Phylum: Bacillariophyta
Class : Bacillariophyceae
Ordo : Bacillariales
Family : Chaetocerotaceae
Genus : Chaetoceros
Species : C. diadema
habitat
Chaetoceros toleran terhadap temperatur air yang tinggi. Pada temperatur air 400C, Phytoplankton ini
masih bisa bertahan hidup, akan tetapi tidak berkembang. Alga ini akan tumbuh maksimal pada kisaran
temperatur 250– 300C serta masih bisa berkembang pd temperatur 370C. toleransi terhadap kisaran
salinitas sangat lebar ialah 6– 50 permil, sebaliknya kisaran salinitas maksimal buat pertumbuhannya.
Salinitas minimum buat perkembangan alga ini merupakan 6 permil. Laju perkembangan Chaetoceros
gracillis naik pada intensitas penyinaran 500– 10. 000 lux. (Manurung 2008, Wulandari dkk. 2014).
Ciri khusus
ciri khas sel berdinding keras mengandung silikat yang terdiri dari dua bagian seperti cawan petri.
Pembelahan sel yang cepat dan terus menerus akan mengakibatkan terbentuk sel baru semakin kecil
(Martosudarmo & Wulani, 1990).
Chaetoceros sp ada yang berbentuk bulat diameter 4-6 mikron dan berbentuk segi empat dengan
ukuran 8-12 x 7-18 mikron. Reproduksi Chaetoceros sp dapat secara aseksual dan seksual. Silikat
mempunyai peranan penting dalam proses reproduksi plankton sebagai bahan pembentuk cangkang
baru. Kandungan gizi protein 35%,lemak 6,9%, karbohidrat 6,6%, dan kadar abu 28% (Inansetyo dan
Kurniastuty, 1995). Chaetoceros sp toleran terhadap suhu air yang tinggi. Pada suhu air 40°C masih
dapat hidup tetapi tidak bisa berkembang. Chaetoceros sp tumbuh optimal pada kisaran suhu 25-30°C.
Martosudarmo, B & I. Wulani., 1990. Petunjuk Pemeliharaan Kultur Murni dan Massal Microalga. United
Nations Development Programme Food and Agriculture organization of the United Nations.
Subcenter Udang Jawa Timur, 50 Hal.
Manurung, AI. 2008. Karakterisasi awal protein diatom Chaetoceros gracilis yang terlibat dalam
pembentukan biosilika. Fakultas Pertanian. Medan: Universitas Darma Agung.