EKOLOGI UMUM
“KONSERVASI EKOLOGI”
FAKULTAS PERTANIAN
TAHUN 2020
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................... 2
BAB I PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
2
BAB 1
PEMBAHASAN
3
C. Ekologi konservasi
Jadi dapat diartikan Ekologi Konservasi adalah ilmu yang mempelajari hubungan makhluk hidup
dengan lingkungan, yang bagaimana hubungan tersebut dapat berubah seiring waktu, dan
bagaimana kegiatan manusia tersebut yang akan menambah baik atau justru merusak hubungan
tersebut. Memelihara atau memulihkan habitat untuk mendukung pola-pola alami dalam
keanekaragaman hayati adalah aplikasi praktis yang penting dalam bidang ini. Sebagai manusia
terus mengubah keanekaragaman hayati di lingkungan, kebutuhan tumbuh bagi individu yang
menyeluruh yang dapat hadir solusi untuk peningkatan jumlah masalah lingkungan.
b) Konservasi eksitu (di luar kawasan) adalah upaya konservasi yang dilakukan
dengan menjaga dan mengembangbiakkan jenis tumbuhan dan satwa di luar habitat
4
alaminya dengan cara pengumpualn jenis, pemeliharaaan dan budidaya (penangkaran).
Konservasi eksitu dilakukan pada tempat-tempat seperti kebun binatang, kebun botani,
taman hutan raya, kebun raya, penangkaran satwa, taman safari, taman kota dan taman
burung. Cara eksitu merupakan suatu cara memanipulasi obyek yang dilestarikan untuk
dimanfaatkan dalam upaya pengkayaan jenis, terutama yang hampir mengalami
kepunahan dan bersifat unik. Cara konservasi eksitu dianggap sulit dilaksankan dengan
keberhasilan tinggi disebabkan jenis yang dominan terhadap kehidupan alaminya sulit
berdaptasi dengan lingkungan buatan. Contoh tempat pelestarian ex situ adalah kebun
binatang.
5
f) Penentuan lokasi yang paling tepat guna. Cara terbaik dalam pemilihan sumber
daya alam untuk dapat dimanfaatkan secara optimal, misalnya pembuatan waduk yang
serbaguna di Jatiluhur, Karangkates, Wonogiri, Sigura-gura.
g) Integrasi, yang berarti bahwa dalam pengelolaan sumber daya diperpadukan
berbagai kepentingan sehingga tidak terjadi pemborosan, atau yang satu merugikan yang
lain. Misalnya, pemanfaatan mata air untuk suatu kota tidak harus mengorbankan
kepentingan pengairan untuk persawahan.
A. Sumber daya alam flora fauna dan ekosistemnya memiliki fungsi dan manfaat serta
berperan penting sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup yang kehadirannya tidak dapat
digantikan. Tindakan tidak bertanggungjawab akan mengakibatkan kerusakan, bahkan
kepunahan flora fauna dan ekosistemnya. Kerusakan ini menimbulkan kerugian besar yang tidak
dapat dinilai dengan materi, sementara itu pemulihannya tidak mungkin lagi (Dwidjoseputro
1994).
Pada dasarnya konservasi merupakan suatu perlindungan terhadap alam dan makhluk hidup
lainnya. Sesuatu yang mendapat perlindungan maka dengan sendiri akan terwujud kelestarian.
Manfaat-manfaat konservasi diwujudkan dengan:
a) Terjaganya kondisi alam dan lingkungannya, berarti upaya konservasi dilakukan
dengan memelihara agar kawasan konservasi tidak rusak.
b) Terhindarnya bencana akibat perubahan alam, yang berarti gangguangangguan
terhadap flora fauna dan ekosistemnya pada khususnya serta sumber daya alam pada
umumnya menyebabkan perubahan berupa kerusakan maupun penurunan jumlah dan
mutu sumber daya alam tersebut.
c) Terhindarnya makhluk hidup dari kepunahan, berarti jika gangguangangguan
penyebab turunnya jumlah dan mutu makhluk hidup terus dibiarkan tanpa upaya
pengendalian akan berakibat makhluk hidup tersebut menuju kepunahan bahkan punah
sama sekali.
d) Mampu mewujudkan keseimbangan lingkungan baik mikro maupun makro, berarti
dalam ekosistem terdapat hubungan yang erat antara makhluk hidup maupun dengan
lingkungannya.
e) Mampu memberi kontribusi terhadap ilmu pengetahuan, berarti upaya konservasi
sebagai sarana pengawetan dan pelestarian flora fauna merupakan penunjang budidaya,
6
sarana untuk mempelajari flora fauna yang sudah punah maupun belum punah dari sifat,
potensi maupun penggunaannya.
Mampu memberi kontribusi terhadap kepariwisataan, berarti ciri-ciri dan obyeknya yang
karakteristik merupakan kawasan ideal sebagai saran rekreasi atau wisata alam
(KEHATI,.2000).
namun kenyataan yang ada, walaupun telah ditetapkan hukum dan sanksi atas pelanggaran
penebangan liar, pemerintah tidak mampu mengatasi masalah tersebut. Pemerintah seolah tak
mampu mencegah dan mengatasi perambahan hutan bahkan diberbagai wilayah pejabat itu
sendiri yang melakukan pelanggaran tersebut dikarenakan nilai ekonomi sumberdaya hutan
terutama kayu yang sangat menjanjikan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Barlowe, R. 1986. Land Resource Economic. The Economic of Real Estate. Prentice-Hall, Inc. New
Jersey
Bani, Tony, www.academia.edu.
Cutter, Susan L; Renwick, William H, 2004. Exploitation, Conservation, Preservation, A Geographic
Perspective on Natural Resource Use. Fourth edition. John Wiley & Sons, Inc.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga, Jakarta: Balai
Pustaka
Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil. 2013. Pedoman Teknis Pengelolaan Sarana dan
Prasarana Air Bersih di Pulau-pulau Kecil. Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Dwidjoseputro. 1994. Ekologi Manusia dengan Lingkungannya. Jakarta: Erlangga
Heinz Frick, Bambang Suskiyanto. 2006. Dasar-Dasar Ekologi Arsitektur. Yogyakarta: Kanisius.
Kehati. 2000. Materi Kursus Inventarisasi flora dan fauna Taman Nasional Meru Betiri. Malang
Odum, P, Eugne, 1993. Dasar- dasar ekologi. Yogyakarta: UGM press
SukaMade. 1997.Kumpulan Materi MBSC IX Meru Betiri Service Camp
Suparmoko, M., 1995, Ek. Sumber Daya Alam & Lingkungan, Yogyakarta : Pusat Antar Universitas
Studi Ekonomi Universitas Gajah Mada.
Takdir Rahmadi, 2011, Hukum Lingkungan Di Indonesia, Cetakan Ke-1. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada
Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
Vink. 1975. Landuse Inadvancing Africulture Springer Verlag. New York Helderberg
Malingreau. 1978. Penggunaan Lahan Pedesaan Penafsiran Citra Untuk Interprestasi dan
Analisisnya. Yogyakarta: Pusat Pendidikan Interprestasi Citra Pengindraan Jauh dan Survey
Terpadu