SISTEM INTEGUMEN
Dosen : Dr.Irma,S.Pi.,M.Si
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................9
PENUTUP...................................................................................................................................9
A. Kesimpulan.................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem integumen /sistem penutup tubuh adalah suatu sistem
penyusun tubuhsuatu makhluk hidup yang berhubungan langsung
dengan lingkungan luar. Fungsinya antara lain sebagai pelindung,
penerima rangsang dari luar/eksteroreseptor ,respirasi, ekskresi,
termoregulasi dan osmoregulasi/homeostatik. Sistem integumen
adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan Informasi Hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini
seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang
mencaku pkulit, rambut, bulu, sisik, kuku, dan keringatdan produk
(kering atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum",yang berarti "penutup".Secara ilmiah kulit adalah
lapisan terluar yang terdapat di luar jaringan yang terdapat
pada bagian luar yang untuk dan melindungi permukaan tubuh,
kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang menutupi
seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh
terhadap bahaya bahan kimia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem integumen?
2. Bagaimana sistem integumen pada mamalia (Sapi)?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem integument
2. Untuk mengetahui mekanisme sistem integumen pada mamalia
(Sapi)
BAB II
PEMBAHASAN
Kelenjar bau terdapat di daerah anal atau pada bagian tubuh yang
lain. Fungsi sekresi yang dihasilkannya untuk proteksi, pengenalan
jenis atau untuk menarik birahi lawan jenisnya (Tenzer et al, 2014).
b. Kuku
Sapi merupakan golongan hewan berkuku genap. Kuku sapi
berfungsi untuk melindungi os phalanx III, menjadi tempat
menumpu ke tanah, menahan bobot tubuh, peredam
getar/kejutan saat menumpu ketika berlari atau melompat, dan
mengalirkan darah karena berperan seperti pompa dari daerah
kuku kembali ke proksimal. Kuku sapi harus kokoh, tidak
sensitif, dapat tumbuh dan berkembang terus, serta memiliki
elastisitas yang tinggi. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai
kuku harus diketahui dengan baik. Bila faktor perawatan tidak
diperhatikan, maka dapat menimbulkan kelainan dan kerusakan
pada kuku, serta memicu timbulnya penyakit yang dapat
memengaruhi kesehatan sapi (Kemaz et al., 2009).
Kuku yang tidak dipotong dalam waktu yang lama atau
hewan dipelihara pada lantai atau alas kandang yang lembek,
membuat kuku kerap tumbuh panjang. Kuku yang panjang
(turkish slippery) membuat hewan berjalan menggunakan tumit
(heel) sebagai tumpuan.
Kejadian kuku aladin pada bagian lateral lebih panjang
disebabkan karena umumnya kuku sapi normal bagian
lateralnya sedikit lebih panjang. Oleh sebab itu, jika kuku tidak
mengalami gangguan maka bagian yang tumbuh lebih panjang
adalah bagian lateral. Pada kuku yang bagian medial lebih
panjang, terjadi karena salah satu kemungkinannya pernah
mengalami radang kuku atau sendi pada bagian medial sehingga
bobot tubuh bertumpu pada bagian lateral kuku dan lebih sering
tergerus. Kejadian kuku aladin pada sapi bali jantan ditemukan
sebanyak 8,2%, sedangkan sapi bali betina sebanyak 5,1%.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem integumen /sistem penutup tubuh adalah suatu sistem
penyusun tubuhsuatu makhluk hidup yang berhubungan
langsung dengan lingkungan luar. Fungsinya antara lain
sebagai pelindung, penerima rangsang dari
luar/eksteroreseptor ,respirasi, ekskresi, termoregulasi dan
osmoregulasi/homeostatik. Sistem integumen adalah sistem
organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
Informasi Hewan terhadap lingkungan sekitarnya. integumen
mamalia relatif tebal terutama bagian dermisnya.
2. Ciri khas mamalia (sapi) adalah adanya rambut penutup tubuh
yang merupakan derivat dari stratum korneum. Akar rambut
diselubungi oleh folikel rambut yang tersusun atas jaringan
epitel. Ke dalam folikel rambut ini bermuara kelenjar minyak
(glandula sebasea). Kelenjar-kelenjar epidermal yang terdapat
pada mamalia adalah kelenjar keringat, kelenjar minyak,
kelenjar bau dan kelenjar susu. Kelenjar keringat (glandula
sudorifera) merupakan ciri khas mamalia.
3. Rambut terdiri atas bagian akar dan batang. Meskipun
merupakan derivat epidermis, akar dan sebagian batang
rambut terdapat di lapisan dermis, sebagian batang rambut
menembus epidermis dan menonjol ke permukaan.
4. Sapi merupakan golongan hewan berkuku genap. Kuku sapi
berfungsi untuk melindungi os phalanx III, menjadi tempat
menumpu ke tanah, menahan bobot tubuh, peredam
getar/kejutan saat menumpu ketika berlari atau melompat, dan
mengalirkan darah karena berperan seperti pompa dari daerah
kuku kembali ke proksimal.
DAFTAR PUSTAKA