Anda di halaman 1dari 4

AKTIVITAS HARIAN RUSA TIMOR (Cervus timorensis) DI TAMAN RUSA,

BANDA ACEH

Masyitah, Anggi, Nisa Nurjannah


masyitah.bio17@fkip.unsyiah.ac.id

Fakultas KIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

ABSTRAK
tinggi di dunia. Oleh karena itu, kekayaan yang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
berupa keanekaragaman hayati ini perlu dijaga
mendeskripsikan aktivitas harian dan tingkah
dan dilestarikan. Hal ini bertujuan untuk
laku rusa timor (Cervustimorensis) di Taman
mencegah terjadinya penurunan jumlah populasi
Rusa Banda Aceh. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi untuk masyarakat yang dapat mengakibatkan kepunahan Sita
(2013). Menurut Toelle (2015). Rusa timor
dan instansi terkaittentang perilaku dalam
merupakan salah satu satwa liar yang berpotensi
menunjang usaha penangkaran. Penelitian ini
untuk dilestarikan dan dibudidayakan karena
menggunakan metode observasi yang
memiliki nilai ekonomi yang baik. Dan
mengharuskan pengamatan lansung dilapangan.
merupakan satwa yang memiliki penyebaran
Pengamatan dilakukan selama 1 hari dengan 3
yang cukup luas di Indonesia.
kali pengamatan dan mengamati aktivitas harian
Thorari (1991). Salah satu upaya untuk
dalam waktu5 menit sekali pada pengambilan
diterapkan dalam meningkatkan populasi dan
data dilapangan.
pelestarian rusa timor yaitu dengan melakukan
Kata kunci : Aktivitas harian, Rusa
upaya penangkaran. Penangkaran adalah suatu
Timor, Taman Rusa
kegiatan untuk pengembangbiakan satwaliar
yang bertujuan untuk meningkatkan populasi
PENDAHULUAN
dengan tetap mempertahankan kemurnian
Rusa merupakan hewan herbivora yang
genetik sehingga kelestariandan keberadaan
menyukai segala jenis tumbuhan terutama
jenis satwa dapat dipertahankan di habitat
rumput dan dedaunan. Rusa termasuk jenis
alaminya, olehkarena itu usaha penangkaran
satwa yang dilindungi, ternyata rusa juga
rusa perlu dilakukan untuk antisipasi kepunahan
berpotensi untuk dikembangkan dan
rusa(Afzalani, 2008).
dibudidayakan, karena memiliki prospek
Menurut Anisa (2016) penangkaran
ekonomi yang baik. Meskipun perkembangan
merupakan usaha atau kegiatan yang berkaitan
usaha peternakan rusa di Indonesia masih
dengan penangkaran satwa liar atau tumbuhan
terbatas dibanding beberapa negara lainnya.
alam, yang dapat meliputi kegiatan penangkaran
Rusa dapat mengkonsumsi hampir semua jenis
sampai padakegiatan pemasaran dan hasil
dedauan dan rumput, tahan terhadap kekurangan
penangkarannya. Penangkaran rusa merupakan
air sehingga mampu menyesuaikan dengan
salah satu usaha yang dilakukan manusia untuk
kondisi agroekosistem yang beragam.Rusa
melindungi satwa dalam bentuk konservasi ex-
merupakan hewan liar yang memiliki nilai
situ dan juga terkait sebagai hobi (fancy), untuk
ekonomis dan dapat dimanfaatkan oleh
usaha menghasilkan daging dan ranggah,
masyarakat sebagai sumber protein asal hewani.
maupun dalam upaya pelestarian sumber
Indonesia merupakan salah satunegara
daya alam. Suatu usaha penangkaran rusa sangat
yang memiliki keanekaragaman hayati yang

1
tergantung dari suatu manajemen yang dilakukan studi pendahuluan untuk mengetahui
diterapkan, baik manajemen pemeliharaan kondisi dan waktu yang tepat dalam
ataupun manajemen reproduksi melaksanakan penelitian serta untuk melakukan
habituasi agar satwa tidak terganggu selama
(Setiawan,2015). pengambilan data dilakukan. Penelitian ini
Untuk menunjang keberhasilan usaha menggunakan teknik instantinous animal
penangkaran maka perlu di ketahui terlebih sampling sehingga dapat diukur aktivitas harian
dahulu tentang aktivitas harian dari rusa timor. dari materi penelitian.
Berdasarkan uraian di atas makatelah dilakukan
penelitian tentang aktivitas harian rusa timor Prosedur Pengamatan
Pengamatan pada masing-masing
(Cervus timorensis) agar dapat memberikan
aktivitas harian dilakukan sesuai dengan
informasi yang berguna untuk menunjang deskripsi pada masing-masing variabel
keberhasilan usaha penangkaran. (tabel 3). Pengamatan dilakukan sebanyak
3 kali pengulangan dalam waktu 1 hari.
MATERI DAN METODE Penggunaan teknik instantinous animal
PENELITIAN sampling ini dilakukan dalam interval 5 menit
pada setiap pengambilan data. Dalam satu hari
pengambilan data dibagi menjadi 3 waktu, yakni
Tempat Dan Waktu Penelitian pagi (pukul 10.00- 10.05), siang (pukul 14.00-
Penelitian ini telah dilaksanakan di 14.05) dan sore (pukul 16.00-16.05).
Taman Rusa Banda Aceh. Penelitian ini di
lakukan pada tanggal 20 Oktober 2019, pukul
10.00 - 17.00, hari Minggu. HASIL DAN PEMBAHASAN
Materi penelitian
Kondisi Umum Rusa Timor (Cervus
Rusa timor yang ada di Taman
timorensis)
Rusa Banda Aceh adalah sebanyak 11 ekor,
Rusa yang berada di Taman Rusa Banda
objek utama yang diamati 4 individu rusa timor
Aceh adalah jenis rusa timor (Cervus timorensis)
yaitu 2 individu jantan dewasa dan 2
Proses pelestarian rusa dilakukan dengan cara
betinadewasa, ke empat individu rusa
penangkaran untuk menjaga kemurnian
tersebutsudah mewakili dari populasi secara
genetiknya dan satwa ini cukup mudah
keseluruhan.
beradaptasi dengan lingkungan, rusa yang
berada di penangkaran dengan keterbatasan
Peralatan Penelitian ruang sehingga rusa ini tidak terlalu agresif bila
Dalam pelaksanaan penelitian ini, maka kedatangan pengunjung sehingga dalam
digunakan beberapaperalatan untuk membantu penelitian ini cukup mudah untuk melakukan
pengamatanyang telah dilakukan yaitu (1) pengambilan data. Kondisi umum TamanRusa
kamera, Untuk merekam aktivitas rusa timor Banda Aceh biasanya rusa anakan sering keluar
agar mempermudah dalampengambilan data. (2) dari kandangnya untuk bermain dan mencari
Jam, Untuk menentukan waktu dalam makan di luar kandang, dan terkadang rusa
pengamatan berlansung. (3) Data Sheet, masuk di saatrusa di dalam kandang diberi
Digunakan untuk mencatat aktivitas satwa makan, tetapi aktivitas ini tidak mengganggu
berdasarkan teknikinstantinous animal selama proses penelitian berlansung, karena rusa
sampling. (4) Alat Tulis Menulis, Untuk yang keluar dan masuk kandang bukan
mencatat setiap aktivitas yang ada di lapangan. merupakan objek penelitian.
Metode Penelitian Aktivitas Makan
Dalam penelitian ini menggunakan Aktivtas makan rusa hanya dilakukan
metode observasi yang mana pengambilan pada posisi berdiri. Rusa melakukan aktivitas
data dengan mengamati langsung materi makan dengan menggunakan mulut untuk
penelitian, sebelum penelitian dilaksanakan

2
mengambil makanan sebelum mengunyah perilaku istirahat rusa yaitu 18,60% dengan lama
makanan, dominasi rusa dalam satu kelompok di waktu 133,92 menit per 12 jam.
penangkaran terjadi juga selama aktivitas
makan, biasanya rusa jantan akan menanduk AktivitasSosial
rusa lainnya yang berada disekitarnya. Rusa Perilaku satwa liar adalah ekspresi
lebih banyak memakan jenis makanan pisang suatu hewan yang ditimbulkan oleh semua
dibandingdengan jenis makanan pepaya dan faktor yang mempengaruhinya, pergerakan
jagung. individu satwa merupakan suatu strategi dari
Jenis makanan pisang yang biasa individu maupun dari populasi satwa liar untuk
diberikan adalah pisang sepatu yang kulitnya menyesuaikan dan memanfaatkan keadaan
belum dikupas. Biasanya pisang yang diberikan lingkungan agar dapat hidup dan berkembang
kepada rusa adalah pisang yang sudah matang. biak secara normal (Alikodra, 2002). Rusa timor
Rusa akan lebih lama memakan pisang karena lebih aktif pada waktu siang hari (diurnal) dari
biasanya pisang yang diberikan belum pada malam hari (Thohari. 1991).Walaupun rusa
dipisahkan dari tangkai. Aktivitas makan rusa timor bukan merupakansatwa yang aktif pada
timor mencakup 17,01% dari total keseluruhan malam hari(nocturnal), namun rusa timor
waktu yang dipakai untuk aktivitas makan. dapatberubah sifat menjadi nocturnal apabila
Pembagian waktu aktivitas makan rata-rata pada kondisinya terganggu atau diperlukan untuk
sore hari adalah yang tertinggi yakni 51,79 adaptasi. Oleh karena itu, rusa timo rmerupakan
menit (21,57%) dibandingkan dengan pagi 32,86 salah satu jenis rusa yang dapat dikelola karena
menit(13,69%) dan siang hari 37,86 mudah beradaptasi dengan lingkungan di luar
menit(15,77%). Aktivitas makan pada sore hari habitatnya.
menjadi tinggi karena jumlah makanan yang Menurut Taralalu (2006) Satwa liar
dimakan lebih banyak dibandingkan dengan pagi memerlukan suatu habitat yang cocok untuk
dan siang hari. dapat melakukan berbagai aktivitasnya.
Wirdateti. (2005) melaporkan rusa timor
Aktivitas Istirahat merupakan satwayang sering berkelompok aktif
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sianghari dan malam hari serta sangat
waktu istirahat rusa timor (Cervus timorensis) sensitive pada keadaan jika terjadi perubahan
dapat terjadi pada pagi hari siang dan sore hari, atau gangguan, maka dengan spontan rusa akan
rusa timor di penangkaran melakukan aktivitas menegakkan kepala tanpa bersuara dan
istirahat sebelum makan dan sesudah makan, di memandang pada satu arah. Aktivitas sosial
Taman Margasatwa Tandurusa Aertembaga. ditunjukkan dari interaksi antar rusa ketika
Pengamatan dilakukan menunjukan bahwa makan, berkelahi, berkejaran, naik ke punggung
aktivitas istirahat rusa dilakukan dengan cara rusa lain, ketika istirahat, berteduh. dan biasanya
rusa menunggu makanan di tempat dimana di ikuti dengan grooming.
biasanya diberi makan, rusa timor (Cervus
timorensis) melakukan aktivitas istirahat Aktivitas Lokomosi
bersamasama dengan kelompoknya dan Aktivitas lokomosi rusa timor biasanya
dilakukan dengan cara berbaring di tempat yang terjadi disaat rusa berpindah tempat ke tempat
telah di sediakan oleh pihak pengelola dan lain, seperti berjalan mencari makan dan minum,
biasanya aktivitas istirahat akan terjadi disaat atau berjalan disuatu tempat bernaung untuk
rusa tidak melakukan aktivitas apapun. menghindari panasnya terik matahari atau hujan.
Dari hasil pengamatan di lapangan Pollard dan Littlejohn (1994) mengatakan
bahwa waktu istirahat rusa timor sebesar 57,52% bahwa perilaku lokomosi rusa meningkat
dari total keseluruhan waktu yang digunakan, dikarenakan adanya rangsangan atau stimulus
lama waktu istirahat rusa timor rata-rata pagi yang menyebabkan rasa takut dalam aktivitas
hari sebesar 143,57 menit (59,82%) kemudian menjelajah. Garsetiasih dan Sutrisno (1997) juga
siang hari sebesar 141,92 menit (59,13%) dan menyatakan bahwa perpindahan (lokomosi) dari
pada sore hari sebesar 128,64 menit (53,60%). suatu jenis satwa lebih karena untuk menjelajahi
(Amiati 2015) melaporkan bahwa rata-rata suatu daerah ataupun untuk memilih dan
mencari makan. Aktivitas lokomosi rusa timor

3
membutukan waktu sebesar 7,15% dari total Garsetiasih, R dan E. Sutrisno. 1997. Hubungan
keseluruhan aktivitas lokomosi yang digunakan, karakteristik vegetasi dengan aktivitas
rataan aktivitas lokomosi pada pagi hari sebesar rusa timor (Cervus timorensis) di Taman
16,78 menit (6,99%) pada siang hari sebesar Wisata Alam Pulau Menipo Nusa
15,71 menit (6,54%) dan pada sore hari sebesar Tenggara Timur. Jurnal Ekspose Hasil
19 menit (7,92%). Pada sore hari aktivitas rusa Penelitian BPK Kupang. PP.79-85.
adalah tertinggi karena sifat rusa yang selalu Kayat, Satyawan Pudyatmoko, Muchammad
waspada dan sensitif apabila merasa terganggu Maksum, dan Muhammad Ali Imron.
atau saat didekati pengunjung. Rusa di alam 2017. Potensi konflik penggembalaan
bebas biasa melakukan lokomosi dengan kuda pada habitat rusa timor (Rusa
berpindah tempat, terutama untuk mencari timorensis) di Kawasan Tanjung Torong
makan / tempat perlindungan (Masy’ud,2007). Padang, Nusa Tenggara Timur. Jurnal
Ilmu Kehutanan, hal 5: 4-18.
KESIMPULAN Masy’ud, B., R. Wijaya, I.B. Santoso. 2007.
Dari hasil pengamatan, dan pembahasan dapat Pola distribusi, populasi dan aktivitas
disimpulkan bahwa aktivitas harian rusa timor harian rusa timor (Cervus timorensis,) Di
meliputi, aktivitas makan, aktivitas istirahat, Taman Nasional Bali Barat. Media
aktivitas sosial dan aktivitas lokomosi. Konservasi 12(3):
- Aktivitas yang membutukan waktu Taralalu, M., J. C. Boer, C. I. Kuncoro. 2006.
terlama pada pagi hari, siang hari dang Kajian tentang habitat dan populasi Rusa
sore hari adalah aktivitas istirahat, sosial, makan. Timor (Cervus timorensis) Di Taman
- Aktivitas yang paling sedikit dilakukan baik Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah.
pagi hari, siang hari dan sore hari adalah Jurnal Kehutanan Unmul 2 (2): 190-191.
aktivitas lokomosi. Wirdateti, W. R. Farida, dan M. S. A. Zein.
1997. Perilaku harian rusa jawa (Cervus
timorensis) di penangkaran Taman Safari
DAFTARPUSTAKA Indonesia. Biota 2 (2):78–81.
Alikodra, A. H. S. 2002. Pengelolaan Satwa Wirdateti., M. Mansur, A. Kundarmasno, 2005.
Liar, Jilid 1. Buku. Departemen Pengamatan tingkah laku Rusa Timor
Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat (Cervus timorensis) di PT Kuala
Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antara Tembaga, Desa Aertembaga, Bitung –
Universitas Ilmu Hayati. IPB. Bogor. Sulawesi Utara. Animal Production. Vol.
Afzalani., R.A. Muthalib dan E. Musnandar. 7(2): 121-126.
2008. Preferensi pakan, tingkah laku
makan dan kebutuhan nutrien rusa sambar
(Cervus unicolor) dalam usaha
penangkaran di Provinsi Jambi. Media
Peternakan. 31(2): 114 - 121.
Anisa N. 2016. Pengelolaan penangkaran rusa
sebagai objek wisata di Desa Api-Api
Kecamatan Waru Kabupaten Penajam
Paser Utara (Studi pada UPTD
pembibitan dan inseminasi buatan (PIB)
Provinsi Kalimantan Timur. eJournal
Ilmu Pemerintahan, Vol 4(4): 1401-1414
Amiati, D. A., B. Masyud dan R. Garsetiasih,
2015. Pengaruh pengunjung terhadap
perilaku dan pola konsumsi Rusa Timor
(Rusa timorensis) di Penangkaran Hutan
Penelitian Dramaga. Bul. Plasma Nutfah
21(2): 47–60.

Anda mungkin juga menyukai