Anda di halaman 1dari 17

6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konservasi

Konservasi diartikan sebagai upaya pengelolaan sumber daya alam secara

bijaksana dengan berpedoman pada asas pelestarian. Sumber daya alam adalah

unsur-unsur hayati yang terdiri dari sumber daya alam nabati (tumbuhan) dan

sumber daya alam hewani (satwa) dengan unsur non hayati di sekitarnya yang

secara keseluruhan membentuk ekosistem (Kehati. 2000: 8).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konservasi Sumber Daya Alam

Hayati adalah pengelolaan sumber daya alam (hayati) dengan pemanfaatannya

secara bijaksana dan menjamin kesinambungan persediaan dengan tetap

memelihara dan meningkatkan kualitas nilai keragamannya (Departemen

Pendidikan Nasional. 2005: 589). Pengertian ini juga disebutkan dalam Undang-

Undang Republik Indonesia tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

Ekosistemnya Pasal 1 Nomor 5 Tahun 1990. Departemen Kehutanan (2000: 15)

mengemukakan secara hukum tujuan konservasi tertuang dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam

Hayati dan Ekosistemnya yaitu bertujuan mengusahakan terwujudnya kelestarian

sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya, sehingga dapat lebih

mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan

manusia. konservasi mengandung tujuan:


7

1. Preservasi yang berarti proteksi atau perlindungan sumber daya alam

terhadap eksploitasi komersial, untuk memperpanjang pemanfaatannya

bagi keperluan studi, rekreasi dan tata guna air.

2. Pemulihan atau restorasi, yaitu koreksi kesalahan-kesalahan masa lalu

yang telah membahayakan produktivitas pengkalan sumber daya alam.

3. Penggunaan yang seefisien mungkin. Misal teknologi makanan harus

memanfaatkan sebaik-baiknya biji rambutan, biji mangga, biji salak dan

lain-lainnya yang sebetulnya berisi bahan organik yang dapat diolah

menjadi bahan makanan.

4. Penggunaan kembali (recycling) bahan limbah buangan dari pabrik, rumah

tangga, instalasi-instalasi air minum dan lain-lainnya. Penanganan sampah

secara modern masih ditunggu-tunggu.

5. Mencarikan pengganti sumber alam yang sepadan bagi sumber yang telah

menipis atau habis sama sekali. Tenaga nuklir menggantikan minyak

bumi.

6. Penentuan lokasi yang paling tepat guna. Cara terbaik dalam pemilihan

sumber daya alam untuk dapat dimanfaatkan secara optimal, misalnya

pembuatan waduk yang serbaguna di Jatiluhur, Karangkates, Wonogiri,

Sigura-gura.

7. Integrasi, yang berarti bahwa dalam pengelolaan sumber

dayadiperpadukan berbagai kepentingan sehingga tidak terjadi

pemborosan, atau yang satu merugikan yang lain. Misalnya, pemanfaatan


8

mata air untuk suatu kota tidak harus mengorbankan kepentingan

pengairan untuk persawahan.

(Dwijoseputro. 1994: 32)

Pada dasarnya konservasi merupakan suatu perlindungan terhadap alam dan

makhluk hidup lainnya. Sesuatu yang mendapat perlindungan maka dengan

sendiri akan terwujud kelestarian.

Manfaat-manfaat konservasi diwujudkan dengan:

1. Terjaganya kondisi alam dan lingkungannya, berarti upaya konservasi

dilakukan dengan memelihara agar kawasan konservasi tidak rusak.

2. Terhindarnya bencana akibat perubahan alam, yang berarti

gangguangangguan terhadap flora fauna dan ekosistemnya pada

khususnya serta sumber daya alam pada umumnya menyebabkan

perubahan berupa kerusakan maupun penurunan jumlah dan mutu sumber

daya alam tersebut.

3. Terhindarnya makhluk hidup dari kepunahan, berarti jika gangguan-

gangguan penyebab turunnya jumlah dan mutu makhluk hidup terus

dibiarkan tanpa upaya pengendalian akan berakibat makhluk hidup

tersebut menuju kepunahan bahkan punah sama sekali. Mampu

mewujudkan keseimbangan lingkungan baik mikro maupun makro, berarti

dalam ekosistem terdapat hubungan yang erat antara makhluk hidup

maupun dengan lingkungannya.

4. Mampu memberi kontribusi terhadap ilmu pengetahuan, berarti upaya

konservasi sebagai sarana pengawetan dan pelestarian flora fauna


9

merupakan penunjang budidaya, sarana untuk mempelajari flora fauna

yang sudah punah maupun belum punah dari sifat, potensi maupun

penggunaannya.

5. Mampu memberi kontribusi terhadap kepariwisataan, berarti ciri-ciri dan

obyeknya yang karakteristik merupakan kawasan ideal sebagai saran

rekreasi atau wisata alam.

(Kehati. 2000: 10)

2.1. Kearifan Lokal Sasi

Kearifan lokal atau local wisdom adalah suatu upaya dan ketahanan

masyarakat untuk mengelola dan melestarikan hasil alamnya dengan berpatokan

pada aturan-aturan adat tertentu. Masyarakat adat mempunyai hak atas

pemulihan dan perlindungan lingkungan hidup dan kapasitas produktif tanah,

wilayah dan semua sumber daya alam yang dimiliki (Deklarasi Perserikatan

Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak Masyarakat Adat, 1999). Sejalan dengan itu,

maka Kepulauan Maluku adalah salah satu provinsi di Indonesia yang juga

memiliki kearifan lokal (Gaspersz & Saiya. 2018: 108).

Kearifan lokal merupakan perwujudan dari daya tahan dan daya tumbuh

yang dimanifestasikan melalui pandangan hidup, pengetahuan, dan sebagai

strategi kehidupan yang berupa aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal

untuk menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya,

sekaligus memelihara kebudayaannya. Dalam pengertian inilah kearifan lokal

sebagai jawaban untuk bertahan dan menumbuhkan secara berkelanjutan


10

kebudayaan yang didukungnya. Masyarakat tradisional dalam konteks kearifan

lokal seperti itu, pada dasarnya terdapat suatu proses untuk menjadi pintar dan

berpengetahuan. Hal itu berkaitan dengan adanya keinginan agar dapat

mempertahankan dan melangsungkan kehidupan, sehingga masyarakat secara

spontan memikirkan cara-cara untuk melakukan, membuat, dan menciptakan

sesuatu yang diperlukan dalam mengolah sumber daya alam demi menjamin

keberlangsungan dan ketersediaan sumber daya alam tanpa mengganggu

keseimbangan alam (Kusumadinata. 2015: 24). Kearifan lokal merupakan

kebijakan manusia dan komunitas dengan bersandar pada filosofi, nilai-nilai,

etika, cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional untuk mengelola

sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya budaya secara

berkelanjutan (Mawardi. 2012: 2).

Salah satu bentuk kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam

berjalan hingga saat ini adalah sasi. Menurut Kusumadinata, (2015) dalam

Persada., dkk (2018: 6872) definisi sasi berasal dari kata “sanksi” yang artinya

larangan. Sasi merupakan larangan pemanfaatan sumber daya alam di darat

maupun di laut dalam jangka waktu tertentu yang dimaksudkan untuk

kepentingan ekonomi masyarakat. Sasi juga dapat diartikan dengan larangan

untuk mengambil dan merusak sumber daya alam tertentu dalam jangka waktu

tertentu untuk menjaga kelestarian sumber daya alam.

Sasi menurut pengetahuan masyarakat adalah “larangan” yang bersifat

melindungi sesuatu atau hasil tertentu dalam batas waktu tertentu dan

diberlakukan dengan tanda tertentu dan mempunyai sifat atau ketentuan hukum
11

yang berlaku untuk umum. Sasi kelapa adalah salah satu bagian dari sasi darat

yang dilakukan pada sumber daya alam di darat. Sasi dimaksudkan untuk

mengatur perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam di sekitar

mereka (Renjaan., dkk. 2013: 24).

Sasi dapat diartikan sebagai larangan untuk mengambil sumber daya

tertentu pada waktu tertentu sebagai upaya pengelolaan sumber daya

berkelanjutan. Aturan mengenai sasi tidak tertulis tetapi dipatuhi oleh semua

masyarakat. Pelanggaran akan kearifan lokal dipercaya akan memberikan sanksi

supranatural seperti penyakit atau kematian. Hukuman lain seperti teguran,

denda uang, penyitaan alat tangkap dan pengasingan dari kampung merupakan

aturan dan sanksi bagi orang yang melanggar kearifan lokal sasi. Sejauh ini

aturan dan sanksi pelanggaran sasi masih sangat efektif dalam mencegah

pelanggaran di Seith (Handayani 2008 dalam Boli et al 2014: 131-139).

Secara tradisi pengelolaan sasi ada dua bentuk oleh masyarakat disebut

sasi kontrak dan sasi negeri kedua sasi ini sama sama memberikan implikasi

ekonomi antar masyarakat negeri kepada pembangunan negeri.tentunya kearifan

lokal ini menjadi sebuah kekuatan atau modal social masyarakat yang dapat

menyanggah hubungan hubungan sosial dan berimplikasi ekonomi melalui share

income (Maryam sangadji,dkk, 2019)

2.3. Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi terdiri dari dua kata yaitu pembangunan dan

ekonomi. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pembangunan adalah hasil

pekerjaan membangun, sedangkan ekonomi adalah suatu ilmu yang


12

berhubungan dengan pengolahan barang industri, pertanian dan perdagangan

(Badudu, 2001). Pengertian pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman

dalam penelitian ini didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan

pendapatan per kapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka

panjang (Sukirno, 1996 dalam Saerofi, 2005). Berdasarkan definisi ini dapat

diketahui bahwa pembangunan ekonomi berarti adanya suatu proses

pembangunan yang terjadi terus menerus yang bersifat menambah dan

memperbaiki segala sesuatu menjadi lebih baik lagi. Adanya proses

pembangunan itu diharapkan adanya kenaikan pendapatan riil masyarakat

berlangsung untuk jangka panjang. Pembangunan sektor-sektor ekonomi yang

berlangsung pada setiap daerah di wilayah Indonesia harus disesuaikan dengan

potensi dan prioritas yang dimiliki oleh masing-masing daerah sehingga

keseluruhan pembangunan merupakan satu kesatuan yang utuh dalam rangka

mewujudkan pembangunan nasional (Choirullah, 2007).

Pembangunan yang ideal dan berkelanjutan jika didasarkan pada basis

kekuatan dan kemampuan rakyat. Tanpa basis kekuatan dan kemampuan rakyat,

mustahil hasil pembangunan berefek jangka panjang. Menurut Noor Isran

(2013)” kurangnya dukungan kekuatan dan kemampuan rakyat dalam proses

pembangunan, maka pembangunan akan terjebak dalam kegagalan (failed

trap)”. Dalam konteks ini perlu diformulasikan apa sesungguhnya makna

pembangunan. Jika mencoba memformulasikan, pembangunan dapat diartikan

suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara
13

sah kepada setiap warga Negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasi yang

manusiawi, bermartabat, dan mandiri.

Pengertian pembangunan sering juga dapat diartikan sebagai proses

transformasi (Noor Isran, 2013: 26). Tranformasi yang dimaksud melalui tiga

tema pembangunan. Tema pertama adalah koordinasi, yang berimplikasi pada

perlunya suatu kegiatan perencanaan sepertiyang telah dibahas sebelumnya.

Tema kedua adalah terciptanya alternatif yang lebih banyak secara sah, hal ini

dapat diartikan bahwa pembangunan hendaknya berorientasi kepada

keberagaman dalam seluruh aspek kehidupan. Adapun mekanismenya menuntut

kepada terciptanya kelembagaan dan hokum yang terpercaya yang mampu

berperan secara efisien, transparan, dan adil. Tema ketiga mencapai aspirasi

yang paling manusiawi, yang berarti pembangunan harus berorientasi kepada

pemecahan masalah dan pembinaan nilai-nilai moral dan etika umat.

Pembangunan ekomoni adalah suatu proses yang menyebabkan kenaikan

riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh

perbaikan system kelembagaan. Menurut Arsyad (1997: 10) pembangunan

ekonomi mempunyai pengertian, yaitu suatu proses yang mempunyai perubahan

terus menerus untuk meningkatkan pendapatan perkapita yang berlangsung

dalam jangka panjang.

Jadi suatu pembangunan ekonomi harus dipandang sebagai suatu proses

dimana saling berkaitan dan saling mempengaruhi factor-faktor yang

menyebabkan terjadinya pembangunan ekonomi tersebut dan diidentifikasi dan

dianalisis dengan seksama. Pembangungan ekonomi juga diartikan sebagai


14

kenaikan PBD/PNB tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau

lebih kecil di tingkat pertumbuhan penduduk, apakah perubahan structural

terjadi atau tidak (Arsyad 1997: 11).

2.1.2 pembangunan ekonomi daerah

Daerah kalau ditinjau secara luas memiliki pengertian yang berbeda-beda, yaitu:

a. Daerah merupakan ruang dimana kegiatan ekonomi terjadi dan diberbagai

pelosok ruang tersebut terdapat sifat-sifat yang sama. Kesamaan sifat-sifat

tersebut antara lain dari segi pendapat perkapita, sosial budaya, geografis

dan sebagainya. Daerah dalam pengertian seperti ini disebut daerah

homogeny.

b. Daerah dianggap sebagai sesuatu ekonomi ruang yang dikuasai oleh satu

atau beberapa pusat kegiatan ekonomi. Daerah dalam pengertian ini

disebut daerah modal.

c. Daerah adalah suatu ekonomi ruang yang berada dibawah suatu

administrasi tertentu seperti satu provinsi. Kabupaten, kecamatan dan

sebagainya. Jadi daerah ini didasarkan pada pembagian administratif suatu

negara. Daerah seperti ini dinamakan daerah perencenaan atau daerah

administrasi.

(Arsyad. 1997: 273)

Perkembangan ekonomi daerah menurut arsyad (1999: 108) merupakan

suatu proses yang melibatkan masyarakat dan pemerintah dalam pengelolan

sumber daya-sumber daya yang ada dengan melibatkan sektor swasta pula untuk

menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan


15

ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Pokok utama dalam

pembangunan daerah, yaitu penekanan terhadap kebijakan-kebijakan

pembangunan berdasarkan kekhasan daerah-daerah yang bersangkutan. Untuk

tujuan tersebut diperlukan kebijakan-kebijakan sektoral dalam menentukan

sektor-sektor yang menjadi prioritas utama untuk di kembangkan.

Dikatakan pula oleh Arsyad (1999: 111) dinegara yang sedang

berkembang yang pada umunya daerah pertanian, cara pembangunan daerang

yang terbaik adalah pengembangan sektor pertanian dengan alasan, yaitu:

a. Sebagian besar penduduk hidup dan bekerja di sektor pertanian, sdangkan

daerah tersebut merupakan daerah yang paling miskin serta dibarengi

dengan laju pertumbuhan yang cukup tinggi.

b. Kemiskinan yang berkelanjutan di daerah pertanian, bila terus dibiarkan

begitu saja, dapat mengakibatkan terjadi pengangguran yang cukup tinggi

dikota-kota besar dengan segala konsekuensinya.

c. Jika dilakukan pembangunan sektor industri, perkembangan disektor ini

tidak dapat untuk menampung tambahan tenaga kerja yang terjadi.

d. Sektor pertanian perlu dibangun untuk menghasilkan tambahan pangan

guna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang senantiasa bertambah

dan untuk dieksport guna memperoleh devisa.

Pembangunan daerah bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan rakyat di daerah melalui pembangunan yang serasi dan terpadu.

Baik antara sektoral dengan perencanaan pembangunan oleh daerah yang efisien
16

dan efektif menuju tercapainya kemandirian daerah dan kemajuan yang merata

diseluruh pelosok tanah air (kartasasmita. 1996: 335).

2.4 Penelitian Terdahulu

Peneliti dan sarjana sebelumnya telah melakukan penelitian tentang

pengaruh penggunaan kearifan lokal sasi sebagai upaya terhadap pembangunan

ekonomi daerah. Walaupun cakupan dan kedalaman penelitiannya berbeda.

Namun pada saat yang sama berusaha untuk menghindari konsep-konsep yang

mirip dengan penelitian yang penulis lakukan saat ini.


17

No Penulis/tahun Judul Web Metode/variabel Hasil Keterangan


PERAN AKTIF http/goggle, Jenis data yang di gunakan Masyarakat Peran aktif,
Jenni MASYARAKAT scholar, co.id adalah data primer dan hukumadat dapat masyarakat
Cristiana HUKUM ADAT data sekunder. Selain itu diikutsertakan untuk hokum adat
1
matuankotta DALAM penelitian juga melakukan berpartisipasi dalam dan kearifan
2018 PEBANGUNAN observasi dan pertumbuhan lokal
EKONOMI dokumentasi ekonomi
MODEL EKONOMI http/goggle, Teknik pengambilan data Pendapatan negeri Ekonomi
BERSAMA scholar, co.id berdasarkan teknik pada sasi kontrak di bersama,
MELALUI BUDAYA snowballing sampling peroleh melalui budaya sasi
SASI KONTRAK proses pelelangan kontrak, sasi
DAN SASI NEGERI terhadap SDA, besar negeri
Maryam kecilnya nilai
sangadji, pelelangan
2
Muspida bergantung pada
2019 SDA sedangkan
pendapatn pada sasi
negeri di peroleh
melalui bagi hasil
dengan
perbandingan 5:1
3 Jenny kocce SASI DALAM http/goggle, Metode yang di gunakan Penelitian ini Sasi,
matitaputti MENUNJANG scholar, co.id dalam penelitian ini bertujuan untuk sustainable,
SUSTAINABLE adalah metode kualitatif menggungkapkan saparua
EKONOMI (qualitative research) sasi yang pada
MASYARAKAT Sumber data dipilih secara dasarnya memiliki
18

ADAT SAPARUA purposive dan bersifat prinsip keberlanjutan


snowball sampling dan keseimbangan
hubungan manusia
dana alam serta
manusia dan sang
pencipta, tentunya
sejalan dengan
konsep sustainable
living. Hal yang
membuat unik dari
penelitian ini adalah
sasi secara khusus
menunjang sustaible
ekonomi masyarakat
saparua
4 Hendry. D THE RULE OF Metode ini menggunakakn Kewang merupakan Biosecuriry
Hahury dkk KAWANG perspektif ekonomi lembaga adat dalam strategy
(2019) CUSTOMARY kelembagaan lam (EKL) pemerintahan negeri kewang
INSTITUTION AS A yang memandang tindakan (desa) diMaluku costomary
BIOSECURITY manusia dibatasi sekaligus yang berperan institution,
STRATEGY OF didorong oleh Lembaga sebagai pelaksana livelihood
COMMUNITY yang disekitarnya (Ha aturan-aturan yang asset.
LIVELIHOOD Joon Cahang 2003, di tetapkan
ASSET IN NEGERI Helmsing 2003) pemerintah negeri.
BOOF Tugas dan fungsi
kewang sebagai
pengawas dan
pelindung petuhanan
19

negeri telah
memberikan jaminan
sehingg upaya
kebutahan hidup
rumah tangga
masyarakat negeri
boi dapat berjalan
dengan baik.
5 Gasperz dan) PEMETAAN https;/www/ressergate Metode yang di gunakan Negeri haruku Pemerataan,
Saiya 2018 KEARIFAN LOKAL .Net/publication/ adalah survei dan memiliki beberapa kearifan
BUDAYA SASI DI 33122 wawancara. Alat dan jenis sasi, dan lokasl sasi.
NEGERI HERUKU 5390 bahan yang di gunakan peraturanya di tulis
DAN NEGERI adalah GPS dengan jelas oleh
KAILOLO PULAU (Global positioning para kewang.
HARUKU, Sistems) Peta situasi desa
KABUPATEN adat (Negeri)
MALUKU TENGAH Haruku dan kailolo yang
Dimiliki oleh pemerintah
adat setempat, kompas,
peta RBI, Skala 1: 50.000
dari badan informasi
geospasial. Wwancara di
lakukan dengan metode
wawanvara terstruktur
dengan narasumber kunci
yang dipilih langsung
dengan melihat posisinya
dalam pemerintahan adat.
20

Narasumber yang di
wawancarai di negeri
kailolo dan negeri haruku
adalah para kewang dari
masing masing negeri
Analisis data di
laksanakan dengan
menggabungkan cara
deskriptif dan spasial
21

2.5 Kerangka berpikir

Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara pasti dipengaruhi oleh

beberapa faktor yang mendasarinya. Sumber daya alam (SDA) memiliki peranan

penting dalam perekonomian suatu daerah karena pembangunan tidak akan

berjalan tanpa adanya sumber daya alam. Sumber daya alam berperan sebagai

modal utama untuk setiap proses produksi yang akan dilakukan. Tanpa adanya

sumber daya alam, suatu daerah akan kesulitan untuk melakukan proses

produksi dan tentu hal ini akan menjadi penghambat suatu daerah untuk

memenuhi kebutuhan pembangunan ekonominya. Untuk meminimalisir hal

tersebut dapat terjadi, maka perlu diterapkan suatu aturan guna melindungi

sumber daya alam agar dapat berkelanjutan dan berkualitas. Untuk tercapainya

tujuan tersebut, maka pemerintah daerah menerapkan suatu aturan yang sesuai

dengan kondisi sosial masyarakat setempat yaitu aturan yang bersifat kearifan

lokal.

Masyarakat maluku memiliki kearifan lokal sasi yang diterapkan sebagai

upaya untuk melindungi sumber daya alam dan lingkungannya. Sasi

mewujudkan pembangunan berkelanjutan pada pembangunan ekonomi daerah di

Maluku. Sasi dapat diartikan sebagai larangan untuk mengambil hasil sumber

daya alam tertentu sebagai upaya pelestarian demi menjaga mutu dan populasi

sumber daya hayati (hewani maupun nabati) alam tersebut selain dari aspek

lingkungan dalam aspek sosial peraturan-peraturan dalam pelaksanaan larangan

ini juga menyangkut pengaturan hubungan antar manusia dalam wilayah yang

dikenakan larangan tersebut, maka sasi pada hakikatnya juga merupakan suatu
22

upaya untuk memelihara tata krama hidup bermasyarakat. Namun selain sebagai

solusi dalam aspek sosial dan linkungan lebih daripada itu kearifan lokal sasi

memiliki pengaruh yang cukup besar dalam aspek ekonomi. Dalam aspek

ekonomi sasi mengambil peran sebagai manajemen produksi dan susteneibel

ekonomi dari komuditas yg dilindungi (disasi) hal ini dapat meningkatkan

jumlah produksi dan menjaga nilai ekonomis dari komuditas tersebut dan sasi

termasuk upaya kearah pemerataan pembagian atau pendapatan dari hasil

sumber daya alam sekitar kepada seluruh warga atau penduduk setempat,

sehingga mempengaruhi perkembangan ekonomi daerah tersebut. Agar lebih

jelasnya, penulis manggambarkan hal tersebut dalam sebuah kerangka pemikiran

yang ditunjukkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Pembangunan
ekonomi

Aspek
Ekonomi

Sustainable Manajemen
Pendapatan Produksi
ecomoni

Sasi

Anda mungkin juga menyukai