KEANEKARAGAMAN HAYATI
Setiap makhluk hidup di bumi ini hidup dalam
ketergatungan satu sama lain.
Tidak satupun makhluk hidup yang dapat hidup sendirian.
Hewan menghasilkan karbondioksida yang dibutuhkan
oleh tumbuhan, sedangkan tumbuhan menghasilkan
oksigen yang dibutuhkan oleh hewan,
dan masih banyak lagi hubungan saling
ketergantungan lainnya.
Kehilangan satu komponen dalam ekosistem akan berdampak besar bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup lainnya.
Hal ini yang kadang tidak disadari oleh manusia.
Manusia merupakan salah satu penyebab utama dari hilangnya atau
terputusnya sebuah rantai makanan dalam ekosistem alami.
Tanpa disadari mereka akan merugikan diri sendiri.
Oleh karena itu perlu kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga
kelestarian sumber daya alam hayati terutama di Indonesia. Kenapa?
karena indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan
sumber daya alam hayatinya yang sebenarnya sangat berpotensi
untuk dikembangkan.
Pengertian Konservasi
• Keanekaragaman spesies.
Hal ini mencakup semua spesies di bumi, termasuk bakteri danprotista serta spesies
dari kingdom bersel banyak (tumbuhan, jamur, hewan, yang bersel banyak atau multiseluler)
• Keanekaragaman genetik.
Variasi genetik dalam satu spesies baik diantara populasiyang terpisah secara geografis,
maupun diantara individu-individu dalam satupopulasi.
• Keanekaragaman komunitas.
Komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya
dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing-masing.
Macam-Macam Konservasi
Secara umum bentuk konservasi dapat
dibedakan atas 2 (dua) golongan, yaitu :
1. Konservasi in situ adalah kegiatan
konservasi flora/fauna yang dilakukan
di dalam habitat aslinya.
Konservasi in situ mencakup kawasan
suaka alam (Cagar alam dan Suaka
Margasatwa) dan kawasan pelestarian
alam (Taman Nasional, Taman Hutan
Raya, dan Taman Wisata Alam).
2. Konservasi ek situ yaitu kegiatan
konservasi flora/fauna yang dilakukan
di luar habitat aslinya.
Konservasi ek situ dilakukan oleh
lembaga konservasi, seperti kebun raya,
arbetrum, kebun binatang, taman safari,
dan tempat penyimpanan benih
dan sperma satwa
Taman Nasional
Taman nasional berfungsi sebagai perlindungan terhadap
sistem penyangga kehidupan dan perlindungan terhadap hewan
dan tumbuhan serta dalam pelestarian sumber daya alam.
Selain itu, taman nasional juga penting untuk ilmu pengetahuan,
pendidikan, budaya, dan rekreasi.
Kriteria suatu wilayah dapat ditunjuk dan ditetapkan sebagai kawasan taman nasional meliputi:
1. memiliki sumber daya alam hayati dan ekosistem yang khas dan unik
yang masih utuh dan alami serta gejala alam yang unik
2. memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh
3. mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis
secara alami
4. merupakan wilayah yang dapat dibagi kedalam zona inti, zona pemanfaatan,
zona rimba, dan/atau zona lainnya sesuai dengan keperluan.
Kawasan konservasi mempunyai karakteristik selayak berikut :
• Karakteristik, keaslian ataupun keunikan ekosistem
(hutan hujan tropis/’tropical rain forest’ yang meliputi pegunungan,
dataran rendah, rawa gambut, pantai)
• Habitat penting/ruang hidup bagi 1 atau beberapa spesies
(flora dan fauna) khusus: endemik (hanya terdapat di salah satu tempat
di seluruh muka bumi), langka, atau terancam punah
(seperti harimau, orangutan, badak, gajah, beberapa varian burung
seperti elang garuda/elang jawa, serta beberapa varian tumbuhan
seperti ramin). Jenis-jenis ini biasanya dilindungi dengan peraturan
perundang-undangan.
• Tempat yang keanekaragaman plasma nutfah alami.
• Lansekap (bentang alam) / ciri geofisik yang
bernilai estetik/scientik.
• Fungsi perlindungan hidro-orologi: tanah, air,
dan iklim global.
• Pengusahaan wisata alam yang alami
(danau, pantai, keberadaan satwa liar yang menarik).
Tujuan Konservasi
• Untuk memelihara maupun melindungi tempat-tempat
yang dianggap bernilai supaya tidak hancur, beralih,
berganti, bersalinbertukar atau punah.
• Untuk menekankan kembali pada pemakaian bangunan lama
supaya tidak terlantar, disini maksudnya apakah dengan
cara menghidupkan kembali guna yang sebelumnya
dari bangunan tersebut atau mengganti guna lama
dengan fungsi anyar yang memang diperlukan.
• Untuk melindungi benda-benda sejarah ataupun
benda jaman purbakala dri kehancuran atau
kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam,
mikro organisme dan kimiawi.
• Untuk melindungi benda-benda remover alam
yang dilakukan sebagai selaku, ala,
menurut, langsung yaitu dengan teknik membersihkan,
memelihara dan membaguskan baik itu secara fisik
maupun secara langsung dri pengarauh
berbagai macam aspek, misalnya seperti
faktor kawasan yang bisa merusak benda-benda
tersebut.
Beberapa Manfaat Konservasi
• Untuk melindungi kekayaan ekosistem alam
dan memelihara rédigée – proses ekologi
juga keseimbangan ekosistem
secara berkelanjutan.
• Untuk melindungi spesies botánica dan
fauna yang langka atau hampir punah.
• Untuk melindungi ekosistem yang indah,
menarik dan juga speciell.
• Untuk melindungi ekosistem dri kerusakan
yang disebabkan akibat faktor alam,
mikro organisme dan lain-lain.
• Untuk mengurus kualitas lingkungan supaya tentu terjaga, dan lain lainnya.
• Untuk mencegah kerugian yang diakibatkan oleh sistem penyangga
kehidupan misalnya kerusakan di dalam hutan lindung, daerah haluan sungai dll.
Kerusakan pada lingkungan akan mendatangkan bencana dan otomatis mengenai
mengakibatkan kerugian.
• Untuk mencegah kerugian yang diakibatkan hilangnya sumber genetika
yang terkandung pada flora yang menciptakan bahan pangan dan
petunjuk untuk obat-obatan.
Konflik konservasi muncul karena :
• Penciutan lahan dan kekurangan SDA
(Sumber Daya Alam)
• Pertumbuhan kuantitas penduduk meningkat
dan permintaan pada SDA meningkat
(sebagai contoh, penduduk Amerika wajib 11 Ha lahan every orang,
jika secara alami)
• SDA diekstrak berlebihan (faster than exploitation)
menggeser keseimbangan alami.
• Masuknya/introduksi jenis luar yang invasif, baik flora juga fauna,
sehingga mengganggu ataupun merusak keseimbangan alami
yang ada.
sekian