Anda di halaman 1dari 8

Judul/ : Manajemen Pemeliharaan dan Kesehatan Kanguru Tanah

(Thylogale brunii) di Taman Satwa Cikembulan


Pemrasaran/NIM : Sopi Ismail Taher/J3P114012
Hari/Tanggal : Sabtu/ 10 September 2016
Waktu : 08.00-10.00
Ruangan : Ruang Pertemuan/Rapat
Dosen Pembimbing : Dr Drh Ligaya ITA Tumbelaka Sp.MP.MSc
Dosen moderator : Dr Drh Gunanti S. Ms

Menyetujui

Dr Drh Ligaya ITA Tumbelaka Sp.MP.MSc

ABSTRAK

Papua yang termasuk Austronesia menurut garis Wallace juga memiliki satwa
yang juga menjadi satwa khas Australia yaitu kanguru. Kanguru Papua memiliki
ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia. Kanguru di Papua
terdiri atas kanguru pohon (Dendrolagus spp) dan kanguru tanah (Thylogale spp)
(Hananto 2015). Salah satunya adalah kanguru tanah (Thylogale brunii) atau orang
setempat memanggilnya lau-lau atau paunaro dan dalam bahasa inggris dikenal
dengan nama Dusky Pademelon adalah salah satu jenis kanguru tanah terkecil di
dunia. Status Thylogale brunii saat ini tercatat sebagai hewan rentan (IUCN 2008).
Tujuan pengamatan kanguru tanah adalah untuk, menguraikan jenis pakan untuk
memenuhi kebutuhan kanguru tanah, menguraikan sistem perkandangan kanguru
tanah dan menguraikan pelaksanaan pengendalian penyakit kanguru tanah. Pemberian
pakan kanguru tanah di Taman Satwa Cikembulan dilakukan setiap dua kali sehari.
Sanitasi kandang dan peralatan kanguru tanah setiap pagi.
Kata kunci : kanguru tanah (Thylogale brunii) dan manajemen pemeliharaan.
2

1. PEDAHULUAN adalah Taman Satwa Cikembulan. Lokasi


Taman Satwa Cikembulan di Kampung
Jati, Desa Cikembulan Kab Garut, Jawa
Barat.
1.1 Latar Belakang
Status Thylogale brunii saat ini
tercatat sebagai satwa rentan (IUCN
Papua merupakan peyumbang
2008), jumlah populasi yang terus
kekayaan alam terbesar baik dari hasil
mengalami penurunan akibat rusaknya
bumi maupun keanekaragaman flora dan
hutan untuk pembukaan lahan dan
fauna. Kekayaan alam Papua memiliki
perburuan oleh masyarakat Papua untuk
banyak satwa endemik seperti kasuari
dikonsumsi dan diperdagangkan.
dan cendrawasih. Papua yang termasuk
Kanguru tanah Saat ini terdaftar sebagai
Austronesia menurut garis Wallace juga
hewan Rentan dan diperkirakan dan
memiliki satwa yang juga menjadi satwa
diproyeksikan akan mengalami
khas Australia yaitu kanguru. Kanguru
penurunan populasi 30% selama periode
Papua memiliki ukuran yang lebih kecil
15-20 tahun (tiga generasi) (IUCN.
dibandingkan dengan kanguru Australia.
2008). Dalam upaya menjaga
Kanguru di papua terdiri atas kanguru
melestarikan kanguru tanah maka
pohon (Dendrolagus spp) dan kanguru
manajemen pemeliharaan dan kesehatan
tanah (Thylogale spp) (Hananto 2015).
kanguru tanah perlu dilakukan sehingga
Salah satunya adalah kanguru
kanguru tanah tetap lestari.
tanah (Thylogale brunii) atau orang
setempat memanggilnya lau-lau atau 1.2 Tujuan
paunaro dan dalam bahasa Inggris
dikenal dengan nama Dusky Pademelon Adapun tujuan praktik kerja
adalah salah satu jenis kanguru tanah lapangan 1 adalah menguraikan jenis
terkecil di dunia (Hananto 2015). Kanguru pakan untuk memenuhi kebutuhan
Papua ini merupakan satwa endemik kanguru tanah,membuktikan perilaku
Maluku dan Papua (Indonesia dan Papua alamaiah kanguru tanah, membuktikan
Nugini). Habitat kanguru tanah di hutan sistem perkandangan kanguru tanah, dan
primer, savana, dan hutan yang jauh dari membuktikan pelaksanaan pengendalian
kehidupan manusia dan terdapat di penyakit kanguru tanah.
kawasan dataran rendah di hutan-hutan di
Wilayah Selatan Papua. Kanguru tanah
(Thylogale brunii) merupakan satwa
langka yang dilindungi undang-undang. 2. METODA KERJA
Lembaga yang berperan dalam
pelestarian satwa adalah lembaga
konservasi. Lembaga konservasi adalah 2.1 Lokasi dan Waktu
lembaga yang bergerak di bidang
konservasi tumbuhan dan/atau satwa liar Praktik Kerja lapangan
di luar habitatnya (ex-situ), baik berupa Mahasiswa Program Keahlian Paramedik
lembaga pemerintah maupun lembaga Veteriner Program Diploma Institut
non-pemerintah (MenHut 2013). Salah Pertanian Bogor dilakukan di Taman
satu lembaga konservasi di Indonesia Satwa Cikembulan yang beralamat di Kp.
3

Jati Ds.Cikembulan Kab.Garut kode pos lebih mengedepankan merawat dan


44153. Praktik kerja lapangan dilakukan mencegah satwa agar tetap lestari. Ada
selama satu bulan yaitu pada tanggal 18 beberapa aspek yang harus diperhatikan
Juli13 Agustus 2016 pada jam kerja dalam pemeliharaan satwa liar, aspek
yang telah ditentukan oleh pihak taman yang harus diperhatikan antara lain
satwa. perilaku alamiah satwa, sistem
perkandangan, manajemen pakan dan
2.2 Metode Bidang Kajian tatalaksana pengendalian penyakit.
Aspek-aspek tersebut harus terpenuhi
2.2.1 Teknik Pengumpulan Data untuk menjaga satwa tetap sehat dan
Teknik pengumpulan data yang masih memilki keahlian seperti di habitat
dilakukan selama PKL yaitu teknik aslinya. Sistem pemeliharaan juga harus
pengumpulan data primer dan sekunder. mengikuti kaidah animal welfare
Data primer merupakan data yang (kesejahteraan hewan) yaitu bebas dari
diperoleh secara langsung meliputi rasa lapar dan haus, bebas dari rasa sakit
pengamatan di lapangan dan wawancara dan tidak nyaman, bebas dari rasa sakit,
dengan dokter hewan dan Staff Taman luka dan penyakit, bebas
Satwa Cikembulan. Data sekunder mengekspresikan perilaku normal dan
merupakan data yang diperoleh dengan bebas dari rasa stress dan tertekan
cara mengumpulkan data dari bagian (PPSDMP 2015). Taman Satwa
administrasi di taman satwa cikembulan Cikembulan berhasil dalam memelihara
dan data dari studi pustaka. kanguru tanah dengan ditandai dengan
melakukan siklus kawin dan beranak
2.2.2 Analisis Data pinak. Sebaiknya Taman Satwa
Data hasil pengamatan Cikembulan melakukan pemisahan
dibandingkan dan dibahas secara antara kanguru yang sedang birahi,
deskriptif berdasarkan sumber referensi kanguru bunting dan kanguru yang
yang diperoleh melalui pengamatan, memilki anaknya dalam kantungnya ke
wawancara, dokumentasi, diskusi, dan kandang perawatan agar kanguru tanah
studi pustaka. terhindar dari in-breeding dan kebutuhan
kanguru tanah dan anak tetap terjaga.

3. KEGIATAN PRAKTIK 3.2 Perilaku Alamiah Kanguru Tanah


KERJA LAPANGAN 1 Kanguru merupakan hewan
pelompat yang handal, hal ini karena otot
kaki belakang kanguru dan ekor panjang.
3.1 Sistem Pemeliharaan Hewan-hewan merumput menghabiskan
lebih banyak bergerak lambat dari
Sistem pemeliharaan satwa liar melompat cepat. Kanguru mengunakan
meliputi aspek preventif, kuratif, ekornya mereka cukup berbeda. Mereka
promotif, dan rehabilitatif. Dalam menanamnya di tanah pada saat berjalan
pemeliharaan satwaliar di taman satwa atau melompat, peggunaan ekor
cikembulan lebih tindakan ke preventif merupakan ciri khas kanguru alat, ekor
dilihat dari visi dan misi. Taman satwa kanguru disebut juga alat gerak
4

pentapendal atau kaki ke lima (Oconnor memudahkan pemantauan serta


2014). perawatan satwa (Saputro. 2015).
Taman satwa cikembulan saat ini
memiliki 10 ekor kanguru tanah, 3 jantan 3.3.1 Syarat Kandang
dewasa, 5 betina dewasa dan 2 jantan Kandang harus didesain sesuai
remaja. Pada awalnya kanguru tanah di dengan kebutuhan biologis dan perilaku
taman satwa hanya ada 8 ekor. Kanguru satwa serta dapat membuat satwa merasa
tanah adalah hewan pemalu dan tertutup nyaman, aman dan mereka harus
oleh alam. Kanguru tanah hidup dalam didorong untuk dapat melakukan gerakan
kelompok yang terorganisir dan khusus sesuai dengan kecenderungan
didominasi oleh jantan terbesar. Satu gerakan dan perilaku species tersebut.
kelompok mungkin memiliki sepuluh Lingkungan fisik yang disediakan bagi
atau lebih jantan dan betina. Jantan yang satwa dalam kurungan berhubungan
dominan (disebut boomer A) didasarkan langsung kesejahteraan satwa karena
pada ukuran dan usianya (WAF 2006). lingkungan fisik adalah lingkungan untuk
Kanguru jantan sering melakukan kontak berinteraksi bagi mereka setiap harinya
fisik baik untuk mendominasi atau (ISAW 2013).
mendapatkan pasangan. Kandang merupakan salah satu
Memasuki musim kawin boomer unsur penting dalam pemeliharaan
akan memeriksa betina dan kanguru tanah. Bangunan kandang yang
mengintimidasi jantan lain yang mencoba baik harus bisa memberikan jaminan
untuk kawin dengan betina dalam hidup yang sehat dan nyaman. Bangunan
kelompok. Boomer A akan mengendus kandang bertujuan untuk melindungi
urine betina dan dilajutkan ke siklus kanguru tanah terhadap gangguan dari
kawin. Studi reproduksi kanguru luar seperti sengatan matahari yang
menyimpulkan kanguru betina akan berlebih, kedinginan, kehujanan, hewan
reseptif atau responsif (mengankat liar dan pengunjung. Selain itu, kandang
ekornya) terhadap jantan. Ekor juga harus bisa menunjang keeper dalam
melengkung menandakan bahwa betina melakukan kegiatannya, Kandang
siap untuk kawin (WAF 2006). Selama berfungsi sebagai lokasi tempat
pengamatan perilaku di Taman Satwa pemberian pakan, minum dan
Cikembulan tersebut terlihat dalam 5 berlangsungnya kehidupan kanguru
hari dan sering ditemukan betina yang tanah. Kandang diharapkan menjaga
sebelumnya kawin dengan boomer A kanguru tanah terhindar dari pemangsa
akan kawin lagi dengan jantan lainnya dan hewan pembawa penyakit.
dalam kelompok.
3.3.2 Kontruksi Kandang
3.3 Sistem Perkandangan Konstruksi kandang harus kuat,
terbuat dari bahan-bahan yang ekonomis
Kandang merupakan salah satu dan disesuaikan dengan prilaku alamiah
kebutuhan penting dalam pemeliharaan. kanguru tanah. Di dalam kandang harus
Kandang adalah struktur atau bangunan ada drainase dan saluran pembuangan
di mana hewan ternak dipelihara. Fungsi Iimbah yang mudah dibersihkan.
utama kandang adalah untuk menjaga Kontruksi kandang harus disesuaikan
supaya satwa tidak berkeliaran dan dengan prilaku alamiah kanggguru tanah.
5

Bentuk kandang di Taman Satwa Manajemen pakan dan minum


Cikembulan menyerupai segitiga. hewan harus sesuai kebutuhan dan juga
Pemilihan bahan kandang pemeriksaan kondisi kesehatan hewan
hendaknya disesuaikan dengan untuk mengetahui kondisi fisiologis yang
kemampuan ekonomi dan tujuan disertai dengan penimbangan bobot
usaha (Wello 2011). Kerangka kandang badan hewan. Pakan atau feed adalah
kanguru tanah terbuat dari beton, besi, isitilah yang digunakan untuk makanan
kayu, dan bambu. Lantai atau alas hewan. Berbicara soal pakan maka akan
kandang sebagai batas bangunan kandang dihadapkan dengan kualitas, kuantitas,
bagian bawah, atau tempat berpijak dan variasi, keberlangsungan pemberian
berbaring bagi kanguru tanah pada pakan dan keseimbangan zat pakan yang
sepanjang waktu. Pembuatan lantai didalamnya (Suarso dan christiyanto
kandang kanguru tanah di Taman Satwa 2006).
Cikembulan menggunakan tanah yang Pakan mempunyai tiga peran
bergelombang. Tujuan peggunaan tanah diantaranya peran sebagai sosial,
bergelombang untuk menyesuaikan psikologis, dan fisiologis. Peran sosial
habitat kanguru tanah seperti di habitat adalah segala sesuatu yang menyakut
aslinya. penggunaan bahan makanan dalam hidup
Tempat pakan dan minum salah berkelompok. Peran psikologis adalah
satu faktor yang harus di perhatikan. Bak peran yang memiliki hubungan dengan
pakan yang digunakan untuk kanggru adat, syara dan aspek bahan pakan. Peran
tanah di Taman Satwa Cikembulan fisiologis adalah sumber energi untuk
adalah mengunakan bak yang berukuran melangsungkan berbagai proses dalam
tinggi 10 cm, lebar 15 cm dan panjang 40 tubuh (Suarso dan christiyanto 2006).
cm dan bak minum menggunakan bak sebelum diberikan pakan dicuci dan
yang besar yang terbuat dari plastik. cacah terlebih dahulu sebelum diberikan
Penggunaan ukuran bak pakan dan kepada kanguru tanah.
minum disesuaikan dengan jumlah dan Kanguru tanah adalah satwa
kebutuhan tiap individu. Tempat pakan pelompat akan tetapi hidup kanguru lebih
diperlukan untuk efisiensi dan efektifitas banyak dihabiskan untuk makan. Pakan
pakan dan air minum yang diberikan. yang diberikan untuk kanguru tanah di
Taman Satwa Cikembulan adalah wortel,
3.3.3 Model Kandang ubi jalar, jagung, rumput liar dan ampas
Model kandang memiliki model tahu. Jadwal pemberian pakan kanguru
kanguru tanah di taman satwa tanah di Taman Satwa Cikembulan
cikembulan menggunakan kandang adalah dua kali dalam satu hari, pakan
bermain dan tempat untuk pagi di berikan jagung 5 kg, ubi jalar 3
berteduh/sembunyi yang posisikan di kg, ampas tahu 2 kg, wortel 2 kg dan
sudut kandang bermain. kangkung satu ikat dan sore hari hanya di
beri hijuaan sebanyak 10 kg. Penggantian
3.4 Manajemen Pakan dan Minum air minum kanguru tanah di Taman
Kanguru Tanah Satwa Cikembulan setiap dua hari sekali.
Pemberian pakan tersebut karena
kanguru memiliki pola makan yang terus
menerus (ngemil) dan hanya berhenti
6

sesaat. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan Sebaiknya pekerja harus memakai semua
evaluasi pakan oleh pihak Taman Satwa perlengkapan APD untuk menjaga
Cikembulan dengan periode 3 bulan kesehatan pekerja dan satwa.
sekali untuk melihat apakah pakan yang
diberikan telah mencukupi atau tidak 3.5.2 Sanitasi Peralatan Kebersihan
untuk kanguru tanah. Pemeriksaan bak Kanguru Tanah
air minum penting dilakukan untuk Sanitasi, menurut kamus bahasa
melihat ada tidaknya jentik nyamuk. Indonesia diartikan sebagai pemeliharaan
kesehatan. Sanitasi merupakan usaha
3.5 Tatalaksana Pengendalian kesehatan yang menitik beratkan pada
Penyakit penguasaan terhadap faktor lingkungan
yang mempengaruhi derajat kesehatan
Penyakit merupakan aspek yang
sangat penting dalam pemeliharaan satwa (Arifin 2009) Peralatan yang digunakan
liar. Dasar untuk pengendalian penyakit dalam kegiatan sanitasi harus bersih.
dalah memutuskan rantai hidup penyakit Peralatan harus dicuci sebelum dan/atau
(KemKes RI. 2012). Upaya pencegahan sesudah digunakan dengan disinfektan.
penyakit menjadi hal yang penting Tujuan pengunaan disinfektan adalah
dilakukan. Ada beberapa aspek yang untuk membunuh bibit penyakit yang
harus diperhatikan dalam upaya
akan berpotensi menyebabkan sakit bagi
melaksanakan pengendalian penyakit.
kanguru tanah. Peralatan sanitasi yang
3.5.1 Higienie Pekerja/Keeper digunakan oleh taman satwa cikembulan
Higiene adalah upaya kesehatan kanguru tanah di Taman Satwa
dengan cara memelihara dan melindungi Cikembulan adalah sepatu boot, sapu
kebersihan subyeknya (KemKes RI, 2003). lidi, pengki dan tempat sampah dan
Kebersihan perorangan adalah suatu
dicuci tanpa disinfektan. Sebaiknya
tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk peralatan dicuci setelah digunakan
kesejahteraan fisik dan psikis. Selalu dengan disinfektan.
mencuci tangan sebelum/setelah
melakukan aktifitas sanitasi dan 3.5.3 Sanitasi Kandang Kanguru Tanah
persiapan pakan. Dalam berkerja seorang Sanitasi melibatkan berbagai aksi,
keeper harus memakai Alat Pelindung tetapi untuk kesehatan lingkungan dan
Diri (APD). Alat Pelindung Diri adalah satwa yang berkelanjutan, prioritas
suatu alat yang mempunyai kemampuan utamanya adalah mencegah kontak
untuk melindungi seseorang yang
dengan tinja dan inang patogen
fungsinya mengisolasi sebagian atau
seluruh tubuh dari potensi bahaya di biologisnya (Sanitasi 2013). Taman
tempat kerja. APD meliputi pelindung Satwa Cikembulan selalu menjaga
kepala, mata dan muka, telinga, kebersihan dengan sanitasi kandang, bak
pernapasan, pelindung tangan, dan kaki pakan dan minum. Sanitasi di lakukan
(KeMenaKerTrans 2010). Pekerja taman setiap hari pada pagi hari dan
satwa cikembulan satwa cikembulan dilaksanakan oleh keeper tanpa
hanya menggunakan APD dalam bekerja.
7

disinfektan. Sebaiknya dalam kegiatan 5.1 Saran


ini perlu menggunakan disinfektan untuk
memutus rantai penyakit. Dalam pembuatan kandang
sebaiknya didampingi oleh dokter hewan,
3.5.4 Menjaga Kesehatan Kanguru tenaga medis atau lembaga pemerintah
Menjaga kesehatan kanguru tanah yang terkait. setiap permukaan saluran air
adalah hal yang utama dalam kehidupan dan kolam kontrol ditutup. Kegiatan
satwa. Upaya pencegahan kesakitan pada sanitasi hgienie sebaiknya menggunakan
satwa liar dapat dilakukan dengan
disinfektan untuk membunuh bibit
pemberian obat cacing secara periodik.
Hal ini dilakukan karena satwa penyakit. Semua tempat yang berpotensi
ditempatkan pada kandang terbatas. Di menjadi genangan air ditutup agar tidak
Taman Satwa Cikembulan pemberian di jadikan sarang nyamuk. Kegiatan
obat cacing belum merupakan kegiatan evaluasi pakan setiap 3 bulan sekali
rutin yang dilakukan. Sebaiknya upaya untuk memantau kecukupan nutrisi bagi
pencegahan dilakukan setiap 6 bulan kanguru tanah. Sebaiknya diberikan obat
sekali supaya satwa sehat.
cacing dengan periode 6 bulan sekali.

4. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

5.1 Simpulan
[PPSDMP] Badan Penyuluhan dan
Manajemen pemelihaaraan dan Pengembangan SDM Pertanian.
kesehatan kangguru tanah meliputi 2015. Menerapkan Prinsip
sistem pemeliharan, prilaku alamiah, Kesejahteraan Hewan. Pusat
sistem perkandangan, menajemen pakan, Pelatihan Pertanian
dan tatalaksana pengendalian penyakit. [ISAW] Indonesia Society For Animal
Perkandangan kanguru tanah memiliki Walfare. 2013. Prinsip
luas yang 159 m2 serta dibuat seperti kesejahteraan satwa di kebun
habitat aslinya. Pemeliharaan kanguru binatang [Internet]. [diunduh 2016
tanah dilakukan dengan memberi pakan Agst 05]. Tersedia pada
setiap dua kali sehari. Pergantian air https://www.isaw.or.id.
minum satu kali sehari. Pengendalian [IUCN] International Union for
penyakit berupa sanitasi kandang. Semua Conservation of Nature.2008. The
aspek tersebut belum sepenuhnya IUCN red list of threatened
dilakukan salah satunya pemberian obat species [Internet]. [diunduh 2016
cacing untuk kanguru tanah. jul 20]. Tersedia pada
https//:www.iucnredlist.org.
[KeMenaKerTrans] Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia. 2010. Peraturan
8

Menteri Tenaga Kerja dan Tersedia pada


Transmigrasi Republik Indonesia http://dx.doi.org/10.1098/rsbl.2014.0
Nomor Per.08/Men/Vii/2010 381.
Tentang Alat Pelindung Diri. Sanitasi menjaga lingkungan tetap
Jakarta (ID). Menteri Tenaga bersih. 2015. Sanitation for All
Kerja dan Transmigrasi Drive to 2015 [Internet].
Republik Indonesia. [diunduh 2016 Aug 27]Tersedia
[KemKes RI] Kementerian Kesehatan pada
Republik Indonesia. 2012. https://www.sanitationdrive2015.o
Pedoman Pengendalian Kecacingan. rg.
Jakarta (ID). Direktorat jendral PP
Saputro T. 2015. Fungsi dan syarat
dan PL. kandang ternak [Internet]. [diunduh
[MenHut] Menteri Kehutanan 2016 sept 02] Tersedia pada
Republik Indonesia. 2013. https//:www.ilmuternak.com
Peraturan Menteri Kehutanan Wello B. 2011. Manajemen Ternak
Republik Indonesia Nomor : Sapi Potong. Makassar (ID).
P.63/Menhut-Ii/2013 Tentang Tata Masagena Press.
Cara Memperoleh Spesimen
Tumbuhan Dan Satwa Liar Untuk [KemKes RI] Kementerian Kesehatan
Lembaga Konservasi. Jakarta (ID). Republik Indonesia. 2012. Keputusan
Menteri Kehutanan Republik Menteri Kesehatan Republik
Indonesia. Indonesia No.1098/ Menkes/Sk/Vii/
[WAF] World Animal Foundation. 2003 tentang Persyaratan Hygiene
2011. Kangaroo fact sheet [Internet]. Sanitasi Rumah Makan Dan Restoran.
[diunduh 20-Aug-2016]. Tersedia Jakarta (ID). Kementerian Kesehatan
pada Republik Indonesia.
https://www.worldanimalfoundatio
n.net.
Arifin Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran.
Bandung (ID). PT. Remaja
Rosdakarya.
Hananto A. 2015. Kanguru dari
indonesia terima kasih alam papua
[Internet]. [diunduh 2016 Jul 23]
Tersedia pada
https://www.goodnewsfromindones
ia.org.
OConnor SM, Dawson TJ, Kram R,
Donelan JM. 2014. The kangaroos
tail propels and powers pentapedal
locomotion. Biol. Lett. 20140381
[Internet]. [diunduh 2016 Aug 17]

Anda mungkin juga menyukai