Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH GEOGRAFI

KONSERVASI FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA DAN DUNIA

DISUSUN OLEH:
1. MUHAMMAD AWALUDIN YAMIN
2. JAUZA AULIA PUTRI
3. SINDA QORINA

MAN 2 KOTA TASIKMALAYA


Komplek Pondok Pesantren Al Misbah, Jl. Bantar, Argasari, Kec. Cihideung, Kab.
Tasikmalaya, Jawa Barat 46122
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi kami kekuatan dan petunjuk untuk
menyelesaikan tugas makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya kami sekelompok tidak akan bisa
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun berdasarkan tugas dari proses pembelajaran yang
telahdititipkan kepada kelompok kami. Makalah ini disusun dengan menghadapi
berbagairintangan, namun dengan penuh kesabaran kami mencoba untuk
menyelesaikanmakalah ini.
Makalah ini memuat tentang “Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia”,
tema yang akan dibahas di makalah ini sengaja dipilih oleh Guru Pembimbing kami untuk
kami pelajari lebih dalam. Butuh waktu yang cukup panjanguntuk mendalami materi ini
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada GuruPembimbing
yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.Semoga makalah yang
kami buat ini dapat dinilai dengan baik dan dihargai oleh pembaca. Meski makalah ini masih
mempunyai kekurangan, kami selaku penyusunmohon kritik dan sarannya. Terima kasih.

Tasikmalaya, 03 September 2022

Penyusun
A. Konversi Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia
Flora dan fauna yang dimiliki Indonesia terdiri dari berbagai macam jenis. Keragaman
jenis flora dan fauna ini merupakan bentuk kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Oleh
sebab itu, kekayaan tersebut harus tetap dijaga dan dilestarikan. Apalagi beberapa flora
dan fauna yang dimiliki Indonesia terancam eksistensinya atau terancam punah. Salah
satu cara melestarikan flora dan fauna adalah dengan cara konservasi
Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal
dari bahasa Inggris, conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan.
Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki
pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have),
namun secara bijaksana (wise use).
Secara umum, konservasi adalah proses pengelolaan suatu tempat agar makna
kultural yang dikandungnya terpelihara dengan baik. Definisi lain dari konservasi adalah
pemeliharaan dan perlindungan terhadap sesuatu yang dilakukan secara teratur untuk
mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan cara pengawetan.
Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konservasi adalah pemliharaan dan
perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan
dengan jalan mengawetkan dan melestarikan. Berdasarkan definisi tersebut, konservasi
flora dan fauna dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan untuk memelihara,
melindungi, dan melestarikan flora, fauna, beserta ekosistem tempat tinggalnya.
B. Tujuan Konservasi
Untuk mewujudkan langkah konservasi yang tepat, kita perlu menentukan strategi
dalam pelaksanaannya. Salah satu cara sebelum menyusun strategi konservasi adalah
dengan mengetahui tujuan konservasi. Setelah memahami tujuan konservasi, maka
pelaksanaannya dapat dilakukan dengan jelas dan terarah.
tujuan-tujuan konservasi adalah:
1. Konservasi bertujuan untuk memelihara proses ekologi penting dan sistem
pendukung kehidupan,
2. Melestarikan keanekaragaman genetik,
3. Upaya konservasi dilakukan guna memastikan pemanfaatan spesies dan ekosistem
yang berkelanjutan.
Secara umum, tujuan konservasi adalah sebagai berikut:
1. Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang dianggap berharga agar tidak
hancur, berubah atau punah,
2. Melindungi benda-benda cagar alam yang dilakukan secara langsung seperti
membersihkan, memelihara, dan memperbaiki secara fisik atau dari faktor
lingkungan yang dapat merusak benda-benda tersebut,
3. Memanfaatkan kembali bangunn atau tempat yang fungsinya sudah tidak
dipergunakan dengan cara memperbarui atau mengembalikan fungsinya seperti
semula sehingga dapat mencegah terjadinya kegiatan pembukaan baru yang bersifat
mengalihkan fungsi awalnya.

C. Manfaat Konservasi Flora dan Fauna


Seperti ruang lingkup konservasi yang beragam, manfaat konservasi juga bervariasi.
Fungsi dan kegunaan konservasi dapat dibagi menjadi 2 aspek yaitu manfaat ekologi dan
ekonomi. Berikut ini penjelasan masing-masing aspeknya yaitu:
1. Manfaat Konservasi Secara Ekologi
Manfaat konservasi yang bisa diperoleh terhadap ekosistem, diantaranya
sebagai berikut:
*Melindungi kekayaan ekosistem alam dan memelihara proses–proses ekologi
maupun keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan,
*Melindungi berbagai spesies flora dan fauna yang langka atau hampir punah,
Melindungi ekosistem dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam,
mikroorganisme dan lain-lain,
*Menjaga kualitas lingkungan supaya tetap terjaga, dan lain sebagainya,
*Mencegah kerugian yang diakibatkan oleh suatu sistem penyangga kehidupan.
Contohnya ketika adanya kerusakan hutan lindung, maka akan menimbulkan
kerusakan yang berdampak pada bencana.

2. Manfaat Konservasi Secara Ekonomi


Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dari segi ekonomi berarti
mencoba mengalokasikan sumber daya alam untuk sekarang, dan terus berlanjut
hingga masa mendatang. Manfaat ekonomi dari upaya konservasi adalah sebagai
berikut:
*Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan sumber daya alam,
tetapi karena adanya keterbatasan dari kuantitas maupun kualitas diperlukan
pengelolaan sumber daya alam yang baik dan bijaksana.
*Pembangunan yang terus berlanjut tidak dapat terhindarkan dari sumber daya yang
ada. Konsep pembangunan berkelanjutan timbul dan berkembang karena timbulnya
kesadaran bahwa pembangunan ekonomi dan sosial tidak dapat dilepaskan dari
kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Konservasi akan menjaga dan
mengelola SDA, sehingga menjadi penting dan strategis dalam konteks
pembangunan nasional.
*Jika kondisi lingkungan menurun maka akan berdampak juga pada perekonomian
masyarakat. Contohnya jika semakin rusaknya DAS, hilangnya sumber-sumber air
dan semakin menurunnya kualitas air sungai dan laut. Dampak langsung yang
terlihat nyata merugikan seperti terjadinya bencana kekeringan, banjir dan longsor
di berbagai daerah yang menelan korban manusia, merusak/mengganggu fungsi
infrastruktur yang sudah terbangun, dan memperburuk akses terhadap air bersih.
D. Upaya Perlindungan Flora dan Fauna

Usaha pelestarian flora dan fauna merupakan salah satu kegiatan yang perlu
diperhatikan oleh pemerintah. Pasalnya, keberadaan flora dan fauna menjadi salah satu
faktor penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Sebetulnya, perlindungan dan
pelestarian untuk menjaga keberlangsungan hidup flora dan fauna sudah tercantum
dalam peraturan pemerintah.
Menyadur dari laman resmi bphn.go.id, PP Nomor 7 Tahun 1999 mengatur tentang
pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Sementara itu, PP Nomor 8 Tahun 1999
mengatur tentang pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar.
Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya pasal 21 pun menyatakan bahwa setiap orang dilarang menangkap,
membunuh, memiliki, memelihara, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam
keadaan hidup atau mati termasuk bagian-bagian tubuhnya.
Pelanggaran terhadap ketentuan ini merupakan kejahatan dan dapat dikenakan
hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal Rp.100.000.000.
Selain mengikuti peraturan yang sudah disediakan oleh pemerintah, ada juga
beberapa usaha lain yang tidak kalah penting, yakni dengan mendirikan berbagai macam
perlindungan alam, seperti:

1. Suaka Margasatwa
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990, suaka
margasatwa adalah suatu kawasan suaka alam dengan ciri khas berupa sebuah
keunikan atau keanekaragaman satwa, dan untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitat tersebut. Sementara menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), suaka margasatwa adalah cagar alam yang secara khusus
digunakan untuk melindungi binatang liar di dalamnya. Sehingga, dari kedua
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa suaka margasatwa adalah kawasan yang
dibuat untuk melindungi keanekaragaman satwa yang memiliki ciri khasnya masing-
masing.
Tujuan dibentuknya Suaka Margasatwa adalah:
1. Melindungi beragam satwa yang rawan diburu
2. Melestarikan satwa supaya mereka bisa bertahan hidup layaknya di habitat asli
3. Mengembangbiakkan satwa supaya tidak punah
4. Tempat untuk konservasi hewan
5. Melindungi suatu ekosistem tertentu secara keseluruhan
6. Sarana penelitian
7. Sarana ilmu pengetahuan dan pendidikan
8. Salah satu penunjang budidaya dan rekreasi
9. Salah satu aset negara dari sektor pariwisata
Sampai saat ini, setidaknya tercatat 73 lokasi suaka margasatwa di Indonesia dengan
total luas 5.422.922,79 hektare yang tersebar ke berbagai pulau, seperti Sumatera, Jawa,
Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan Papua.
2. Cagar Alam
Cagar alam adalah sebuah kawasan di mana makhluk hidup baik itu tumbuhan
dan hewan hidup secara lestari. Keberadaannya di kawasan hutan ini pun dilindungi
oleh undang-undang dari risiko bahaya kepunahan. Kawasan suaka alam ini memiliki
kekhasan sesuai dengan ekosistemnya.
Pengertian cagar alam menurut Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, cagar alam merupakan
kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan satwa,
tumbuhan, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami, yang berarti kegiatan yang dapat
dilakukan di cagar alam yaitu untuk kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian dan
pengembangan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya.
Secara hierarki, berikut adalah posisi cagar alam dalam klasifikasi hutan di
Indonesia.
1. Kawasan Hutan Produksi
- Hutan Produksi Terbatas (HPT)
- Hutan Produksi Tetap (HP)
- Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi (HPK)
2. Kawasan Hutan Lindung
3. Kawasan Hutan Lindung
4. Kawasan Hutan Konservasi
5. Kawasan Suaka Alam
- Cagar Alam (CA)
- Suaka Margasatwa (SM)
6. Kawasan Hutan Pelestarian Alam (KPA)
- Taman Nasional (TN)
- Taman Wisata Alam (TWA)
- Taman Hutan Raya (Tahura)
7. Taman Buru
Tujuan dibentuknya salah satu kawasan konservasi ini adalah untuk melindungi
ekosistem yang berada di sekitar cagar alam agar tetap lestari dan terlindungi dari risiko
kepunahan. Manfaat pembentukan kawasan suaka alam ini adalah sebagai berikut.
1. Melindungi tumbuhan dan hewan dari bahaya kepunahan
2. Melestarikan tumbuhan dan hewan agar tetap tumbuh dan berkembang
3. Menjaga kesuburan tanah
4. Menjaga kualitas kesegaran udara
5. Mengatur tatanan air baik di dalam kawasan hutan maupun di kawasan luar
sekitar kawasan suaka alam ini
6. Memperkaya negara dengan komoditas flora, fauna, dan segala bentuk hasil
hutan
7. Sebagai tempat wisata
8. Sebagai tempat praktik belajar dan kerja lapangan
9. Sebagai tempat penelitian
Setelah membaca ulasan singkat di atas, kita bisa semakin tahu bahwa cagar alam
adalah wilayah konservasi alam yang tidak boleh dimasuki oleh sembarang orang karena
berfungsi sebagai kawasan perlindungan flora dan fauna serta ekosistemnya.
3. Perlindungan Hutan
Jenis hutan dibagi menjadi hutan lindung, hutan konservasi dan hutan produksi,
pengertiannya adalah sebagai berikut:
- Hutan Lindung adalah hutan yang berperan menjaga lingkungan tempat
tinggal manusia, flora serta fauna. Hutan ini menjadi bagian dari siklus
hidrologi, oleh karena itu jika terjadi gangguan atau kerusakan akan
menyebabkan ketidakseimbangan pasokan air di lingkungan sekitarnya.
- Hutan Konservasi adalah hutan yang perlu dilindungi karena memiliki fungsi
ekologi dan sosial. Perannya dalam menjaga kehidupan flora, fauna dan
plasma nutfah harus terlindungi agar keanekaragaman hayati tetap lestari.
- Hutan Produksi adalah hutan yang bermanfaat untuk diambil hasil hutannya.
Hutan produksi umumnya terdiri dari jenis tanaman monokultur sehingga
dapat dipanen dan menghasilkan keuntungan secara periodik.
Perlindungan hutan adalah bagian dari pengelolaan hutan yang berhubungan
dengan berbagai faktor pengganggu, penyebab gangguan, proses terjadinya gangguan,
dampak yang ditimbulkan, serta metode pengendalian. Gangguan hutan yang dimaksud
adlaah seluruh tindakan, kegiatan atau aktivitas alami yang mengganggu keseimbangan
ekosistem hutan.
Tujuan perlindungan hutan adalah menjaga kawasan dan lingkungan hutan termasuk
seluruh unsur yang ada didalamnya. Upaya melindungi hutan terdapat pada Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 dan berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun
1999 tentang Kehutanan.
Gangguan terhadap hutan dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya, yaitu
gangguan daya alam, gangguan biotik, dan gangguan manusia. Gangguan daya alam bisa
datang dari pengaruh cuaca, letusan gunung berapi, bencana banjir dan kebakaran hutan.
Gangguan hutan dapat disebabkan oleh berbagai faktor dengan dampak yang bermacam-
macam. Dampak tersebut bisa sangat merusak atau tidak merusak.
Berikut ini adalah faktor-faktor ancaman perlindungan hutan:
- jenis faktor pengganggu hutan
- frekuensi gangguan
- bagian hutan yang mengalami kerusakan
- luas area yang mengalami kerusakan

4. Taman Nasional
Menurut MacKinnon, taman nasional merupakan kawasan yang dikhusukan
untuk melindungi kawasan alami dan pemandangan indah sekaligus mempunyai nilai
bagi pemanfaatan rekreasi, ilmiah, dan pendidikan.
Pristiyanto mendefinisikannya sebagai daerah atau lokasi yang digunakan
untuk melestarikan alam yang memiliki ekosistem alami sehingga dapat membantu
perkembangan ilmu pengetahuan, tenpat wisata bagi masyarakat, menambah
wawasan pendidikan, dan menjadi pusat budi daya.
Adapun menurut Departemen Kehutanan, taman nasional dijadikan sebagai
jaminan masa depan keanekaragaman Sumber Daya Alam (SDA) baik di wilayah
daratan maupun perairan.
Dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990, didefinisikan sebagai kawasan yang
diperuntukan untuk melestarikan alam sehingga ekosistem alami tetap terjaga atau
membaik (jika rusak). Tidak hanya melestarikan alam, taman nasional juga berfungsi
sebagai tempat penelitian ilmiah, pelestarian budidaya, peningkatan ilmu
pegetahuan, tempat rekreasi, dan pariwisata.
Sistem pengelolaannya didasarkan pada sistem zonasi untuk pengaturan
keruangan di dalam kawasan taman nasional menjadi zona-zona pengelolaan.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
46 Tahun 2016, taman nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang memiliki
ekosistem asli atau alami dengan pengelolaan berdasarkan sistem zonasi.
Taman nasional dapat dimanfaatkan sebagai tempat penelitian, pengembangan
ilmu pengetahuan, penunjang budidaya, pariwisata, pendidikan, dan rekreasi.
Prinsip Taman Nasional fungsinya berdasarkan kategorinya di kategori II kawasan
konservasi menurut IUCN sebagai berikut.
1. Suatu area yang memiliki keunikan dengan nilai tinggi pada keberadaan jenis
yang dikonservasi, tipe habitat, layanan ekosistem, pemandangan yang
indah, bentangan alam yang menarik, dan budaya/tradisi masyarakat yang
menarik pula.
2. Area yang cukup luas untuk menjamin kesendirian atau dengan dukungan
tambahan dari jaringan kawasan lindung lainnya yang telah ditetapkan.
3. Konservasi dari kelangsungan hidup dan dinamika lingkungan alam dari
keanekaragaman hayati yang sesuai dengan tujuan rancangan keruangan
alam dan skala sementara.
Ciri-ciri Taman Nasional suatu kawasan dapat dikenali sebagai taman nasional
berdasarkan ciri-ciri yang nampak ataupun tidak. Berikut ciri-cirinya.
- Ekosistem di dalamnya masih alami atau asli sehingga dapat dimanfaatkan
untuk berbagai bidang mulai dari pendidikan sampai pariwisata.
- Dikelola dengan sistem zonazi kawasan sesuai dengan fungsinya.
- Tidak jarang dalam ekosistemnya terdapat flora dan fauna yang khas, unik,
dan dilindungi.
- Memiliki ekosistem dan gejala alam yang alami dan utuh.
- Memiliki cakupan wilayah yang cukup luas sehingga dapat menunjang proses
ekologi.
- Memiliki satu atau lebih ekosistem yang masih utuh dan alami.

5. Taman Laut
Pengertian taman laut adalah wilayah konservasi ada di dalam laut. Taman
laut diperuntukkan untuk melindungi dan menjaga keseimbangan bawah laut. Selain
itu, taman laut juga di pakai sebagai tempat berkembang biak flora dan fauna yang
hampir punah. Taman laut juga di pakai sebagai tempat untuk memperbaiki
ekosistem terumbu karang yang rusak dengan melakukan penanaman kembali
terumbu karang.
Taman laut berbeda dengan daerah konservasi lainnya. Taman laut dapat di
pakai untuk rekreasi atau untuk tujuan komersil. Hanya saja, karena taman laut
adalah daerah konservasi, aturan ketat bagi pengunjung diberlakukan. Hal ini untuk
mencegah pengunjung merusak wilayah konservasi. Untuk dapat menjadi taman
laut, sebuah daerah diharuskam memenuhi syarat sebagai berikut:
- Memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi
- Memiliki kekhasan ekosistem
- Ekosistem belum mengalami kerusakan parah, sehingga masih bisa diperbaiki
- Memiliki hewan asli yang terancam punah.
- Memiliki daerah yang luas
- Taman laut adalah salah satu konservasi bawah laut yang ada di dunia.
- Melakukan perburuan ikan di wilayah taman laut sangat dilarang.
Selaian itu bagi penyelam yang ingin menyelam, dilarang menyentuh
terumbu karang, karena dikhawatirkan akan merusak terumbu karang tersebut.
Selain itu, taman laut memiliki fungsi yang berkaitan dengan pelstarian dan bagi
manusia itu sendiri.
Fungsi Taman Laut Seperti pada wilayah konservasi lainnya, taman laut
memiliki berbagai macam fungsi. Fungsi taman laut di bagi menjadi tiga, yaitu fungsi
konservasi, fungsi pendidikan, dan fungsi wisata.
- Fungsi konservasi adalah fungsi taman laut sebagai bagian dari wilayah
perlindungan flora dan fauna bawah laut. Taman laut dipakai sebagai lokasi
budi daya terumbu karang, serta hewan air yang ada di daerah itu. Sebagai
tempat konservasi, taman laut berusaha melindungi ekosistem bawah laut
dari segala macam ganggungan atau pengerusakan. Pelaku pengerusakan
akan mendapatkan tindakan tegas dari pemerintah.
- Fungsi pendidikan adalah sebagai sarana belajar serta sarana pengembangan
ilmu pengetahuan. Taman laut merupakan laboratorium yang ada di alam.
Fungsi ini juga berperan dalam pengembangan ilmu pengentahuan. Dimana
peneliti dapat mempelajari karakteristik fauna dan flora di bawah laut.
Taman laut juga dapat memberikan ilmu bagi para pelajar, yang ingin
mempelajari kehidupan bawah laut.
- Fungsi wisata adalah sebagai tempat rekereasi bagi manusia. Fungsi ini
berguna bagi manusia yang ingin menikmati suasana alam. Taman laut
memiliki keindahan bawah laut yang indah. Hal ini karena ekosistem laut di
taman laut sangat di jaga. Keindahan ini adalah salah satu daya tarik wisata
untuk berkunjung ke taman laut. Dengan mengetahui keindahan alam,
diharapkan manusia tidak lagi merusak ekosistem di alam, terutama
ekosistem bawah laut.
Taman laut berperan dalam menjaga keanekaragaman hayati yang ada di
dalam laut. Selain itu, dengan adanya laut yang bersih, maka keseimbangan
ekosistem mulai membaik. Keseimbangan ekosistem dapat memperbaiki kondisi
bumi yang mulai rusak.
Contoh Taman Laut di Indonesia, Indonesia adalah negara yang memiliki
banyak keanekaragaman fauna maupu flora. Hal akibat dari indonesia di apit oleh
dua samudra dan dua benua. Indonesia sendiri adalah negara maritim. Negara
maritim adalah negara yang wilayah terluasnya adalah perairan. Oleh karena itu,
ekosistem laut di indonesia sangat banyak dan beragam. Oleh karena itu,
pemerintah membangun banyak taman laut di indonesia, dengan harapan untuk
melindungi serta menjaga ekosistem bawah laut. Beberapa contoh taman laut di
indonesia adalah:
- Taman Laut Bunakenm, Sulawesi. Memiliki 390 spesies koral serta berbagai
macam fauna seperti ikan hiu, ikan pari, kura- kura, ikan duyung, atau
moluska.
- Taman Laut Banda, Maluku Tengah. Memiliki 310 jenis karang dan 871
spesies ikan. Taman laut ini termasuk dalam salah satu warisan surga dunia.
- Taman Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Wakatobi memiliki hampir semua
spesies koral yang ada di dunia. Total ada 750 spesies dari 850 spesies koral
di dunia.
- Taman Raja Ampat, Papua. Memiliki total 573 jenis koral atau setara dengan
75% dari jenis koral dunia. Selain itu memiliki 1000 jenis ikan dan 700 jenis
moluska.

6. Kebun Raya
Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.53/Menhut-II/2006
tentang Lembaga Konservasi, kebun binatang adalah suatu tempat atau wadah
yang mmeiliki fungsi utama sebagai lembaga konservasi yang melakukan upaya
perawatan dan pengembangbiakan berbagai jenis satwa berdasarkan etika dan
kaidah kesejahteraan satwa dalam rangka membentuk dan mengembangkan
habitat baru, sebagai sarana unutk melindungi dan melestarikan melalui kegiatan
penyelamatan, rehabilitasi dan reintroduksi alam dan dimanfaatkan sebagai sarana
pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
sarana rekreasi yang sehat.
Tujuan Kebun Binatang Berdasarkan pengertiannya, tujuan kebun binatang
adalah untuk memberikan kesejahteraan terhadap satwa (animal welfare) dalam
setiap pengelolaannya. Selain itu, taman satwa juga dibangun untuk tujuan hiburan,
pendidikan, konservasi penelitian dan pelestarian satwa-satwa liar.
Fungsi dan Manfaat secara umum, kebun binatang memiliki fungsi dan
manfaat sebagai habitat buatan satwa-satwa dilindungi maupun tidak dilindungi.
Selain itu kebun binatang atau taman satwa juga berperan sebagai berikut:
1. Konservasi
- Sebagai lembaga konservasi ex-Situ (tempat penangkaran satwa langka diluar
habitatnya) dan menjadi benteng terakhir penyelamatan satwa
- Sebagai upaya menyelamatkan satwa yang terancam punah akibat rusaknya
habitat alami
- Menjaga dan melestarikan kemurnian genetic
- Tempat penitipan satwa-satwa langka yang dilindungi oleh negara
- Pendidikan
- Sebagai sarana pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi
- Memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada masyarakat luas akan
pentingnya konservasi alam dan lingkungan melalui ragam satwa di kebun
binatang
- Menumbuhkan rasa cinta terhadap satwa dan alam sejak dini kepada
masyarakat umum serta siswa melalui program pengenalan satwa liar &
lingkungan
- Melakukan penyuluhan mengenai konservasi sumber daya alam secara
berkelanjutan kepada masyarakat
3. Riset dan Penelitian
- Sebagai lokasi penelitian bagi berbagai disiplin ilmu, seperti Kedokteran Hewan,
Biologi, Peternakan & Pariwisata
- Sebagai lokasi penelitian para pakar konservasi dari berbagai lembaga
konservasi nasional maupun internasional
4. Rekreasi
- Sebagai sarana hiburan layak dan terjangkau bagi masyarakat
- Menjadi tempat rekreasi yang sehat dan mendidik untuk masyarakat

Anda mungkin juga menyukai