Anda di halaman 1dari 27

Pertemuan Ke-2

DOMESTIKASI TERNAK
DI INDONESIA

Oleh:
Dr.Ir.A.Tohardi
Duta Setiawan, S.Pt M.Si
Program Studi Peternakan
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2013
DEFINISI
• HEWAN adalah segala mahkluk hidup selain manusia dan
tumbuhan baik yg hidup di daratan maupaun lautan yg
tidak dapat membuat makanan sendiri.

• BINATANG adalah semua hewan yg hidup didarat dan


belum mengalami penjinakan oleh manusia atau masih
hidup liar di hutan, sehingga dalam kehidupannya
mengatur sendiri masalah pakan, reproduksi dan
perkembangbiakan serta tanpa tempat tinggalnya.

• TERNAK adalah semua hewan yg telah dijinakkan oleh


manusia atau melalui proses domistikasi. Sehingga
ternak sudah dapat diatur dalam hal pakan, reproduksi
dan perkembangbiakan serta tanpa tempat tinggalnya.
Selain itu ternak sudah dpt dimanfaatkan untuk keperluan
hidup manusia seperti daging, telur, susu, kuli, bulu (wool),
tenaga, tulang dan kotoran (faces dan urine)
PETERNAKAN
Memanfaatkan ternak sebagai produk
(komoditi) industri moderen dalam upaya
menyediakan pangan serta produk industri
lainnya untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Sehingga perlu suatu program
pemuliaan ternak dan rekayasa genetika yg
handal, pengetahuan manajemen agribisnis
peternakan yg profesional dalam upaya
menciptakan usaha peternakan yang
berorientasi pada perolehan keuntungan.
PENGERTIAN DOMESTIKASI
Domestikasi
merupakan
pengabdopsian hewan
dari kehidupan liar ke
dalam lingkungan
kehidupan sehari-hari
manusia, sehingga ada
proses seleksi dan
pemuliaan ternak
(perbaikan keturunan)
terhadap hewan liar
tersebut. Sumber: https://www.google.co.id
Sambungan....

• Sehingga Domestikasi merupakan proses


perubahan dari hewan liar menjadi hewan
peliharaan yang hidupnya dikuasai
sepenuhnya oleh manusia dan tentunya
membawa manfaat eknomis bagi manusia.
• Hewannya menjadi relatif stabil dan sangat
sulit berubah menjadi liar kembali. Namun
demikain ada juga hewan yang dapat liar
kembali yang disebut FERAL (sirkus).
Disinilah perbedaan antara istilah
DOMESTIKASI dengan PENJINAKKAN (Tame)
. Hewan hasil penjinakan masih menyimpan
sifat-sifat liar sedangkan domistikasi tdk lagi
menyimpan sifat liar tersebut.
Sapi Bali salah satu hasil
domistikasi ternak di Indonesia
TUJUAN DOMISTIKASI TERNAK
Adalah dalam upaya menyediakan
berbabagai kebutuhan manusia seperti
daging, telur, susu, kuli, bulu (wool/ayam/
itik/babikuas cat), tenaga, tulang dan
kotoran (faces dan urine), biogas dan
sebagainya. Sehingga komoditi
peternakan dapat menjadi industru dan
komoditi perdagangan yang sangat
dibutuhkan oleh manusia khususnya.
SEJARAH DOMISTIKASI
• Secara biologis dan anatomis antara manusia
dengan hewan ternak memiliki kesamaan. Pembeda
utama manusia dengan hewan ternak adalah pada
akal pikiran dan hati nurani yang lebih humanis yg
bermuara pada moralitas (ahklak/perilaku).
• Hewan hidup bebas tanpa aturan yg ada adalah
hukum rimba. Namun manusia diatur oleh norma
dan nilai-2 kebenaran (ajaran agama).
• Manusia dengan kekuatan akal mampu
mengendalikan hewan, sebaliknya hewan tidak
mampu mengendalikan kehidupan manusia.
• Peristiwa domistikasi hewan merupakan bukti
bahwa manusia dapat mengendalikan hewan
dengan baik.
Sambungan....
• Domistikasi ternak (termasuk tumbuhan)
merupakan salah satu dasar dari peradaban
umat manusia. Karena tanpa adanya sistem
peternakan (pertanian) yg efektif, efisien dan
produktif tdk akan terjadi perkembangan sosial
dan ilmu pengetahuan atau peradaban sampai
sekarang ini.

• Manusia purba yg hidup pd zaman batu tua (Old


Stone Age) bercirikan:
Berburu (hunting and gathering).
Hidup dlm kelompok/keluarga kecil (nucleus family)
dan belum terbentuk masyarakat.
Berlaku hukum rimba (siapa kuat ia yang menang).
Bersifat Karnivor (pemangsa daging) dan Predator
(beringas).
KONSEKUENSI DOMISTIKASI
1. Harus mampu menguasai kehidupan
hewan tsb.
2. Menyediakan semua kebutuhan pakan dan
minum.
3. Mengatur pengembangbiakannya
(reproduksi).
4. Menjaga kesehatan (mandi, sterilisasi
kandang, tepat pakan dll).
5. Menciptakan iklim kandang yang kondusip
agar tidak menimbulkan stress.
KAPAN DOMISTIKASI DILAKUKAN?
• Untuk mengetahui kapan domistikasi dilakukan
sangat sulit diketahui dengan pasti karena harus
melibatan berbagai ilmuan yang lain seperti:
- PALAENTOLOGI
- ARKEOLOGI
- ANATOMI KOMPARATIF
- EMBRIOLOGI
- FAAL
- GENETIKA DLL.
DOMESTIKASI ANJING (CANIS)
• Anjing sudah berperan dan bersahabat
dengan manusia sejak 3.400 Tahun SM
• Proses terjadi domistikasi anjing
diperkirakan dulunya karena anjing liar
yang terlebih dahulu datang dan
mendekati manusia.
DOMESTIKASI DOMBA & KAMBING
(Ovis & Capra)
Domba ( Ovis) Kambing ( Capra)
Tdk. Memiliki kelenjar bau yg. Terdapat kelenjar bau di ke empat
Terdapat di ke empat kakinya kakinya
Tdk berbau tajam Berbau kuat (prengus) khususnya
pada yg. jantan
Tdk. berjenggot Berjenggot pada yg. jantan
Terdapat celah bibir atas Tdk. ada celah bibir atas
Tanduknya berputar (seperti sekrup) Perputaran tanduknya ke kiri
ke arah kanan
Ekornya lurus ke bawah Ekornya mencuat keatas
Jumlah kromosom 2n = 54 Jumlah kromosom 2n = 60
Lebih menyukai rumput (tdk. selektif) Lebih menyukai daun-daunan (selektif)
KLASIFIKASI DOMBA & KAMBING

Classis Mamalia Mamalia


Ordo Artiodactyla Artiodactyla
Familia Bovidae Bovidae
Subfamilia Caprinae Caprinae
Genus Ovis Capra
Spesies Ovis aries Capra aegagrus
Subspesies --------- Capra aegagrus
hircus
DOMESTIKASI SAPI (Bos)
• Genus Bos :
1. Grup taurinus : B. taurus & B. indicus
2. Grup Bibovinus : B. gaurus (gaur), B. frontalis (gayal),
dan B. sondaicus (banteng)
3. Grup bisontinus : B.gruniens (yak), B. bonasus (bison
Eropa), dan B. bison (bison Amerika)
4. Grup Bubalus : B. caffer (kerbau liar Afrika), B.bualus
(kerbau ternak), B. mindorensis (kerbau Mindora,
Filipina) dan B. depressiocornis (Anoa, Sulawesi)
PROSES DOMISTIKASI
• Proses domistikasi konvesional biasanya
memerlukan waktu yg panjang, karena
melalui proses: inventarisasi,
karakteristisasi, kajian potensi, seleksi,
penangkaran dan pemuliaan untuk
pemanfaatan keberlanjutannya. Sebagai
contoh utk tanaman kelapa sawit
memerlukan waktu 100 tahun sampai bisa
dijadikan kebun seperti sekarang ini.
Sambungan....

• Untuk mempercepat proses domistikasi


maka diperlukan trobosan melalui teknik
pemuliaan ternak atau rekaya genetika
yang moderen.
• Untuk itu diperlukan komitmen semua
stakeholders yang dukungan dana serta
sumber daya manusia (SDM) yang handal
yang memiliki pengetahuan dan teknoloi
yang memadai.
TINGKATAN DOMISTIKASI
Menurut Zairin (2003), ada 3 tingkatan dalam upaya
domistikasi hewan ke dalam suatu sistem
Budidaya.Tingkatan dimaksud, sebagaimana
berlangsung pada ikan, adalah sebagai berikut.
1. Domestikasi sempurna, yaitu apabila seluruh daur
hidup hewan sudah dapat berlangsung dalam
sistem budidaya.
2. Domestikasi hampir sempurna, yaitu apabila
seluruh daur hidupnya dapat berlangsung dalam
sistem budidaya, tapi keberhasilannya masih
rendah.
3. Domestikasi belum sempurna, yaitu apabila baru
sebagian daur hidupnya dapat berlangsung dalam
sistem budidaya.
PROSES DOMISTIKASI
Di dunia, hanya dua lokasi yang pernah
melakukan domestikasi awal hewan ternak
yang
dilakukan sebelum budidaya tanaman pangan
dilakukan, yaitu:
1. Asia Barat Daya (untuk domba, kambing,
sapi, dan babi) dan
2. Dataran Tinggi Andes (untuk alpaka dan
llama).
Sambungan....
Menurut ahli biologi Jared Diamond (2004), hewan harus
memenuhi 6 syarat agar dpt dipertimbangkan utk
didomestikasi:
1. Pakannya mudah didapatkan. Hewan tersebut hrs mau
memakan makanan yg berada diluar piramida makanan
manusia (gandum atau jagung), pakannnya tdk
digunakan oleh manusia (rumput, sbg) & ekonomis
untuk penyimpanannya.
2. Pertumbuhannya dgn cepat shg mempercepat proses
perkembangbiakkan & dimanfaatkan. Hewan besar
seperti gajah membutuhkan waktu tahunan hingga
dapat dipergunakan.
3. Memungkinkan utk dikembangbiakkan dlm
penangkaran.
4. Tidak agresif.
5. Tidak mudah stres.
6. Memiliki hierarki sosial yang dapat dimodifikasi.
Sambungan....

• Karena syarat-2 itulah, kebanyakan


domestikasi dilakukan pertama-2 untuk
keperluan kesenangan semata sebagai
hewan timangan (pet).
• Banyak jenis ikan dan reptilia masa kini mulai
ditangkarkan utk keperluan sbg peliharaan,
namun perilaku liarnya masih terbawa hingga
sekarang. Domestikasi memerlukan puluhan
generasi utk mendapatkan galur-2 yg benar-
benar adaptif dengan lingkungan buatan
manusia, dikarenakan domestikasi
konvensional memerlukan waktu yg panjang.
HEWAN DOMISTIK
N Hewan Awal Mayong Tempat
o Peliaraan Proses Liar Awal
Domba/biri-biri (Ovis
1 7.000 SM Domba
padang
Irak, Iran, Asia Barat
Daya
orientalis aries)
Kambing (Capra
2 7.000 SM Kambing
gunung
Pegunungan Zagros, Irak,
Iran
aegagrus hircus)
Babi (Sus scrofa
3 7.000 SM Babi hutan Anatolia,
Daya
Asia Barat
domestica)
Sapi (Bos primigenius Asia Barat Daya dan
4 6.500 SM - Eropa, India, Timur
taurus) Tengah, and Sub-Sahara
Ayam (Gallus gallus Ayam Sungai Indus, Asia
5 6.000 SM hutan Tenggara
domesticus)
Kuda (Equus ferus Ukrainadan padang
6 4.000 SM Kuda liar Eurasia
caballus)
7 Kerbau (Bubalus bubalis) 4.000 SM Kerbau liar Lembah Sungai Indus
8 Unta 3.000 SM Unta liar Jazirah Arab dan Asia
Tengah
Sapi Bali (Bos javanicus)
9 2.500 SM Banteng Jawa
Sumber: Ronnie Liljegren. Die Domestizierung von Tieren. Dalam: Göran Burenhult (2004). Menschen der Urzeit. Karl Müller.
POLA PENANGKARAN
Ada beberapa pola yang dikembangkan, yaitu game
ranching dan game farming:
1. Game ranching adalah penangkaran yg dilakukan
dgn sistem pengelolaan yg ekstensif. Ada dua arti
yg berbeda (Robinson dan Bolen. 1984), pertama,
suatu kegiatan penangkaran yg menghasilkan
satwa liar utk kepentingan olah raga berburu,
umumnya jebis binatang eksotik, kedua, adalah
kegiatan penangkaran satwa liar utk
menghasilkan daging, kulit, maupun binatang
kesayangan, seperti burung, ayam hutan &
sebagainya. Pola penangkaran ini telah
berkembang di Afrika, Amerika Serikat dan
Australia. Di Indonesia sendiri pola ini telah di
coba dikembangkan utk jenis-2 ayam hutan,
burung, reptil (buaya, ular, penyu) & ungulata (rusa,
banteng).
Sambungan....

• Pola yang kedua adalah game farming,


yaitu kegiatan penangkaran satwa liar
dengan tujuan untuk menghasilkan
produk-produk seperti tanduk, kulit, bulu,
minyak dan taring/gading/tanduk. Dalam
pola ini dikembangkan juga penjinakan
untuk keperluan tenaga kerja, misalnya
gajah.
Selesai
• Kelompok 1: NIM 1-10
Buat Makalah Domestifikasi Ayam Kampung, Puyuh, Bebek, Kalkun dan Sejarahnya di
Kalbar
Data Dukung BPS Dalam Angka 2013-2018 (BPS)
Jelaskan Proses Domestifikasi, Topografi, Potensi Pertanian Peternakan, Populasi dan
Sebarannya, Grafik

• Kelompok 2: 11-20
Buat Makalah Domestifikasi Kambing, Kuda, Rusa dan Sejarahnya di Kalbar
Data Dukung BPS Dalam Angka 2013-2018 (BPS)
Jelaskan Proses Domestifikasi, Topografi, Potensi Pertanian Peternakan, Populasi dan
Sebarannya, Grafik

• Kelompok 3: 21-30
Buat Makalah Domestifikasi Sapi, Kerbau dan Sejarahnya di Kalbar
Data Dukung BPS Dalam Angka 2013-2018 (BPS)
Jelaskan Proses Domestifikasi, Topografi, Potensi Pertanian Peternakan, Populasi dan
Sebarannya, Grafik

• Kelompok 4: 31-Terakhir
Buat Makalah Domestifikasi Kelinci, Marmot, Jangkrik, kecoak madagaskar dan
Sejarahnya di Kalbar
Data Dukung BPS Dalam Angka 2013-2018 (BPS)
Jelaskan Proses Domestifikasi, Topografi, Potensi Pertanian Peternakan, Populasi dan
Sebarannya, Grafik

Anda mungkin juga menyukai