Respirasi,
Energi, &
ATP
KELOMPOK 3
Butet Mona M. 230110200070 230110200070 Mu’arrif Daffa F.
ANGGOTA KELOMPOK
Latar Belakang
Respirasi merupakan suatu proses masuknya udara kedalam tubuh. Oksigen yang
masuk akan merombak bahan makanan sehingga menghasilkan energi serta gas
karbondioksida sisa metabolisme yang akan dibuang.
Respirasi terbagi menjadi dua, eksternal dan internal. Sistem respirasi juga terjadi
pada ikan, dimana dari respirasi ini, akan menghasilkan energi yang juga dikenal
sebagai ATP.
Oksigen yang didapat ikan dari lingkungan akan digunakan untuk proses fosforilasi
oksidatif guna menghasilkan ATP. ATP merupakan molekul pembawa energi dalam
jumlah besar dapat pula dikatakan sebagai sumber energi.
Sebenarnya, ATP dapat dihasilkan tanpa oksigen, hal ini disebut respirasi anaerob,
tetapi ATP yang dihasilkan sedikit. Ada pula respirasi aerob yang dapat
menghasilkan lebih banyak ATP.
Latar Belakang
Namun tidak selalu sumber energi ada dalam bentuk glukosa, ada pula yang
masih dalam bentuk cadangan makanan, seperti sukrosa atau amilum. Oleh
karena itu, zat-zat tersebut harus dibongkar terlebih dahulu secara hidrolitik
Oksigen dari air --> disaring pada insang --> melalui insang --> oksigen
diikat darah --> menuju ke seluruh tubuh --> mengikat karbon dioksida
di jantung --> kembali ke isang --> melepas karbon dioksida.
1 . glikolisis
Terjadi di sitoplasma sel. Pada tahap ini, terjadi dua langkah reaksi, yaitu:
Langkah memerlukan energi: memerlukan 2 molekul ATP untuk dapat menyalurkan gugus
fosfat ke glukosa, sehingga glukosa memiliki simpanan energi yang lebih besar. Energi ini
akan digunakan untuk tahap pelepasan energi.
Langkah melepaskan energi
Hasil akhir glikolisis dihasilkan 2 molekul asam piruvat, 2 ATP dan 2 NADH dari setiap
perubahan 1 molekul glukosa.
RESPIRASI AEROB
2. Dekarboksilasi Oksidatif
Terjadi dalam mitokondria sebelum masuk siklus krebs, disebut juga sebagai tahap lanjutan
antara glikolisis dengan siklus krebs. Merupakan tahap pembentukan karbondioksida dengan
cara oksidasi reduksi, oksigen sebagai penerima electron. Berikut tahapannya:
Piruvat melepaskan electron (oksidasi) membentuk karbondioksida. Piruvat pecah menjadi
karbondioksida dan molekul berkarbon
NAD+ direduksi (menerima elektron menjadi NADH + H+)
Molekul berkarbon 2 dioksidasi dan mengikat KoA sehingga terbentuk Asetil KoA.
Hasil akhir tahapan ini adalah 2 Asetil KoA, 2 CO2 dan 2 NADH.
Pada tahap ini, asam piruvat hasil dari glikolisis akan diubah menjadi asetil KoA dalam
mitokondria.
RESPIRASI AEROB
3. Siklus Krebs
Siklus krebs / siklus sitrat / siklus trikarboksilat adalah proses pembongkaran asam piruvat
(aerob) menjadi karbondioksida dan air, serta sejumlah energi kimia. Asetil-CoA menjadi
penghubung antara tahapan glikolisis dengan siklus krebs ini. Siklus krebs terjadi dalam matriks
mitokondria. Siklus krebs menghasilkan energi sebanyak 6 NADH2, 2 FADH2, 2 ATP dan 4 CO2.
4. Transpor elektron
Merupakan tahap akhir dan juga tahap yang paling banyak membentuk ATP. Tahap ini terjadi di
krista (membran dalam mitokondria). Reaksi yang berlangsung adalah reaksi reduksi dan oksidasi
antara senyawa NADH serta fADH2 (senyawa ini dihasilkan dari siklus krebs). Senyawa yang
terlibat dalam transpor elektron adalah koenzim Q, sitokrom B, sitokrom C, sitokrom A, sitokrom
A3, dan oksigen.
Hasil akhir dari tahapan transpor elektron adalah 34 ATP dan 6 H2O.
RESPIRASI AEROB
Dalam tubuh manusia, makanan yang kita terima akan menjalani oksidasi oleh aktivitas
metabolis atau proses kimia dalam sel tubuh, yang nantinya akan menghasilkan energi sehingga
kita dapat melakukan berbagai aktivitas.
Dalam respirasi aerob, energi kimia pada glukosa bisa digunakan untuk menyediakan energi lain
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pertumbuhan, perbaikan, dan pergerakan.
Respirasi Anaerob
FERMENTASI ALKOHOL
Pada fermentasi alkohol, asam piruvat diubah menjadi asetaldehid dan menghasilkan
karbondioksidaserta dikatalisi oleh enzim piruvat dehydrogenase. Selanjutnya, asetaldehid
diubah menjadi etanol (atil alcohol).
Siklus Krebs : terjadi di matriks mitokondria. Dalam siklus ini terjadi reaksi
metabolisme antara asetil Ko-A dengan asam oksaloasetat. Asam piruvat (hasil
glikolisis) diubah menjadi asetil Ko-A. Kemudian asetil Ko-A bereaksi dengan asam
oksaloasetat dan menghasilkan asam sitrat. Asam sitrat mengalami reaksi dengan
bantuan enzim, kemudian menghasilkam 8 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP.
Contoh : proses fotosintesis, mampu menyimpan energi dalam glukosa yang dapat
dimanfaatkan makhluk hidup lainnya. Perhitungan ATP dalam respirasi seluler dapat dilihat
pada persamaan berikut : C6H12O6 + 6O2 --> 6CO2 + 6H2O + energi (Energi = ATP + panas)
Merupakan organel yang dapat dijumpai di hampir semua
MITOKONDRIA sel eukariotik. Mitokondria juga biasa disebut sebagai
kekuatan sel tumbuhan, karena memiliki fungsi mengubah
bahan organic menjadi energi dalam bentuk ATP.
Berasal dari kata ‘gliko’ artinya gula, dan ‘lisis’ yang artinya
penguraian. Jadi, glikolisis merupakan proses penguraian gula
(dengan enam karbon) menjadi dua asam piruvat. Proses glikolisis
terjadi dalam 2 fase 9 tahap, tahap 1-4 proses glikolisis ini
memerlukan ATP, tahap 5-9 proses ini menghasilkan ATP.
Meski terlihat sederhana, proses glikolisis ini memiliki peran yang cukup
penting dalam kesehatan. Maka dari itu, apabila proses ini tidak
berjalan dengan baik, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
SIKLUS ASAM/
KREBS
Siklus krebs terjadi dalam matriks mitokondria, untuk proses
penyempurnaan dengan menguraikan turunan piruvat menjadi
karbondioksida. Sehingga, karbondioksida yang dihasilkan oleh
respirasi merupakan fragmen molekul organik yang teroksidasi.
Tahap glikolisis dan siklus krebs adalah sebuah reaksi redoks,
dimana enzim dehidrogenase menyalurkan elektron dari substrat ke
NAD+ untuk menciptakan NADH.
3. Kompleks III : Sitokrom bc1 (Aliran elektron dari kompleks II (QH2) ke sitokrom c)
Merupakan protein kecil dalam sistem transport elektron dan satu-satunya protein yang
tidak dalam bentuk kompleks. Terdiri dari berbagai protein karier elektron yaitu: sitokrom
b, pusat Fe-S dan sitokrom c1. Kompleks ini menerima electron dari kompleks II dan
mentransfernya ke sitokrom c sehingga disebut ubikuinonsitokrom c reduktase. Pergerakan
elektron dari sitokrom b → Fe-S dapat diblok oleh antimycin A. Dari reaksi yang melibatkan
kompleks III dihasilkan 4 proton dan dibebaskan energi (∆G^o = -37 kJ mol-1).
4. Kompleks IV : sitokrom aa3 = sitokrom oksidase (Molekul oksigen direduksi menjadi air)
Reaksi yang melibatkan kompleks IV merupakan tahap akhir dalam rantai pernafasan.
Sitokrom C dalam keadaan tereduksi akan dioksidasi oleh kompleks IV (sitokrom c
oksidase). Secara bersamaan molekul oksigen (O2) direduksi menjadi 2 molekul air.
Gugus prostetik dalam kompleks IV adalah CuA/CuA, heme a, dan heme a3-Cu b . Dari
reaksi di kompleks IV dibebaskan energi sebesar (∆G^o = -110 kJ mol-1).
RANTAI
RESPIRASI
Hampir seluruh dehydrogenase spesifik yang diperlukan dalam sel eukariotik
terletak dalam matriks mitokondria.
Bahan bakar dari siklus krebs (piruvat) harus dipisahkan dari sitoplasma
(tempat molekul disintesis) melalui membrane mitokondria, kemudian masuk ke
matriks internal sebagai tempat aktivitas dehydrogenase.
Pada aktivitas yang memerlukan energi di silo, ADP yang dibentuk ATP harus
dikembalikan ke sitoplasma. Sistem transport membrane untuk membrane
mitokondria bagian dalam dapat memungkinkan masuknya piruvat, zat lain,
fosfat, ADP, pelepasan ATP selama fosforilasi oksidatif.
RANGKAIAN METABOLISME
KARBOHIDRAT
Metabolisme merupakan sebuah reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup,
terdiri dari anabolisme dan katabolisme, perubahan atau transformasi kimiawi dan
energi yang terjadi di dalam tubuh.
Glikolisis membutuhkan glukosa, 2 ATP, 2 ADP, 2PO4 2-, NAD+, serta bantuan 10
enzim untuk menghasilkan 2 piruvat, 2 NADH, 2H2O, serta 4 ATP. Dengan kata
lain, proses glikolisis ini menghasilkan 2 ATP dan 2 piruvat yang akan dilanjutkan
menuju siklus krebs.
METABOLISME BASAL
Kebutuhan energi untuk proses metabolisme harus terpenuhi, baru sisanya digunakan untuk
pertumbuhan. Ikan memerlukan energi terus menerus untuk perbaikan tanpa melihat
apakah ikan tersebut makan atau tidak.
Pada ikan yang sengaja dipuasakan, energi untuk perbaikan diperoleh dari hasil katabolisme
cadangan. Metabolisme basal merupakan tingkat keperluan energi minimal untuk
mempertahankan struktur dan fungsi jaringan tubuh agar dapat tetap hidup. Metabolisme
basal meliputi kebutuhan energi untuk siklus darah, mengganti sel rusak, respirasi, serta
gerakan peristaltic usus.
Kebutuhan energi untuk metabolisme basal merupakan suatu hal yang cukup penting bagi
ikan, maka pakan yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan energi ikan dan pakan
yang diberikan harus memenuhi kebutuhan ikan sehingga ikan dapat bertahan hidup dan
bertumbuh tumbuh.
Kesimpulan
Respirasi merupakan suatu proses masuknya oksigen kedalam tubuh yang digunakan untuk
proses pembentukan energi dalam bentuk ATP. Terdapat respirasi aerobic, anaerobic, dan
respirasi seluler. Respirasi aerobic merupakan reaksi katabolisme yang membutuhkan oksigen,
reaksi aerobik ini dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang besar. Respirasi anaerob, tidak
memerlukan oksigen tetapi menghasilkan sedikit energi. Respirasi seluler merupakan pemanfaatan
energi bebas dalam makanan menjadi energi bebas yang disimpan dalam bentuk ATP.
Mitokondria merupakan organel yang memiliki membrane ganda, ditemukan hampir di semua
organisme eukariotik. Mitokondria merupakan penghasil sebagian besar dari ATP yang akan
digunakan sebagai sumber energi kimia. Dalam mitokondria terjadi siklus krebs dan reaksi lain
yang bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan akan digunakan untuk
kepentingan metabolisme karbohidrat bagi ikan, untuk dapat bertahan hidup dan tumbuh besar.
Thank You!