Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH GENETIKA

KEANEKARAGAMAN TIPE JENGGER PADA JENIS AYAM ( Galus galus


domesticus )
17, Oktober 2021

Dosen Pengampu :
Prof .Dr .Yani Suryani, S.Pd., M.Si
Ayuni Adawiyah, M.Si

Disusun Oleh :
Wahdan Al – Haq Fauzi Malik ( 1207020083 )

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021
ABSTRAK
Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman
dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk,
jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari
makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Pada
makalah ini akan ditulis mengenai keanekaragaman gen terhadap tipe jengger ayam ( Galus
galus domesticus ) Ayam adalah binatang yang termasuk bangsa gallus. Ayam merupakan
salah satu sumber daya genetik lokal di Indonesia, salah satu contohnya adalah ayam lokal,
baik yang asli Indonesia maupun yang berasal dari luar negeri yang telah beradaptasi di
Indonesia selama beberapa generasi. Metode penelitiannya berupa studi literatur dan
mencari sumber referensi yang dapat dipercaya, setelah itu mengamati setiap jengger pada
jenis ayam yang berbeda lalu dimasukan ke dalam tabel.

2
DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3
KATA PENGANTAR......................................................................................................... 4
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 5
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................... 6
1.3. Tujuan................................................................................................................. 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 7
BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil..................................................................................................................... 9
3.2. Pembahasan....................................................................................................... 13
BAB IV : PENUTUP
4.1. Kesimpulan......................................................................................................... 15
4.2. Saran.................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 16

3
KATA PENGANTAR
Pertama – tama mari kita ucapkan puji dan syukur atas rahmat dan ridho Allah SWT,
karena rahmat serta ridhonya kita dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat waktu
sebagai tugas dari mata kuliah genetika. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Prof.
Dr. Yani Suryani, S.Pd., M.Si dan Ayuni Adawiyah, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
genetika yang telah membimbing dan menuntun kami dalam penyelenggaraan makalah ini.
Kami juga ucapkan terimakasih kepada teman – tema serta rekan – rekan yang telah
membantu kami pada proses penyusunan makalah ini. Pada makalah ini kami menulis
mengenai keanekaragaman tipe jengger / pial pada jenis ayam’
Pada penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kami memohon maaf atas segala kekurangannya, mohon saran dan
kritik dari teman – teman maupun dosen pengampu demi tercapainya makalah yang
sempurna.

Sukabumi, 17 Oktober 2021

Penulis

4
BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jika Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan
terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan
sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk
menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya
perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Sedangkan kata “Hayati”
menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-
macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga
“Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena
akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat
lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya
persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan
keberagaman makhluk hidup maka cobalah anda untuk mengamati lingkungan sekitar. Anda
akan menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-
tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi,
misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe,
tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang
lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang
berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki
kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau
serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain.
Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh
besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu.
Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti
lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.
Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Sebagai contoh, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang
berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga,
keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam
ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan
ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger). Itu semua disebabkan oleh pengaruh
perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies
/ jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom
yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang
tua kepada keturunannya. Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya
sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan
perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya.

5
Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua
induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan
menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas)
yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman Jenis
Dalam keanekaragaman jenis dijumpai keseragaman individu, tapi antar jenis dijumpai
keanekaragaman individu. Di lingkungan sekitar banyak dijumpai berbagai jenis hewan dan
tumbuhan dengan berbagai ciri-cirinya fisiknya. Seperti bentuk dan ukuran tubuh, warna, dan
kebiasaan hidup.
Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman habitat, komunitas biotik dan proses
ekologi di biosfer (daratan) atau lautan. Di bumi akan ditemukan makhluk hidup lain tidak
hanya manusia. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan
lingkungan tempat hidupnya.
Tipe jengger pada ayam
Pada makalah ini akan ditulis mengenai keanekaragaman gen terhadap tipe jengger ayam (
Galus galus domesticus ) Ayam adalah binatang yang termasuk bangsa gallus. Ayam
merupakan salah satu sumber daya genetik lokal di Indonesia, salah satu contohnya adalah
ayam lokal, baik yang asli Indonesia maupun yang berasal dari luar negeri yang telah
beradaptasi di Indonesia selama beberapa generasi. Ayam lokal lebih mudah dipelihara dan
lebih tahan terhadap penyakit jika dibandingkan dengan ayam yang berasal dari luar negeri.
Sebagian besar ayam lokal yang berasal dari Indonesia dipelihara secara ekstensif dengan
sistem tradisional sehingga ayam-ayam tersebut bebas berkeliaran mencari makanan dan
tidur dimanapun mereka suka seperti di pohon dan disetiap pinggir rumah masyarakat
penduduk. Ayam Kampung, ayam Bangkok dan ayam Katai dimasukkan ke dalam rumpun
ayam lokal Indonesia. Ayam Birma, ayam Magon (Birma x Shaigon) dan Bagon (Bangkok x
Shaigon) merupakan variatif ayam baru yang kepopulerannya belum begitu menonjol
perkembangannya di Indonesia (Syahrul, 2013). Ayam Kampung merupakan salah satu
sumber protein hewani yang penting di Indonesia terutama umat muslim (Nishida et al.,
1980). Jengger pada ayam mempunyai bentuk morfologis yang beragam dan spesifik untuk
masing – masing kelas dan bangsa ayam. Mulai dari ayam kampung, ayam lokal ataupun ayam
import, semuanya memiliki keunikan dari bentuk tubuh, warna bulu hingga bentuk jengger.
Tipe jengger pada ayam diantaranya, Jengger tunggal ( Single Comb ), Jengger mangkok (
Buttercup Comb ), Jengger bentuk V ( V shapped comb ), Jengger walnut comb, Jengger bunga
mawar ( Rose comb ), Jengger pea comb ( Jengger biji ), Jengger buah beri ( Staberry comb ),
Jengger bantal ( Cushion comb ).

1.2. Rumusan Masalah

1. Seperti apakah keanekaragaman tipe jengger / pial pada ayam ?


2. Apakah di dalam satu jenis ayam akan memunculkan berbagai tipe jengger yang
berbeda ?

6
3. Tipe jengger manakah yang paling mendominasi pada setiap jenis ayam ?
4. Apakah terdapat perbedaan antara tipe jengger pada ayam betina terhadap ayam
jantan ?
1.3. Tujuan
1. Mengenal bentuk dan rupa tipe jengger / pial pada berbagai jenis ayam.
2. Mengetahui tipe jengger pada setiap jenis ayam.
3. Menentukan tipe jengger yang paling mendominasi pada berbagai jenis ayam.
4. Menemukan dan mengamati perbedaan tipe jengger antara ayam betina dan jantan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Ayam merupakan salah satu ternak pemeliharaan utama pada kehidupan manusia.
Ayam (Gallus sp) termasuk kelas aves. Tubuhnya ditutupi bulu yang berfungsi sebagai
pengatur suhu dan membantu pada saat terbang, memiliki dua pang ekstermis mempunyai
sepasang anggota belakang yang maing-masing kaki berjari 4 serta di akhiri dengan cakar,
serta mulutnya memilki paruh. Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang
padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini
memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang bagi
unggas air. Tulang punggung didaerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang punggung
tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan terhadap tubuh yang
cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktifitas sayap.

Di Indonesia, ayam tergolong sebagai hewan ternak dengan tingkat pemanfaatan bagian
tubuh yang tinggi dimana hampir seluruh bagian tubuh dimanfaatkan sebagai produk
konsumsi langsung maupun bahan baku produk lanjutan. Ayam peliharaan (Gallus gallus
domesticus) adalah unggas yang biasa dipelihara orang untuk dimanfaatkan untuk keperluan
hidup pemeliharanya. Ayam peliharaan (selanjutnya disingkat "ayam" saja) merupakan
keturunan langsung dari salah satu subspesies ayam hutanyang dikenal sebagai ayam hutan
merah (Gallus gallus) atau ayam bangkiwa (bankiva fowl). Kawin silang antar ras ayam telah
menghasilkan ratusan galur unggul atau galur murni dengan bermacam-macam fungsi, yang
paling umum adalah ayam potong (untuk dipotong) dan ayam petelur (untuk diambil
telurnya). Ayam biasa dapat pula dikawin silang dengan kerabat dekatnya, ayam hutan hijau,
yang menghasilkan hibrida mandul yang jantannya dikenal sebagai ayam bekisar.
Dengan populasi lebih dari 24 milyar pada tahun 2003, Firefly's Bird Encyclopaedia
menyatakan ada lebih banyak ayam di dunia ini daripada burung lainnya. Ayam memasok dua
sumber protein dalam pangan yaitu daging dan telur.

Domestikasi ayam
Bangsa burung kini berkembang mendekati 10.000 spesies ( Chiappe, 2009 ) dan salah
satunya adalah genus ayam ( Gallus spp.). Empat spesies ayam anggota genus Gallus telah
teridentifikasi di seluruh dunia. Spesies pertama ayam hutan Sri Lanka ( Gallus lafayetii ),
kemudian Gallus sonneratii ( ayam hutan abu ) dibagian barat dan slatan India, Gallus varius

7
( ayam hutan hijau ) di pulau Jawa dan pulau kecil di sekitarnya, dan Gallus gallus ( ayam hutan
merah ) di sebagian besar pulau di Asia meliputi bagian Utara India, Tiongkok Selatan, dan
Asia Tenggara ( Crawford, 1990 ).
Ayam adalah salah satu hewan ternak yang mengalami proses domestikasi setelah anjing (
Perri et al., 2016 ) dan kucing ( Vigne et al., 2016 ). Sejak didengungkan oleh Charles Darwin
tahun 1867, teori domestikasi ayam terus berkembang. Ayam diduga buka didomestikasi oleh
sumber pangan, melainkan sebagian besar untuk tradisi keagamaan, dekorasi, dan sabung
ayam ( Crawford, 1990 ).
Domestikasi merupakan proses adaptasi suatu populasi hewan dengan manusia dan
lingkungan baru melalui perubahan fisiologi, morfologi, dan genetik selama banyak generasi
dan sifat hasil adaptasi lingkungan baru muncul di setiap generasi ( Price, 1984 ). Domestikasi
ayam telah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, ini dibuktikan oleh temuan arkeologi ayam
yang ditemukan di berbagai negara. Domestikasi ayam diperkirakan terjadi di beberapa pusat
domestikasi ( Liu et al., 2006; Oka et al., 2007 ; Kanginakudru et al., 2008 ). Di Asia tenggara
ditemukan bukti arkeologi berusia sekitar 8000 tahun yang lalu ( West dan Zhou, 1988 ).
Pewarisan sifat tipe jengger / pial
Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak
melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang
merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen non alelik. Selain terjadi interaksi
antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik. Selain mengalami berbagai modifikasi
rasio fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu,
terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan
modifikasi rasio fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-
fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik.
Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen menurut (Suryo: 2001).
Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah
mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. Menurut William D. Stansfield
(1991 : 56) fenotipe adalah hasil produk gen yang
dibawa untuk diekspresikan ke dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini tidak h
anya meliputi berbagai faktor eksternal seperti: temperatur dan banyaknya suatu
kualitas cahaya. Sedangkan faktor internalnya meliputi: Hormon dan enzim. Gen merinci
struktur protein. Semua enzim yang diketahui adalah protein. Enzim melakukan fu
ngsi katalis, yang menyebabkan pemecahan atau penggabungan berbagai molekul. Se
mua reaksi kimiawi yang terjadi di dalam sel merupakan persoalan metabolisme. Reaksi –
reaksi ini merupakan reaksi pengubahan bertahap satu substansi menjadi substansi
lain, setiap langkah (tahap) diperantarai oleh suatu enzim spesifik. Semua langkah yang
mengubah substansi pendahulu (precursor) menjadi produk akhir menyusun suatu
jalur biosintesis.
Interaksi gen terjadi bila dua atau lebih gen mengekspresikan protein enzim yang
mengkatalis langkah – langkah dalam suatu jalur bersama. Interaksi gen dapat menyebabkan
tersembunyi sifat keturunan untuk beberapa generasi. Atavisme adalah interaksi dari b

8
eberapa gen yang menyebabkan munculnya suatu sifat yang berbeda dengan karakter
induknya. Atavisme pertama kali ditemukan oleh Bateson dan Punnet. Ada 4 macam bentuk
pial / jengger ayam yaitu : Interaksi antar gen-gen yang menentukan bentuk dari pial
(jengger ayam). Hasil temuan : karakter pial / jengger ayam tidak hanya diatur oleh satu
gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi.
Jengger pada ayam merupakan tonjolan daging yang berwarna merah terletak dibagian atas
kepala ayam, bentuk – bentuk jengger tersebut berbeda – beda dari jenis ayam ke jenis ayam
lainnya. Meski hanya sebuah pelengkap pada bagian kepala, namun jengger memiliki tipe –
tipenya yang beragam serta menarik untuk diketahui. Bentuk jengger bervariasi dari bentuk
rose (R-pp), ercis atau kapri (rrP-) dan bentuk walnut atau arbei (R-P-) (Sidadolog et al, 2009).
Pratidina (2019) menambahkan bahwa tipe jengger yang berbeda merupakan hasil terjadinya
interaksi gen. Tipe jengger pada ayam dikontrol oleh dua gen dominan: P menghasilkan tipe
jengger Pea dan R menghasilkan tipe jengger Rose. Tipe ketiga yaitu tipe jengger Walnut yang
dihasilkan dari interaksi kedua gen dominan tersebut, sedangkan tipe jengger Single
terbentuk karena adanya alel resesif homozygote (rrpp).

Perbedaan tipe jengger tersebut akan menyebabkan penampilan eksterior keturunannya juga
bervariasi. Nataamijaya (2005) menyatakan bahwa tipe jengger tunggal atau Single memiliki
khas warna merah terang, dengan tekstur bergerigi, berbentuk seperti rambut mohawk atau
seperti pisau dan berdiri tegak. Sartika (2007) menambahkan bahwa tipe jengger Single
berbentuk gerigi dan terdiri dari tiga baris yang terkadang ketiganya berukuran sama. Rusdin
(2007) menyatakan bahwa tipe jengger Rose memiliki bentuk seperti layaknya jengger tigan
dengan bagian atas menyerupai bunga mawar. Namun, pada beberapa breed ayam
berbentuk meruncing di bagian ujung belakangnya. Nataamijaya (2000) menambahkan
bahwa tipe jengger ini memiliki gen dominan. Nataamijaya (2000) menambahkan bahwa tipe
jengger ini memiliki gen dominan. Tipe jengger walnut hanya seukuran kacang atau cekung di
bagian dekat paruhnya. Letaknya hanya sebatas garis mata ayam jika ditarik garis secara
vertikal. Ayam diklasifikasikan berdasarkan garis keturunan tertentu melalui persilangan dari
berbagai kelas, bangsa atau varietas sehingga ayam tersebut memiliki bentuk, sifat dan tipe
produksi tertentu sesuai dengan tujuan produksi, klasifikasi ayam ini disebut strain
(Hardjosubroto, 1994).

BAB III : HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Berdasarkan hasil literatur yang diperoleh, tipe jengger / pial pada ayam cukup bervariasi,
seperti berikut :

9
Jengger Tunggal ( Single comb ) Jengger Mangkok ( Buttercup comb )

Jengger “V” ( V shapped comb ) Jengger Walnut Comb

Jengger bunga mawar ( Rose comb ) Jengger pea comb / Jengger biji

Jengger bantal ( Cushion comb )


Jengger buah beri ( Straberry comb )

10
Jenis – jenis Ayam dengan variasi tipe jengger / pial :

Berikut adalah hasil studi literatur mengenai jenis ayam dengan variasi jengger yang khas.

Tabel 1

Jenis ayam dengan tipe jengger tunggal ( Single comb )

Ayam Pelung Ayam Cemani

Ayam Phoenix Ayam Serama

Ayam Ketawa

11
Tabel 2

Jenis ayam dengan tipe jengger “ V “

Ayam Houdan Ayam Poland

Tabel 3

Jenis ayam dengan tipe jengger walnut

Ayam bangkok blorok


Ayam bangkok jragem

12
Tabel 4

Jenis ayam dengan tipe jengger pea

Ayam Bangkok Wangkas


Ayam Bangkok Jali

Ayam Bangkok Klawu

3.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil studi literatur, kami menemukan beberapa jenis ayam dengan tipe
jengger yang bersifat menjadi ciri khas pada jenis ayam itu sendiri. Jengger tunggal ( single
comb ) terdapat pada beberapa jenis ayam buras diantaranya ayam pelung ayam cemani,
ayam phoenix, ayam serama dan ayam ketawa. Jengger tunggal memiliki ciri yaitu berdiri
tegak, mirip seperti rambut dengan gaya mowhak, jengger tipe tersebut paling mudah
dijumpai pada beberapa ekor ayam yang dipelihara kebanyakan orang ( Lihat tabel 1 ). Lalu
berikutnya ada jengger berbentuk huruf “ V “ yang dimiliki oleh ayam jenis Houdan dan
Poland, jengger tersebut menyerupai tanduk tepat menempel di atas kepala ( Lihat tabel 2 ).
Jengger walnut didominasi oleh ayam bangkok dengan jenis yang berbeda, terdapat ayam
bangkok blorok dan ayam bangkok jragem yang memiliki bentuk jengger walnut. Jengger

13
walnut memiliki besar yang nyaris sama seperti kacang dan memiliki sedikit cekungan pada
bagian mendekati paruhnya ( Lihat tabel 3 ). Tipe jengger pea / biji juga didominasi oleh ayam
bangkok yang berlainan jenis, terdapat 3 jenis ayam bangkok diantaranya, ayam bangkok jali,
ayam bangkok wangkas, ayam bangkok klawu. Tipe jengger ini menyerupai biji yang memiliki
gerigi sebanyak 2 – 3 baris yang terkadang memiliki ukuran yang sama ( Lihat tabel 4 ).
Keberagaman bentuk atau tipe dari jengger ini memanglah beragam pada setiap jenis yang
berbeda, bahkan pada satu jenis yang sama pun terkadang memunculkan tipe yang berlainan.
Sejauh ini secara umum tipe jengger tunggal / single comb merupakan jengger yang paling
banyak dijumpai pada beberapa ekor ayam. Bahkan tipe jengger tersebut sepertinya sudah
memiliki sifat ikonik pada berbagai animasi seekor ayam. Lalu untuk tipe lainnya seperti
walnut dan pea kita bisa lihat pada jenis ayam bangkok yang tersohor sebagai jenis ayam
aduan. Lalu tipe jengger rose dapat kita jumpai pada ayam – ayam buras yang berlainan jenis,
ayam jenis bangkok bisa saja memiliki tipe jengger rose ini, termasuk pada jenis ayam kate
juga dapat memunculkan tipe jengger rose.
Membedakan ayam jantan dan betina ketika mereka dewasa biasanya dilihat dari jambul
pada kepala mereka. Pada ayam jantan biasanya memiliki jambul yang merah dan tinggi.
Ternyata masih terdapat karakteristik lainnya yang bisa diperhatikan untuk membedakan
ayam betina dengan ayam jantan. Ada lima kriteria yang begitu melekat pada ayam untuk
dapat dibedakan jenis kelaminnya.
1. Bertelur
Kemampuan bertelur ini tentu saja hanya dimiliki oleh ayam betina. Ayam biasanya tidak akan
bertelur hingga usia enam bulan. Jika seekor ayam telah melewati umur enam bulan dan
bertelur, maka dapat dipastikan ayam tersebut betina.
2. Jengger
Jengger pada ayam berwarna merah dan terletak di atas kepala. Baik pada ayam betina
maupun ayam jantan atau dikenal memiliki jambul. Ketika ayam jantan dewasa, jambul
tersebut akan membesar dan lebih menonjol dibandingkan ayam betina.
3. Bulu
Dengan memperhatikan bulu, kita juga dapat membedakan ayam betina dengan ayam jantan.
Ayam betina memiliki bulu leher lebih bulat dan pendek. Sedangkan pada ayam jantan
memiliki bulu lebih panjang dan runcing. Ayam jantan identik dengan bulu yang lebih panjang
dan runcing, begitu juga dengan bulu pelana dan bulu ekor.

4. Tingkah laku
Ayam jantan memiliki stamina dan kekuatan yang lebih besar dibandingkan ayam betina, di
mana ayam betina lebih pemalu. Selain itu, ayam jantan lebih menguasai wilayah
teritorialnya, jika ada pejantan lain yang berusaha memasuki kawasannya, maka akan terjadi
pertarungan.

14
5. Ukuran kaki
Ayam jantan memiliki kaki yang lebih tebal daripada ayam betina. Pada beberapa ras, ayam
jantan memiliki taji yang runcing dan tajam pada kaki mereka. Saat usia enam bulan, taji ayam
jantan akan berkurang dari 1/3 inci panjangnya.

BAB IV : PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Keanekaragaman tipe jengger pada beberapa jenis ayam terjadi karena adanya
interaksi antar gen. Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel
yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-
fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen non alelik. Tipe
jengger pada ayam yang paling banyak kita lihat diantaranya jengger tunggal, walnut, pea dan
rose. Jengger tipe tersebut banyak terdapat pada jenis ayam lokal yang dipelihara masyarakat
disekitar rumah, maka dari itu ketiga tipe tersebut merupakan yang paling umum dan mudah
dijumpai.
4.2. Saran
Makalah ini dibuat dengan melibatkan beberapa literatur serta pengamatan yang
sederhana, maka dari itu dari penyusunan makalah mengenai tipe pada jengger ayam ini
masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi
bahan acuan untuk penyusunan karya tulis lainnya, serta dapat menambah wawasan dan
menjadi bahan ajar bagi setiap pembaca. Dengan disusunnya makalah ini diharapkan akan
melahirkan karya – karya tulis yang lebih lengkap lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sitanggang.N Eka, Hasnudi, Hamdan. ( 2014 ). KERAGAMAN SIFAT KUALITATIF DAN


MORFOMETRIK ANTARA AYAM KAMPUNG, AYAM BANGKOK, AYAM KATAI, AYAM BIRMA,
AYAM BAGON DAN MAGON DI MEDAN. Jurnal Peternakan Integratif. 3 (2). 167-189.
Hardianti. ( 2019 ). Mengenal Bentuk Jengger Pada Ayam. suarapeternakan.com.
https://suarapeternakan.com/mengenal-bentuk-jengger-pada-ayam/. Diakses pada 17
Oktober 2021.
Daryono Setiadi.B, Perdamaian Ilham.A.B. ( 2019 ). Karakterisiasi dan Keragaman Genetik
Ayam Lokal Indonesia. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Insani Adi.G. ( 2020 ). Mengapa Ayam Petelur Komersial Memiliki Jengger Tipe Tunggal ?.
BROILER X BLOG. https://blog.broilerx.com/blog/mengapa-ayam-petelur-komersial-
memiliki-jengger-tipe-tunggal/. Diakses pada 17 Oktober 2021.
Smith.K. ( 2020 ). The Chicken Comb : What Is What ?. backyardchickencoops.com.au.
https://www.backyardchickencoops.com.au/blogs/learning-centre/combs-what-is-what.
Diakses pada 17 oktober 2021.
Subekti Kusnadidi, Arlina Firda. ( 2011 ). Karakteristik Genetik Eksternal Ayam Kampung di
Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan. Jurnal Ilmiah Ilmu – ilmu Peternakan. 14
(2).

Lestari, Maskur, Jan Rahman, Rozi Tapaul, Kasip.M.L, Muhsinin.M. ( 2020 ). Studi
Karakteristik Sifat Kualitatif Dan Morfometrik Induk Ayam Kampung Dengan Berbagai Tipe
Jengger Di Pulau Lombok. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Indonesia. 6 (1). 24 – 32.
DOI : https://doi.org/10.29303/jitpi.v5i2.64.

Lestari, Muhsinin.M, Rozi.T, Mantika.M.N .( 2020 ). KERAGAMAN GENETIK EKSTERNAL


AYAM KAMPUNG DI KOTA MATARAM. Seminar Nasional Kahuripan ( Snapan ) 2020.

Sumber Gambar :
Tipe jengger : https://suarapeternakan.com/mengenal-bentuk-jengger-pada-ayam/
Ayam Pelung :https://d3p0bla3numw14.cloudfront.net/news-
content/img/2020/10/21094814/ayam-pelung-shopee.jpg
Ayam Cemani : https://d3p0bla3numw14.cloudfront.net/news-
content/img/2020/10/21094822/cemani-kompas.jpg
Ayam Phoenix : https://d3p0bla3numw14.cloudfront.net/news-
content/img/2020/10/21095754/20.png
Ayam Poland : http://1.bp.blogspot.com/ -
PPclcUQAQ_w/UYs0LS_no9I/AAAAAAAAA4E/psbSSt4A9wg/s1600/Ayam+poland+bertanduk
.jpg

16
Ayam Houdan : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/68/Houdan_M_SDA20
13_%28cropped%29.JPG
Ayam bangkok blorok : https://4.bp.blogspot.com/-
o4IHGxdRMMc/WuVvqtVjshI/AAAAAAAABgI/BdAxwm2gaOIo4QXQF_jH0KXAFBdoQl53QCLc
BGAs/s320/jenis-ayam-bangkok-blorok-500x677-375x508.png
Ayam bangkok jragem : https://ik.imagekit.io/carro/jualo/original/25962179/ayam-bangkok-
jragem-hewan-lainnya-25962179.jpg?v=1588780672
Ayam bangkok jali : https://cakbagus.net/wp-content/uploads/2019/10/ayam-bangkok-
jali.jpg
Ayam bangkok wangkas : https://nandatrio.com/wp-content/uploads/2020/08/ayam-
bangkok-wangkas-emas.jpg
Ayam bangkok klawu : https://1.bp.blogspot.com/-
lEBhQKyXPvU/WuVvs0vwgEI/AAAAAAAABgQ/fOO8yswIp0gO8AgYyllCa35RCglxs523QCLcBG
As/s320/jenis-ayam-bangkok-klawu.jpg

17

Anda mungkin juga menyukai