Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EMBRIOLOGI

SISTEM INTEGUMEN

“Sistem Integumen Sapi”

Dosen : Dr.Irma,S.Pi.,M.Si

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

NUR ALIZA (C031211054)

CITRA AMELIA (C031211055)

ANDI SIMPURUSIANG R. (C031211056)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “Sistem Integumen Pada Sapi”.
Makalah ini berisikan tentang Sistem Integumen Pada Hewan
Mamalia Seperti Sapi.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang Sistem Integumen Pada Hewan Mamalia Seperti Sapi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Aamiin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

BAB I.............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..................................................................................................................4

A. Latar Belakang...........................................................................4

B. Rumusan Masalah.....................................................................4

C. Tujuan.........................................................................................4

BAB II...........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.....................................................................................................................6

A. Pengertian Sistem Integumen...................................................6

B. Sistem Integumen Pada Sapi....................................................6

BAB III..........................................................................................................................................9

PENUTUP...................................................................................................................................9

A. Kesimpulan.................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem integumen /sistem penutup tubuh adalah suatu sistem
penyusun tubuhsuatu makhluk hidup yang berhubungan langsung
dengan lingkungan luar. Fungsinya antara lain sebagai pelindung,
penerima rangsang dari luar/eksteroreseptor ,respirasi, ekskresi,
termoregulasi dan osmoregulasi/homeostatik. Sistem integumen
adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan Informasi Hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini
seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang
mencaku pkulit, rambut, bulu, sisik, kuku, dan keringatdan produk
(kering atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum",yang berarti "penutup".Secara ilmiah kulit adalah
lapisan terluar yang terdapat di luar jaringan yang terdapat
pada bagian luar yang untuk dan melindungi permukaan tubuh,
kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang menutupi
seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh
terhadap bahaya bahan kimia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem integumen?
2. Bagaimana sistem integumen pada mamalia (Sapi)?
C.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem integument
2. Untuk mengetahui mekanisme sistem integumen pada mamalia
(Sapi) 
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Integumen


Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi, dan informasi hewan terhadap lingkungan
sekitarnya. Sistem ini sering kali merupakan bagian sistem organ yang
terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, dan keringat
dan hasil (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".

Sistem integumen merupakan suatu sistem yang sangat bervariasi,


jadi strukturnya tersusun oleh organ atau struktur tertentu dengan
memiliki fungsi yang bermacam-macam. Sistem integumen dapat
dianggap terdiri dari kulit yangsebenarnya dan derivat-derivat dari
kulit.

B. Sistem Integumen Pada Sapi


Integumen atau kulit menututpi seluruh permukaan luar tubuh
hewan. Dengan kata lain, kulit merupakan penghubung antara tubuh
hewan dan lingkungan luar. Pada manusia, berat kulit adalah sekitar
16% dari berat total tubuh (Tenzer et al, 2014).

Menurut Tenzer et al (2014), integumen mamalia relatif tebal


terutama bagian dermisnya. Kulit memiliki ikatan yang sangat erat
dengan jaringan otot yang terdapat di sebelah dalamnya. Ciri khas
mamalia adalah adanya rambut penutup tubuh yang merupakan
derivat dari stratum korneum.
a. Struktur Rambut

Rambut terdiri atas bagian akar dan batang. Meskipun merupakan


derivat epidermis, akar dan sebagian batang rambut terdapat di
lapisan dermis, sebagian batang rambut menembus epidermis dan
menonjol ke permukaan. Akar rambut diselubungi oleh folikel rambut
yang tersusun atas jaringan epitel. Ke dalam folikel rambut ini
bermuara kelenjar minyak (glandula sebasea). Bagian ujung akar
rambut menggembung, disebut bulbus rambut, ke dalamnya menjorok
jaringan ikat dari dermis yang disebut papila rambut. Rambut dapat
tumbuh terus karena adanya mitosis dari sel-sel pada bagian rambut
yang berasal dari lapisan germinativum. Warna rambut ditimbulkan
oleh adanya melanin yang digetahkan oleh melanosit yang banyak
terdapat pada bulbus rambut yang berbatsan dengan papila rambut
(Tenzer et al, 2014).

Menurut Tenzer et al (2014), kelenjar-kelenjar epidermal yang


terdapat pada mamalia adalah kelenjar keringat, kelenjar minyak,
kelenjar bau dan kelenjar susu. Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
merupakan ciri khas mamalia. Banyak sekali tersebar di kulit pada
hewan berambut tipis, sedikit pada hewan yang berambut tebal.
Kelenjar keringat berfungsi untuk mengatur suhu tubuh dan untuk
eksresi. Kelenjar minyak (glandula sebasea) hanya terdapat pada
mamalia. Terdapat di sekitar dan bermuara ke akar rambut. Minyak
yang dihasilkan berfungsi untuk meminyaki rambut (Tenzer et al,
2014).

Kelenjar bau terdapat di daerah anal atau pada bagian tubuh yang
lain. Fungsi sekresi yang dihasilkannya untuk proteksi, pengenalan
jenis atau untuk menarik birahi lawan jenisnya (Tenzer et al, 2014).
b. Kuku
Sapi merupakan golongan hewan berkuku genap. Kuku sapi
berfungsi untuk melindungi os phalanx III, menjadi tempat
menumpu ke tanah, menahan bobot tubuh, peredam
getar/kejutan saat menumpu ketika berlari atau melompat, dan
mengalirkan darah karena berperan seperti pompa dari daerah
kuku kembali ke proksimal. Kuku sapi harus kokoh, tidak
sensitif, dapat tumbuh dan berkembang terus, serta memiliki
elastisitas yang tinggi. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai
kuku harus diketahui dengan baik. Bila faktor perawatan tidak
diperhatikan, maka dapat menimbulkan kelainan dan kerusakan
pada kuku, serta memicu timbulnya penyakit yang dapat
memengaruhi kesehatan sapi (Kemaz et al., 2009).
Kuku yang tidak dipotong dalam waktu yang lama atau
hewan dipelihara pada lantai atau alas kandang yang lembek,
membuat kuku kerap tumbuh panjang. Kuku yang panjang
(turkish slippery) membuat hewan berjalan menggunakan tumit
(heel) sebagai tumpuan.
Kejadian kuku aladin pada bagian lateral lebih panjang
disebabkan karena umumnya kuku sapi normal bagian
lateralnya sedikit lebih panjang. Oleh sebab itu, jika kuku tidak
mengalami gangguan maka bagian yang tumbuh lebih panjang
adalah bagian lateral. Pada kuku yang bagian medial lebih
panjang, terjadi karena salah satu kemungkinannya pernah
mengalami radang kuku atau sendi pada bagian medial sehingga
bobot tubuh bertumpu pada bagian lateral kuku dan lebih sering
tergerus. Kejadian kuku aladin pada sapi bali jantan ditemukan
sebanyak 8,2%, sedangkan sapi bali betina sebanyak 5,1%.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sistem integumen /sistem penutup tubuh adalah suatu sistem
penyusun tubuhsuatu makhluk hidup yang berhubungan
langsung dengan lingkungan luar. Fungsinya antara lain
sebagai pelindung, penerima rangsang dari
luar/eksteroreseptor ,respirasi, ekskresi, termoregulasi dan
osmoregulasi/homeostatik. Sistem integumen adalah sistem
organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan
Informasi Hewan terhadap lingkungan sekitarnya. integumen
mamalia relatif tebal terutama bagian dermisnya.
2. Ciri khas mamalia (sapi) adalah adanya rambut penutup tubuh
yang merupakan derivat dari stratum korneum. Akar rambut
diselubungi oleh folikel rambut yang tersusun atas jaringan
epitel. Ke dalam folikel rambut ini bermuara kelenjar minyak
(glandula sebasea). Kelenjar-kelenjar epidermal yang terdapat
pada mamalia adalah kelenjar keringat, kelenjar minyak,
kelenjar bau dan kelenjar susu. Kelenjar keringat (glandula
sudorifera) merupakan ciri khas mamalia.
3. Rambut terdiri atas bagian akar dan batang. Meskipun
merupakan derivat epidermis, akar dan sebagian batang
rambut terdapat di lapisan dermis, sebagian batang rambut
menembus epidermis dan menonjol ke permukaan.
4. Sapi merupakan golongan hewan berkuku genap. Kuku sapi
berfungsi untuk melindungi os phalanx III, menjadi tempat
menumpu ke tanah, menahan bobot tubuh, peredam
getar/kejutan saat menumpu ketika berlari atau melompat, dan
mengalirkan darah karena berperan seperti pompa dari daerah
kuku kembali ke proksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Tenzer, A, Lestari, U, Gofur, A, Rahayu, S.E., Masjhudi, Handayani,


N., Wulandari, N., Maslikah, S.I., 2014. Struktur Perkembangan
Hewan Bagian II. Malang

Anda mungkin juga menyukai