
6
¿ 7,5
 Sapi III
145−90
PGR=
9−3
55
¿
6
¿ 9 , 16
 Sapi IV
155−94
PGR=
9−3
61
¿
6
¿ 10,16

6. Pertumbuhan dapat di deskripsikan dengan kurva pertumbuhan yang menggambarkan


peningkatan bobot badan, tingkat pertumbuhan, dan tingkat pertumbuhan relatif.
Pertumbuhan relatif bagian-bagian tubuh dapat dinyatakan dengan persamaan alometrik:
y=axb (Sonjaya, 2013).

7. Y= a X b atau Log Y= log a + b logx

Y=axb
100 = a . 10 . 1%
10000 = a . 10
A = 0,001
8. Ternak yang kekurangan makanan atau gizi tentu pertumbuhannya melambat atau berhenti
dan kehilangan berat, tetapi setelah mendapat makanan yang cukup, ternak tersebut sering
mampu tumbuh kembali dengan cepat, bahkan dapat lebih cepat daripada laju
pertumbuhan normalnya. Pertumbuhan semacam ini disebut pertumbuhan kompensatori
atau pertumbuhan yang bersifat menyusul.

9. Endokrin menyatakan organ tanpa saluran (pembuluh) yang sekresinya (hormon) diserap
secara langsung ke aliran darah daripada dimasukkan ke sistem pembuluh sebelum ke
peredaran darah. Namun, tidak semua organ tanpa pembuluh memiliki karakter endokrin
seperti sumsum tulang, tonsil, limpa, dan limfenodus. Organ-organ ini tidak tersusun atas
sel sekretori yang menghasilkan hormon (endokrin). Hormon adalah senyawa organik
yang dihasilkan olehkelenjar endokrin (kelenjar buntu). Hormon berfungsi mengatur
pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku, keseimbangan dan metabolisme. Hormon masuk
ke dalam peredaran darah menuju organ target. Jumlah yang dibutuhkan sedikit namun
mempunyai kemampuan kerja yang besar dan lama pengaruhnya karena hormon
mempengaruhi kerja organ dan sel. Hormon terdiri dari 2 jenis berdasarkan struktur
kimiawinya yaitu hormon yang terbuat dari peptida (hormon peptida) dan hormon yang
terbuat dari kolesterol (hormon steroid). Perbedaan saraf dan hormon adalah saraf bekerja
cepat dan pengaruhnya cepat hilang. Sedangkan hormon bekerja lambat dan pengaruhnya
lama (Heryani, 2017)
Soal 2 Fisiologi

1. mengapa penggolongan hewan endoterm dan eksoterm lebih baik dibandingkan dengan
penggolongan hewan homoiterm dan poikiloterm?

2. sebutkan masing-masing 5 contoh hewan endoterm dan hewan eksoterm!

3. apa kegunaan praktis kita mengetahui kecepatan reaksi metabolism dalam tubuh hewan
dan nilai Q10?

4. Apa perbedaan pertukaran panas melalui konduksi dan konveksi?

5. jelaskan proses pertukaran panas apakah yang terjadi bila seekor domba merino yang
sedang merumput di padang pengembalaan!

6. Apa peranan proses evaporasi dalam pertukaran panas antara organisme dan
lingkungannya ?

7. apa yang dimaksud dengan hewan eksoterm nonkorformer?

8. Apa ciri-ciri hewan endoterm?

9. Untuk mengatasi kekurangan susu sapi di Indonesia, pemerintah telah mengimpor


sejumlah sapi perah dari amerika yang berasal dari daerah beriklim subtropics. Jelaskan
proses fisiologi apa yang terjadi pada tubuh sapi perah tersebut dalam mempertahankan
hidup di daerah tropis! Tingkah laku apa yang mungkin terjadi pada sapi tersebut?
10. Hasil pengukuran temperature tubuh pada dua bangsa sapi: Sapi Onggole dan sapi
persilangan Brahman X Charolais memerlihatkan bahwa rataan temperature tubuh sapi
Onggole 38,3°C dan sapi persilangan Brahman Cross 39,5°C. Menurut anda, sapi mana
yang lebih tahan panas?

11. tindakan apa yang diperlukan untuk memelihara rusa asal daerah tropis yang dipelihara di
kebun binatang di daerah subtropics?

12. Bila seekor ternak mengalami kepanasan di padang rumput akan mencari pohon
pelindung untuk berteduh. Jelaksan bagaimana peranan termoreseptor dalam
menghasilkan tingkah laku mencari perlindungan dari panas!

13. Apa akibatnya kalau seekor ternak yang dihyfophysektomi menerima cekaman panas?

Jawab :

1. Karena istilah homoiterm dan poikiloterm tidak menjelaskan mekanisme pertukaran energi
kalori (Sonjaya, 2013).

2. Contoh hewan endoterm : ayam, burung, sapi, kambing,kucing

Contoh hewan eksoterm : ikan salmon, alligator, iguana,lezardanaloissp., katak

3. Untuk membandingkan pengaruh temperatur terhadap berbagai sistem, suatu koefisien


termik telah di definisikan dan disebut Q10. Q10 adalah suatu faktor di mana kecepatan
reaksi ditingkatkan ketika temperatur naik 10 derajat C (Sonjaya, 2013).

4. Konveksi untuk menunjukkan pada perpindahan panas yang akan terjadi antara permukaan
dan fluida yang bergerak ketika mereka berada pada perbedaan temperatur (Walujodjati,
2006). Konduksi terjadi melalui pertukaran sederhana panas dari satu molekul ke molekul
lainnya (Sonjaya, 2013).

5. Hewan darat kehilangan sejumlah air pada waktu ekspirasi, terutama hewan-hewan yang
tidak mempunyai kemudahan anatomi untuk mendinginkan udara (semakin banyak udara
diekspirasi pada temperatur tinggi, semakin kaya akan uap air). Lubang hidung sangat
berkembang dan merupakan salah satu pendinginan udara yang efektif akibat penurunan
kandungan uap air pada berbagai mamalia dan unggas (Sonjaya, 2013).

6. Pertukaran panas antara dua tubuh dapat juga terjadi dengan adanya perubahan kondisi air.
Lewatnya air dari bentuk cairan menjadi bentuk uap memerlukan suatu tambahan energi.
Pada waktu air meninggalkan tubuh suatu organisme temperaturnya 35 derajat C, dalam
bentuk gas (uap air dikeluarkan ketika ekspirasi atau melalui keringat) organisme tersebut
akan kehilangan energi sebesar 2430 kJ/liter (Sonjaya, 2013).
7. Kemampuan mengatur suhu tubuh pada hewan ektoterm atau poikiloterm sangat terbatas
sehingga suhu tubuh bervariasi mengikuti suhu lingkungannya atau disebut juga sebagai
penyelaras (konformer). Jika tidak selaras maka dikatakan nonkonformer.

8. a. Biasanya mampu mengatur produksi panas dari dalam tubuhnya untuk menaikkan suhu
tubuhnya

b. Punya rentang toleransi terhadap lingkungan yang lebih panjang.

9. Hewan endoterm mempunyai karakteristik dalam pengaturan panas tubuhnya dalam


mengantisipasj perubahan temperatur lingkungan habitatnya. Pada jaringan hewan
endoterm terdapat pusat-pusat inti panas yang memproduksi panas internal tubuh dan
pelindung yang melindungi panas. Struktur demikian memungkinkan endoterm dapat
mempertahankan dan memelihara suhu tubuhnya secara konstan (Sonjaya, 2013).

10. Sapi onggole 38,3 derajat C

11. Diantaranya dengan meminimalisasi stres pada hewan saat penanganan hewan, termasuk
di dalamnya penghindaraan terhadap stres lingkungan (penanganan di siang hari)
(Semiadi dan Nugraha, 2004)

12. Sejumlah neuron hipotalamus memodifikasi frekuensi muatannya ketika variasi


temperatur kulit dirangsang. Suatu sistem yang merupakan satu antisipasi dari respons
responstermoregulator sebelum perubahan seluruh temperatur pusat. Pada waktu respons
termoregulator terjadi, neuron-neuron hipotalamus mempunyai suatu aktivitas melalui
cara gerakan tubuh seperti kejang otot, gemetar, dan saraf-saraf simpatik menginervasi
medula-ginjal (sekresi catecholamine), cadangan lemak (termogenesis tanpa gemetar)
atau pembuluh-pembuluh darah kulit (vasokontriksi atau vasodilatasi) (Sonjaya, 2013).

13. Hipofisektomi adalah prosedur bedah pengangkatan kelenjar pituitari, sebagai pengobatan
tumor jinak dan ganas. Prosedur dapat dilakukan secara konvensional dengan metode
bedah terbuka atau menggunakan teknik minimal invasif.Kelenjar pituitari, disebut juga
hipofisis, terletak di dasar otak, tepat di atas hidung bagian dalam. Walaupun berukuran
kecil, ia merupakan kelenjar induk karena mengatur berbagai proses, seperti
pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi seksual.Ketika menerima cekaman panas,
maka pituitary tidak akan ada untuk merespon cekaman panas tersebut yang dapat
berupa pengeluaran keringat, evaporasi dan lainnya. Sehingga pengeluaran panas dalam
tubuh ternak akan terhambat.
Soal 3 fisiologi

1. Mengapa manusia masih terengah-engah ketika sudah dikejar anjing!(apa


hubungannya dengan asam laktat)!
2. Mengapa kuda setelah berlari masih terenga-enga!(apa hubungannya dengan asam
laktat)!

Jawab :

1. Bekerja merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Tujuan
manusia bekerja yaitu untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya. Selain itu,
seseorang bekerja karena ada sesuatu yang ingin dicapai dan berharap aktivitas kerja
tersebut dapat mengubah keadaannya menjadi lebih baik dari sebelumnya (Susetyo,
et al., 2012). Selama melakukan pekerjaannya, tubuh manusia menerima rangsangan
yang menyebabkan otot berkontraksi secara terus menerus sehingga suplai oksigen
ke otot akan berkurang. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya pergeseran sumber
energi. Dalam kondisi kekurangan oksigen, yang dihasilkan otot saat pemecahan gula
justru bukan energi melainkan asam laktat. Ketika aktivitas fisik dimulai ATP
dihasilkan melalui proses metabolisme anaerobic. Dengan meningkatkan proses
pernafasan dan detak jantung serta ketersediaan oksigen didalam tubuh, maka
metabolisme aerobic dimulai dan akan terus berlangsung sampai ambang asam laktat
tercapai. Ketika tahap ini dilampaui, tubuh tidak dapat mengalirkan oksigen secara
cepat untuk menghasilkan ATP dan metabolisme anaerobic dimulai kembali. Sistem
energyaerobic dan sistem energy aktivitas otot yang semula berasal dari asam lemak
ketika suplai oksigen cukup, kemudian beralih ke sumber energi lain yang proses
perombakannya tidak memerlukan oksigen (Murray, 2005).

Matthew (2003) menyebutkan bahwa otot dapat tetap beraktivitas saat suplai oksigen
berkurang dengan menggunakan Adenosine Triphosphat (ATP) dan Ceratine
Phosphate (CP) sebagai sumber energi. Ketersediaan kedua senyawa tersebut di sel
otot sangat terbatas sehingga hanya mampu mencukupi energi untuk aktivitas otot
yang sesaat dan tiba-tiba yang membutuhkan daya ledak otot yang tinggi. Ketika otot
beraktivitas secara kontinyu saat ketersediaan oksigen tidak cukup, maka dapat
digunakan sumber energi lain berupa karbohidrat yaitu glukosa.

2. Ketika kuda berlari, maka proses metabolisme akan menjadi cepat pula untuk
menghasilkan energy sehingga jumlah oksigen yang dibutuhkan akan menjadi
semakin besar pulas, sehingga kita menghirup oksigen tersebut dengan cara terengah-
engah. Kekurngan oksigen selama berlari akan menyebabkan fermentasi asam laktat
yang terjadi didalam otot. Penimbunan asam laktat yang berlebih dapat menyebabkan
kejang otot. Namun asam laktat tersebut dapat dibawa ke hati dan dapat diubah
menjadi asam piruvat kembali ketika keadaan sudah dalam cukup oksigen.

Daftar Pustaka

Ferdiani, Dian. 2018. Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan. Jurnal
Penelitian Guru FKIP Universitas Subang. Vol. 1, No. 2, Hal: 107-115.

Sonjaya, Herry. 2013.Dasar Fisiologi Ternak. Bogor: IPB Press

Heryani, Luh Gde Sri Surya. 2017. Endokrinologi Hewan. Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Udayana Denpasar

Walujodjati, A. 2006. Perpindahan Panas Konveksi Paksa. Momentum. Vol. 2, No. 2.


Hal: 21-24.

Semiadi, Gono dan R. Taufiq Purna Nugraha. 2004. Panduan Pemeliharaan Rusa
Tropis. Puslit Biologi LIPI. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai