Anda di halaman 1dari 42

Biokimia Perairan

Respirasi,
Energi, &
ATP
KELOMPOK 3
Butet Mona M. 230110200070 230110200070 Mu’arrif Daffa F.

Mirza Moch A. 230110200071 230110200124 M. Dzaky Dz.

Farhatunnida H. 230110200082 230110200133 Meli Mahfiroh

Farrel Sean S. 230110200088 230110200134 Siti Hisnul H.

Dicky Extrada S. 230110200097 230110200135 Kiana Sandra A.

Fiqri Fajrianto 230110200103 230110200136 Galih M. Hanuky

Lisa Desanti J. 230110200106 230110200139 Renita Aulia

ANGGOTA KELOMPOK
Latar Belakang
Respirasi merupakan suatu proses masuknya udara kedalam tubuh. Oksigen yang
masuk akan merombak bahan makanan sehingga menghasilkan energi serta gas
karbondioksida sisa metabolisme yang akan dibuang.
Respirasi terbagi menjadi dua, eksternal dan internal. Sistem respirasi juga terjadi
pada ikan, dimana dari respirasi ini, akan menghasilkan energi yang juga dikenal
sebagai ATP.

Oksigen yang didapat ikan dari lingkungan akan digunakan untuk proses fosforilasi
oksidatif guna menghasilkan ATP. ATP merupakan molekul pembawa energi dalam
jumlah besar dapat pula dikatakan sebagai sumber energi.
Sebenarnya, ATP dapat dihasilkan tanpa oksigen, hal ini disebut respirasi anaerob,
tetapi ATP yang dihasilkan sedikit. Ada pula respirasi aerob yang dapat
menghasilkan lebih banyak ATP.
Latar Belakang

Adenosin Trifosfat (ATP) merupakan sumber energi bagi segala


kegiatan metabolisme didalam tubuh ikan. Energi yang terikat dalam
ATP adalah energi yang dibebaskan dalam pemecahan senyawa organik
yang disebut respirasi.
Energi yang terikat dalam senyawa organik adalah energi kimia yang
dibentuk dalam proses fotosintesis.
RESPIRASI
RESPIRASI umum
Respirasi secara umum adalah sebuah proses yang dimulai dari
menghirup oksigen, menghembuskan karbondioksida, hingga
penggunaan energi dengan bertujuan untuk memperoleh energi.

Respirasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :


Respirasi luar : pertukaran oksigen dengan karbondioksida antara
darah dan udara
Respirasi dalam : pertukaran oksigen dengan karbondioksida dari
aliran darah ke sel-sel tubuh.
Respirasi dapat terjadi di seluruh sel hidup, contohnya
RESPIRASI PADA mitokondria. Respirasi ini bertujuan untuk menghasilkan energi
TUMBUHAN kimia yaitu Adenosin Trifosfat (ATP) yang dilalui dengan proses
pembongkaran zat makanan sumber energi seperti glukosa.

Namun tidak selalu sumber energi ada dalam bentuk glukosa, ada pula yang
masih dalam bentuk cadangan makanan, seperti sukrosa atau amilum. Oleh
karena itu, zat-zat tersebut harus dibongkar terlebih dahulu secara hidrolitik

Respirasi yang terjadi pada tumbuhan merupakan respirasi yang kompleks


karena tahapan dari respirasi tumbuhan cukup rumit, respirasi seluler pada
tumbuhan memiliki tiga tahapan, yaitu:
Glikolisis
Siklus krebs
Transport electron.
RESPIRASI PADA
TUMBUHAN PROSES DAN ALAT RESPIRASI TUMBUHAN

Adapun proses respirasi pada tumbuhan :

C6H12O6 + 6O2 --> 6H2O + 6CO2 + energy

Sedangkan alat respirasi tumbuhan :


Stomata
Lenti sel
Ujung akar
RESPIRASI PADA FAKTOR-FAKTOR YanG ME MENGARUHI
TUMBUHAN Temperature, bila suhu rendah maka asam akan tinggi yang
mengakibatkan kerja enzim akan lambat.
Kadar oksigen, karena oksigen sangat dibutuhkan dalam
siklus krebs untuk penerima electron.
Karbon dioksida
Garam-garam organik

FUNGSI YANG DIHASILKAN DARI RESPI RASI


Memelihara sitoplasma
Peredaran zat makanan
Pembelahan kromosom dan inti
Penimbun garam-garam
RESPIRASI PADA
Alat respirasi pada hewan berbeda-beda
HEWAN
sesuai dengan struktur tubuh dan
habitatnya, mulai dari paru-paru, insang,
kulit, dan trakea. Ada pula hewan yang
dapat bernafas secara difusi langsung
melalui rongga tubuh, dapat ditemukan
pada hewan bersel satu seperti porifera
dan coelenterate.
RESPIRASI PADA
RESPIRASI PADA IKAN HEWAN
Adapun mekanisme respirasi pada ikan :

Oksigen dari air --> disaring pada insang --> melalui insang --> oksigen
diikat darah --> menuju ke seluruh tubuh --> mengikat karbon dioksida
di jantung --> kembali ke isang --> melepas karbon dioksida.

Pernapasan pada ikan berlangsung dua tahap yaitu :


1. Tahap pemasukan, air masuk melalui rongga mulut, kemudian menuju
insang untuk melarutkan oksigen yang dibawa oleh air. Kemudian oksigen
diserap oleh darah dan darah melepaskan karbon dioksida dan uap air.
2. Tahap pengeluaran, keluarnya air melalui insang yang mengandung karbon
dioksida dan uap air.
Respirasi Aerob

Respirasi aerobik adalah sebuah reaksi katabolisme yang membutuhkan


oksigen, reaksi aerobik ini dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang besar.
Energi yang dihasilkan akan disimpan kedalam bentuk energi kimia yang akan
siap digunakan saat dibutuhkan, dikenal dengan sebutan ATP.

Reaksi respirasi aerob secara sederhana :

C6H12O6 + 6O2 --> 6CO2 + 6H2O


RESPIRASI AEROB
tahapan
Respirasi aerob dapat terjadi pada semua makhluk hidup, berlangsung seumur hidup, tidak
merugikan tumbuhan, memerlukan oksigen, energi yang dihasilkan berjumlah besar, hasil akhir
berupa karbondioksida dan uap air. Berikut tahapan pada respirasi aerob yaitu :

1 . glikolisis
Terjadi di sitoplasma sel. Pada tahap ini, terjadi dua langkah reaksi, yaitu:
Langkah memerlukan energi: memerlukan 2 molekul ATP untuk dapat menyalurkan gugus
fosfat ke glukosa, sehingga glukosa memiliki simpanan energi yang lebih besar. Energi ini
akan digunakan untuk tahap pelepasan energi.
Langkah melepaskan energi
Hasil akhir glikolisis dihasilkan 2 molekul asam piruvat, 2 ATP dan 2 NADH dari setiap
perubahan 1 molekul glukosa.
RESPIRASI AEROB

2. Dekarboksilasi Oksidatif
Terjadi dalam mitokondria sebelum masuk siklus krebs, disebut juga sebagai tahap lanjutan
antara glikolisis dengan siklus krebs. Merupakan tahap pembentukan karbondioksida dengan
cara oksidasi reduksi, oksigen sebagai penerima electron. Berikut tahapannya:
Piruvat melepaskan electron (oksidasi) membentuk karbondioksida. Piruvat pecah menjadi
karbondioksida dan molekul berkarbon
NAD+ direduksi (menerima elektron menjadi NADH + H+)
Molekul berkarbon 2 dioksidasi dan mengikat KoA sehingga terbentuk Asetil KoA.
Hasil akhir tahapan ini adalah 2 Asetil KoA, 2 CO2 dan 2 NADH.

Pada tahap ini, asam piruvat hasil dari glikolisis akan diubah menjadi asetil KoA dalam
mitokondria.
RESPIRASI AEROB
3. Siklus Krebs
Siklus krebs / siklus sitrat / siklus trikarboksilat adalah proses pembongkaran asam piruvat
(aerob) menjadi karbondioksida dan air, serta sejumlah energi kimia. Asetil-CoA menjadi
penghubung antara tahapan glikolisis dengan siklus krebs ini. Siklus krebs terjadi dalam matriks
mitokondria. Siklus krebs menghasilkan energi sebanyak 6 NADH2, 2 FADH2, 2 ATP dan 4 CO2.

4. Transpor elektron
Merupakan tahap akhir dan juga tahap yang paling banyak membentuk ATP. Tahap ini terjadi di
krista (membran dalam mitokondria). Reaksi yang berlangsung adalah reaksi reduksi dan oksidasi
antara senyawa NADH serta fADH2 (senyawa ini dihasilkan dari siklus krebs). Senyawa yang
terlibat dalam transpor elektron adalah koenzim Q, sitokrom B, sitokrom C, sitokrom A, sitokrom
A3, dan oksigen.
Hasil akhir dari tahapan transpor elektron adalah 34 ATP dan 6 H2O.
RESPIRASI AEROB

HASIL DAN CONTOH DI KEHIDUPAN sehari-hari


Hasil dari respirasi aerob adalah energi dengan jumlah yang besar berupa ATP dan uap air.

Dalam tubuh manusia, makanan yang kita terima akan menjalani oksidasi oleh aktivitas
metabolis atau proses kimia dalam sel tubuh, yang nantinya akan menghasilkan energi sehingga
kita dapat melakukan berbagai aktivitas.

Dalam respirasi aerob, energi kimia pada glukosa bisa digunakan untuk menyediakan energi lain
yang dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pertumbuhan, perbaikan, dan pergerakan.
Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob/fermentasi merupakan sebuah proses respirasi yang tidak


membutuhkan oksigen serta tidak menghasilkan air.

Tujuannya sama dengan respirasi aerob, tetapi respirasi anaerob ini


menghasilkan lebih sedikit energi, namun tetap cukup bagi mikroorganisme
dan energi awal untuk hewan.

Respirasi anaerob hanya menghasilkan energi 2 ATP. Pada respirasi anaerob,


glukosa dipecah (tidak sempurna) menjadi komponen H2O dan CO2.
RESPIRASI ANAEROB

FERMENTASI ASAM LAKTAT


Terdapat 2 tahapan fermentasi:
1. Homolactic : Merubah glukosa menjadi piruvat. Kemudian dua molekul asam laktat
terbentuk. Pada proses ini memerlukan enzim laktat Dehidrogenase.
2. Heterofermentatif : Menggunakan piruvat untuk menghasilkan asam laktat, etanol, dan
karbondioksida, dengan hasil membawa bantuan enzim dehydrogenase laktat dan piruvat
dekarboksilase.
Hasil : energi dan asam laktat.
Contoh : Bidang pangan (pembuatan youghurt,
roti, minuman beralkohol, dan pembuatan
keju. Bidang perikanan adalah sebagai produk
pekasam, ronto, dan chao teri.
RESPIRASI ANAEROB

FERMENTASI ALKOHOL
Pada fermentasi alkohol, asam piruvat diubah menjadi asetaldehid dan menghasilkan
karbondioksidaserta dikatalisi oleh enzim piruvat dehydrogenase. Selanjutnya, asetaldehid
diubah menjadi etanol (atil alcohol).

Hasil : Contoh : Fermentasi alcohol ini


biasanya digunakan dalam proses
pembuatan ragi roti (saccharomyces)
yang sering digunakan untuk
membuat tape, tuak, bir, dan anggur.
Respirasi Seluler
Respirasi seluler sebuah proses perombakan dari molekul organic yang mengandung
banyak energi potensial menjadi produk sisa yang memiliki lebih edikit energi
(katabolic).
Merupakan pemanfaatan energi bebas dalam makanan menjadi energi bebas yang
disimpan dalam bentuk ATP.
Dalam respirasi ini, oksigen berfungsi sebagai rektan bersama dengan bahan organic
lainnya yang akan menghasilkan karbondioksida, air, serta ATP sebagai sumber
energi utama.
ATP memiliki energi untuk aktivitas sel, seperti melakukan sintesis biomolekul dan
molekul pemula yang lebih kecil, serta menjalankan kerja mekanik seperti kontraksi
otot, mengangkut biomolekul atau ion melalui membran.
RESPIRASI SELULER
tahapan
Pada sel eukariotik, respirasi seluler memiliki tiga tahapan. Eukariotik adalah sel yang
mempunyai membrane inti, sehingga substansi dari inti sel berada di sitoplasma. Pada dasarnya
respirasi eukariotik dan prokariotik sama, yaitu terdiri dari respirasi aerob dan anaerob,
pembedanya hanya terdapat pada proses glikolisis, pada eukariotik terjadi di mitokondria, pada
prokariotik terjadi di sitoplasma (karena tidak mempunyai mitokondria).

Glikolisis : glukosa dipecah tanpa bantuan oksigen (menghasilkan energi). Satu


molekul yang dipecah dapat menghasilkan asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.
Sebenarnya tahap glikolisis ini menghasilkan 4 ATP, tetapi 2 ATP lainnya
disimpan untuk dapat kembali melakukan proses glikolisis.
RESPIRASI SELULER

Siklus Krebs : terjadi di matriks mitokondria. Dalam siklus ini terjadi reaksi
metabolisme antara asetil Ko-A dengan asam oksaloasetat. Asam piruvat (hasil
glikolisis) diubah menjadi asetil Ko-A. Kemudian asetil Ko-A bereaksi dengan asam
oksaloasetat dan menghasilkan asam sitrat. Asam sitrat mengalami reaksi dengan
bantuan enzim, kemudian menghasilkam 8 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP.

Transfer Electron : Terjadi di mitokondria sel. Proses ini sangat kompleks,


elektron; H+; NADH; dan FADH2 dibawa dari satu substrak ke substrak lain secara
berantai. Setiap perpindahan, energi yang lepas akan digunakan untuk mengikat
fosfat anorganik (P) ke molekul ADP hingga terbentuklah ATP. Di akhir, terdapat
oksigen sebagai penerima yang kemudian akan terbentuk H2O.
RESPIRASI SELULER

hasil dan contoh


Hasil dari respirasi seluler ini adalah ATP yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
energi sel. Sel memerlukan energi yang berasal dari ATP ini untuk melakukan berbagai macam
kegiatan dalam tubuh, seperti menggerakan otot, menjaga organ vital tetap bekerja, dan
pembelahan sel.

Contoh : proses fotosintesis, mampu menyimpan energi dalam glukosa yang dapat
dimanfaatkan makhluk hidup lainnya. Perhitungan ATP dalam respirasi seluler dapat dilihat
pada persamaan berikut : C6H12O6 + 6O2 --> 6CO2 + 6H2O + energi (Energi = ATP + panas)
Merupakan organel yang dapat dijumpai di hampir semua
MITOKONDRIA sel eukariotik. Mitokondria juga biasa disebut sebagai
kekuatan sel tumbuhan, karena memiliki fungsi mengubah
bahan organic menjadi energi dalam bentuk ATP.

Struktur Mitokondria tersusun dari 2 membran dalam yang berlipat.


Antara 2 membran tersebut terdapat ruang internal yang berisi
cairan, yang dinamakan matriks mitokondria. Matriks mitokondria
mengandung DNA, Ribosom, dan Enzim.

Fungsi Mitokondria memiliki peranan penting dalam beberapa fungsi


metabolik, seperti apoptosis (pemrograman kematian sel), glutamat
(pelindung luka neuronal eksitotoksik), cellular proliferation, sintesis
heme, serta sintesis steroid. Sebagian dari fungsi mitokondria ini
hanya dapat ditemukan pada jenis sel tertentu. Misalnya pada liver,
mitokondria mengandung enzim yang dapat menguraikan ammonia.
MITOKONDRIA
STRUKTUR MITOKONDRIA
Membran Mitokondria : organel sel yang memiliki membran
ganda, yaitu membran dalam dan luar yang memiliki
perbedaan komposisi kimiawinya. Membran luar terdiri atas
50% lipid dan 50% protein. Membran dalam terdiri dari 20%
lipid dan 80% protein. Membran dalam memiliki permukaan
yang lebih luas karena ada struktur pelipatan ke bagian
matriks mitokondria (krista).

Matriks : cairan pengisi paling dalam dari mitokondria.


Mengandung DNA yang berbeda dengan DNA inti sel, DNA ini
dinamakan DNA mitokondria (mtDNA), sifatnya diturunkan
atau bersifat maternal.
MITOKONDRIA
Krista / Cristae : merupakan struktur mitokondria yang
terbentuk akibat aktivitas membrane dalam mitokondria.
Invaginasi merupakan proses pembentukan krista
dengan cara pelipatan ke dalam.

Ruang Inter Membran : merupakan tempat


berlangsungnya respirasi seluler. Tahapan respirasi pada
mitokondria adalah tahapan transport elektron dan
fosforilasi oksidatif. Kedua tahapan ini di proses pada
bagian membrane dalam yang mengandung berbagai
protein, respirasi, dan transport. Enzim yang penting
digunakan dalam proses ini adalah enzim ATPase, karena
berperan untuk membentuk ATP dari ADP + Pi.
FUNGSI LAIN DARI MITOKONDRIA
Fungsi lain mitokondria :
a) Respirasi seluler
b) Penghasil ATP: dari proses pemecahan gula, lemak, dan bahan lain.
Kemudian dalam keberadaan oksigen:
Memecah molekul yang lebih besar menjadi lebih kecil untuk
menghasilkan energi (katabolisme).
Menghasilkan energi dalam keberadaan oksigen (respirasi aerob).
c) Sumber energi
Memiliki enzim oksidatif fosforilase yang berperan dalam proses
oksidasi glukosa dan lemak serta sintesa ATP dari ADP. Reaksi ini
menghasilkan banyak energi untuk pembentukan ADP serta ATP.
GLIKOLISIS

Berasal dari kata ‘gliko’ artinya gula, dan ‘lisis’ yang artinya
penguraian. Jadi, glikolisis merupakan proses penguraian gula
(dengan enam karbon) menjadi dua asam piruvat. Proses glikolisis
terjadi dalam 2 fase 9 tahap, tahap 1-4 proses glikolisis ini
memerlukan ATP, tahap 5-9 proses ini menghasilkan ATP.

1. Fase 1 (memerlukan ATP)


Fosforilasi glukosa membentuk glukosa 6 fosfat
Glukosa 6 fosfat mengalami isomerisasi menjadi fruktosa 6
fosfat
Fruktosa 6 fosfat mengalami fosforilasi menjadi fruktosa 1,6
fosfat
Mengalami isomerisasi kembali menjadi gliseraldehida 3 fosfat.
GLIKOLISIS

2. Fase 2 (menghasilkan ATP)


Gliseraldehida 3 fosfat teroksidasi menjadi 1,3 difosfogliserat
1,3 difosfogliserat dengan bantuan fosfogliserat kinase berubah
Menjadi 3 fosfogliserat
Selanjutnya, berisomerasi menjadi 2 fosfogliserat
Lalu berubah menjadi fosfoneolpiruvat
Terakhir, berubah menjadi piruvat.

Meski terlihat sederhana, proses glikolisis ini memiliki peran yang cukup
penting dalam kesehatan. Maka dari itu, apabila proses ini tidak
berjalan dengan baik, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
SIKLUS ASAM/
KREBS
Siklus krebs terjadi dalam matriks mitokondria, untuk proses
penyempurnaan dengan menguraikan turunan piruvat menjadi
karbondioksida. Sehingga, karbondioksida yang dihasilkan oleh
respirasi merupakan fragmen molekul organik yang teroksidasi.
Tahap glikolisis dan siklus krebs adalah sebuah reaksi redoks,
dimana enzim dehidrogenase menyalurkan elektron dari substrat ke
NAD+ untuk menciptakan NADH.

Selanjutnya, pada saat respirasi, rantai transpor elektron


menerima elektron dari produk hasil perombakan dua tahap
pertama (melalui NADH) dan melewatkan elektron dari satu
molekul ke molekul lain. Di akhir, elektron digabungkan dengan ion
hidrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air.
ASAM AMINO ESENSIAL
ASAM AMINO
Asam amino yang berasa dari luar karena
tubuh tidak bisa memproduksi sendiri. Asam
non-ESENSIAL
mino yang dihasilkan tubuh berupa asam amino
non-esensial. Untuk mendapatkan asam amino
esensial, kita dapat mengkonsumsi ikan salmon, Asam amino yang diperlukan oleh
alpukat, kacang-kacangan (almond), biji-bijian tubuh, dan tubuh dapat membentuknya
(biji bunga matahari), dan telur. sendiri. Beberapa contohnya adalah
Contoh asam amino esensial : fenilanin, Alanine, Arginine, Aspartic acid,
isoleusin, leusin, lisin, metionin, triptofan, Cystine, Glutamic acid
treonin dan valin, serta arginin dan histidin.
FOSFORILASI
OKSIDATIF

Fosforilasi oksidatif merupakan reaksi redoks yang memerlukan berbagai


kompleks protein mitokondria.

Adapun mekanisme fosforilasi oksidatif dalam pembentukan ATP :

1. Elektron dari ekuivalen pereduksi (NADH dan FADH2) dipindahkan ke


molekul oksigen melalui sejumlah gugus pembawa elektron yang terikat
kompleks dengan protein (koenzim)
2. Energi yang dibebaskan selama proses redoks, diubah menjadi energi
yaitu ATP.
FOSFORILASI
OKSIDATIF

Fosforilasi oksidatif juga berperan dalam rantai transpor


elektron, karena dalam tahapannya melibatkan proses transfer
elektron. Fosforilasi oksidatif ini juga sering diistilahkan dengan
rantai pernafasan, karena melibatkan oksigen sebagai tujuan
akhir dari transpor elektron.
KOMPONEN YANG DIPERLUKAN
DALAM PROSES TRANSPOR ELEKTRON

1. NADH (Nicotinamida Adenin Dinucleotida), merupakan molekul yang


larut dalam air, digunakan oleh enzim dehidrogenase.
2. Flavoprotein, merupakan bagian terpenting dalam kompleks protein I
dan II. Beberapa kompleks protein menggunakan nucleotida flavin
untuk membawa elektron.
3. Protein Fe-S, ditemukan di protein I,II, dan III
4. Ubiquinon, merupakan molekul yang larut dalam lipid
5. Sitokrom, merupakan protein yang mengandung gugus protestik heme.
TAHAPAN
FOSFORILASI OKSIDATIF

1. Kompleks I : NADH dehydrogenase (Ekuivalen pereduksi NADH mentransfer elektron ke


ubiquinone)
Kompleks ini mengkatalisis transfer elektron dari NADH ke Q (ubiquinon).
NADH + Q + 5H+ → NAD + QH2 + 4H+ (menuju ruang antar membrane). Elektron dari
NADH ditransfer ke FMN, kemudian elektron ditransfer ke beberapa pusat Fe-S, sampai
akhirnya ke Q. Dalam rangkaian reaksi redoks di kompleks I dibebaskan sejumlah energi
(∆G^o = -70 kJ mol-1).

2. Kompleks II : Suksinat dehidrogenase (Ekivalen pereduksi FADH2 mentransfer elektron


ke ubiquinone)
Elektron dibawa oleh FADH2 (dari siklus krebs). Molekul FADH2 dihasilkan pada saat
konversi suksinat menjadi fumarate dalam siklus krebs. Aliran elektron berlanjut masuk
ke beberapa pusat Fe-S menuju Q. Reaksi yang melibatkan kompleks II tidak
menghasilkan energi.
TAHAPAN
FOSFORILASI OKSIDATIF

3. Kompleks III : Sitokrom bc1 (Aliran elektron dari kompleks II (QH2) ke sitokrom c)
Merupakan protein kecil dalam sistem transport elektron dan satu-satunya protein yang
tidak dalam bentuk kompleks. Terdiri dari berbagai protein karier elektron yaitu: sitokrom
b, pusat Fe-S dan sitokrom c1. Kompleks ini menerima electron dari kompleks II dan
mentransfernya ke sitokrom c sehingga disebut ubikuinonsitokrom c reduktase. Pergerakan
elektron dari sitokrom b → Fe-S dapat diblok oleh antimycin A. Dari reaksi yang melibatkan
kompleks III dihasilkan 4 proton dan dibebaskan energi (∆G^o = -37 kJ mol-1).

4. Kompleks IV : sitokrom aa3 = sitokrom oksidase (Molekul oksigen direduksi menjadi air)
Reaksi yang melibatkan kompleks IV merupakan tahap akhir dalam rantai pernafasan.
Sitokrom C dalam keadaan tereduksi akan dioksidasi oleh kompleks IV (sitokrom c
oksidase). Secara bersamaan molekul oksigen (O2) direduksi menjadi 2 molekul air.
Gugus prostetik dalam kompleks IV adalah CuA/CuA, heme a, dan heme a3-Cu b . Dari
reaksi di kompleks IV dibebaskan energi sebesar (∆G^o = -110 kJ mol-1).
RANTAI
RESPIRASI
Hampir seluruh dehydrogenase spesifik yang diperlukan dalam sel eukariotik
terletak dalam matriks mitokondria.

Bahan bakar dari siklus krebs (piruvat) harus dipisahkan dari sitoplasma
(tempat molekul disintesis) melalui membrane mitokondria, kemudian masuk ke
matriks internal sebagai tempat aktivitas dehydrogenase.

Pada aktivitas yang memerlukan energi di silo, ADP yang dibentuk ATP harus
dikembalikan ke sitoplasma. Sistem transport membrane untuk membrane
mitokondria bagian dalam dapat memungkinkan masuknya piruvat, zat lain,
fosfat, ADP, pelepasan ATP selama fosforilasi oksidatif.
RANGKAIAN METABOLISME
KARBOHIDRAT
Metabolisme merupakan sebuah reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup,
terdiri dari anabolisme dan katabolisme, perubahan atau transformasi kimiawi dan
energi yang terjadi di dalam tubuh.

Metabolisme memiliki beberapa fungsi spesifik, yaitu :


Untuk mendapat energi kimiawi dari degradasi sari makanan yang memiliki energi
berlimpah dari lingkungan atau dari energi solar
Sebagai penggabung unit-unit menjadi protein, asam nukleat, lipida, polisakarida,
dan komponen lainnya
Pembentuk dan pendegradasi biomolekul yang dibutuhkan dalam fungsi khusus sel.
RANGKAIAN METABOLISME
KARBOHIDRAT

Karbohidrat adalah sumber energi yang dapat berperan sebagai pengganti


sebagian energi dan protein. Mikromineral kromium trivalen (Cr+3)
merupakan kofaktor dari faktor toleransi glukosa (GTF, Glucose tolerance
factor) dan yang memiliki peran penting terhadap metabolisme karbohidrat
melalui peningkatan bioaktivitas insulin.
METABOLISME karbohidrat

Metabolisme karbohidrat melalui glikolisis kemudian masuk kedalam sel, glukosa


akan mengalami fosforilasi untuk menghasilkan glukosa 6 fosfat, enzim yang
mengkatalis reaksi ini adalah enzim heksokinase. Selanjutnya akan dipolimerasi
atau di katabolisme menjadi glikogen. Pembentukan glikogen ini disebut glikolisis,
pemecahan glikogen disebut glikogenolisis. Glikogen banyak ditemukan pada
jaringan tubuh.

Glikolisis membutuhkan glukosa, 2 ATP, 2 ADP, 2PO4 2-, NAD+, serta bantuan 10
enzim untuk menghasilkan 2 piruvat, 2 NADH, 2H2O, serta 4 ATP. Dengan kata
lain, proses glikolisis ini menghasilkan 2 ATP dan 2 piruvat yang akan dilanjutkan
menuju siklus krebs.
METABOLISME BASAL

Kebutuhan energi untuk proses metabolisme harus terpenuhi, baru sisanya digunakan untuk
pertumbuhan. Ikan memerlukan energi terus menerus untuk perbaikan tanpa melihat
apakah ikan tersebut makan atau tidak.

Pada ikan yang sengaja dipuasakan, energi untuk perbaikan diperoleh dari hasil katabolisme
cadangan. Metabolisme basal merupakan tingkat keperluan energi minimal untuk
mempertahankan struktur dan fungsi jaringan tubuh agar dapat tetap hidup. Metabolisme
basal meliputi kebutuhan energi untuk siklus darah, mengganti sel rusak, respirasi, serta
gerakan peristaltic usus.

Kebutuhan energi untuk metabolisme basal merupakan suatu hal yang cukup penting bagi
ikan, maka pakan yang diberikan harus dapat memenuhi kebutuhan energi ikan dan pakan
yang diberikan harus memenuhi kebutuhan ikan sehingga ikan dapat bertahan hidup dan
bertumbuh tumbuh.
Kesimpulan

Respirasi merupakan suatu proses masuknya oksigen kedalam tubuh yang digunakan untuk
proses pembentukan energi dalam bentuk ATP. Terdapat respirasi aerobic, anaerobic, dan
respirasi seluler. Respirasi aerobic merupakan reaksi katabolisme yang membutuhkan oksigen,
reaksi aerobik ini dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang besar. Respirasi anaerob, tidak
memerlukan oksigen tetapi menghasilkan sedikit energi. Respirasi seluler merupakan pemanfaatan
energi bebas dalam makanan menjadi energi bebas yang disimpan dalam bentuk ATP.

Mitokondria merupakan organel yang memiliki membrane ganda, ditemukan hampir di semua
organisme eukariotik. Mitokondria merupakan penghasil sebagian besar dari ATP yang akan
digunakan sebagai sumber energi kimia. Dalam mitokondria terjadi siklus krebs dan reaksi lain
yang bertujuan untuk menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan akan digunakan untuk
kepentingan metabolisme karbohidrat bagi ikan, untuk dapat bertahan hidup dan tumbuh besar.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai