2. Menceritakan sohibul jantain, seorang pemiliki kebun rindang dan subur namum kufur kepada
nikmat Allah swt dan senang merendahkan orang lain.
3. Menveritakan pertemuan nabi musa as dengan nabi khidr as, nabi musa menyadari nabi khidir
lebih pintar darinya, sehingga dia ingin berguru kepada nabi khidir, tetapi permintaan itu ditolak.
4. Cerita tentang zulkarnain yang berarti pemilik dua tandu, dari kisahnya, diajarkan pentingnya
kekuasaan dipegang oleh orang yang memiliki kesadaran penuh, bahwa kedudukan dan tahta
adalah amanah yang kelak akan di pertanggung jawabkan oleh Allah swt.
Sebab Nuzul dari surah Al-Kahfi adalah orang-orang musyrikin yang menemui pendeta yahudi.
Mereka ingin membatalkan dan membatilkan dakwah Nabi Muhammad saw. yaitu dengan cara bekerja
sama dengan pendeta Yahudi.
Menurut Riwayat, kaum Quraisy memerintahkan dua orang (mereka adalah ‘Uqbah bin Mu’ith dan An-
Nadr bin Al-Hairts) keduanya pergi menemui pendeta yahudi untuk menyelidiki tentang kenabian Nabi
Muhammad saw. dengan cara menanyakan kepada pendeta-pendeta Yahudi tentang sifat-sifat beliau,
dan apa yang dikatakannya.
Al-kisah, berangkatlah ‘Uqbah bin Mu’ith dan An-Nadr bin Al-Hairts ke Madinah dan mereka berjumpa
dengan pendeta Yahudi.
Pendeta Yahudi berkata “Tanyakanlah kepada Muhammad mengenai 3 hal. Jika ia mampu
menjawabnya maka ia merupakan Nabi yang benar-benar diutus. Sebaliknya, jika ia tidak mampu
menjawabnya, maka ia hanyalah orang yang mengaku-ngaku sebagai Nabi’.
Pemuda tersebut pun bertanya kepada Nabi mengenai 3 hal itu.
Mendapati pertanyaan itu, maka Nabi Muhammad saw. menjawab “Besok pasti aku akan menjawabnya tentang
beberapa hal yang kamu tanyakan itu (tanpa menyebut insya Allah)”. Kemudian mereka pulang dan Rasulullah saw.
Namun, wahyu yang ditunggu tak kunjung datang bahkan hingga 15 malam. Orang Quraisy mulai goyah dan
Rasulullah sedih karena wahyu atau jawaban dari Allah tak kunjung datang hingga beliau tidak tahu harus menjawab
apa kepada kaum Quraisy.Tetapi pada malam berikutnya Jibril turun membawa wahyu yaitu (QS Al-Kahfi :6) yang di
dalamnya menegur atas kemurungan Rasullah saw. dan menerrangkan tentang pemuda Al-Kahfi (QS Al-kahfi : 9 –
26), seorang pengembara (QS Al-Kahfi : 83 – 101) dan tentang Ruh (QS Al-Isra : 85).