Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR PERTEMUAN KE – 2

Kelompok : ............
OPERASI MATRIKS
1. ................................
2. ................................
3. ................................
4. ................................ Diskusikan dan Isilah bersama teman sekelompok anda !
5. ................................
6. ................................

1. Penjumlahan Matriks
−3 1 2 −6 7 −9
𝐴= ( ) dan B=( )
4 −5 −6 5 −6 1

−3 1 2 −6 7 −9
 A+B=( ) + ( )
4 −5 −6 5 −6 1
−3 + … . … . +7 2+ ….
=( )
… . +5 −5 + … . −6 + 1

−9 … …
=( )
… … −5
−6 7 −9 −3 1 2
 B+A=( )+ ( )
5 −6 1 4 −5 −6

… . +(−3) 7 +. … . ….+ 2
= ( )
5 +. … . ...+ − 5 1 + (−6)

−9 … …
= =( )
… … −5

∴ Jadi A + B ...... B +A

Berdasarkan operasi di atas dapat disimpulkan bahwa dua atau lebih matriks dapat
dijumlahkan jika ordo-ordo matriks tersebut .............. . penjumlahan matriks dilakukan
dengan menjumlahkan elemen-elemen yang ......... .

Coba perhatikan Nilai dari A + B dan B + A, Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui
salah satu sifat Operasi Matriks yaitu Sifat......................

−2 −9 −3
𝐴 = (−8) , B = ( 6 ) dan C = ( 0 )
9 3 3

−2 −9 −3
 A + (B+C) = (−8) + (( 6 ) + ( 0 ))
9 3 3
−2 … +. …
= (−8) + ( … +. … )
9 … +. …
… +. …
= ( … +. … )
… +. …
= ( )

 (A + B)+C = ( ) + (( ) + ( ))

… +. …
= ( ) + ( … +. … )
… +. …
… +. …
= ( … +. … )
… +. …

= ( )

Berdasarkan penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa


A + (B+C) ...... (A + B)+C .
Ini merupakan salah satu sifat dari penjumlahan yaitu sifat
........................................................... .

Selain dua sifat diatas dalam operasi penjumlahan juga terdapat sifat lainya, diantaranya :

a. Terdapat unsur identitas penjumlahan matriks yaitu matriks O (Matriks yang semua sama dengan nol
) sedemikian rupa sehingga A +O = O + A = A
Coba anda tujukan contoh penjumlahan matriks dengan matriks O!

b. Untuk setiap Matriks A terdapat lawan matriks A yaitu –A (matriks yang semua elemenya sama
dengan matriks A tetapi berlainan tanda ) sedemikian rupa sehingga berlaku A + (-A) = (-A) + A =
O. Matriks –A sering pula disebut sebagai Invers Penjumlahan atu Invers Aditif dari Matriks A.
Coba anda tujukan contoh penjumlahan matriks dengan invers dari matriks tersebut!

4 −1 3
Jika A = (−2 5 −7) maka invers aditif dari matriks A adalah
3 2 −4

4 −1 3
–A =(−2 5 −7) karena berlaku A + (-A ) = (-A) + A = O
3 2 −4

c. Transpos jumlah dua matriks sama dengan jumlah transpos kedua matriks yaitu
(A + B)T = 𝐴𝑇 + 𝐵 𝑇 .
Coba anda tujukan contoh Transpos jumlah dua matriks sama dengan jumlah transpos kedua matriks
tersebut!

2. Pengurangan Matriks
−3 1 2 −6 7 −9
𝐴= ( ) dan B=( )
4 −5 −6 5 −6 1
Apakah A – B = B – A ....?

A–B B–A

Berdasarkan Operasi pengurangan di atas dapat simpulkan bahwa A-B ..... B-A

3. Perkalian Skalar dengan Matriks


Perkalian skalar artinya mengalikan bilangan skalar dengan setiap elemen pada Matriks. Misal :

−3 1 2
𝐴= ( ) dan k = 5
4 −5 −6
Berapakah hasil kA?

4. Perkalian Matriks
Ustman akan membeli Al- Quran dan Kitab dari dua buah toko untuk diwakafkan kepada Masjid
disekitar Rumahnya, ia mendapatkan data sebagai berikut :
Al- Quran Mushaf Kitab Shahih Al-Bukhari
Utsmani
Toko Abu Bakar Rp 150.000 Rp 100.000

Toko Khalid Rp 155.000 Rp 95.000

Jika Utsman ingin membeli 20 Alquran dan 30 Kitab dari masing-masing toko (toko Abu dan toko
Khalid) , Berapakah total uang yang harus ia keluarkan ?

Gunakan Konsep Operasi Matriks:

150.000 100.000 20 150.000 (20) + 100.000 (30) 6.000.000


( )( )=( )=( )
……… ……… ….. .……….( ) + ………….( ) ……….

Jadi total uang yang harus ia keluarkan adalah...............................

Berdasarkan Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa syarat Perkalian matriks yaitu :

𝐴2×3 𝐵3×2 = 𝐶2×2


= (sama)

................ Matriks A sama dengan .........Matriks B

Anda mungkin juga menyukai