PRODI : PETERNAKAN A
MK : EKOLOGI HEWAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan penyertaan-Nya penulis
dapat menyelesaikan penulisan proposal yang berjudul ‘’PENANGKARAN RUSA BINAAN
DI DAERAH’’ dengan baik dan tepat waktu.
Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi Hewan. Selain itu proposal ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana penangkaran rusa binaaan bagi penulis
dan juga para pembaca semua. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampuh
yang telah memberikan tugas ini. Ucapan terima kasih juga disampaiakan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses penyelesaian penulisan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun dari pembaca semua sangat penulis harapkan demi kesempurnaan proposal ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Ruang lingkup penelitian merupakan bingkai penelitian, yang menggambarkan batasan penelitian
dan mempersempit permasalahan. Batasan ruang lingkup dalam proposal ini adalah pembahasan
mengenai penangkaran rusa binaan di daerah.
3. Apa saja kebijakan pemerintah Indonesia dalam melindungi satwa liar dan kebijakan dalam
proses penangkarannya.
1.4.1. Tujuan
1.4.2. Manfaat
1. Bagi penulis
Mampu menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung mengenai penangkaran rusa
binaan
Berperan sebagai referensi atau sumber informasi bagi masyarakat yang berhubungan dengan
penangkaran rusa binaan.
BAB 2
TELAAH PUSTAKA
Rusa merupakan hewan pemamah biak (ruminan). Satwa yang masih tergolong liar ini cukup
produktif karena dapat berproduksi setiap tahun serta mempunyai tingkat produksi yang tinggi.
Hewan yang terkenal dengan tanduknya yang bercabang-cabang ini juga memiliki potensi nilai
ekonomi atau komersial yang cukup menjanjikan karena rusa dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam tujuan. Diantaranya, sebagai penghasil daging, kulit dan tanduk, tanduk muda (velvet)
yang sudah dikeringkan dengan harga serat permintaan yang semakin tinggi, dan sebagainya.
Disamping itu, persentase dan berat karkas hewan yang sangat terkenal dengan larinya yang
kencang ini, juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan satwa-satwa yang lain pada umumnya.
Satwa rusa dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam peningkatan pendapatan,
khususnya masyarakat sekitar hutan. Caranya, melalui pengembangan penangkaran atau
budidaya, karena produk ysng dihasilkan rusa semuanya memiliki nilai ekonomi dan permintaan
pasar yang kuat. Selain itu, rusa juga mempunyai nilai estetika yang spesifik karena tanduknya
bercabang-cabang sehingga dapat dijadikan satwa peliharaan untuk kesenangan maupun sebagai
satwa pajangan dalam taman.
Populasi rusa cenderung mengalami penurunan di habitatnya. Hal ini dikarenakan masih
terjadinya perburuan liar. Agar tidak punah dan sekaligus mengembangbiakan rusa secara
optimal dan berkelanjutan maka perlu dilakukan penangkaran.
Penangkaran rusa dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu skala kecil dan skala besar. Untuk
skala kecil, dengan menggunakan beberapa model kandang, seperti kandang kambing. Cara ini
cocok untuk masyarakat yang lahannya terbatas. Sedangkan untuk penangkaran skala besar dapat
dilakukan dengan sistem ranch, yaitu rusa dilepas pada area terbuka yang dipagari sekelilingnya.
Pada sistem ini, luas area minimal 1 ha dengan jumlah rusa sekurang-kurangnya 10 individu.
Dalam pembangunan penangkaran yang perlu diperhatikan komponen seperti kandang, pakan,
air dan naungan dengan penataan yang baik.
Seperti usaha peternakan yang lainnya, pemeliharaan rusa harus dengan tata laksana yang baik.
Tata laksana ini, selain tergantung dari jenis ternak yang dipelihara, juga dipengaruhi oleh
tingkah laku hewan yang dipelihara. Rusa mempunyai tingkah laku spesifik dan berbeda dengan
ternak ruminansia lainnya sehingga akan mempengaruhi sistem pemeliharaannya. Untuk itu,
perlu teknologi penanganan yang khusus.
Hal yang utama dalam penangkaran adalah bibit yang baik. Bibit dapat diperoleh dari beberapa
sumber, antara lain hasil penangkaran, hasil sitaan, penyerahan masyarakat dan lembaga
konservasi. Sumber bibit harus memenuhi syarat legalitas. Semua rusa yang akan dijadikan bibit,
sejak dalam penangkaran harus terlebih dahulu mendapatkan pengesahan dari Balai KESDA.
Peraturan ini berlaku untuk semua calon bibit, sehingga yang berasal dari penangkaran harus
dilengkapi dokumen-dokumen yang mendukung keabsahan asal bibit rusa tersebut. Untuk
kemudahan dalam pengembangan selanjutnya, bibit disarankan sudah berstatus anak yang
dihasilkan dalam penangkaran dari perkawinan yang kedua dan seterusnya
Rusa merupakan salah satu jenis satwa liar yang dilindungi di Indonesia. Berikut beberapa
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia tentang perlindungan satwa liar dan
aturan penangkarannya, antara lain :
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 7 Tahun 1999 tentang pengawetan
jenis tumbuhan dan satwa
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) Nomor 8 Tahun 1999 tentang
pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.19/Menhut-11/2005 tentang penengkaran
tumbuhan dan satwa liar
Peratura Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang
dilindungi
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada proposal ini adalah penelitian deskriptif. Cara
penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif sehingga didapatkan data yang hasilnya berupa
rangkaian kata dan kalimat. Pada proposal ini pendekatan kualitatif yang dimaksud adalah
menggunakan data-data yang diambil dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan penangkaran rusa binaan.
Data merupakan faktor penting dalam setiap penelitian. Oleh karena itu dalam proposal ini
menggunakan berbagai jenis data salah satunya adalah melalui data kualitatif yaitu penelitian
yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai jenis data dan dokumen yang diperoleh dari
sumber yang sudah adasalah satunya adalah data yang diambil dari jurnal-jurnal terpercaya yang
berkaitan dengan penangkaran rusa binaan.
Instrumen penelitian adalah metode atau alat yang dipakai untuk mengukur dan mengumpulkan
data pada proses penelitian. Pada proposal penelitian ini adalah membuat rumusan masalah
kemudian mencari data yang sesuai. Maka dari itu, instrumen yang dibutuhkan adalah hp
android.
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, H.S.(2002). Pengelolaan Satwa Liar. Bogor : Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
Bogor.
Laporan penangkaran rusa timor (rusa timorensis) oleh Universitas PGRI Ronggolawe Tuban