Oleh:
ROSEK NURSAHID
Protection of Forest & Fauna (PROFAUNA)
Apa itu Konservasi Alam?
Pengelolaan sumber daya alam hayati yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana
dengan tetap menjaga dan meningkatkan
kualitas keanekaragaman dan nilai.
Unsur Konservasi Alam:
• Pengawetan (perlindungan) sistem penyangga
kehidupan
• Pengawetan (perlindungan) keanekaragaman
jenis
• Pemanfaatan secara lestari
Apa Itu Satwa Liar?
• Setiap satwa yang masih
memiliki sifat-sifat liar, baik
yang hidup di alam maupun
yang dipelihara manusia.
• TIDAK TERMASUK satwa liar:
Kucing, anjing, ternak, atau
satwa yang telah
didomestifikasi lama
Apa itu Hutan?
Hutan adalah suatu
kesatuan ekosistem
berupa hamparan lahan
berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi
pepohonan dalam
persekutuan alam
lingkungannya, yang satu
dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan.
Beberapa UU terkait Konservasi Alam
• UU no 5 tahun 1990 tentang Konservasi sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya
• UU no 41 tahun 1999 tentang Kehutanan
• Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan
Hutan
• PP no 7 tahun 1999 tentang Pengawetan jenis
tumbuhan dan satwa liar
• PP no 8 tahun 1999 tentang pemanfaatan jenis
tumbuhan dan satwa liar
Pasal 2 & 3
TUJUAN
MENGUSAHAKAN
KONSERVASI SUMBER
TERWUJUDNYA
DAYA ALAM HAYATI &
KELESTARIAN SDAH &
EKOSISTEMNYA
KESEIMBANGAN
EKOSISTEMNYA
ASAS SEHINGGA DAPAT
LEBIH MENDUKUNG
UPAYA PENINGKATAN
PELESTARIAN KESEJAHTERAAN
KEMAMPUAN & MASYARAKAT & MUTU
PEMANFAATAN KEHIDUPAN MANUSIA
YG SERASI &
SEIMBANG
Pasal 4
10
Pasal 5
KONSEP / STRATEGI
KONSERVASI :
1. PERLINDUNGAN SISTEM
PENYANGGA KEHIDUPAN
2. PENGAWETAN
KEANEKARAGAMAN PENGELOLAANNYA
JENIS TUMBUHAN & DILAKUKAN SECARA
BIJAKSANA
SATWA LIAR BESERTA
EKOSISTEMNYA
3. PEMANFAATAN SECARA
LESTARI SDAHE
Pasal 5
Melalui kegiatan:
a. pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan
pelestarian alam;
dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi
kawasan.
b. pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar
dilakukan dengan memperhatikan kelangsungan
potensi, daya dukung & keanekaragaman jenis
tumbuhan & satwa liar.
PP no 7 tahun 1999, pasal 26
(1)Satwa yang karena suatu sebab keluar dan habitatnya dan
membahayakan kehidupa manusia, harus digiring atau ditangkap
dalam keadaan hidup untuk dikembalikan ke habitatnya atau
apabila tidak memungkinkan untuk dilepaskan kembali
kehabitatnya, satwa dimaksud dikirim ke Lembaga Konservasi untuk
dipelihara.
(2)Apabila cara sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat
dilaksanakan, maka satwa yang mengancam jiwa manusia secara
langsung dapat dibunuh.
(3)Penangkapan atau pembunuhan satwa yang dilindungi sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh petugas yang
berwenang.
(4)Ketentuan lebih lanjut mengenai petugas dan perlakuan terhadap
satwa yang membahayakan kehidupan manusia sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur oleh Menteri.
UU Kehutanan
Pasal 50:
Setiap orang dilarang mengeluarkan,
membawa, dan mengangkut tumbuh-
tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi
undang-undang yang berasal dari kawasan
hutan tanpa izin dari pejabat yang berwenang.