Ilmu dan Teknologi Lingkungan Universitas Airlangga Sumber daya alam hayati
adalah unsur-unsur hayati di alam yang
terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non hayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem (UU No. 5 tahun 1990) Slamet Ryadi (1981):
SDA adalah segala isi yang terkandung dalam biosfer
sebagai sumber energi yang potensial, baik yang tersembunyi dalam litosfer maupun atmosfer yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia secara langsung bagi kelangsungan ekosistemnya maupun tak langsung untuk peningkatan kualitas hidupnya. Zelinsky:
SDA adalah setiap bahan atau sifat fisis suatu tempat
maupun setiap kemungkinan fisiologis dan biologis yang tersembunyi di suatu wilayah. SIMPULAN
Sumber Daya Alam merupakan unsur
LH yang terdapat di alam; Dapat dimanfaatkan oleh manusia; Mempunyai nilai ekonomis. Ekosistem sumber daya alam hayati
adalah sistem hubungan timbal balik antara
unsur dalam alam, baik hayati maupun non hayati yang saling tergantung dan pengaruh mempengaruhi. KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI (1)
adalah pengelolaan sumber daya alam hayati
yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.(Pasal 1 angka 2 UU No.5 Th. 1990) KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI (2)
konservasi sumber daya alam hayati
adalah: "Pengelolaan sumber daya alam hayati yang sesuai dengan peraturan, prosedural dan arif, agar awet, murni, dan manfaat secara berkesinambungan.“ Penambahan kata ”Arif” dimaksudkan bahwa walaupun Sumber Daya Alam Hayati masih dapat dimanfaatkan sesuai peraturan dan prosedur, tetapi “hendaknya pemanfaatannya tidak berlebihan dan memperhatikan keseimbangan”. Tindakan Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan: a. perlindungan sistem penyangga kehidupan; b. pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya; c. pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Perlindungan sistem penyangga kehidupan Sistem penyangga kehidupan merupakan satu proses alami dari berbagai unsur hayati dan non hayati yang menjamin kelangsungan kehidupan makhluk.
Perlindungan sistem penyangga kehidupan ditujukan
bagi terpeliharanya proses ekologis yang menunjang kelangsungan kehidupan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut Pemerintah menetapkan:
a. wilayah tertentu sebagai wilayah
perlindungan sistem penyangga kehidupan; b. pola dasar pembinaan wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan; c. pengaturan cara pemanfaatan wilayah pelindungan sistem penyangga kehidupan. KAWASAN SUAKA ALAM adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. CAGAR ALAM adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami SUAKA MARGASATWA adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan/atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. CAGAR BIOSFER adalah suatu kawasan yang terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unik, dan/atau ekosistem yang telah mengalami degradasi yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan KAWASAN PELESTARIAN ALAM adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. TAMAN HUTAN RAYA adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam. Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Dan Satwa Beserta Ekosistemnya • Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa bertujuan untuk: a. menghindarkan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya kepunahan; b. menjaga kemurnian genetik dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa; c. memelihara keseimbangan dan kemantapan ekosistem yang ada; agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia secara berkelanjutan. • Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa dilakukan melalui upaya: a. penetapan dan penggolongan yang dilindungi dan tidak dilindungi; b. pengelolaan jenis tumbuhan dan satwa serta habitatnya; c. pemeliharaan dan pengembangbiakan. Pemanfaatan Secara Lestari Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan: a. pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam; b. pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar. Yang dimaksud dengan kondisi lingkungan adalah potensi kawasan berupa ekosistem, keadaan iklim, fenomena alam, kekhasan jenis tumbuhan dan satwa, dan peninggalan budaya yang berada dalam kawasan tersebut. Pengertian Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem
Keberadaan keanekaragaman hayati ini tidak akan
selalu tetap keadaannya, baik jumlah serta jenisnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti perburuan, kerusakan ekosistem, serta pemanfaatan yang berlebihan. Pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk berbagai keperluan secara berlebihan ini ditandai dengan semakin langkanya beberapa jenis flora dan fauna. Hal ini disebabkan rusaknya habitat dan ekosistem yang ditempati flora dan fauna tersebut. Ketidakseimbangan tersebut apabila dibiarkan, dapat mengancam keanekaragaman hayati. Oleh karenanya, kegiatan-kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan kekayaan hayati di Indonesia ini harus dicegah dengan cara melakukan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Menurut UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya Konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem berasaskan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang. Tujuannya adalah mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati dan keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan keseimbangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan. Tanggung jawab siapa ? Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem menjadi tanggung jawab pemerintah serta masyarakat. Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu perlindungan sistem penyangga kehidupan yang merupakan satu proses alami berbagai unsur hayati dan non hayati yang menjamin kelangsungan kehidupan makhluk, pelestarian keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Nilai yang terkandung dalam Keanekaragaman hayati Nilai ilmiah, artinya pelestarian keanekaragaman hayati dapatdigunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini dapat dilakukan penelitian yang memungkinkan ditemukannya sesuatuyang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Nilai ekonomi, Semua kebutuhan manusia diperoleh dari lingkungannya. Oleh karena itu, menjaga kelestarian berarti menjaminketersediaan kebutuhan manusia secara berkesinambungan. Nilai mental spiritual, Alam yang serasi dan seimbang adalah alam yang indah dambaan setiap manusia. Kekaguman terhadap alam dapat meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai keindahan dan keselarasan, Alam yang mengandung komponen-komponen ekosistem secara seimbang akan menjaminkeselarasan proses yang terjadi di dalamnya